#Paramparca32part1
#Cansu&Hazal1season2
By:
Anies Widiyarti
Bersama: Debby Arin Anggraini, Indrie Puspita, Anisa Puji Rahayu & Intand Bayu
Haloooo...
Saya menyebut preview sinopsis ini
sebagai ‘crucial seven minutes’ atau
tujuh menit yang sangat krusial untuk mulai masuk ke season kedua, serial drama Paramparca
(Cansu & Hazal 2). So,
sebagai awalannya, saya hanya akan membuat sinopsis adegan dalam durasi tujuh
menit, yang ada di bolum 31 part terakhir
dan bolum 32 part awal. Sebagai start pengingat z yaaaaa... Yuks...
*Pagi
di kediaman Cihan dan Dilara Gurpinar, Gulseren Gulpinar sedang membereskan
kamar Hazal.
*Sementara
itu di luar, tampak taksi berhenti di depan gerbang kediaman Gurpinar. Dilara
turun dari taksi disambut oleh Bachtiar (hadddeh... Kangen juga ma sopir
ganteng satu ini, yuhuuuuu). Dilara rupanya baru saja pulang dari luar kota
untuk menjenguk ibunya yang sedang sakit. Hhmmm... Bakal dapat kejutan besar
neh kayaknya...
*Dilara
langsung masuk menuju rumah, diikuti oleh Bachtiar yang membawakan kopernya.
Keren banget dramatisasinya, music
scoring dan slow motion ketika scene Dilara berjalan menuruni tangga di
rumahnya. Sinematografi nya jawara banget. Gambar dan ilustrasi musiknya
seperti ikut bercerita bahwa kedatangan Dilara dan sikon yang dihadapi selanjutnya akan begitu mendebarkan.
Hehhe..
*Gulseren
sedang berbicara dengan Cihan ketika Dilara memasuki ruang depan rumahnya.
Dilara sangat terkejut dengan pemandangan yang dilihatnya, sementara Cihan dan
Gulseren lebih tampak tenang dan menguasai situasi. Yuhuuuuu... Karena memang
Gulseren datang ke rumah itu tidak untuk senang-senang pacaran dengan Cihan.
Hahha..
*Hazal
sedang bersantai di atas kursi rodanya ditemani oleh perawatnya, menikmati
sinar matahari pagi di halaman belakang yang langsung berhadapan dengan
kerennya Selat Bosphorus. Hazal kemudian minta kepada perawatnya untuk
mengambilkan kaca mata di kamar. Sebelum pergi meninggalkan Hazal sendirian,
perawatnya tak lupa mengunci roda kursi supaya aman.
*Di
ruang tamu, Cihan menyapa Dilara. Akan tetapi, sambutan Dilara sepertinya
kurang menyenangkan. Dilara yang sudah jengkel dengan kehadiran Gulseren, mengusir Gulseren pergi dari rumahnya.
Gulseren yang paham sikonnya memilih menuruti kemauan Dilara, tapi Cihan
akhirnya yang berteriak kepada Dilara dan sekaligus menghentikan Gulseren.
Cihan bersikeras untuk Guleren tetap di rumah itu demi kepentingan Hazal.
*Tampaknya
ada kesalahan dengan kunci kursi roda yang diduduki oleh Hazal. Kursi roda itu
tiba-tiba berjalan sendiri mendekati jatuh ke Selat Bosphorus. Hazal yang baru
menyadari kl kursi rodanya bergerak pelan-pelan, mulai panik.
*Dilara
yang merasa diabaikan pendapatnya oleh Cihan akhirnya memutuskan untuk pergi
dari rumah.
*Kursi
roda Hazal semakin mendekati bibir dek halaman belakang yang langsung mengarah
ke Selat Bosphorus. Hazal semakin panik dan ketakutan. Dengan kakinya yang
lumpuh, dia sama sekali tidak bisa mengendalikan laju kursi roda.
*Di
garasi, mobil sudah dipasangi oleh bom yang akan meledak dalam waktu kurang
dari satu menit. Hhmmm... Mobil mewah pabrikan Inggris ini mo diledakin?? Ya
Tuhan... Yang kangen ma Yigit di serial Asla
Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia), boleh deh kangen-kangenan dulu ma
mobilnya... Tapi cepat ya kangen-kangenanya, karena keburu meledak, hahha...
*Gulseren
yang merasa terjepit dan tak enak hati, akhirnya juga nekad untuk pergi dari
rumah Cihan tersebut, tapi Cihan sekali lagi, berusaha keras untuk menghalangi.
Sampai akhirnya mereka berdua dikagetkan dengan teriakan Hazal yang jatuh
terjun ke Selat Bosborus. Ketika Cihan dan Gulseren bermaksud untuk berlari
mencari sumber teriakan Hazal, bersamaan dengan itu mobil di garasi meledak.
Duarrrrrrrr...!!!
Hhmmm...
Selang-seling scene antara Cihan,
Gulseren, dan Dilara sedang terlihat panas berdebat, kursi roda Hazal yang
mulai bergerak tak terkendali, Dilara yang memilih angkat kaki dari rumah
kemudian diikuti oleh Gulseren, Cihan yang berusaha menghentikan kepergian
Gulseren, Hazal yang akhirnya tercebur ke Selat Bosphurus, sampai akhirnya bom
meledak, yang berpadu dengan slow motion
adegan, pasnya ilustrasi musik, dan angle
pengambilan gambar yang pintar, membantu mendramtisir sikon yang serba
kacau dan menegangkan.
Yuhuuuu...
Semoga ‘crucial seven minutes’ nya bisa kembali membuka ingatan para pencinta
serial Cansu & Hazal atau Paramparca. Mohon maaf kl dalam
penyajian preview sinopsisnya masih
banyak kekurangan di sana-sini. Tetap setia yaaaa menunggu tayangan season duanya hadir di Indonesia.
Mmmuuuaaacchh...
Categories: Cansu Hazal
0 comments:
Posting Komentar