Melihat Tuan Burhan dan Ny Nadide berjalan bergandengan tangan, saling mengobrol, dan melempar senyum dgn mesranya, rasanya begitu hangat dan membahagiakan. Pasangan yg benar-benar bisa menjadi role model di antara pasangan-pasangan muda yg masih labil dan mencari jati diri. Tuan Burhan dan Ny Nadide yg senantiasa kompak di antara deraan dan cobaan yg menimpa keluarga besarnya, seperti sudah ditakdirkan unt saling menopang satu sama lain. Berdua mereka saling mendukung, menyelesaikan satu-persatu masalah, dari mulai masalah Ahmed, Shehrazat, Ali Kemal, Fusun, sampai Ahu, mampu dikompromikan dan diselesaikan, tanpa menimbulkan konflik yg berkepanjangan. Oleh sebab itu, ketika ada scene Ahu yg diperkosa oleh Tamer, rasanyaaa… Puasssss!!! Ahu yg malang… Sepertinya mmg tak ada rasa simpati atau bahkan empati yg tertinggal di hati ktk melihat Ahu akhirnya menerima kemalangannya. Ya biasalah unt germo macam Tamer, sebelum nanti dikomoditikan sbg ‘perempuan bayaran’, Ahu hrs ‘dicicipi’ terlebih dahulu oleh sang calon mucikari. Wkwkwkwkwkwkkk… Itulah kl jadi perempuan trll banyak akal dan kemauan, bahkan tanpa hrs yg disakiti turun tangan untuk membalaskan sakit hatinya, setan mampu mewakilkan yg lain unt menghukummu. Hahha.. Sy mo lihat, apakah Neriman skr masih bisa ‘nyinyir nranyak’ di depan Keluarga Burhan, ktk melihat anak perempuannya benar-benar sdh tinggal ‘ampas kering’??? Bergaya minta harta gono-gini ini-itu, bla..bla..bla… Mmgnya anak perempuanmu itu siapa.. Berguzar Korel atau Hazal Kaya?? Wkwkwkwkwkwkkk… Iih..iih…
Lanjut ke masalah Eda. Eda yg sedang semangat-semangatnya menyusun rencana unt menghancurkan Shehrazat and the gank. Duh, Profesor Oscan… Coba kl kau professor yg ahli dlm ilmu cinta, pasti tdk akan mudah unt terhasut dlm permainan Eda. Nie knp jg sang profesor cepet bgt bergairahnya begitu melihat Shehrazat yaaa, hahahaaa… Dasarrr Eda, pintar skali dia mencuci otak sang professor. Berasa bocah laki-laki ingusan z si Oscan. Hehhe.. Bikin Onur tak tahan untuk melepas tatapan tajam ke arah sang profesor. Cieeee..cieeee… Si Boksi nampaknya gi ketat-ketatnya menjaga dan mengawasi sang istri nie yaaaaaa… Kl perlu, angin yg menyibakkan rambut sang istri, diajak adu fisik kaleee. Wkwkwkwkwkkk…
Lalu bagaimana dgn Burak dan Sezen skr? Ech..ech… hepi lhooh lihat Burak skr yg seakan-akan menjadi lelaki rumahan pasca pernikahannya dgn Sezen. Masak spaghetti bumbu cinta eeuuyyyy unt sang istri tercita, meski pada akhirnya si spaghetti utuh tak tersentuh. Sezen, hrsnya kau mampu unt memaklumi reaksi dr ayahmu ktk pada akhirnya kau berterus-terang ttg pernikahan sembunyi-sembunyimu bersama Burak. Ya mana ada ayah mo lempeng-lempeng z ktk anak gadisnya dibawa kawin lari ma laki-laki??! Sebaiknya mmg Sezen memberikan waktu unt ayahnya bisa berpikir secara jernih, jangan malah mendesaknya begitu rupa unt bias lekas memaafkan perbuatannya sekaligus menerima pernikahannya bersama Burak. Semih jg… Makin kesini justru karakter protagonisnya semakin muncul. Kisah cintanya dgn mendiang ibu Kareem ternyata tdk sejahat spt yg kita kira selama ini.
Memasuki musim terakhir penayangan serial Shehrazat, kiranya jalan ceritanya makin bertumpuk-tumpuk konflik ya. Ada yg cemburu-cemburu merindu, balas dendam psiko, dan banyak lagi yg lainnya. Jangan kendurkan semangat menontonnya.
Happy watching, Shevers and Onurism. See yaaaaaaaaaaaaaa…..
Categories: shehrazat
0 comments:
Posting Komentar