Categories: Daniel Padilla, drama, filipina, Kathryn Bernardo, pangako_sa'yo, philliphines, remahan yang tercecer, Resensi, Review, teleserye
Selasa, 01 November 2016
Posted by Unknown on 23.30.00
No comments
#AW_MasaLaluBelumAkanBerlalu_ReviewPangakoSayo_11
Hiyaaaaa... Yg ditunggu akhirnya datang juga... Sang lakon pembuat
cerita bermula, bersiap untuk melanjutkan serta menuntaskan cerita...
Eduardo Buenavista vs Amor de Jesus (Powers)... Satu di bangku penonton
menampakkam sorot mata penuh keterkejutan... Tp sayang, yg terkejut itu
justru berangsur menampakkan sorot mata kebodohan... Sedangkan satu yg
berdiri di atas panggung, dgn begitu percaya diri dia membawa kemarahan
di balik sorot matanya... Kemarahan yg akhirnya berolah rasa mjd
kekuatan.. Kekuatan untuk bangkit dr abu, Ny Claudia Buenavista yg
terhormat... Hahha... Uang mmg tdk bisa membeli aura dan kharisma,
Nyonya... Dulu ktk Amor masih miskinpun, kau tdk bisa bersaing melawan
pesonanya.. Kini ktk segalanya sdh dlm genggaman Amor, kau semakin
terlihat tak ada apa2nya, Nyonya Gubernur... Se-stunning make up mu
malam itu, se-elegan baju hitam serta tampilanmu ktk itu di samping
suamimu yg tampan, tetap malam itu Amor adl bintangnya... Tanyakan saja
pada suamimu kl tidak percaya:p, siapa sang pemenang sebenarnya,,
wkwkwkwkkk:p Claudia... Tak selamanya dunia hrs tunduk sesuai perintah
dan keinginanmu... Hrsnya kau berterima kasih kpd Simon krn dia hadir
bertepatan dgn cinta sejati suamimu yg muncul kembali... Diih, Simon...
(Ssssttttt... Hampir gagal fokus hny gara2 tahi lalat di pipimu itu,
Simon:p) Sy khawatir kau nanti hny akan menjadi bulan-bulanan dan
pelampiasan Claudia... Mungkin sebelum kemunculan Amor, Claudia bisa
saja terpikir bahwa dia akan punya kesenangan sendiri untuk membalas
Eduardo yg tak peduli dgnnya... Ech malah... Justru Claudia yg berasa
sdh jatuh terlebih dahulu, sebelum perang dimulai:p Perang yg
sesungguhnya melawan Amor... Andai air matamu sdh benar2 kering untuk
Eduardo, Amor... Sy tentu akan lebih memercayai kl kau bnr2 ingin
membuat Eduardo hancur... Sayang air mata itu masih belum bisa
terbendung... Meski kau berjanji itu air matamu yg terakhir untuk
Eduardo, tp apalah arti dr sebuah janji... Janji hny tinggal janji
selama yg di hati sbnrnya menginginkan yg lain lagi... Sy hny mencoba
sedikit menyimpulkan dr apa yg mjd kemarahan serta kekecewaan Angelo kpd
ayahnya, sikon Eduardo belakangan, serta sakit hati Amor kpd Eduardo...
Angelo yg membenci ayahnya krn sepak-terjangnya di dunia politik, tak
sepenuhnya bisa disalahkan... Toh mmg politik seakan-akan membuat
Eduardo belakangan tampak licik dan mulai licin memainkan pencitraan...
Tp jika sy katakan semua yg dilakukan Eduardo pada dasarnya adl pelarian
dr masa lalunya pasca ditinggalkan Amor, bkn berarti sy mencari
pembenaran sendiri... Angelo pada saatnya akan tahu bahwa sosok Eduardo
yg skr bukanlah kepribadian yg sebenarnya... Jika Angelo mengira ayahnya
hny peduli pd kepentingannya sendiri, hhmmm... Jangankan hny untuk
mementingkan kepentingannya sendiri, bahkan Eduardo pun spt sudah tidak
menyadari dgn apa yg dia lakukan... Pendek cakap, semua yg dilakukan
Eduardo skr semata-mata sbg bentuk pelampiasan serta kemarahan atas masa
lalunya... Kemarahan pada dirinya sendiri, kekecewaan yg tidak akan
pernah bisa diobatinya... Pun di pihak sebrang, Amor pny segudang alasan
kemarahan dan kekecewaan untuk Eduardo, tp hal tsb intinya hny satu,
karena CINTA!!! Cinta oh Cinta... Tak hny Eduardo atau Claudia yg
akhirnya hrs berhadapan dgn Amor, krn sptnya Diego Buenavista serta
Lourdes pny urusan yg belum selesai dgn Amor... Ada apa gerangan dgn
Lourdes di balik peristiwa perkosaan Amor dulu oleh Diego?? Apakah
Lourdes mengetahui yg sbnrnya tjd?? Hhhuuffttt... Mari lanjutkan cerita
ini esok hari... Untuk Yna... Tetaplah bersabar dan menjadi penyemangat
Angelo yaaa... Biarkan Angelo mengeluarkan sgl marah dan menceritakan
ttg sakit hatinya selama ini... Pengertianmulah yg sesungguhnya akan
membuat Angelo semakin jatuh hati kpdmu, Yna...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar