\

Kamis, 12 November 2015

Posted by Unknown on 23.50.00 No comments
#‎BelajarDariRasaKehilangan_Shehrazat102‬ Hhhuufft... Prihatin rasanya melihat Bennu yg terlihat begitu goncang pasca dia kehilangan bayinya. Sikap acuh kosongnya,tatapan hampanya,wajah pucat pasinya,serta langkah gontainya... Diih Bennu lebih menyerupai mayat hidup... Alih2 melihat Bennu yg spt ini,akan lebih baik bila melihatnya bisa menangis sejadi-jadinya,berteriak mengeluarkan sgl amarah dan kekecewaannya,atau mengamuk lepas di depan suami dan orang2 yg menyayanginya. Rasanya jauh akan lebih lega drpd jk dipendam efeknya akan spt bom waktu. 

Kareem yg sabar,Mellek yg penuh perhatian,dan Shehrazat yg cukup peka dan menguatkan. Scene Bennu dan Sheh basah kuyup di kamar mandi sambil saling berbagi cerita dan derita,luar biasa smp di hati. Mmg bnr apa yg dikatakan Sheh,bicara masalah kehilangan,dibanding Sheh,Bennu lum ada apa2nya. Hidup Bennu relatif berjalan lancar,hny mungkin masalah ketergantungan alkohol,hub yg sering gagal dgn bbrp lelaki,atau jg dulu menghadapi konflik dgn Mellek dan ibunya yg bermasalah dlm perkawinannya. Smp akhirnya dia hrs kehilangan bayinya skr,mungkin inilah cobaan terberatnya. Rasanya tepat jk Sheh td begitu rupa memarahi,menyadarkan,sekaligus menguatkan Bennu ttg arti kehilangan. Percayalah,semakin sering kita dicoba dan diuji,akan semakin kuat dan tegar kita berdiri. Kehilangan jg mengajarkan pd kita unt lebih menghargai dan bersyukur dlm sgl situasi dan kondisi. Dan baguslah,seusai dikuatkan Sheh, Bennu mulai bs berbicara,mengurai cerita sedihnya,dan bahkan mampu menumpahkan kesedihannya di pelukan suami. Tak selamanya diam itu emas lho yaaaa,hehhe... Melihat Bennu yg begitu miris,ktk pd akhirnya bertemu dgn Sezen..,hadddeh rasanya to..to... Ini perempuan egoisnya gak ketulungan... Hny fokusnya dia dan dia serta kehilangan ayahnya. 

Dipikirnya di sana, Kareem yg dianggapnya acuh tak acuh dgn kematian Semih,sedang berpesta pora apa ya?? Sezen..Sezen... Dunia tdk selebar daun petai:p,kesedihanmu bkn satu2nya,kemalanganmu bkn yg terutama... Toh,drpd sibuk mengutuki kakakmu,lebih baik banyaklah berdoa unt kematian ayahmu. Bkn hny jalan2 omong kosong... Terima kasih jg unt Burak yg senantiasa mengalah,tp jg tegas dlm menyikapi istrinya. Tinggalin z ke bar,sekadar unt mencari suasana segar. Ech,malah ketemu Mellek (lagi) deh yg sedang asyik curhat dgn Mert. Tp klihatannya sikap Mellek kpd Burak skr,sdh bs unt diantisipasi:p Hehhe.. Yg belum bisa diantisipasi ya si muka runcing Eda. Tambah lagi deh korbannya... Nie jagal perempuan mmg luar biasa sadisnya. Ech,lha ko' sang korban sdh tertabrak mati,ternyata Eda hny ditipu dan ditakut-takuti:p Trll numpuk dosa sie,makanya panikan plus parno'an...

Neriman dan Ahu jg sama z numpuk aibnya. Bnr2 tak tahu malu itu Neriman... Masih pny muka unt menemui Nadide dan mengemis uang??! Ahu jg sama tdk tahu dirinya. Beruntung Nadide masih mau memberikannya uang,ech lha ko' masih nyinyir ngomong pelit... Lagakmu,Ahu... Kau pikir kau skr pantas dibayar brp? Pelacur yg bru belajar,tp masih berani berpikir bahwa dia layak dihargai bak seorang putri. Hadddeh... Tobat..tobattttt... Unt yg sedari kmrn nunggu2 scene gaun merah..charming in red... Dah klihatan kan td sekelebatan yg bergaun merah dan berhigh heels hitam?? Ting..tong... Cieeeeeeee... Dsb..dsbnya... Gak yakin besok di ANTV akan ada adegan ranjangnya,:p Sono..sonohhh... Cari bocoran ke YT z:p Sbnrnya drpd sekadar terpesona Sheh dgn gaun merahnya,sy lebih tergelitik dgn kalimat yg td diucapkan Boksi ktk membaca Binbir Gece di pangkuannya,"... Sy bahkan cemburu dgn gaun yg melekat ketat di bajunya...". Duh,smp sebegitunya dia memuja dan mencintai sang istri... Sebegitu besarnya,smp pd akhirnya tak sadar kl yg keterlaluan bisa2 malah menyakitkan ya.... Bahkan kl perlu angin pun tdk boleh membuat rambut Sheh yg indah jd kusut dan berantakan krn terpaannya... Begitulah cinta... Hrs ada rindu dan sakitnya!!! Ya sudah... Jadilah para pencinta yg bijaksana z...
Categories:

0 comments:

Posting Komentar