\

Sabtu, 30 Januari 2016



#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_19 Edisi weekend, Avers... Sabtu Seru!!! Masih mau melanjutkan kilas-balik tentang Mert lagi yaaaa... Karena yang kemarin belum puas untuk diobrolin, hehhe.. Mo langsung flashback ketika Mert dan Nur diculik oleh bandar judi... 

Masih ingat ketika Nur akhirnya bisa membebaskan Mert terlebih dahulu lewat jendela gedung tua dan lanjut menyuruh Mert cepat-cepat berlari mencari pertolongan? Hhmmm... Seperti biasa si curly-cutie-cutie ini masih saja tampak menggemaskan di antara ekspresi ketakutannya. Dan lihatlah ketika Mert berhasil menemui ayahnya... Sehabis berpelukan dengan sang ayah, ech masih sempat-sempatnya mengadu kl dia ternyata ngompol di celana... Lhaahh... Hahahaaa... 

Duh, gemezin banget gak sieee... Kocak-kocak konyol ala kanak-kanak.. Bahkan Sinan, sang paman dan ayahnya pun mungkin ada rasa geli di tengah kepanikan yang terjadi. Baru deh sehabis ngadu ngompol, ngomong soal Nur ke ayahnya, xixixiii... Si kecil ini mungkin takut ketahuan lebih dulu kali yaa kl dia ternyata masih mengompol..takut jatuh kharisma lagi ya, Mert.. Wkwkwkwkwkkk... Makanya sebelum akhirnya ketahuan, lebih baik Mert bilang duluan. 

Ech, ternyata... Gara-gara ulah Mert ngompol ini, bisa bikin suasana tegang di antara Nur dan Yigit pasca penculikan menjadi sedikit cair dan begitu mengesankan lhooh... Nur yang masih marah sekaligus kebingungan dengan sikon yang baru menimpanya, belum lagi melihat Yigit yang tampak layaknya gangster ketika menghadapi bandar judi, seketika jadi tersenyum geli ketika Yigit menceritakan tentang Mert yang ngompol, xixixiii... Kau tidak lihat sieee, Mert... 

Bahkan Ayah Yigit akhirnya bisa  membuat ibu tirimu tertawa cantik karena menceritakan ulah ngompolmu... Sayang Yigit gagal meneruskan misi untuk mencium istrinya seusai berdua saling tersenyum dan tertawa karena Mert... Ahh, Yigit... Biarpun saya senang melihat tertawamu di scene tersebut, tapi saya tetap memilih senyuman tipismu untuk jadi jawara di antara ekspresi marah-marahmu. Hehhe... Tom Cruise nya Turki ini, tertawanya belum bisa semenawan Tom Cruise aslinya. Hahahaaa... 

Mert yang sudah terlampau dekat dengan Nur, bahkan bisa membuat neneknya seperti ditabok malu ketika bermaksud ingin membantu cucunya tersebut mengganti pakaiannya. Mert dengan gaya manja kanak-kanaknya, lebih membelot kepada Nur ketika Ny Aytul akan menggandengnya untuk menuju ke kamar. Hahha.. Kau tidak lihat lagi kan, Mert... Ituuuuuu.. Ayahmu tersenyum tipis penuh kemenangan, sambil memandang ke arah ibu tirimu, ketika kau lebih memilih Nur untuk mengurus segala tetek-bengekmu, daripada nenekmu sendiri. Sinan saja sampai terheran-heran juga. Ihirrrrrr... Anak ma bapak ini kelihatannya satu selera kl soal perempuan ya... 

Saya hadirkan seperti biasa, deretan potongan gambar scene di episode ketiga Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia) yang melibatkan Mert sebagai ‘aktor’ di baliknya. Yuhuuuuu... Happy weekend, AVers... Ketemu lagi besok yaaaaaa... Salam hangat.






13.05.00 Unknown


#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_19 Edisi weekend, Avers... Sabtu Seru!!! Masih mau melanjutkan kilas-balik tentang Mert lagi yaaaa... Karena yang kemarin belum puas untuk diobrolin, hehhe.. Mo langsung flashback ketika Mert dan Nur diculik oleh bandar judi... 

Masih ingat ketika Nur akhirnya bisa membebaskan Mert terlebih dahulu lewat jendela gedung tua dan lanjut menyuruh Mert cepat-cepat berlari mencari pertolongan? Hhmmm... Seperti biasa si curly-cutie-cutie ini masih saja tampak menggemaskan di antara ekspresi ketakutannya. Dan lihatlah ketika Mert berhasil menemui ayahnya... Sehabis berpelukan dengan sang ayah, ech masih sempat-sempatnya mengadu kl dia ternyata ngompol di celana... Lhaahh... Hahahaaa... 

Duh, gemezin banget gak sieee... Kocak-kocak konyol ala kanak-kanak.. Bahkan Sinan, sang paman dan ayahnya pun mungkin ada rasa geli di tengah kepanikan yang terjadi. Baru deh sehabis ngadu ngompol, ngomong soal Nur ke ayahnya, xixixiii... Si kecil ini mungkin takut ketahuan lebih dulu kali yaa kl dia ternyata masih mengompol..takut jatuh kharisma lagi ya, Mert.. Wkwkwkwkwkkk... Makanya sebelum akhirnya ketahuan, lebih baik Mert bilang duluan. 

Ech, ternyata... Gara-gara ulah Mert ngompol ini, bisa bikin suasana tegang di antara Nur dan Yigit pasca penculikan menjadi sedikit cair dan begitu mengesankan lhooh... Nur yang masih marah sekaligus kebingungan dengan sikon yang baru menimpanya, belum lagi melihat Yigit yang tampak layaknya gangster ketika menghadapi bandar judi, seketika jadi tersenyum geli ketika Yigit menceritakan tentang Mert yang ngompol, xixixiii... Kau tidak lihat sieee, Mert... 

Bahkan Ayah Yigit akhirnya bisa  membuat ibu tirimu tertawa cantik karena menceritakan ulah ngompolmu... Sayang Yigit gagal meneruskan misi untuk mencium istrinya seusai berdua saling tersenyum dan tertawa karena Mert... Ahh, Yigit... Biarpun saya senang melihat tertawamu di scene tersebut, tapi saya tetap memilih senyuman tipismu untuk jadi jawara di antara ekspresi marah-marahmu. Hehhe... Tom Cruise nya Turki ini, tertawanya belum bisa semenawan Tom Cruise aslinya. Hahahaaa... 

Mert yang sudah terlampau dekat dengan Nur, bahkan bisa membuat neneknya seperti ditabok malu ketika bermaksud ingin membantu cucunya tersebut mengganti pakaiannya. Mert dengan gaya manja kanak-kanaknya, lebih membelot kepada Nur ketika Ny Aytul akan menggandengnya untuk menuju ke kamar. Hahha.. Kau tidak lihat lagi kan, Mert... Ituuuuuu.. Ayahmu tersenyum tipis penuh kemenangan, sambil memandang ke arah ibu tirimu, ketika kau lebih memilih Nur untuk mengurus segala tetek-bengekmu, daripada nenekmu sendiri. Sinan saja sampai terheran-heran juga. Ihirrrrrr... Anak ma bapak ini kelihatannya satu selera kl soal perempuan ya... 

Saya hadirkan seperti biasa, deretan potongan gambar scene di episode ketiga Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia) yang melibatkan Mert sebagai ‘aktor’ di baliknya. Yuhuuuuu... Happy weekend, AVers... Ketemu lagi besok yaaaaaa... Salam hangat.






Jumat, 29 Januari 2016



#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_18 Setelah di  beberapa edisi remah-remah mengupas flashback lika-liku perjalanan dan perjuangan cinta Yigit-Nur, di Jum’at Semangat kali ini kilas-baliknya mo nyerong dikit ahhh... Nyerong ke yang ngegemezin, pintar, serta curly-cutie-cutie, kesayangannya Yigit dan Nur. 

Hhmmm.. Siapa lagi kl bukan Mert. Kangen juga kan ma cowok kecil, anak semata wayangnya Yigit dan Iclal ini?!! Sedikit bocoran neh untuk season kedua Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia) nanti,  Mert akan memegang peranan penting untuk masa depan hubungan rumah tangga Yigit dan Nur. Hiyaaaaaaa... Apa itu..penasaran? No more spoiler!!! Ntar ya bahas kompletnya.. Nunggu season dua AV/ANDD tayang di ANTV, hehhe.. 

Sekarang mo balik dulu mengenang ke masa-masa pertama ketika Mert mulai masuk sekolah. Ketika baru pertama masuk sekolah, dengan diantar sang ayah, nenek, dan juga tantenya, Mert terlihat begitu percaya diri. Cowok cute ini sepertinya  mewarisi darah pintar dan pemberani bapaknya.. Darah Kozan sieee yaaaa, hahahaaa... Tapi apa yang terjadi berikutnya, begitu memprihatinkan. Ketika acara perkenalan di kelas, Mert yang dengan PeDenya mengatakan kl ibunya sekarang sedang berada di surga dan akan segera kembali untuk menjemputnya, justru berbalik mendapat cemoohan dan ejekan dari teman-temannya. Ya iyalah, Mert.. Orang kl sudah betah di surga, masak ya mo balik ke dunia.. Tapi mungkin ibumu belum nyampe ke surga, Mert... Makanya bisa pulang lagi, xixixiii... 

Duh, cowok kecil ini ternyata lanjut dibully dan diajak berkelahi oleh teman-teman cowoknya. Tapi Mert ini pemberani, biarpun dikeroyok dan akhirnya pelipisnya berdarah-darah, tapi tetap awalnya dia tak sedikitpun takut dengan keroyokan teman-temannya. Gak nangis ya, Mert pokoknya... Nangisnya di depan Nur ma Ayah Yigit z ya, sayang... 

Pun ketika di lain hari ke sekolah diantar oleh ayahnya, Mert seolah-olah tidak mau makin ‘kehilangan muka’ di hadapan teman-teman yang kemarin mengeroyoknya. Maksud Yigit baik, ia ingin mengantarkan anak laki-lakinya ke sekolah, sekaliyan juga ingin tahu apa masalahnya dan siapa sebenarnya teman-teman yang berkonflik dengan anaknya di sekolah, sambil tak lupa membawa sekotak muffin untuk bekal sekaligus ‘jurus damai’ dengan teman-teman Mert. Akan tetapi, tampaknya justru Mert yang merasa malu dengan pendampingan ayahnya. Cieeeeeee... 

Kecil-kecil begini Mert rupanya sudah paham masalah harga diri serta kharisma, hahahaaa... Pikir Mert mungkin, aku boleh kalah dari keroyokan kemarin, tapi aku bukan anak manja ayahku, xixixiii... Yigit yang sepertinya sudah paham dengan ketidaknyamanan anaknya, justru malah semakin membuat Mert salah tingkah. Tapi teman-temanmu akhirnya jadi baik kepadamu kan, Mert... Ayahmu ternyata kepikiran juga ya, bawain muffin dan kemudian dibagi-bagi untuk ‘menyelamatkan anaknya’, hahahaaa.. Kirain mikir busi ma oli doank, Ayah, wkwkwkwkwkkk... 

Deretan scene yang saya hadirkan di episode dua dan tiga AV berikut, kiranya bisa membantu mengingatkan sebagian kenangan  tentang Mert. Belum bisa mencakup semuanya, tapi setidak-tidaknya dicicil yaaa... Masih banyak kelucuan-kelucuan Mert dan juga tentang kepribadiannya yang ternyata lebih sensitif dan dewasa dibanding ayahnya, yang tak kalah asyik untuk dibahas. Yakin deh, ntar kl dah besar, ganteng dan smartnya bakal menandingi Ayah Yigit. Dan yang pasti Mert bakalan punya koleksi pacar yang lebih banyak, hahahaaa... 



Selamat jelang akhir pekan, AVers... InsyaAlloh, esok remah-remahnya akan berlanjut lagi dengan cerita kelucuan Mert selanjutnya.  Salam hangat.
17.33.00 Unknown


#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_18 Setelah di  beberapa edisi remah-remah mengupas flashback lika-liku perjalanan dan perjuangan cinta Yigit-Nur, di Jum’at Semangat kali ini kilas-baliknya mo nyerong dikit ahhh... Nyerong ke yang ngegemezin, pintar, serta curly-cutie-cutie, kesayangannya Yigit dan Nur. 

Hhmmm.. Siapa lagi kl bukan Mert. Kangen juga kan ma cowok kecil, anak semata wayangnya Yigit dan Iclal ini?!! Sedikit bocoran neh untuk season kedua Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia) nanti,  Mert akan memegang peranan penting untuk masa depan hubungan rumah tangga Yigit dan Nur. Hiyaaaaaaa... Apa itu..penasaran? No more spoiler!!! Ntar ya bahas kompletnya.. Nunggu season dua AV/ANDD tayang di ANTV, hehhe.. 

Sekarang mo balik dulu mengenang ke masa-masa pertama ketika Mert mulai masuk sekolah. Ketika baru pertama masuk sekolah, dengan diantar sang ayah, nenek, dan juga tantenya, Mert terlihat begitu percaya diri. Cowok cute ini sepertinya  mewarisi darah pintar dan pemberani bapaknya.. Darah Kozan sieee yaaaa, hahahaaa... Tapi apa yang terjadi berikutnya, begitu memprihatinkan. Ketika acara perkenalan di kelas, Mert yang dengan PeDenya mengatakan kl ibunya sekarang sedang berada di surga dan akan segera kembali untuk menjemputnya, justru berbalik mendapat cemoohan dan ejekan dari teman-temannya. Ya iyalah, Mert.. Orang kl sudah betah di surga, masak ya mo balik ke dunia.. Tapi mungkin ibumu belum nyampe ke surga, Mert... Makanya bisa pulang lagi, xixixiii... 

Duh, cowok kecil ini ternyata lanjut dibully dan diajak berkelahi oleh teman-teman cowoknya. Tapi Mert ini pemberani, biarpun dikeroyok dan akhirnya pelipisnya berdarah-darah, tapi tetap awalnya dia tak sedikitpun takut dengan keroyokan teman-temannya. Gak nangis ya, Mert pokoknya... Nangisnya di depan Nur ma Ayah Yigit z ya, sayang... 

Pun ketika di lain hari ke sekolah diantar oleh ayahnya, Mert seolah-olah tidak mau makin ‘kehilangan muka’ di hadapan teman-teman yang kemarin mengeroyoknya. Maksud Yigit baik, ia ingin mengantarkan anak laki-lakinya ke sekolah, sekaliyan juga ingin tahu apa masalahnya dan siapa sebenarnya teman-teman yang berkonflik dengan anaknya di sekolah, sambil tak lupa membawa sekotak muffin untuk bekal sekaligus ‘jurus damai’ dengan teman-teman Mert. Akan tetapi, tampaknya justru Mert yang merasa malu dengan pendampingan ayahnya. Cieeeeeee... 

Kecil-kecil begini Mert rupanya sudah paham masalah harga diri serta kharisma, hahahaaa... Pikir Mert mungkin, aku boleh kalah dari keroyokan kemarin, tapi aku bukan anak manja ayahku, xixixiii... Yigit yang sepertinya sudah paham dengan ketidaknyamanan anaknya, justru malah semakin membuat Mert salah tingkah. Tapi teman-temanmu akhirnya jadi baik kepadamu kan, Mert... Ayahmu ternyata kepikiran juga ya, bawain muffin dan kemudian dibagi-bagi untuk ‘menyelamatkan anaknya’, hahahaaa.. Kirain mikir busi ma oli doank, Ayah, wkwkwkwkwkkk... 

Deretan scene yang saya hadirkan di episode dua dan tiga AV berikut, kiranya bisa membantu mengingatkan sebagian kenangan  tentang Mert. Belum bisa mencakup semuanya, tapi setidak-tidaknya dicicil yaaa... Masih banyak kelucuan-kelucuan Mert dan juga tentang kepribadiannya yang ternyata lebih sensitif dan dewasa dibanding ayahnya, yang tak kalah asyik untuk dibahas. Yakin deh, ntar kl dah besar, ganteng dan smartnya bakal menandingi Ayah Yigit. Dan yang pasti Mert bakalan punya koleksi pacar yang lebih banyak, hahahaaa... 



Selamat jelang akhir pekan, AVers... InsyaAlloh, esok remah-remahnya akan berlanjut lagi dengan cerita kelucuan Mert selanjutnya.  Salam hangat.

Kamis, 28 Januari 2016



#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_17 Halo, AVers... Ketemu lagi di Kamis Kangen yaaaaa... Hehhe... Deretan scene yang akan saya hadirkan di edisi remah-remah kali ini kl AVers masih mengingatnya, pasti akan kembali terkenang-kenang dengan bagaimana Yigit yang begitu tergila-gila dan sangat mencintai istrinya, dengan segala cara memertahankan Nur agar tetap setia di sampingnya. 

Dari deretan potongan scene yang saya ambil berikut, ada makna nekad atau berani mati sebagai benang merah dari setiap peristiwanya. Masih ingat dunk scene ketika Yigit mengunci Nur di kamar pasca mereka menikah? 

Nur yang tengah sakit hati karena merasa tak terima dibohongi oleh sang suami, sempat mengancam ingin melukai lehernya dengan pecahan piring, tapi apa lacur yang terjadi kemudian... Justru Yigit yang dengan sigap membalik tangan Nur dan mengarahkan pecahan piring itu ke lehernya sendiri. Yigit meminta Nur untuk melukai dirinya saja daripada harus istrinya yang terluka. Cieeeeee... 

Kayaknya ini aksi nekad pertama yang judulnya ‘berani mati’ demi cinta yang ditunjukkan Yigit untuk istrinya... Hhmmm... Sukses tuh kayaknya scene bikin tercekat yang menonton... Antara sebegitu cintanya dengan sang istri hingga tidak mau kehilangannya dan juga perasaan putus asa karena telah mengecewakan istrinya terlalu dini... Dan setidaknya-tidaknya sukses juga untuk membuat Nur mengurungkan aksi gorok leher atas nama cinta. 

Belum cukup dengan pecahan piring, Yigit terpaksa harus menggunakan cara yang lebih ekstrim untuk meyakinkan hati istrinya supaya tetap bertahan bersamanya. Seusai peristiwa penculikan bersama Mert, Nur ternyata masih kekeuh untuk berpisah dengan Yigit dan Yigit untuk kesekian kalinya merasa kewalahan juga dengan desakan sang istri. Mumpung ada pistol di hadapannya, akhirnya senjata itu juga jadi media Yigit untuk balik menekan Nur agar istrinya tersebut tidak meninggalkannya sendirian. 

Kata Yigit waktu itu, “... Kau boleh hidup bebas sesudah aku mati...”. Nur yang terlihat emosi justru dipaksa Yigit untuk menarik pelatuk senapan yang diarahkan tepat di dada sebelah kirinya. Ya Tuhan..adegan dramatis ini... Entah karena yang melakukan tengah dimabuk cinta, tapi sama-sama merasa putus asa dengan sikonnya, jadinya scene yang menegangkan ini malah terlihat begitu mengesankan. 

Miris memang ketika melihat sejoli ini harus bertaruh darah demi akhirnya bisa memperoleh pengakuan sekaligus pelukan dari orang yang dicintainya, tapi tetap ya itu tadi, sukaaaaaaaa banget dengan Yigit-Nur di adegan ini. Makin jatuh cinta dengan gaya keputusasaan cinta mereka sekaligus saling keras kepalanya. Hahha.. Darah yang mengalir dari pundak Yigit akhirnya terbayar dengan pernyataan dari sang istri yang kurang lebih mengatakan, ”... Aku tidak sanggup hidup jika kau tak ada, Yigit...” Bahkan ketika Nur balik lagi dengan keputusannya untuk tetap meninggalkan dirinya, 

Yigit juga sepertinya belum lelah untuk meyakinkan istrinya. Sempat terhibur dengan pernyataan Nur ketika mereka duduk ngobrol berdua sambil menikmati secangkir teh di tepian Bosphorus yang tampak agak berkabut, bahwa sang istri akan bertahan demi Mert, tapi justru pernyataan sesudahnya yang membuat Yigit kembali naik darah. Sang istri justru merespon sumpah janji Yigit untuk tidak melepas cincin kawin di jarinya itu sampai maut memisahkan, dengan pernyataan bahwa dia akan segera melayangkan gugatan cerai ketika Iclal dirasa sudah bisa nyaman menerima Mert. 

Duh, suami.... Seperti apa coba rasanya ketika segala cara telah diupayakan, sampai akhirnya harus ada darah yang mengucur, tapi tetap orang yang dicinta memaksa untuk pergi??! Inilah mungkin salah satu hal yang membuat Yigit jadi begitu posesif dan cenderung over protektif di kemudian hari dengan Nur. Akan tetapi, Nur juga  tidak bisa disalahkan. Bagaimanapun Nur adalah seorang perempuan, jika dia memutuskan untuk tetap bertahan dengan keputusan tidak ingin melanjutkan pernikahan dengan Yigit bukan karena tidak percaya dengan pengorbanan dan kesungguhan suaminya, melainkan itu juga sebentuk pengorbanan juga atas nama cinta. Mungkin dalam benak Nur, daripada terpaksa membagi cinta dengan mantan istri suaminya, lebih baik cinta dipelihara sendiri saja di dalam hati. 

Pendek cakap, Yigit-Nur masih dalam tahap diuji untuk mempertanggungjawabkan cinta yang katanya sejati untuk mereka berdua. Potongan-potongan scene yang ada di episode 2, 3, dan 4 Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia) yang saya sertakan untuk kali ini, seperti halnya gambaran untuk perjuangan cinta mereka, ada keputusasaan, sumpah setia, cemburu, rindu,  dan juga saling menyakiti, yang InsyaAlloh semuanya akan bermuara kepada satu kata, yaitu BAHAGIA!!! 

Yupz, Berharap yang terindah untuk Yigit-Nur ya,  AVers. Salam hangat.
17.33.00 Unknown


#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_17 Halo, AVers... Ketemu lagi di Kamis Kangen yaaaaa... Hehhe... Deretan scene yang akan saya hadirkan di edisi remah-remah kali ini kl AVers masih mengingatnya, pasti akan kembali terkenang-kenang dengan bagaimana Yigit yang begitu tergila-gila dan sangat mencintai istrinya, dengan segala cara memertahankan Nur agar tetap setia di sampingnya. 

Dari deretan potongan scene yang saya ambil berikut, ada makna nekad atau berani mati sebagai benang merah dari setiap peristiwanya. Masih ingat dunk scene ketika Yigit mengunci Nur di kamar pasca mereka menikah? 

Nur yang tengah sakit hati karena merasa tak terima dibohongi oleh sang suami, sempat mengancam ingin melukai lehernya dengan pecahan piring, tapi apa lacur yang terjadi kemudian... Justru Yigit yang dengan sigap membalik tangan Nur dan mengarahkan pecahan piring itu ke lehernya sendiri. Yigit meminta Nur untuk melukai dirinya saja daripada harus istrinya yang terluka. Cieeeeee... 

Kayaknya ini aksi nekad pertama yang judulnya ‘berani mati’ demi cinta yang ditunjukkan Yigit untuk istrinya... Hhmmm... Sukses tuh kayaknya scene bikin tercekat yang menonton... Antara sebegitu cintanya dengan sang istri hingga tidak mau kehilangannya dan juga perasaan putus asa karena telah mengecewakan istrinya terlalu dini... Dan setidaknya-tidaknya sukses juga untuk membuat Nur mengurungkan aksi gorok leher atas nama cinta. 

Belum cukup dengan pecahan piring, Yigit terpaksa harus menggunakan cara yang lebih ekstrim untuk meyakinkan hati istrinya supaya tetap bertahan bersamanya. Seusai peristiwa penculikan bersama Mert, Nur ternyata masih kekeuh untuk berpisah dengan Yigit dan Yigit untuk kesekian kalinya merasa kewalahan juga dengan desakan sang istri. Mumpung ada pistol di hadapannya, akhirnya senjata itu juga jadi media Yigit untuk balik menekan Nur agar istrinya tersebut tidak meninggalkannya sendirian. 

Kata Yigit waktu itu, “... Kau boleh hidup bebas sesudah aku mati...”. Nur yang terlihat emosi justru dipaksa Yigit untuk menarik pelatuk senapan yang diarahkan tepat di dada sebelah kirinya. Ya Tuhan..adegan dramatis ini... Entah karena yang melakukan tengah dimabuk cinta, tapi sama-sama merasa putus asa dengan sikonnya, jadinya scene yang menegangkan ini malah terlihat begitu mengesankan. 

Miris memang ketika melihat sejoli ini harus bertaruh darah demi akhirnya bisa memperoleh pengakuan sekaligus pelukan dari orang yang dicintainya, tapi tetap ya itu tadi, sukaaaaaaaa banget dengan Yigit-Nur di adegan ini. Makin jatuh cinta dengan gaya keputusasaan cinta mereka sekaligus saling keras kepalanya. Hahha.. Darah yang mengalir dari pundak Yigit akhirnya terbayar dengan pernyataan dari sang istri yang kurang lebih mengatakan, ”... Aku tidak sanggup hidup jika kau tak ada, Yigit...” Bahkan ketika Nur balik lagi dengan keputusannya untuk tetap meninggalkan dirinya, 

Yigit juga sepertinya belum lelah untuk meyakinkan istrinya. Sempat terhibur dengan pernyataan Nur ketika mereka duduk ngobrol berdua sambil menikmati secangkir teh di tepian Bosphorus yang tampak agak berkabut, bahwa sang istri akan bertahan demi Mert, tapi justru pernyataan sesudahnya yang membuat Yigit kembali naik darah. Sang istri justru merespon sumpah janji Yigit untuk tidak melepas cincin kawin di jarinya itu sampai maut memisahkan, dengan pernyataan bahwa dia akan segera melayangkan gugatan cerai ketika Iclal dirasa sudah bisa nyaman menerima Mert. 

Duh, suami.... Seperti apa coba rasanya ketika segala cara telah diupayakan, sampai akhirnya harus ada darah yang mengucur, tapi tetap orang yang dicinta memaksa untuk pergi??! Inilah mungkin salah satu hal yang membuat Yigit jadi begitu posesif dan cenderung over protektif di kemudian hari dengan Nur. Akan tetapi, Nur juga  tidak bisa disalahkan. Bagaimanapun Nur adalah seorang perempuan, jika dia memutuskan untuk tetap bertahan dengan keputusan tidak ingin melanjutkan pernikahan dengan Yigit bukan karena tidak percaya dengan pengorbanan dan kesungguhan suaminya, melainkan itu juga sebentuk pengorbanan juga atas nama cinta. Mungkin dalam benak Nur, daripada terpaksa membagi cinta dengan mantan istri suaminya, lebih baik cinta dipelihara sendiri saja di dalam hati. 

Pendek cakap, Yigit-Nur masih dalam tahap diuji untuk mempertanggungjawabkan cinta yang katanya sejati untuk mereka berdua. Potongan-potongan scene yang ada di episode 2, 3, dan 4 Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia) yang saya sertakan untuk kali ini, seperti halnya gambaran untuk perjuangan cinta mereka, ada keputusasaan, sumpah setia, cemburu, rindu,  dan juga saling menyakiti, yang InsyaAlloh semuanya akan bermuara kepada satu kata, yaitu BAHAGIA!!! 

Yupz, Berharap yang terindah untuk Yigit-Nur ya,  AVers. Salam hangat.