Cihan dan segala sesuatunya serta pesonanya... Seorang laki-laki yang menjelang memasuki 50 tahun, yang terlihat hangat, bersemangat, dan profesional dalam kesehariannya, tampak tampan dan menawan justru dengan rambut abu-abu beranjak memutihnya, yang wajahnya mengingatkan kita akan kharisma seorang Richard Gere, George Clooney, atau bahkan Robert De Niro dalam lakon-lakon filmnya. Cihan Gurpinar... Sosok seorang ayah yang benar-benar kebapakan, tapi tidak ‘tua’. Sosok penuh perlindungan, tapi tidak over protektif. Sosok yang bijaksana, tapi tegas dan penuh perhitungan. Sosok penuh cinta dan kasih sayang, tapi gentle dan tidak menye-menye... Dan lebih dari itu semua, dia adalah definisi seksi yang ‘berbedaaaaa’ dari laki-laki pada umumnya. Hahahaaa... Sesuatu sekali kan?! Sosoknya sebagai Cihan benar-benar bikin jatuh cinta pada pandangan pertama. Jangankan jatuh cinta seperti halnya rasa yang dimiliki oleh seorang perempuan kepada laki-laki, tapi berasa jatuh cinta ingin sekali rasanya jadi seperti Cansu, Hazal, atau Ozan, yang berlimpah kasih-sayang dari seorang ayah yang luar biasa seksi, pintar, dan bijaksana. Cihan yang yang seperti tidak habis kesabaran dan kehangatannya ketika berhadapan dengan putra-putrinya yang tengah berada dalam masa penuh gejolak dan pencarian jati diri. Seorang ayah yang meski sedang pelik menghadapi masalah pernikahannya dengan sang istri, tapi tak peduli dengan kerumitannya hatinya sendiri. Kl sudah di depan anak-anaknya, seolah-olah dia selalu menjadi seorang ayah yang paling bahagia di dunia. Tapi Cihan juga bisa sekaligus menjadi seorang pencinta yang menggemaskan dan juga begitu elegan ketika sedang berhadapan dengan Gulseren Gulpinar. Cihan yang seolah-olah merasakan kehidupannya kembali cerah dan berwarna, di saat dia di tengah keputusaasaan pernikahan dan usia yang sudah tak lagi muda, justru bisa bertemu dengan perempuan yang selama ini menjadi idamannya. Seperti jodoh yang tak lagi ditunggu, tapi ketika dia datang, tak jua akan dilepaskan... Itulah cinta Cihan kepada Gulseren Gulpinar. Tapi Cihan juga bukan tipe yang gegabah menyikapi cinta dan hatinya. Ada banyak hal yang harus dikompromikan, toh ini bukan lagi cinta-cintaan masa muda yang hanya berputar-putar masalah “AKU” dan “KAMU”. Ini cinta yang datang di saat masih ada banyak hal penting yang harus segera diselesaikan dan dituntaskan. Ini cinta yang harus dipertahankan setelah merasa gagal dan buntu dengan pernikahan pertamanya dengan Dilara Gurpinar. Semoga segalanya menjadi makin jelas dan membahagiakan untuk Ayah Cihan yaaaaaa... Mmmuuuaaacchh... Salam hangat.
Categories: Kisah Kasak-Kusuk C&H 2
0 comments:
Posting Komentar