#AniesWidiyarti_IstriIdamanAlaAla_ReviewSeasonDua_AntaraNurDanDia_8
Eeeyyyaaaa... Kesimpulannya adalah Ny Aytul dan Yigit Kozan itu
'angkatan lama'. Angkatan yang memandang perempuan harus mengabdi kepada
laki - laki/suami... Cieeeee, mengabdi... Lha iya, Ny Aytul tak ingin
Iclal mandiri, sementara keponakan gantengnya tak menginginkan istrinya
jadi perempuan percaya diri... Nasibmu Yigit dibesarkan oleh perempuan
seperti Ny Aytul... 'Pikiran jadul' pun turut serta diwariskan... Bahkan
di zaman yang sudah semakin terbuka, hidup di salah satu kota besar di
Eropa, Ny Aytul dan Yigit tak ubahnya hanya sebingkai foto hitam putih
usang yang terpajang di dinding kaca Burj Dubai... Miris ketika
mendengar Iclal bercerita ttg ibunya yg menyembunyikan ijazahnya supaya
dia tak bisa mendaftar kuliah di jurusan desain, kesukaannya... Ny Aytul
ternyata lebih menginginkan Iclal yang menangis - nangis, mengemis
cinta kpd Yigit... Daripada Iclal yang menjadi seorang perancang busana,
bla..bla..blaa... Setidak -tidaknya kl Iclal itu punya karier, ketika
obsesinya mencintai Yigit tak berbalas, dia tidak akan sememprihatinkan
skr, hahha... Sama saja dengan Yigit yang mulai takut istrinya menjadi
percaya diri... Knp memangnya, Pak? Ada rumus begitu ketika seorang
istri mulai percaya diri, punya penghasilan sendiri, karier sendiri,
truz dia jadi susah diatur oleh suami? Begitu? Yyyeeaayy, salahnya situ
sbg kepala rumah tangga, imamnya istri, maunya benar terus... Setuju
dengan apa yang akhirnya terlontar dari Nur, "Aku istrimu, bukan
bawahanmu". Ya misalkan menyuruh istri, harus ada tata kramanya juga
kan... Bukan asal main perintah, sedangkan dirinya sendiri nol besar...
Lagian kebiasaan koq Yigit ini... Tiap kali dia sudah memuncak
kekesalannya dengan Nur, pasti akan 'memanfaatkan' Iclal untuk memancing
kecemburuan Nur... Lhaah..halllah... Si ikan beku juga kePeDean... Baru
juga diajak berlibur, senyuman ledekannya ke Nur, hhhhhhhh... Kekanak -
kanakan sekali si 'mantan pasangan' itu... Yigit berasa bebalnya makin
tak karuan juga... Malu gak sie ketika mengaku bahkan kemampuan istrinya
menyetir mobil, dia bahkan belum paham?! Kl saya jadi Yigit pasti
merasa langsung pengen ambil dandang untuk menutup muka merah padam
saya... Nur..Nur... Nasib terpenjara cintanya Yigit Kozan... Hingga
harus ironis membeli mobil dari pabrik milik suami sendiri... Itupun
juga tak lepas dimarahi lagi... Serba salah... Yang kacau - balau
seperti Elmas saja terlihat lebih santai... Bergaya sombong setelah
merasa gepokan uang di dalam tas, hasil menipu, seolah - olah bisa
membeli dunia sesuai keinginannya... Elmas, tunggulah giliranmu:p
Setidak - tidaknya Nur yang hatinya terus disakiti, sedang berproses
menjadi yang lebih hebat.. Menjadi model yang berkualitas, punya ide dan
gagasan apik, bukan hanya sekadar dandan dengan make up tebal.. Yigit
belum sadar saja, kl Nur sebenarnya bisa jadi salah satu kekuatan yang
membanggakannya... Tak hanya cantik, Yigit... See you tomorrow... Salam
hangat.
Kamis, 27 Juli 2017
#AniesWidiyarti_IstriIdamanAlaAla_ReviewSeasonDua_AntaraNurDanDia_8
Eeeyyyaaaa... Kesimpulannya adalah Ny Aytul dan Yigit Kozan itu
'angkatan lama'. Angkatan yang memandang perempuan harus mengabdi kepada
laki - laki/suami... Cieeeee, mengabdi... Lha iya, Ny Aytul tak ingin
Iclal mandiri, sementara keponakan gantengnya tak menginginkan istrinya
jadi perempuan percaya diri... Nasibmu Yigit dibesarkan oleh perempuan
seperti Ny Aytul... 'Pikiran jadul' pun turut serta diwariskan... Bahkan
di zaman yang sudah semakin terbuka, hidup di salah satu kota besar di
Eropa, Ny Aytul dan Yigit tak ubahnya hanya sebingkai foto hitam putih
usang yang terpajang di dinding kaca Burj Dubai... Miris ketika
mendengar Iclal bercerita ttg ibunya yg menyembunyikan ijazahnya supaya
dia tak bisa mendaftar kuliah di jurusan desain, kesukaannya... Ny Aytul
ternyata lebih menginginkan Iclal yang menangis - nangis, mengemis
cinta kpd Yigit... Daripada Iclal yang menjadi seorang perancang busana,
bla..bla..blaa... Setidak -tidaknya kl Iclal itu punya karier, ketika
obsesinya mencintai Yigit tak berbalas, dia tidak akan sememprihatinkan
skr, hahha... Sama saja dengan Yigit yang mulai takut istrinya menjadi
percaya diri... Knp memangnya, Pak? Ada rumus begitu ketika seorang
istri mulai percaya diri, punya penghasilan sendiri, karier sendiri,
truz dia jadi susah diatur oleh suami? Begitu? Yyyeeaayy, salahnya situ
sbg kepala rumah tangga, imamnya istri, maunya benar terus... Setuju
dengan apa yang akhirnya terlontar dari Nur, "Aku istrimu, bukan
bawahanmu". Ya misalkan menyuruh istri, harus ada tata kramanya juga
kan... Bukan asal main perintah, sedangkan dirinya sendiri nol besar...
Lagian kebiasaan koq Yigit ini... Tiap kali dia sudah memuncak
kekesalannya dengan Nur, pasti akan 'memanfaatkan' Iclal untuk memancing
kecemburuan Nur... Lhaah..halllah... Si ikan beku juga kePeDean... Baru
juga diajak berlibur, senyuman ledekannya ke Nur, hhhhhhhh... Kekanak -
kanakan sekali si 'mantan pasangan' itu... Yigit berasa bebalnya makin
tak karuan juga... Malu gak sie ketika mengaku bahkan kemampuan istrinya
menyetir mobil, dia bahkan belum paham?! Kl saya jadi Yigit pasti
merasa langsung pengen ambil dandang untuk menutup muka merah padam
saya... Nur..Nur... Nasib terpenjara cintanya Yigit Kozan... Hingga
harus ironis membeli mobil dari pabrik milik suami sendiri... Itupun
juga tak lepas dimarahi lagi... Serba salah... Yang kacau - balau
seperti Elmas saja terlihat lebih santai... Bergaya sombong setelah
merasa gepokan uang di dalam tas, hasil menipu, seolah - olah bisa
membeli dunia sesuai keinginannya... Elmas, tunggulah giliranmu:p
Setidak - tidaknya Nur yang hatinya terus disakiti, sedang berproses
menjadi yang lebih hebat.. Menjadi model yang berkualitas, punya ide dan
gagasan apik, bukan hanya sekadar dandan dengan make up tebal.. Yigit
belum sadar saja, kl Nur sebenarnya bisa jadi salah satu kekuatan yang
membanggakannya... Tak hanya cantik, Yigit... See you tomorrow... Salam
hangat.
#Sinopsis Antara Nur Dan Dia (Season Dua), episode 9
Asla Vazgecmem, bolum 22 part 3 & bolum 23 part 1
Tayang: Jum’at, 28 Juli 2017
*Di taman/ruang kaca, Nur memulai pembicaraan dengan
Yigit. Nur langsung mencecar Yigit tentang Iclal...
*Di ruang makan, Tayyar, Hafize, dan Emin sedang makan
malam. Hafize memanggil Elmas untuk segera turun untuk makan, tapi tidak ada
respon. Lalu Hafize menyuruh Emin memanggil kakaknya ke kamar. Sebelumnya, Emin
juga sempat berdebat dengan Tayyar...
*Di kamarnya, Elmas sedang sibuk di depan laptopnya.
Ponselnya kemudian berdering dan ketika akan mengambil ponselnya, Elmas tak
sengaja menyenggol pengharum ruangan di meja yang akhirnya ikut menjatuhkan
juga ponselnya. Saat Elmas menunduk, akan mengambil ponselnya, bersamaan dengan
itu Emin masuk ke kamarnya... Secara tak sengaja saat itu Emin melihat video
kemesraan Cahit dan Elmas di laptop Elmas... Bukan main terkejutnya Emin
melihat video tak senonoh kakaknya bersama dengan salah satu majikannya...
Sementara Elmas yang menyadari Emin sudah melihat semuanya, hanya bisa melihat
Emin dengan ekspresi gugup...
*Di taman/ruang kaca, Yigit dan Nur memulai lagi
perdebatannya, selepas Nur tadi mengawali dengan langsung mencecar suaminya.
Nur seperti berhasil mengimbangi Yigit dalam perdebatannya kali ini.
*Iclal dan Firat berbicara di ruang antara kamar dan
ruangan kerja Yigit. Apa lagi kl bukan membicarakan Nur dan Yigit. Iclal
penasaran ingin tahu kemana dan dengan siapa Yigit pergi, meski dia sendiri
merasa sudah yakin kira – kira Yigit bersama siapa sekarang... Firat sempat
mencegah, tapi Iclal nekad pergi melakukannya.
*Sementara itu, Yigit dan Nur masih terus dengan
perdebatan mereka yang kian meruncing, hingga tak sadar Iclal ternyata sudah
mengawasi dan mendengar apa yang mereka perdebatkan. Iclal mulai kalut dan
terlihat tak stabil (hampir sempoyongan), ketika tak sengaja melihat dan
mendengar Yigit, menyebut – nyebut kata “cerai” di hadapan Nur. Yup, Yigit
menantang pertanyaan kepada Nur, apa ia ingin bercerai... Hadddeh, Yigit... Ini
seperti sudah setengah jatuh talak, wkwkwkwkkk... Seperti saja lho bukan
beneran... Dan setengah saja bukan penuh, hahahaaa... Pak Bos berasa sudah
kewalahan sekaligus ketakutan kehilangan istrinya... Macam kurang percaya diri
saja, wwweew...
Bolum 23:
*Saking kalutnya mendengar Yigit mengucapkan kata
“cerai” kepada Nur, Iclal tak sengaja menyenggol dan menjatuhkan vas bunga yang
ada di dekatnya. Beranjak Iclal bersembunyi di kamar, sementara Firat
menyusulnya. Firat melihat vas bunga jatuh dan pecah berantakan. Dia tahu Iclal
sedang bersembunyi di balik pintu, Iclal juga memberi isyarat kepada Firat
untuk diam.
*Nur langsung meminta Yigit melihat apa yang terjadi,
setelah bunyi vas bunga jatuh tadi. Sedangkan Nur segera berlari menuju ke
serambi depan. Ketika Yigit menghampiri arah suara, di sana sudah ada Firat
yang sudah memegang pecahan vas. Hhmmm... Lagi – lagi ‘pasang badan’ untuk
Iclal... Yigit kemudian bertanya kepada Firat seputar apa yang terjadi, apa
yang kau lakukan di sini, dsb... Setelah Firat memberikan beberapa penjelasan,
Yigit langsung kembali menemui Nur.
*Iclal menangis dan Firat mendesak apa sebenarnya yang
sudah ia dengar... Sambil menangis, Iclal sepertinya menyebut, “Suamiku
menikah...” (kl saya salah mengartikan, maaf yaa, hehhe)... Firat lalu memeluk
Iclal yang masih kalut di antara tangisannya...
*Yigit menyusul Nur ke serambi depan dan kembali
melanjutkan perdebatan mereka sebelumnya... Duh, debat saja mesti bersambung...
Belum lama mereka bicara, tiba – tiba ada suara kaca pecah, disusul laptop
jatuh dari arah atas jendela kamar Elmas. Nur dan Yigit sama – sama terkejut.
*Tayyar dan Hafize mengetuk – ngetuk pintu kamar Elmas
yang dikunci, tapi tak dibuka. Di dalam kamar, Elmas berusaha meredakan emosi
Emin karena melihat kakaknya sudah berlaku tak senonoh... Emin berteriak –
teriak histeris, tangannya memukul – mukul tembok, dan hal ini membuat Elmas
semakin ketakutan... Mendengar keributan dari dalam, Tayyar dan Hafize terus
berteriak memanggil anak –anaknya. Teriakan Emin terdengar oleh Tayyar, Hafize,
Yigit, dan Nur. Tayyar akhirnya berhasil mendobrak pintu kamar Elmas. Tayyar
dan Hafize masuk dan mulai melerai dan menenangkan Elmas dan Emin. Yigit dan
Nur pun menyusul ke kamar Elmas. Yigit bahkan berusaha sekuat tenaga memisahkan
Tayyar yang ingin memukul/menghajar Emin, sedangkan Hafize dan Nur menenangkan
Elmas. Emin sejurus kemudian melihat ponsel Elmas yang tergeletak di meja.
Segera dia mengambil ponsel kakaknya tersebut dan langsung lari keluar kamar.
Nur meminta Yigit mengejar Emin.
*Di kamar, Elmas masih menyisakan gemetaran dan
ketakutannya. Dia ditenangkan oleh kedua orang tuanya. Nur yang melihat kondisi
sepupunya mau tak mau ikut ketakutan dan terus bertanya apa apa sebenarnya, apa
yang terjadi...
*Di dekat tangga, Iclal duduk di lantai, masih kalut
dan terlihat kacau pasca mendengar apa yang diteriakkan Yigit tadi ketika
bersama Nur di taman/ruang kaca. Ketika ditawari Firat untuk minum air putih,
Iclal justru melempar gelas tersebut. Iclal lalu memaksa Firat mengatakan yang
sebenarnya... Ny Aytul yang mendengar anaknya menangis dan berteriak, mulai
ketakutan.. Firat mencoba untuk berkelit, begitu pun Ny Aytul... Ny Aytul
kemudian memeluk dan mengajak Iclal masuk ke kamar... Scene ini lumayan seru, tapi beberapa kali saya menontonnya, saya
masih lumayan gagal paham untuk menjelaskannya... Ini antara Firat dan Ny Aytul
sudah mengiyakan apa yang didengar Iclal atau Firat dan bibinya itu lanjut
ngeles lagi... Maaf lagi kl salah penafsiran...
*Iclal terlihat masih sangat tidak stabil dan kalut
ketika ibunya menuntun berjalan...
*Di ruang tamu, Tayyar dan Hafize sedang mencemaskan
Emin dan juga Elmas. Hafize mencoba menelepon Emin, tapi tak diangkat. Tayyar
juga terus menggerutu dan mendebat istrinya yang mengkhawatirkan Emin.
*Di kamar, Nur bertanya kepada Elmas lagi, apa yang
sebenarnya terjadi. Nur berusaha mengajak Elmas bicara, tapi Elmas menolak
mengatakannya. Elmas malah sibuk mencari ponselnya yang tadi dibawa Emin. Elmas
baru sadar, ponsel itu dibawa Emin. Langsung Elmas panik dan keluar dari kamar.
Nur mengejarnya...
*Emin sedang berada di jalanan hutan, sepertinya dia
sedang berusaha menelepon Cahit dengan ponsel milik Elmas tadi. Cahit yang
sedang dalam perjalanan pulang dengan mobilnya, kaget mendengar suara Emin dari
ponsel Elmas. Sementara itu, Yigit mencoba mencari Emin dengan mobilnya.
*Di kamarnya, Iclal mengobrak – abrik seisi perabotan
di dalamnya. Ny Aytul hanya bisa melihatnya sambil duduk dan membiarkan saja
putrinya tersebut meluapkan emosinya. Sesaat kemudian, baru dia beranjak
mendekati dan memeluk Iclal untuk menenangkan.
*Di kamarnya juga, Nazan yang sedang membaca majalah
di tempat tidur dan bermasker, dikejutkan oleh masuknya Elmas secara tiba –
tiba ke kamarnya. Elmas mencari Cahit dan Nazan sangat marah denagn ulah
lancang Elmas. Nazan mengejar Elmas sampai keluar kamar dan tak henti meneriaki
Elmas.
*Dari kamar Iclal, terdengar sumpah serapah Nazan
kepada Elmas. Ny Aytul dan Iclal bicara di lantai, sambil sama – sama
meneteskan air mata. Ny Aytul mendengarkan curhatan Iclal.
*Di mobilnya, sambil menyetir, Yigit menenangkan
istrinya yang meneleponnya untuk menanyakan kondisi Emin.
*Emin ternyata mencegat Cahit. Dan begitu Cahit keluar
dari mobilnya, Emin langsung memukul wajah Cahit. Yigit pun akhirnya menemukan
Emin dan Cahit. Langsung Yigit berlari memisahkan Emin, menjauhkannya dari
Cahit. Emin terus meneriaki Cahit walaupun Yigit sudah berusaha menenangkannya.
Yigit bingung dengan apa sebenarnya yang dimaksudkan Emin dalam teriakannya
kepada Cahit. Cahit yang awalnya masih tak habis pikir dengan yang dilakukan
Emin kepadanya, akhirnya sadar dengan apa yang dimaksud Emin hingga adik Elmas
itu begitu emosional kepadanya. Yigit masih terus berusaha menenangkan Emin.
Yigit lalu memeluk Emin.
*Masih di kamarnya, di tempat tidur, Iclal tiduran di
pangkuan ibunya, sambil masih terus menangis.
*Di ruang tamu, Elmas mondar – mandir menunggu kabar,
begitu pun dengan Tayyar dan Hafize yang duduk sambil termenung, cemas menunggu
Emin.
*Yigit mengajak Emin pulang lebih dulu bersamanya.
Sedangkan Cahit menyusul kemudian dengan mobilnya.
*Masih di ruang tamu, Tayyar terus saja mengomel. Nur
membuatkan minum Hafize. Tayyar di antara omelannya menyebut kata – kata laptop
dan Elmas meresponnya.
*Mobil Yigit tiba di rumah perkebunan Kozan, disusul
kemudian mobil Cahit Dia langsung mengajak Emin masuk ke rumah. Dari jendela
kamarnya, Iclal dan Ny Aytul melihat Yigit berjalan sambil merangkul Emin masuk
menuju rumah Tayyar.
*Emin masuk ke rumah diantar Yigit. Yigit sempat
berbicara sesuatu kepada Tayyar dan Elmas. Setelahnya ia langsung keluar. Nur
mengejar Yigit keluar dan menanyakan kepada suaminya tersebut ada apa. Yigit
dalam penjelasannya menyebutkan nama Elmas di dalamnya. Cahit melihat Yigit
berbicara dengan istrinya. Iclal dan Ny Aytul juga terus mengawasi Yigit dan
Nur dari arah jendela kamar atas.
*Keesokan paginya, Iclal sibuk berkemas – kemas untuk
persiapan berliburnya bersama Yigit (wwweew)... Ny Aytul menemani putrinya
tersebut berkemas, lalu sejenak kemudian meninggalkan kamar putrinya tersebut.
*Keluar dari kamar Iclal, Ny Aytul sudah disambut ‘tepuk
tangan ledekan’ dari Firat. “Bravo”,
kata Firat. Ny Aytul lalu menyeret tangan Firat dan mengajak untuk bicara lebih
lanjut. Ny Aytul terlihat tegas dalam pembicaraannya, tapi Firat pun tak kalah
tegas untuk menanggapi bibinya tersebut. Mereka berdua masih saja berdebat soal
Iclal, Nur, Yigit, dan segala kebohongan, hahha...
*Iclal keluar dari kamar saat Ny Aytul masih bicara
dengan Firat. Iclal mengatakan kepada ibunya untuk menyuruh pelayan mengambil
koper di kamarnya. Lanjut Iclal juga berkata, bahwa ia ingin bicara berdua saja
dengan Firat.
*Iclal mengatakan sesuatu kepada Firat. Kemungkinan
dia meminta bantuan Firat untuk kembali membuat Nur dan Yigit terpisah, Si
manja yang bodoh ini... Bisanya memang hanya merepotkan orang...
*Emin berkemas dan berpamitan kepada Hafize. Hafize
menangis... Nur melihat ibu dan anak itu dengan pandangan mata sedih... Nur
yang berdiri di depan pintu kaca melihat Yigit sedang berdiri di serambi depan dan
sedang berbicara dengan Cahit. Tak lama, Nur memutuskan untuk bicara dengan
Yigit, seusai Cahit pergi. Yigit yang melihat Nur keluar dari rumah bibinya,
tahu maksud istrinya. Yigit dan Nur kemudian bicara di dekat taman lingkar.
Mereka di antaranya membicarakan tentang Emin dan Elmas.
*Di ruang makan, Nazan marah –marah di hadapan Ny
Aytul. Ny Aytul mencoba untuk menenangkannya. Sesaat, Ny Aytul lalu pergi untuk
menghampiri Iclal yang sudah bersiap untuk pergi.
*Saat keluar dari rumah, Iclal melihat Yigit dan Nur
masih bicara berdua. Iclal dan Ny Aytul beranjak mendekati mereka. Iclal sok
berlagak menyapa Nur. Yigit segera mengajak Iclal untuk berangkat, meskipun
Iclal sebenarnya masih berniat ingin meledek Nur, membuatnya panas. Ny Aytul
juga menyuruh Iclal dan Yigit untuk segera berangkat.
*Dan akhirnya berangkatlah ‘si mantan pasangan’ untuk
pergi berlibur, berdua... Mobil Yigit berangkat dan Nur hanya bisa memandang
nanar suaminya pergi bersenang – senang dengan mantan istrinya... Namun sepertinya Yigit juga tak bisa lepas
memandang Nur ketika di dalam mobilnya... Ny Aytul membuang air berkah di hadapan
Nur seperti sengaja untuk membuat Nur kesal.
*Di mobil, karena kesal melihat Yigit masih mencuri
pandang terus ke arah Nur, mau tak mau Iclal tak bisa menahan emosinya. Iclal
memulai perdebatan dengan Yigit. Namun, sejurus kemudian Iclal teringat pesan
Ny Aytul untuk lebih menahan diri. Jadi yang semula mendebat Yigit, kini
berlanjut sok mesra kepada Yigit. Lhaah..halllah... Beku ya beku saja...
*Masih di halaman depan rumah perkebunan Kozan, Nur
kembali bertanya penuh selidik kepada Ny Aytul tentang kecurigaannya kepada
Iclal.. Ny Aytul mendengarkan apa yang dicecarkan Nur kepadanya dan tentu saja
Ny Aytul masih bisa menutupinya. Tak lama Firat muncul dari dalam rumah saat
Nur berteriak kepada Ny Aytul yang meninggalkan pembicaraan dengan Nur.
*Firat menanyakan kepada Nur ada apa dan Nur
menjawabnya dengan kesal. Firat lanjut mengatakan kepada Nur bahwa dia mengajak
Nur untuk pergi berlibur sambil syuting untuk pembuatan iklan dengan Sancaktar
Kosmetik.
*Cahit mengajak bertemu Elmas di jalanan hutan. Cahit
tampak sudah tidak sabar dalam menghadapi Elmas. Dan dia mengatakan kepada
Elmas bahwa semua sudah berakhir, sekaliyan meminta lagi uang yang kemarin
sudah diberikannya kepada Elmas. Duh, yang kemarin baru saja mendadak pongah...
Sekarang siap – siap tangan yang menengadah, memohon belas kasihan,,,
Hahahaaa... Cahit juga terlihat sudah menyesali kekhilafannya...
*Hafize masih terus menangis ketika Emin bersiap – siap
untuk pergi. Emin juga sempat berdebat dengan ayahnya yang selalu membela
kakaknya. Tayyar yang berniat akan memukul Emin berhasil dicegah oleh Nur. Nur
menyuruh pamannya tersebut untuk menahan diri, menjaga sikapnya.
*Emin keluar dengan diantar Hafize yang masih
menangis. Nur menenangkan bibinya. Saat itu, Emin melihat Elmas datang... Emin
kembali tersulut emosinya, tapi ditenangkan oleh Nur. Hafize lalu bicara pada
Elmas. Emin juga kemudian masih berusaha menghampiri dan berbicara dengan
kakaknya. Nur menjauhkan Emin dari usahanya untuk terus menekan Elmas. Lanjut
Nur memeluk Emin dan saling mengucapkan selamat tinggal. Terakhir, Emin kembali
berpamitan dengan ibunya. Hafize melepas kepergian Emin dengan tangisan.
*Elmas ada di kamarnya. Nur masuk dan mengajaknya
bicara. Elmas menanggapinya dingin dan juga kesal. Saat bicara tersebut, tiba –
tiba Elmas merasa mual dan ingin muntah. Elmas lansung lari menuju ke kamar
mandi, diikuti oleh Nur. Nur bertanya kepada Elmas, apa yang terjadi... Saat
itu, Nur masih melihat bibinya menangis di kursi. Nur kemudian pergi keluar...
*Firat sedang berbicara dengan Hazal di telepon saat
Nur keluar dari rumah bibinya. Seusai menelepon, Firat sempat melirik ke Nur
lalu kemudian dia menulis pesan di ponselnya ditujukan kepada Iclal. Hhmmm...
Susunan ‘sandiwara’ dimulai, AVers...
Deng..dengg..denggg!!!
*Nur kemudian menghampiri Firat dan mengajaknya
bicara. Sepertinya mereka berdua membicarakan Elmas. Nur kelihatannya memohon
kepada Firat supaya Elmas bisa ikut pergi menemaninya pergi syuting iklan
Sancaktar Kosmetik. Awalnya sepertinya Firat masih menolak, tapi kemudian
beranjak menyetujui. Sesaat setelah Nur meninggalkan pembicaraan, Firat
menggumakan sesuatu...
*Yigit dan Iclal tiba di sebuah hotel, tempat mereka
berlibur. Keluar dari mobil, Iclal menerima pesan dari Firat di ponselnya.
Setelah membacanya, Iclal langsung menghapus pesan tersebut. Iclal dan Yigit
kemudian masuk ke dalam hotel.
*Di kamar, Nur sedang berkemas – kemas. Elmas dengan
muka pucatnya, masuk kembali ke kamar dan mereka kembali berdebat. Elmas tak
tahu saja kl bagaimanapun jahatnya dia kepaada Nur, tapi sepupunya itu tetap
menyayangi dan memerhatikannya...
*Di ruangan kerjanya, Kareem dan Hazal sdang membahas
tentang lokasi pembuatan iklan yang mereka lihat dari laptop. Kareem puas dan
menyukai tempatnya. Giliran Hazal yang kesal karena kalah pendapat, hahha...
Ketika Hazal sudah keluar dari ruangan, Kareem kembali melihat foto – foto Nur
di file komputernya.
*Firat berangkat bersama Nur dan Elmas menuju lokasi
syuting pembuatan iklan. Elmas yang kali ini duduk di kursi belakang, meminta
maaf kepada Firat untuk sikapnya yang keterlaluan kemarin.
*Di kamar hotel, ketika Iclal sibuk membongkar isi
koper dan menata barang –barangnya di kamar, Yigit justru lebih memilih sibuk
menyusun kata dan kalimat untuk menulis pesan kepada istrinya, hihihiii...
Ditulis, dihapus lagi... Tulis, lanjut hapus lagi, begitu bolak – balik...
Iclal yang tengah jalan hilir – mudik bukannya tak tanggap dengan apa yang
dilakukan Yigit... Ketika akhirnya satu pesan berhasil dikirim Yigit kepada
Nur, saat itu juga Iclal merebut ponsel Yigit. Beruntung, Yigit mampu
mengambilnya kembali. Setelah itu, Iclal mengajak Yigit untuk pergi bersama.
*Di mobil, Nur membaca pesan dari suaminya. Nur
bergumam sendiri setelah membacanya dan Elmas semapt menegurnay. Malah
kemudian, lanjut mereka berdebat seperti biasanya. Di tengah perdebatan, Elmas
kembali merasa mual dan ingin muntah. Nur meminta Firat menghentikan mobilnya
dan Elmas langsung keluar untuk memuntahkan isi perutnya. Nur dan Firat sama –
sama heran dengan apa yang baru dialami Elmas.
*Di ruang kamar mandi uap, rumah perkebunan Kozan...
Nazan mengobrol dengan Ny Aytul. Nazan terus menggerutu kesal tentang Elmas dan
Cahit. Ny Aytul dengan sabar mendengarkan, ceileeeee... Sabar, wkwkwkwkwkkk...
Ny Aytul berusaha memberikan solusi... Haddeh... Lumayan panjang di bagian scene ini... Saya bosan melihat dua
orang menyebalkan ini saling curhat dan menasehati... Penjahat juga manusia,
wwweew...
*Di ruangan kerjanya, Cahit duduk sendirian sambil
terus memikirkan kejadian yang harus dialaminya akhir – akhir iini... Dia masih
syok, bingung, sekaligus kalut... Terngiang kembali di telinganya akan ucapan –
ucapan Elmas saat mereka melakukan sesuatu hal yang amoral... Setelahnya, Cahit
membuang kertas – kertas di mejanya.. Lanjut dia berucap berulang kali kata –
kata, “Bodoh”...
*Kembali ke mobil Firat... Nur menanyakan kondisi
Elmas pasca muntah – muntah. Firat juga ikut khawatir dengan kondisi Elmas.
Elmas mengatakan bahwa ia baik – baik saja.
*Iclal mengirimkan pesan lagi kepada Firat dari gazebo
hotel. Setelahnya, dia duduk di samping Yigit dan mengobrol. Pada saat
mengobrol, sesaat seperti Yigit terkejut ketika Iclal membicarakan sesuatu,
tapi ya sudahlah...
*Dari halaman hotel tempat Yigit dan Iclal menginap,
mobil Kareem Sancaktar tiba dan memarkirnya di salah satu sisi hotel. Iclal
melihatnya dari jauh dan mengatakan kepada Yigit. Yigit langsung menoleh dan
terkejut melihat Kareem Sancaktar datang ke hotel yang sama. Yigit mulai merasa
kesal sekaligus curiga.
*Tak lama kemudian, gantian mobil Firat masuk ke
halaman hotel yang sama dengan Yigit dan Kareem. Hahahaaa... Sandiwara susunan
Firat dan Iclal mulai terendus jalan ceritanya, ya elllah... Setelah
memarkirkan mobilnya, Nur, Firat, dan Elmas keluar dari mobil bersama – sama.
Tak sengaja Yigit menoleh lagi dan dia melihat Nur ada di sana juga... Bukan
main kagetnya Yigit... Apalagi ketika melihat Kareem menyalami istrinya yang
terlihat tersenyum bahagia, hahahaaa... Pada akhirnya, siapa yang sesungguhnya menikmati
liburan, ddduuu..dduuu... ddduuuu....
*Pandangan mata Yigit terus tak lepas mengawasi Nur...
Sementara Iclal mengawasi yang sedang mengawasi Nur, hahha... Ribet kan?!?
Iclal pura – pura kaget ketika melihat Firat. Firat yang melihat Yigit dan
Iclal sedang di gazebo, langsung menhampiri. Firat pun berlagak surprise... Lalu bagaimana Firat dan
Iclal akan membagi perannya? Bagaimana reaksi Nur ketika tahu ternyata suaminya
berada di lokasi yang sama dengan tempatnya syuting iklan? Ikuti terus cerita
kelanjutannya, AVers... Sampai ketemu
lagi Senin depan... Selamat jelang akhir pekan. _AW
22.37.00
Unknown
#Sinopsis Antara Nur Dan Dia (Season Dua), episode 9
Asla Vazgecmem, bolum 22 part 3 & bolum 23 part 1
Tayang: Jum’at, 28 Juli 2017
*Di taman/ruang kaca, Nur memulai pembicaraan dengan
Yigit. Nur langsung mencecar Yigit tentang Iclal...
*Di ruang makan, Tayyar, Hafize, dan Emin sedang makan
malam. Hafize memanggil Elmas untuk segera turun untuk makan, tapi tidak ada
respon. Lalu Hafize menyuruh Emin memanggil kakaknya ke kamar. Sebelumnya, Emin
juga sempat berdebat dengan Tayyar...
*Di kamarnya, Elmas sedang sibuk di depan laptopnya.
Ponselnya kemudian berdering dan ketika akan mengambil ponselnya, Elmas tak
sengaja menyenggol pengharum ruangan di meja yang akhirnya ikut menjatuhkan
juga ponselnya. Saat Elmas menunduk, akan mengambil ponselnya, bersamaan dengan
itu Emin masuk ke kamarnya... Secara tak sengaja saat itu Emin melihat video
kemesraan Cahit dan Elmas di laptop Elmas... Bukan main terkejutnya Emin
melihat video tak senonoh kakaknya bersama dengan salah satu majikannya...
Sementara Elmas yang menyadari Emin sudah melihat semuanya, hanya bisa melihat
Emin dengan ekspresi gugup...
*Di taman/ruang kaca, Yigit dan Nur memulai lagi
perdebatannya, selepas Nur tadi mengawali dengan langsung mencecar suaminya.
Nur seperti berhasil mengimbangi Yigit dalam perdebatannya kali ini.
*Iclal dan Firat berbicara di ruang antara kamar dan
ruangan kerja Yigit. Apa lagi kl bukan membicarakan Nur dan Yigit. Iclal
penasaran ingin tahu kemana dan dengan siapa Yigit pergi, meski dia sendiri
merasa sudah yakin kira – kira Yigit bersama siapa sekarang... Firat sempat
mencegah, tapi Iclal nekad pergi melakukannya.
*Sementara itu, Yigit dan Nur masih terus dengan
perdebatan mereka yang kian meruncing, hingga tak sadar Iclal ternyata sudah
mengawasi dan mendengar apa yang mereka perdebatkan. Iclal mulai kalut dan
terlihat tak stabil (hampir sempoyongan), ketika tak sengaja melihat dan
mendengar Yigit, menyebut – nyebut kata “cerai” di hadapan Nur. Yup, Yigit
menantang pertanyaan kepada Nur, apa ia ingin bercerai... Hadddeh, Yigit... Ini
seperti sudah setengah jatuh talak, wkwkwkwkkk... Seperti saja lho bukan
beneran... Dan setengah saja bukan penuh, hahahaaa... Pak Bos berasa sudah
kewalahan sekaligus ketakutan kehilangan istrinya... Macam kurang percaya diri
saja, wwweew...
Bolum 23:
*Saking kalutnya mendengar Yigit mengucapkan kata
“cerai” kepada Nur, Iclal tak sengaja menyenggol dan menjatuhkan vas bunga yang
ada di dekatnya. Beranjak Iclal bersembunyi di kamar, sementara Firat
menyusulnya. Firat melihat vas bunga jatuh dan pecah berantakan. Dia tahu Iclal
sedang bersembunyi di balik pintu, Iclal juga memberi isyarat kepada Firat
untuk diam.
*Nur langsung meminta Yigit melihat apa yang terjadi,
setelah bunyi vas bunga jatuh tadi. Sedangkan Nur segera berlari menuju ke
serambi depan. Ketika Yigit menghampiri arah suara, di sana sudah ada Firat
yang sudah memegang pecahan vas. Hhmmm... Lagi – lagi ‘pasang badan’ untuk
Iclal... Yigit kemudian bertanya kepada Firat seputar apa yang terjadi, apa
yang kau lakukan di sini, dsb... Setelah Firat memberikan beberapa penjelasan,
Yigit langsung kembali menemui Nur.
*Iclal menangis dan Firat mendesak apa sebenarnya yang
sudah ia dengar... Sambil menangis, Iclal sepertinya menyebut, “Suamiku
menikah...” (kl saya salah mengartikan, maaf yaa, hehhe)... Firat lalu memeluk
Iclal yang masih kalut di antara tangisannya...
*Yigit menyusul Nur ke serambi depan dan kembali
melanjutkan perdebatan mereka sebelumnya... Duh, debat saja mesti bersambung...
Belum lama mereka bicara, tiba – tiba ada suara kaca pecah, disusul laptop
jatuh dari arah atas jendela kamar Elmas. Nur dan Yigit sama – sama terkejut.
*Tayyar dan Hafize mengetuk – ngetuk pintu kamar Elmas
yang dikunci, tapi tak dibuka. Di dalam kamar, Elmas berusaha meredakan emosi
Emin karena melihat kakaknya sudah berlaku tak senonoh... Emin berteriak –
teriak histeris, tangannya memukul – mukul tembok, dan hal ini membuat Elmas
semakin ketakutan... Mendengar keributan dari dalam, Tayyar dan Hafize terus
berteriak memanggil anak –anaknya. Teriakan Emin terdengar oleh Tayyar, Hafize,
Yigit, dan Nur. Tayyar akhirnya berhasil mendobrak pintu kamar Elmas. Tayyar
dan Hafize masuk dan mulai melerai dan menenangkan Elmas dan Emin. Yigit dan
Nur pun menyusul ke kamar Elmas. Yigit bahkan berusaha sekuat tenaga memisahkan
Tayyar yang ingin memukul/menghajar Emin, sedangkan Hafize dan Nur menenangkan
Elmas. Emin sejurus kemudian melihat ponsel Elmas yang tergeletak di meja.
Segera dia mengambil ponsel kakaknya tersebut dan langsung lari keluar kamar.
Nur meminta Yigit mengejar Emin.
*Di kamar, Elmas masih menyisakan gemetaran dan
ketakutannya. Dia ditenangkan oleh kedua orang tuanya. Nur yang melihat kondisi
sepupunya mau tak mau ikut ketakutan dan terus bertanya apa apa sebenarnya, apa
yang terjadi...
*Di dekat tangga, Iclal duduk di lantai, masih kalut
dan terlihat kacau pasca mendengar apa yang diteriakkan Yigit tadi ketika
bersama Nur di taman/ruang kaca. Ketika ditawari Firat untuk minum air putih,
Iclal justru melempar gelas tersebut. Iclal lalu memaksa Firat mengatakan yang
sebenarnya... Ny Aytul yang mendengar anaknya menangis dan berteriak, mulai
ketakutan.. Firat mencoba untuk berkelit, begitu pun Ny Aytul... Ny Aytul
kemudian memeluk dan mengajak Iclal masuk ke kamar... Scene ini lumayan seru, tapi beberapa kali saya menontonnya, saya
masih lumayan gagal paham untuk menjelaskannya... Ini antara Firat dan Ny Aytul
sudah mengiyakan apa yang didengar Iclal atau Firat dan bibinya itu lanjut
ngeles lagi... Maaf lagi kl salah penafsiran...
*Iclal terlihat masih sangat tidak stabil dan kalut
ketika ibunya menuntun berjalan...
*Di ruang tamu, Tayyar dan Hafize sedang mencemaskan
Emin dan juga Elmas. Hafize mencoba menelepon Emin, tapi tak diangkat. Tayyar
juga terus menggerutu dan mendebat istrinya yang mengkhawatirkan Emin.
*Di kamar, Nur bertanya kepada Elmas lagi, apa yang
sebenarnya terjadi. Nur berusaha mengajak Elmas bicara, tapi Elmas menolak
mengatakannya. Elmas malah sibuk mencari ponselnya yang tadi dibawa Emin. Elmas
baru sadar, ponsel itu dibawa Emin. Langsung Elmas panik dan keluar dari kamar.
Nur mengejarnya...
*Emin sedang berada di jalanan hutan, sepertinya dia
sedang berusaha menelepon Cahit dengan ponsel milik Elmas tadi. Cahit yang
sedang dalam perjalanan pulang dengan mobilnya, kaget mendengar suara Emin dari
ponsel Elmas. Sementara itu, Yigit mencoba mencari Emin dengan mobilnya.
*Di kamarnya, Iclal mengobrak – abrik seisi perabotan
di dalamnya. Ny Aytul hanya bisa melihatnya sambil duduk dan membiarkan saja
putrinya tersebut meluapkan emosinya. Sesaat kemudian, baru dia beranjak
mendekati dan memeluk Iclal untuk menenangkan.
*Di kamarnya juga, Nazan yang sedang membaca majalah
di tempat tidur dan bermasker, dikejutkan oleh masuknya Elmas secara tiba –
tiba ke kamarnya. Elmas mencari Cahit dan Nazan sangat marah denagn ulah
lancang Elmas. Nazan mengejar Elmas sampai keluar kamar dan tak henti meneriaki
Elmas.
*Dari kamar Iclal, terdengar sumpah serapah Nazan
kepada Elmas. Ny Aytul dan Iclal bicara di lantai, sambil sama – sama
meneteskan air mata. Ny Aytul mendengarkan curhatan Iclal.
*Di mobilnya, sambil menyetir, Yigit menenangkan
istrinya yang meneleponnya untuk menanyakan kondisi Emin.
*Emin ternyata mencegat Cahit. Dan begitu Cahit keluar
dari mobilnya, Emin langsung memukul wajah Cahit. Yigit pun akhirnya menemukan
Emin dan Cahit. Langsung Yigit berlari memisahkan Emin, menjauhkannya dari
Cahit. Emin terus meneriaki Cahit walaupun Yigit sudah berusaha menenangkannya.
Yigit bingung dengan apa sebenarnya yang dimaksudkan Emin dalam teriakannya
kepada Cahit. Cahit yang awalnya masih tak habis pikir dengan yang dilakukan
Emin kepadanya, akhirnya sadar dengan apa yang dimaksud Emin hingga adik Elmas
itu begitu emosional kepadanya. Yigit masih terus berusaha menenangkan Emin.
Yigit lalu memeluk Emin.
*Masih di kamarnya, di tempat tidur, Iclal tiduran di
pangkuan ibunya, sambil masih terus menangis.
*Di ruang tamu, Elmas mondar – mandir menunggu kabar,
begitu pun dengan Tayyar dan Hafize yang duduk sambil termenung, cemas menunggu
Emin.
*Yigit mengajak Emin pulang lebih dulu bersamanya.
Sedangkan Cahit menyusul kemudian dengan mobilnya.
*Masih di ruang tamu, Tayyar terus saja mengomel. Nur
membuatkan minum Hafize. Tayyar di antara omelannya menyebut kata – kata laptop
dan Elmas meresponnya.
*Mobil Yigit tiba di rumah perkebunan Kozan, disusul
kemudian mobil Cahit Dia langsung mengajak Emin masuk ke rumah. Dari jendela
kamarnya, Iclal dan Ny Aytul melihat Yigit berjalan sambil merangkul Emin masuk
menuju rumah Tayyar.
*Emin masuk ke rumah diantar Yigit. Yigit sempat
berbicara sesuatu kepada Tayyar dan Elmas. Setelahnya ia langsung keluar. Nur
mengejar Yigit keluar dan menanyakan kepada suaminya tersebut ada apa. Yigit
dalam penjelasannya menyebutkan nama Elmas di dalamnya. Cahit melihat Yigit
berbicara dengan istrinya. Iclal dan Ny Aytul juga terus mengawasi Yigit dan
Nur dari arah jendela kamar atas.
*Keesokan paginya, Iclal sibuk berkemas – kemas untuk
persiapan berliburnya bersama Yigit (wwweew)... Ny Aytul menemani putrinya
tersebut berkemas, lalu sejenak kemudian meninggalkan kamar putrinya tersebut.
*Keluar dari kamar Iclal, Ny Aytul sudah disambut ‘tepuk
tangan ledekan’ dari Firat. “Bravo”,
kata Firat. Ny Aytul lalu menyeret tangan Firat dan mengajak untuk bicara lebih
lanjut. Ny Aytul terlihat tegas dalam pembicaraannya, tapi Firat pun tak kalah
tegas untuk menanggapi bibinya tersebut. Mereka berdua masih saja berdebat soal
Iclal, Nur, Yigit, dan segala kebohongan, hahha...
*Iclal keluar dari kamar saat Ny Aytul masih bicara
dengan Firat. Iclal mengatakan kepada ibunya untuk menyuruh pelayan mengambil
koper di kamarnya. Lanjut Iclal juga berkata, bahwa ia ingin bicara berdua saja
dengan Firat.
*Iclal mengatakan sesuatu kepada Firat. Kemungkinan
dia meminta bantuan Firat untuk kembali membuat Nur dan Yigit terpisah, Si
manja yang bodoh ini... Bisanya memang hanya merepotkan orang...
*Emin berkemas dan berpamitan kepada Hafize. Hafize
menangis... Nur melihat ibu dan anak itu dengan pandangan mata sedih... Nur
yang berdiri di depan pintu kaca melihat Yigit sedang berdiri di serambi depan dan
sedang berbicara dengan Cahit. Tak lama, Nur memutuskan untuk bicara dengan
Yigit, seusai Cahit pergi. Yigit yang melihat Nur keluar dari rumah bibinya,
tahu maksud istrinya. Yigit dan Nur kemudian bicara di dekat taman lingkar.
Mereka di antaranya membicarakan tentang Emin dan Elmas.
*Di ruang makan, Nazan marah –marah di hadapan Ny
Aytul. Ny Aytul mencoba untuk menenangkannya. Sesaat, Ny Aytul lalu pergi untuk
menghampiri Iclal yang sudah bersiap untuk pergi.
*Saat keluar dari rumah, Iclal melihat Yigit dan Nur
masih bicara berdua. Iclal dan Ny Aytul beranjak mendekati mereka. Iclal sok
berlagak menyapa Nur. Yigit segera mengajak Iclal untuk berangkat, meskipun
Iclal sebenarnya masih berniat ingin meledek Nur, membuatnya panas. Ny Aytul
juga menyuruh Iclal dan Yigit untuk segera berangkat.
*Dan akhirnya berangkatlah ‘si mantan pasangan’ untuk
pergi berlibur, berdua... Mobil Yigit berangkat dan Nur hanya bisa memandang
nanar suaminya pergi bersenang – senang dengan mantan istrinya... Namun sepertinya Yigit juga tak bisa lepas
memandang Nur ketika di dalam mobilnya... Ny Aytul membuang air berkah di hadapan
Nur seperti sengaja untuk membuat Nur kesal.
*Di mobil, karena kesal melihat Yigit masih mencuri
pandang terus ke arah Nur, mau tak mau Iclal tak bisa menahan emosinya. Iclal
memulai perdebatan dengan Yigit. Namun, sejurus kemudian Iclal teringat pesan
Ny Aytul untuk lebih menahan diri. Jadi yang semula mendebat Yigit, kini
berlanjut sok mesra kepada Yigit. Lhaah..halllah... Beku ya beku saja...
*Masih di halaman depan rumah perkebunan Kozan, Nur
kembali bertanya penuh selidik kepada Ny Aytul tentang kecurigaannya kepada
Iclal.. Ny Aytul mendengarkan apa yang dicecarkan Nur kepadanya dan tentu saja
Ny Aytul masih bisa menutupinya. Tak lama Firat muncul dari dalam rumah saat
Nur berteriak kepada Ny Aytul yang meninggalkan pembicaraan dengan Nur.
*Firat menanyakan kepada Nur ada apa dan Nur
menjawabnya dengan kesal. Firat lanjut mengatakan kepada Nur bahwa dia mengajak
Nur untuk pergi berlibur sambil syuting untuk pembuatan iklan dengan Sancaktar
Kosmetik.
*Cahit mengajak bertemu Elmas di jalanan hutan. Cahit
tampak sudah tidak sabar dalam menghadapi Elmas. Dan dia mengatakan kepada
Elmas bahwa semua sudah berakhir, sekaliyan meminta lagi uang yang kemarin
sudah diberikannya kepada Elmas. Duh, yang kemarin baru saja mendadak pongah...
Sekarang siap – siap tangan yang menengadah, memohon belas kasihan,,,
Hahahaaa... Cahit juga terlihat sudah menyesali kekhilafannya...
*Hafize masih terus menangis ketika Emin bersiap – siap
untuk pergi. Emin juga sempat berdebat dengan ayahnya yang selalu membela
kakaknya. Tayyar yang berniat akan memukul Emin berhasil dicegah oleh Nur. Nur
menyuruh pamannya tersebut untuk menahan diri, menjaga sikapnya.
*Emin keluar dengan diantar Hafize yang masih
menangis. Nur menenangkan bibinya. Saat itu, Emin melihat Elmas datang... Emin
kembali tersulut emosinya, tapi ditenangkan oleh Nur. Hafize lalu bicara pada
Elmas. Emin juga kemudian masih berusaha menghampiri dan berbicara dengan
kakaknya. Nur menjauhkan Emin dari usahanya untuk terus menekan Elmas. Lanjut
Nur memeluk Emin dan saling mengucapkan selamat tinggal. Terakhir, Emin kembali
berpamitan dengan ibunya. Hafize melepas kepergian Emin dengan tangisan.
*Elmas ada di kamarnya. Nur masuk dan mengajaknya
bicara. Elmas menanggapinya dingin dan juga kesal. Saat bicara tersebut, tiba –
tiba Elmas merasa mual dan ingin muntah. Elmas lansung lari menuju ke kamar
mandi, diikuti oleh Nur. Nur bertanya kepada Elmas, apa yang terjadi... Saat
itu, Nur masih melihat bibinya menangis di kursi. Nur kemudian pergi keluar...
*Firat sedang berbicara dengan Hazal di telepon saat
Nur keluar dari rumah bibinya. Seusai menelepon, Firat sempat melirik ke Nur
lalu kemudian dia menulis pesan di ponselnya ditujukan kepada Iclal. Hhmmm...
Susunan ‘sandiwara’ dimulai, AVers...
Deng..dengg..denggg!!!
*Nur kemudian menghampiri Firat dan mengajaknya
bicara. Sepertinya mereka berdua membicarakan Elmas. Nur kelihatannya memohon
kepada Firat supaya Elmas bisa ikut pergi menemaninya pergi syuting iklan
Sancaktar Kosmetik. Awalnya sepertinya Firat masih menolak, tapi kemudian
beranjak menyetujui. Sesaat setelah Nur meninggalkan pembicaraan, Firat
menggumakan sesuatu...
*Yigit dan Iclal tiba di sebuah hotel, tempat mereka
berlibur. Keluar dari mobil, Iclal menerima pesan dari Firat di ponselnya.
Setelah membacanya, Iclal langsung menghapus pesan tersebut. Iclal dan Yigit
kemudian masuk ke dalam hotel.
*Di kamar, Nur sedang berkemas – kemas. Elmas dengan
muka pucatnya, masuk kembali ke kamar dan mereka kembali berdebat. Elmas tak
tahu saja kl bagaimanapun jahatnya dia kepaada Nur, tapi sepupunya itu tetap
menyayangi dan memerhatikannya...
*Di ruangan kerjanya, Kareem dan Hazal sdang membahas
tentang lokasi pembuatan iklan yang mereka lihat dari laptop. Kareem puas dan
menyukai tempatnya. Giliran Hazal yang kesal karena kalah pendapat, hahha...
Ketika Hazal sudah keluar dari ruangan, Kareem kembali melihat foto – foto Nur
di file komputernya.
*Firat berangkat bersama Nur dan Elmas menuju lokasi
syuting pembuatan iklan. Elmas yang kali ini duduk di kursi belakang, meminta
maaf kepada Firat untuk sikapnya yang keterlaluan kemarin.
*Di kamar hotel, ketika Iclal sibuk membongkar isi
koper dan menata barang –barangnya di kamar, Yigit justru lebih memilih sibuk
menyusun kata dan kalimat untuk menulis pesan kepada istrinya, hihihiii...
Ditulis, dihapus lagi... Tulis, lanjut hapus lagi, begitu bolak – balik...
Iclal yang tengah jalan hilir – mudik bukannya tak tanggap dengan apa yang
dilakukan Yigit... Ketika akhirnya satu pesan berhasil dikirim Yigit kepada
Nur, saat itu juga Iclal merebut ponsel Yigit. Beruntung, Yigit mampu
mengambilnya kembali. Setelah itu, Iclal mengajak Yigit untuk pergi bersama.
*Di mobil, Nur membaca pesan dari suaminya. Nur
bergumam sendiri setelah membacanya dan Elmas semapt menegurnay. Malah
kemudian, lanjut mereka berdebat seperti biasanya. Di tengah perdebatan, Elmas
kembali merasa mual dan ingin muntah. Nur meminta Firat menghentikan mobilnya
dan Elmas langsung keluar untuk memuntahkan isi perutnya. Nur dan Firat sama –
sama heran dengan apa yang baru dialami Elmas.
*Di ruang kamar mandi uap, rumah perkebunan Kozan...
Nazan mengobrol dengan Ny Aytul. Nazan terus menggerutu kesal tentang Elmas dan
Cahit. Ny Aytul dengan sabar mendengarkan, ceileeeee... Sabar, wkwkwkwkwkkk...
Ny Aytul berusaha memberikan solusi... Haddeh... Lumayan panjang di bagian scene ini... Saya bosan melihat dua
orang menyebalkan ini saling curhat dan menasehati... Penjahat juga manusia,
wwweew...
*Di ruangan kerjanya, Cahit duduk sendirian sambil
terus memikirkan kejadian yang harus dialaminya akhir – akhir iini... Dia masih
syok, bingung, sekaligus kalut... Terngiang kembali di telinganya akan ucapan –
ucapan Elmas saat mereka melakukan sesuatu hal yang amoral... Setelahnya, Cahit
membuang kertas – kertas di mejanya.. Lanjut dia berucap berulang kali kata –
kata, “Bodoh”...
*Kembali ke mobil Firat... Nur menanyakan kondisi
Elmas pasca muntah – muntah. Firat juga ikut khawatir dengan kondisi Elmas.
Elmas mengatakan bahwa ia baik – baik saja.
*Iclal mengirimkan pesan lagi kepada Firat dari gazebo
hotel. Setelahnya, dia duduk di samping Yigit dan mengobrol. Pada saat
mengobrol, sesaat seperti Yigit terkejut ketika Iclal membicarakan sesuatu,
tapi ya sudahlah...
*Dari halaman hotel tempat Yigit dan Iclal menginap,
mobil Kareem Sancaktar tiba dan memarkirnya di salah satu sisi hotel. Iclal
melihatnya dari jauh dan mengatakan kepada Yigit. Yigit langsung menoleh dan
terkejut melihat Kareem Sancaktar datang ke hotel yang sama. Yigit mulai merasa
kesal sekaligus curiga.
*Tak lama kemudian, gantian mobil Firat masuk ke
halaman hotel yang sama dengan Yigit dan Kareem. Hahahaaa... Sandiwara susunan
Firat dan Iclal mulai terendus jalan ceritanya, ya elllah... Setelah
memarkirkan mobilnya, Nur, Firat, dan Elmas keluar dari mobil bersama – sama.
Tak sengaja Yigit menoleh lagi dan dia melihat Nur ada di sana juga... Bukan
main kagetnya Yigit... Apalagi ketika melihat Kareem menyalami istrinya yang
terlihat tersenyum bahagia, hahahaaa... Pada akhirnya, siapa yang sesungguhnya menikmati
liburan, ddduuu..dduuu... ddduuuu....
*Pandangan mata Yigit terus tak lepas mengawasi Nur...
Sementara Iclal mengawasi yang sedang mengawasi Nur, hahha... Ribet kan?!?
Iclal pura – pura kaget ketika melihat Firat. Firat yang melihat Yigit dan
Iclal sedang di gazebo, langsung menhampiri. Firat pun berlagak surprise... Lalu bagaimana Firat dan
Iclal akan membagi perannya? Bagaimana reaksi Nur ketika tahu ternyata suaminya
berada di lokasi yang sama dengan tempatnya syuting iklan? Ikuti terus cerita
kelanjutannya, AVers... Sampai ketemu
lagi Senin depan... Selamat jelang akhir pekan. _AW
Rabu, 26 Juli 2017
#AniesWidiyarti_BeraduYangPalingEgo_ReviewSeasonDua_AntaraNurDanDia_7
Hahha... Yigit... Mungkin ini yang dinamakan IQ 'OK', tapi EQ
'jongkok'... Pikiran dan otaknya pintar (kl tak pintar, tak mungkin
punya Kozan Otomotiv), tapi giliran urusan hati dan emosi, bebalnya
bukan main... Sumpah, maunya ngakak melulu (campur prihatin juga)
melihat dan mendengar apa yg didebatkan Yigit kali ini, terutama ketika
menghadapi Nur... Bisa - bisanya Yigit bilang bahwa sejak dia menikahi
Nur, dia tak pernah berlaku egois... Talk to my ass, Mr Kozan!!! Saya
tak akan menyuruhmu bercermin, karena kaca di cermin pun seolah - olah
akan ikut retak melihat keras kepalamu... Lain kali kl mo ngomong,
dipikir dulu... Jangan malah terkesan terus memojokkan istrimu... Kl
memang kau benar - benar tidak pernah egois dengan istrimu, lalu
apa/siapa coba kira - kira yang membuat Nur selalu sakit hati ketika
melihat Iclal selalu berusaha mendominasimu? Alih - alih bersikap tegas
dan menjaga jarak dengan sang mantan istri untuk menjaga perasaan
istrinya sekarang, tapi malah seolah - olah Yigit memanfaatkan Iclal
untuk menghukum Nur agar selalu patuh pada aturannya... Lagi - lagi yang
merasa paling benar sendiri, maunya juga menang melulu... Sok kuasa di
depan istri, tapi serba plintat - plintut di hadapan bibi dan mantan
istri... Setengah mati membenci Kareem Sancaktar, tapi saya lebih suka
dengan cara gentleman bos Sancaktar Kosmetik itu ketika mengajak Yigit
bertemu empat mata, membicarakan apa sebenarnya yang membuat Yigit tak
suka kontrak antara Nur dan perusahaannya... Ketika tiba ditegas oleh
Kareem, terbukti Yigit tak bisa menjelaskan yg sebenarnya... Pun juga
dengan Firat yang dari awal jelas sikapnya ketika mencintai Iclal, Yigit
sebenarnya yang paling rewel dan membosankan di antara para laki - laki
yang sudah saya sebutkan tadi... Makin lama koq malah semakin serasi
berdampingan dengan Iclal, daripada istrinya sendiri... Serasi keras
kepala dan bebalnya... Uuuffttt, Iclal... Lelahnya mencintai... Hingga
saat dicintai seseorang pun rasanya menjijikkan... Padahal lebih
menjijikkan melihatmu menangis - nangis bodoh di hadapan ibumu tiap kali
kau selesai berulah konyol daripada saat kau merasa jijik karena telah
dicium oleh Firat... Bahkan anakmu memergokimu saat kau sedang tak
berdaya apa - apa di hadapan neneknya... Ibu yang tak pernah peduli
dengan anaknya, tapi dia selalu menjadi idola anaknya... Ahh, Mert...
Beralih ke Elmas yang sepertinya kini sudah mendadak jadi kaya krn Cahit
sudah berhasil diperdayanya... Si matre satu ini... Di depan Hazal,
Elmas tak malu - malu lagi menyebut masalah bayaran... Sesama asisten,
bedanya yang satu masih merintis licik, satunya lagi sudah begitu elegan
berulah licik... Entah permainan apa lagi yang akan diruwetkan...
Sementara Yigit masih dengan egonya sendiri, maka Nur seperti halnya
sendirian dalam memerjuangkan cinta dan eksistensinya... Kata maaf untuk
suamimu lebih mahal daripada harga saham Kozan Otomotiv, Nur... Jadi,
biarkan suamimu mengumpulkan 'harga' keberaniannya dulu untuk menyadari
segala keegoisannya padamu... Percuma juga sekarang berteriak - teriak
memberikan penjelasan... Paling - paling hanya akan dijawabi, "Iclal itu
ibu dari anakku, Nur"... Bye... Lanjut besok, AVers... Salam hangat.
23.17.00
Unknown
#AniesWidiyarti_BeraduYangPalingEgo_ReviewSeasonDua_AntaraNurDanDia_7
Hahha... Yigit... Mungkin ini yang dinamakan IQ 'OK', tapi EQ
'jongkok'... Pikiran dan otaknya pintar (kl tak pintar, tak mungkin
punya Kozan Otomotiv), tapi giliran urusan hati dan emosi, bebalnya
bukan main... Sumpah, maunya ngakak melulu (campur prihatin juga)
melihat dan mendengar apa yg didebatkan Yigit kali ini, terutama ketika
menghadapi Nur... Bisa - bisanya Yigit bilang bahwa sejak dia menikahi
Nur, dia tak pernah berlaku egois... Talk to my ass, Mr Kozan!!! Saya
tak akan menyuruhmu bercermin, karena kaca di cermin pun seolah - olah
akan ikut retak melihat keras kepalamu... Lain kali kl mo ngomong,
dipikir dulu... Jangan malah terkesan terus memojokkan istrimu... Kl
memang kau benar - benar tidak pernah egois dengan istrimu, lalu
apa/siapa coba kira - kira yang membuat Nur selalu sakit hati ketika
melihat Iclal selalu berusaha mendominasimu? Alih - alih bersikap tegas
dan menjaga jarak dengan sang mantan istri untuk menjaga perasaan
istrinya sekarang, tapi malah seolah - olah Yigit memanfaatkan Iclal
untuk menghukum Nur agar selalu patuh pada aturannya... Lagi - lagi yang
merasa paling benar sendiri, maunya juga menang melulu... Sok kuasa di
depan istri, tapi serba plintat - plintut di hadapan bibi dan mantan
istri... Setengah mati membenci Kareem Sancaktar, tapi saya lebih suka
dengan cara gentleman bos Sancaktar Kosmetik itu ketika mengajak Yigit
bertemu empat mata, membicarakan apa sebenarnya yang membuat Yigit tak
suka kontrak antara Nur dan perusahaannya... Ketika tiba ditegas oleh
Kareem, terbukti Yigit tak bisa menjelaskan yg sebenarnya... Pun juga
dengan Firat yang dari awal jelas sikapnya ketika mencintai Iclal, Yigit
sebenarnya yang paling rewel dan membosankan di antara para laki - laki
yang sudah saya sebutkan tadi... Makin lama koq malah semakin serasi
berdampingan dengan Iclal, daripada istrinya sendiri... Serasi keras
kepala dan bebalnya... Uuuffttt, Iclal... Lelahnya mencintai... Hingga
saat dicintai seseorang pun rasanya menjijikkan... Padahal lebih
menjijikkan melihatmu menangis - nangis bodoh di hadapan ibumu tiap kali
kau selesai berulah konyol daripada saat kau merasa jijik karena telah
dicium oleh Firat... Bahkan anakmu memergokimu saat kau sedang tak
berdaya apa - apa di hadapan neneknya... Ibu yang tak pernah peduli
dengan anaknya, tapi dia selalu menjadi idola anaknya... Ahh, Mert...
Beralih ke Elmas yang sepertinya kini sudah mendadak jadi kaya krn Cahit
sudah berhasil diperdayanya... Si matre satu ini... Di depan Hazal,
Elmas tak malu - malu lagi menyebut masalah bayaran... Sesama asisten,
bedanya yang satu masih merintis licik, satunya lagi sudah begitu elegan
berulah licik... Entah permainan apa lagi yang akan diruwetkan...
Sementara Yigit masih dengan egonya sendiri, maka Nur seperti halnya
sendirian dalam memerjuangkan cinta dan eksistensinya... Kata maaf untuk
suamimu lebih mahal daripada harga saham Kozan Otomotiv, Nur... Jadi,
biarkan suamimu mengumpulkan 'harga' keberaniannya dulu untuk menyadari
segala keegoisannya padamu... Percuma juga sekarang berteriak - teriak
memberikan penjelasan... Paling - paling hanya akan dijawabi, "Iclal itu
ibu dari anakku, Nur"... Bye... Lanjut besok, AVers... Salam hangat.
#Sinopsis Antara Nur Dan Dia (Season Dua), episode 8
Asla Vazgecmem, bolum 22 part 2
Tayang: Kamis, 27 Juli 2017
*Yigit tiba di rumah perkebunan Kozan, Nur menyusul
dengan hanya berjalan kaki sambil menahan muka penuh kekesalaan... Cuma suami
model Yigit Kozan yang mampu begitu... Membiarkan istri jalan kaki demi
gengsi...
*Ny Aytul kembali ke kamar Iclal saat anak perempuannya
tersebut dan Firat masih saaling berdebat. Ny Aytul menyuruh Firat untuk keluar
dari kamar, tapi Firat tak mengindahkannya. Baru ketika Ny Aytul mengusir untuk kedua kalinya, Firat bersedia
keluar dari kamar Iclal. Ny Aytul menyuruh Iclal supaya sekarang lebih menahan
diri dalam bersikap.
*Ketika Yigit akan ke ruangan kerjanya, Mert berteriak
memanggilnya... “Baba...” Mert
mengadu kepada Yigit kl neneknya tadi memarahi/memukul ibunya. Dari kamar,
Iclal dan Ny Aytul mendengar ucapan Mert kepada ayahnya.
*Malam harinya, Yigit dan Ny Aytul berbicara di
ruangan keluarga. Mereka membahas kurang lebih tentang apa yang tadi diadukan
Mert... Juga tentang kesehatan Iclal, kondisi psikologisnya, dll...
*Yigit menemui Iclal di kamarnya untuk menanyakan
keadaannya, apa sebenarnya yang terjadi hingga sampai kondisinya drop lagi...
Iclal yang kini muncul dengan tampilan rambut keritingnya, langsung menyambut
Yigit dengan pelukan (helleh)... Sambil memeluk, Iclal mengatakan bahwa dia
sangat takut... Yigit berusaha menenangkan Iclal... Duh, ikan beku... Berasa
tokek saja kl di dekat Yigit... Maunya nempel meluluuuu...
*Di meja makan, di rumah Hafize... Mert menceritakan
apa yang tadi dilakukan oleh neneknya kepada ibunya... Nur, Hafize, dan Elmas
yang mendengarnya sama – sama terkejut. Mert terus bercerita, namun Nur dan
Hafize berusaha juga untuk mengalihkan pembicaraan. Tak lama kemudian, Nur
mengajak Mert pulang. Sepeninggal Nur dan Mert, Elmas kembali membahas apa yang
tadi diceritakan Mert, dengan Hafize.
*Ketika akan naik ke kamar Mert, Nur dan Mert bertemu
Yigit dan Iclal. Mert langsung menghambur pelukan ke arah ibunya. Nur menyempatkan
menyapa Iclal dan mendoakan supaya kondisinya lekas membaik. Iclal menanggapi
sapaan Nur sambil lalu. Yigit yang kemudian merespon Nur sambil tetap memandang
istrinya itu dengan ekspresi sombong. Setelah itu, Nur ditinggal sendirian.
Sementara Yigit pilih menemani Iclal dan Mert... Ya Tuhan, Nur... Begini amat
deritamu... Yigit yaaa... Katanya tak pernah berlaku egois kepada Nur... Lha
yang begini model apaan?!? Prrrreeettt ahh...
*Keluar dari rumah, Nur bertemu Firat yang baru saja
pulang. Mereka kembali mermbicarakan tentang hubungan Firat dan Iclal. Firat
meyakinkan Nur bahwa ia ada di pihak Nur. Benarkah? Mulai parah bermuka dua neh
kayaknya... Lalu Iclal kau taruh di pihak mana, Firat??!
*Saat Nur kembali ke rumah bibinya, di ruang makan,
Tayyar, Hafize, Elmas, dan Emin sedang makan malam sambil menonton televisi.
Nur menyusul duduk di meja makan untuk ikut bersantap malam. Elmas kembali
meledek Nur. Hafize berusaha meredamnya, sedangkan Tayyar malah semakin
memanaskan pembicaraan... Karena situasi menjadi tak nyaman, Nur memilih pergi
dari meja makan. Sesaat sebelum pergi, Emin memanggil Nur karena di televisi ada
Nur muncul di iklan pertamanya. Nur menonton bersama – sama Keluarga Tayyar.
Mereka terlihat senang dan bangga (kecuali Elmas, hahha..).. Saat menonton
iklan di televisi itu, Nur sempat memegang perutnya... Hhmmm... Luka seperti
kembali menganga ya, Nur...
*Di ruangan kerjanya, Kareem juga sedang menonton
iklan Nur di televisi. Kareem terlihat menyukai penampilan Nur di iklan
tersebut. Setelah iklan itu habis, Kareem mematikan televisinya... Kareem
lantas mengambil selembar foto dari dompetnya. Foto perempuan yang mirip sekali
dengan Nur. Siapa, siapa, siapa??? Setelah beberapa saat memandangi foto
tersebut, Kareem kembali memasukkan foto ke dompet. Lanjut dia melihat foto –
foto Yigit dan Nur ketika mereka ada di tebing batuan, di tepi pantai...
*Kembali ke ruang makan Keluarga Tayyar... Mereka
semua masih membahas tentang Nur yang sekarang mulai terkenal... Bahkan Hafize
sempat mengatakan akan lebih bagus jika Nur hamil... Nur ketika mendengarnya
justru terlihat sedih... Nur teringat kembali pada saat dia menjalani syuting
iklan pettamanya dulu... Juga intimidasi – intimidasi Iclal, kekalutannya akan
trauma seusai keguguran, dll...
*Saat melamun, telepon Nur berdering. Elmas juga tahu
kl yang menelepon Nur saat itu adalah Kareem Sancaktar. Nur mengangkat
teleponnya dan sepertinya Kareem memberikan apresiasi/mengucapkan selamat untuk
penampilan Nur di iklan televisi tadi. Saat berbicara di telepon, Elmas berusaha
ikut mengupingnya... Hafize bertanya kepada Elmas, apakah laki – laki yang
berbicara dengan Nur itu adalah laki – laki yang sama dengan yang bersama Nur
muncul di koran... Elmas menjawab iya... Dia adalah Kareem Sancaktar.
*Usai menutup teleponnya, Nur memarahi Elmas karena
telah mengganggunya ketika berbicara dengan Kareem. Seperti biasa, Elmas balas
menimpali tak mau kalah...
*Nur kembali ke kamar... Dia mencoba menulis pesan
kepada suaminya... Tapi belum sampai dikirimkan, Nur malah menghapus pesan yang
sudah ditulisnya...
*Di ruang keluarga, Mert menghampiri Yigit yang sedang
duduk sambil sibuk dengan tabletnya... Tak lama, Iclal dan Nazan menyusul duduk
di ruangan keluarga. Nazan dan Iclal sibuk mengobrol sendiri. Ny Aytul melarang
Mert menonton televisi, tapi Mert memaksa. Akhirnya Ny Aytul menuruti kemauan
cucunya tersebut. Saat Ny Aytul menyalakan televisi, ketika itu juga iklan Nur
yang pertama kali mengudara... Mert sontak berteriak, “Ada Nur di televisi!”
Yigit langsung terkejut mendengar teriakan Mert. Iclal memandang ke arah Yigit,
mengamati ekspresinya yang tampak berubah kaku dan kesal. Sesaat, Yigit
langsung pamit meninggalkan ruang keluarga... Hahahaa... Ada yang lagi – lagi
tersulut emosi neh... Antara cemburu, marah, dan kecolongan, wkwkwkwkkk...
Nikmati saja, Yigit... Bukankah memang itu dirimu?!?
*Ketika Yigit menuju ke lantai atas, Firat memberi
isyarat kepada Iclal untuk mengajak bicara berdua. Ny Aytul mengetahui saat
Firat memberi isyarat kepada Iclal tadi. Dia langsung membuntuti dan
mengintervensi pembicaraan antara Firat dan Iclal...
*Keesokan harinya, di ruangan kerja, Yigit menonton iklan
yang dibintangi oleh istrinya, melalui ponselnya... Hahha... Curi – curi neh...
Tak mau, tak mau, tapi tetep... Penasaran!!! Yigit sangat cemburu melihat Nur
dipeluk – peluk oleh talent cowok di
iklan tersebut. Saat Iclal masuk ke`ruangan kerjanya, buru – buru Yigit
mematikan ponselnya. Iclal mengajak bicara Yigit. Seperti biasa ‘si ikan beku
bin tokek’ sedang modus... Yigit juga seperti biasanya, tak merasa risih ketika
Iclal berusaha mendekatinya... Hadddeh... Catet ya, Pak... Tak pernah egois!!!
Kata situ sie... Setelah beberapa saat mendengarkan Iclal bicara, Yigit
meninggalkan ruangan kerjanya dan juga meninggalkan Iclal sendirian dengan muka
kesal yang licik...
*Di kamarnya, Nur sedang bersiap – siap. Di depan meja
rias, Nur kembali terngiang ucapan Yigit... Setelahnya, dia berniat untuk
menulis pesan kepada suaminya, tapi tak jadi lagi... Hafize masuk ke kamarnya
dan mengatakan sesuatu tentang Elmas.
*Di taksi, Elmas duduk sambil memangku tas besar.
Elmas terus bergumam sambil tersenyum – senyum penuh kepuasan.
*Di kamar, Nazan sedang memasangkan dasi suaminya
sambil terus bercerita tentang kemunculan Nur di iklan televisi... Cahit tak
terlampau menanggapi kebawelan istrinya dan sepertinya malah berusaha memperingatkan
Nazan. Saat Nazan mengambilkan jas Cahit di almari, ponsel Cahit berbunyi...
Kemudian Cahit membaca pesan dari Elmas tersebut.
*Elmas kembali ke kamarnya dan langsung membuka tas
besar yang dibawanya tadi. Ketika dibuka, ternyata tas itu berisi gepokan
uang... Yakin, uang itu pasti hasil dari mengelabuhi Cahit kemarin... Elmas
yaaa...
*Firat dan Nur sedang di beranda depan, bersiap untuk
berangkat bersama – sama, sambil menunggu Elmas. Seusai Firat mengakhiri
pembicaraannya di telepon, Nur dan Firat membahas lagi masalah mereka kemarin.
Tak berapa lama kemudian, Elmas datang dan meminta maaf atas keterlambatannya.
*Saat sudah bersiap akan berangkat, giliran Nur
melihat Yigit keluar dari dalam rumah dengan didampingi Iclal... Byuuhh...
Suaminya siapa, yang menggandeng siapa... Iclal mencium pipi Yigit lagi dan Nur
lagi – lagi melihatnya tanpa bisa berbuat apa – apa. Elmas memanggil Firat yang
juga sedang terbengong melihat Yigit dan Iclal, untuk lekas berangkat.
*Yigit dan Iclal kembali berbicara selepas Firat, Nur,
dan Elmas berangkat duluan. Yigit mendengarkan apa yang dibicarakan Iclal.
Entah karena sudah tak nyaman dengan ucapan – ucapan Iclal, Yigit sampai
membentak Iclal, “Yeter!!!” (Cukup).
Namun Yigit lekas menyadarinya dan meminta maaf kepada mantan istrinya itu.
Yigit kemudian pergi dengan mobilnya. Dia mengemudikan mobilnya dengan kencang.
*Di mobil, Firat dan Elmas saling berbincang mengenai
rapat yang akan mereka ikuti bersama tim Sancaktar Kosmetik. Dari arah
belakang, mobil Firat diklakson berulang kali oleh mobil di belakangnya. Nur
menoleh ke belakang, dia melihat mobil Yigit seperti sedang mengejar mobil
Firat. Dan benar, setelah berhasil menyalip mobil Firat, Yigit berusaha
memotong laju mobil Firat dan menghentikannya. Nur pun tanggap dan langsung
keluar dari mobil menuju ke mobil Yigit. Elmas menggerutu melihat Nur, “Cok romantik” (Sangat romantis), kata
Elmas... Memang... Situ iri ya?! Hahha..
*Ketika membuka pintu mobil Yigit dan masuk ke
dalamnya, Nur bertanya kepada suaminya ada apa dan Yigit hanya meresponnya
dengan menyuruh istrinya tersebut segera memakai sabuk pengamannya.
*Firat kemudian melanjutkan perjalanan dengan
mobilnya, hanya dengan Elmas.
*Yigit kembali mengajak bicara Nur di jalanan hutan,
Yigit rupanya menyuruh Nur untuk tidak lagi terlibat menjadi model, bintang
iklan, bla..bla..blaa... Yigit cemburu setengah mati melihat Nur dipegang –
pegang dan dipeluk – peluk oleh laki – laki lain, hahahaaa... Nur bukannya diam
saja, bahkan Nur berkesempatan mendebat Yigit dengan kembali menyinggung
peristiwa kegugurannya dulu... Tapi bukan Yigit namanya kl tidak bisa balik
menyanggah dan mementahkan semua penjelasan Nur... Ketika Nur kembali membahas
Iclal, dengan cepat pula Yigit berkelit, membalik persoalan... Hadddeh... Kali
ini Nur benar – benar merasa jengkel dengan suaminya tersebut dan malah berani
menantangnya... Bahkan ketika Yigit meninggalkannya lagi sendirian di hutan,
Nur sudah tidak khawatir lagi... Sudah hapal ya, Nur...
*Nur memesan taksi melalui ponselnya, sementara Yigit
melaju sendiri dengan mobilnya.
*Di dalam taksi, Nur melihat gambar/foto mobil...
Sepertinya Nur berniat membeli mobil sendiri... Biar kl suaminya mengajaknya
berantem lagi, Nur bisa mengimbangi dengan adu ngebut.. Tidak jalan kaki lagi
ya, Nur...
*Di kamar mandi, Iclal sedang berendam di bath up, ditemani ibunya. Mereka terus
berbincang, mungkin sedang menyusun rencana – rencana jahat selanjutnya...
*Di kantor Sancaktar Kosmetik, Firat dan Elmas bersiap
rapat dengan Kareem, Hazal, dan beberapa tim dari Sancaktar Kosmetik. Mereka
tinggal menunggu Nur. Firat meminta maaf untuk keterlambatan Nur. Elmas
berinisiatif menghubungi Nur, tapi ponsel Nur tidak aktif. Elmas lalu
mengatakan akan menghubungi Yigit untuk menanyakan Nur di mana... Usulan Elmas
ini sepertinya sengaja diucapkan di depan Kareem dan Hazal karena ingin
menjebak Nur, merusak citra sepupunya tersebut... Sontak, Firat langsung
memandang tajam Elmas, berusaha menahan bicara Elmas di antara tatapan heran
Kareem dan Hazal... Elmas!!! Sang drama
queen yang menambah predikat menjadi si trouble
maker...
*Tak lama, yang ditunggu hadir juga... Nur datang dan
langsung meminta maaf karena datang terlambat. Nur langsung duduk dan melihat
ke arah Kareem sambil tersenyum... Kareem membalas senyum Nur sambil
menganggukkan kepala...
*Selesai berendam, Iclal berbaring di tempat tidurnya.
Tak berapa lama dia bangun dari tempat tidurnya dan lanjut mencari – cari
sesuatu di laci – laci almarinya. Saat tengah sibuk mencari, ibunya masuk ke kamar.
Iclal akhirnya menemukan yang ia cari, yaitu potongan – potongan gambar desain
hasil rancangannya. Semuanya masih tersimpan rapi di dalam sebuah kotak. Namun
Ny Aytul sepertinya tak suka ketika Iclal kembali tertarik dengan desainnya.
Iclal mendebat ibunya, pun Ny Aytul mempunyai argumennya sendiri. Setelah
beberapa saat berdebat, Ny Aytul meninggalkan Iclal sendirian di kamarnya.
Iclal menangis sambil melihat potongan – potongan gambar desainnya, sambil
menggumamkan sesuatu...
*Firat memimpin rapat di kantor Sancaktar Kosmetik.
Dia menyerahkan beberapa lembar konsep iklan kepada Kareem dan kermudian membuka
- bukanya. Firat berniat memberikan konsep/data yang lain, tapi Kareem sepertinya
tidak tertarik. Lanjut Kareem bicara dengan Hazal. Di tengah pembicaraan rapat,
Nur memberanikan diri menyampaikan idenya. Hazal sempat menyelanya, tapi Kareem
menyuruh Nur melanjutkan usulannya. Di sini, Hazal dan Elmas giliran yang
kompak kepanasan, hahha... Kareem dan Firat malah tertarik dengan ide dari Nur.
Hazal kembali menyanggah, tapi Firat dan Kareem sudah tertarik dengan ide
Nur.Mereka sudah menemukan konsep yang diinginkan.
*Setelah rapat selesai, Nur berbicara dan meminta maaf
kepada Kareem untuk keterlambatannya tadi. Tapi kali ini respon Kareem terhadap
Nur dingin, tak seperti biasanya. Kareem hanya mengatakan Nur tak perlu meminta
maaf...
*Firat memarahi Elmas ketika mereka sudah di luar
gedung Sancaktar Kosmetik. Firat memarahi Elmas karena kecerobohannya tadi
(menyebut Yigit)... Elmas santai saja merespon kemarahan Firat, Nur yang
melihat Firat dan Elmas berdebat, menyakan ada apa. Elmas terus saja dengan
cerocosannya... Firat meninggalkan Elmas dan Nur di depan kantor Sancaktar
Kosmetik.
*Elmas dan Nur meneruskan perdebatan mereka, sambil
menunggu taksi yang lewat. Ketika taksi datang, hanya Elmas yang menaikinya,
Nur tinggal sendirian di depan kantor Sancaktar Kosmetik.
*Di kantor, Yigit dan Cahit bicara di ruangan kerja
Yigit. Mereka membicarakan tentang Iclal, Nur, dsb...
*Nur pergi ke show
room mobil, melihat – lihat mobil. Pilihannya jatuh ke sebuah mini cooper berwarna merah yang terkesan
muda, ceria, dan stylish. Nur mencoba
duduk di depan kemudinya... Harusnya istrinya Yigit Kozan, sang pemilik Kozan Otomotiv tak usah susah – susah
membeli mobil dengan duitnya sendiri... Tinggal tunjuk, toh sepuluh mobil hal
mudah untuk bisa dimiliki Nur... Tapi karena ini ‘spesial’, ya beginilah
adanya...
*Malam hari, di rumah perkebunan Kozan, Mert bermain
sepakbola dengan ayahnya. Iclal dan Ny Aytul memperhatikan mereka sambil duduk
– duduk santai di kursi beranda taman.
*Ketika masih asyik bermain dan mengobrol, Yigit,
Mert, Ny Aytul, dan Iclal dikejutkan dengan kedatangan sebuaah mobil tak
dikenal yang langsung parkir di halaman rumah perkebunan Kozan. Mereka tambah
terkejut karena melihat Nur keluar dari balik kemudi mobil tersebut. Mert
bahkan langsung berteriak memanggil dan mendekati mobil Nur. Mert senang dengan
mobil baru Nur. Tapi tidak dengan Iclal... Dia mulai lagi kesal dan bicara
nyinyir. Lalu Yigit? Si bos Kozan
Otomotiv sepertinya merasa ‘tertampar’ dengan sebuah mini cooper, wkwkwkwkkk... Meskipun jengkel, Yigit tetap berpura –
pura memberikan selamat kepada Nur... Kemudian dia mengajak Mert untuk
masuk/pulang ke rumah. Mert yang kelihatan masih ingin bermain, terpaksa
dibentak Yigit. Mert kali ini menuruti ayahnya.
*Nur bicara dengan suaminya dengan wajah yang kesal.
Iclal ikut bergabung, menyambung pembicaraan. Lagi – lagi Yigit lebih memilih
Iclal karena kesal terhadap Nur... Iclal tersenyum mengejek ke arah Nur sembari
menggandeng Yigit... Nur menatap dengan sedih, bercampur kesal.
*Tak lama, gantian Emin, Tayyar, dan Hafize yang
keluar dan terkejut kegirangan melihat Nur membaawa mobil baru. Mereka sangat
antusias...
*Di ruangan kerjanya, Kareem sedang membuka – buka
album portfolio Nur, sambil ingatannya kembali saat Nur tadi menyampaikan
idenya ketika rapat.
*Setelah menutup album portfolio Nur, Kareem lanjut
menelepon seseorang, di antara pembicaraannya dia menyebut Yigit Kozan dalam
percakapannya.
*Masuk ke ruangan kerjanya, Yigit menutup pintunya
dengan keras. Dia masih marah kepad Nur yang seperti lancang dengan tindakannya
membeli mobil baru tanpa bicara lebih dulu dengan suaminya... Lhaah... Memang
situ punya waktu untuk mendengarkan istri?!! Sesaat, Iclal menyusulnya ke
ruangan kerja. Iclal memeluk Yigit, tapi kali ini wajah Yigit benar – benar
terlihat malas dengan pelukan Iclal...
*Dari balik jendela ruang keluarga, Elmas memerhatikan
Emin yang sedang mengamati mobil baru milik Nur. Elmas sebenarnya iri karena
Nur mampu membeli mobil dengan penghasilannya sendiri. Elmas kembali menyindir
Nur. Hafize dan Tayyar juga membicarakannya.
*Tak berapa lama, Nur pamit undur diri, meninggalkan
Elmas, Hafize, dan Tayyar yang masih berdebat.
*Emin sangat menyukai mobil baru Nur dan kembali
mengucapkan selamat, sambil berlalu, masuk ke dalam rumah.
*Saat itu, Firat juga baru saja pulang dan langsung
menyakan tentang mobil baru itu. Firat terkejut kaarena mobil baru itu ternyata
milik Nur. Nur terlihat kesal dan Firat sepertinya mengerti tentang kekesalan
Nur. Nur terus menumpahkan kekesalannya kepada Firat. Firat mendengarkannya
dengan sabar.
*Iclal masih berada di ruangan kerja Yigit sambil
membuka laptop. Sedangkan yigit berjalan mondar – mandir, seperti oarng yang
sedang gelisah. Tampak ponsel Yigit berbunyi dan ternyata ada sebuah pesan dari
Nur. Iclal sepertinya tanggap pesan itu dari siapa. Iclal mengajak Yigit
bicara. Yigit kemudian pamit meninggalkan Iclal sendirian di ruangan kerja.
Saat di tangga Yigit bertemu dengan Firat. Yigit yang terlihat sudah buru –
buru, tak begitu mengindahkan sapaan Firat.
*Firat lalu melihat Iclal keluar dari ruangan kerja
Yigit dan mengajaknya bicara.
*Nur menunggu Yigit di taman/ruang kaca. Nur kembali
teringat semua tentang pertengkaran, perdebatannya selama ini dengan Yigit,
juga persaingannya dengan Iclal. Tak lama Yigit menemui Nur di taman/ruang kaca.
Nur langsung bicara ke pokok persoalan. Apa itu pokok persoalan yang dimaksud
Nur? Ikuti terus kelanjutannya, AVers...
Happy watching... _AW
23.05.00
Unknown
#Sinopsis Antara Nur Dan Dia (Season Dua), episode 8
Asla Vazgecmem, bolum 22 part 2
Tayang: Kamis, 27 Juli 2017
*Yigit tiba di rumah perkebunan Kozan, Nur menyusul
dengan hanya berjalan kaki sambil menahan muka penuh kekesalaan... Cuma suami
model Yigit Kozan yang mampu begitu... Membiarkan istri jalan kaki demi
gengsi...
*Ny Aytul kembali ke kamar Iclal saat anak perempuannya
tersebut dan Firat masih saaling berdebat. Ny Aytul menyuruh Firat untuk keluar
dari kamar, tapi Firat tak mengindahkannya. Baru ketika Ny Aytul mengusir untuk kedua kalinya, Firat bersedia
keluar dari kamar Iclal. Ny Aytul menyuruh Iclal supaya sekarang lebih menahan
diri dalam bersikap.
*Ketika Yigit akan ke ruangan kerjanya, Mert berteriak
memanggilnya... “Baba...” Mert
mengadu kepada Yigit kl neneknya tadi memarahi/memukul ibunya. Dari kamar,
Iclal dan Ny Aytul mendengar ucapan Mert kepada ayahnya.
*Malam harinya, Yigit dan Ny Aytul berbicara di
ruangan keluarga. Mereka membahas kurang lebih tentang apa yang tadi diadukan
Mert... Juga tentang kesehatan Iclal, kondisi psikologisnya, dll...
*Yigit menemui Iclal di kamarnya untuk menanyakan
keadaannya, apa sebenarnya yang terjadi hingga sampai kondisinya drop lagi...
Iclal yang kini muncul dengan tampilan rambut keritingnya, langsung menyambut
Yigit dengan pelukan (helleh)... Sambil memeluk, Iclal mengatakan bahwa dia
sangat takut... Yigit berusaha menenangkan Iclal... Duh, ikan beku... Berasa
tokek saja kl di dekat Yigit... Maunya nempel meluluuuu...
*Di meja makan, di rumah Hafize... Mert menceritakan
apa yang tadi dilakukan oleh neneknya kepada ibunya... Nur, Hafize, dan Elmas
yang mendengarnya sama – sama terkejut. Mert terus bercerita, namun Nur dan
Hafize berusaha juga untuk mengalihkan pembicaraan. Tak lama kemudian, Nur
mengajak Mert pulang. Sepeninggal Nur dan Mert, Elmas kembali membahas apa yang
tadi diceritakan Mert, dengan Hafize.
*Ketika akan naik ke kamar Mert, Nur dan Mert bertemu
Yigit dan Iclal. Mert langsung menghambur pelukan ke arah ibunya. Nur menyempatkan
menyapa Iclal dan mendoakan supaya kondisinya lekas membaik. Iclal menanggapi
sapaan Nur sambil lalu. Yigit yang kemudian merespon Nur sambil tetap memandang
istrinya itu dengan ekspresi sombong. Setelah itu, Nur ditinggal sendirian.
Sementara Yigit pilih menemani Iclal dan Mert... Ya Tuhan, Nur... Begini amat
deritamu... Yigit yaaa... Katanya tak pernah berlaku egois kepada Nur... Lha
yang begini model apaan?!? Prrrreeettt ahh...
*Keluar dari rumah, Nur bertemu Firat yang baru saja
pulang. Mereka kembali mermbicarakan tentang hubungan Firat dan Iclal. Firat
meyakinkan Nur bahwa ia ada di pihak Nur. Benarkah? Mulai parah bermuka dua neh
kayaknya... Lalu Iclal kau taruh di pihak mana, Firat??!
*Saat Nur kembali ke rumah bibinya, di ruang makan,
Tayyar, Hafize, Elmas, dan Emin sedang makan malam sambil menonton televisi.
Nur menyusul duduk di meja makan untuk ikut bersantap malam. Elmas kembali
meledek Nur. Hafize berusaha meredamnya, sedangkan Tayyar malah semakin
memanaskan pembicaraan... Karena situasi menjadi tak nyaman, Nur memilih pergi
dari meja makan. Sesaat sebelum pergi, Emin memanggil Nur karena di televisi ada
Nur muncul di iklan pertamanya. Nur menonton bersama – sama Keluarga Tayyar.
Mereka terlihat senang dan bangga (kecuali Elmas, hahha..).. Saat menonton
iklan di televisi itu, Nur sempat memegang perutnya... Hhmmm... Luka seperti
kembali menganga ya, Nur...
*Di ruangan kerjanya, Kareem juga sedang menonton
iklan Nur di televisi. Kareem terlihat menyukai penampilan Nur di iklan
tersebut. Setelah iklan itu habis, Kareem mematikan televisinya... Kareem
lantas mengambil selembar foto dari dompetnya. Foto perempuan yang mirip sekali
dengan Nur. Siapa, siapa, siapa??? Setelah beberapa saat memandangi foto
tersebut, Kareem kembali memasukkan foto ke dompet. Lanjut dia melihat foto –
foto Yigit dan Nur ketika mereka ada di tebing batuan, di tepi pantai...
*Kembali ke ruang makan Keluarga Tayyar... Mereka
semua masih membahas tentang Nur yang sekarang mulai terkenal... Bahkan Hafize
sempat mengatakan akan lebih bagus jika Nur hamil... Nur ketika mendengarnya
justru terlihat sedih... Nur teringat kembali pada saat dia menjalani syuting
iklan pettamanya dulu... Juga intimidasi – intimidasi Iclal, kekalutannya akan
trauma seusai keguguran, dll...
*Saat melamun, telepon Nur berdering. Elmas juga tahu
kl yang menelepon Nur saat itu adalah Kareem Sancaktar. Nur mengangkat
teleponnya dan sepertinya Kareem memberikan apresiasi/mengucapkan selamat untuk
penampilan Nur di iklan televisi tadi. Saat berbicara di telepon, Elmas berusaha
ikut mengupingnya... Hafize bertanya kepada Elmas, apakah laki – laki yang
berbicara dengan Nur itu adalah laki – laki yang sama dengan yang bersama Nur
muncul di koran... Elmas menjawab iya... Dia adalah Kareem Sancaktar.
*Usai menutup teleponnya, Nur memarahi Elmas karena
telah mengganggunya ketika berbicara dengan Kareem. Seperti biasa, Elmas balas
menimpali tak mau kalah...
*Nur kembali ke kamar... Dia mencoba menulis pesan
kepada suaminya... Tapi belum sampai dikirimkan, Nur malah menghapus pesan yang
sudah ditulisnya...
*Di ruang keluarga, Mert menghampiri Yigit yang sedang
duduk sambil sibuk dengan tabletnya... Tak lama, Iclal dan Nazan menyusul duduk
di ruangan keluarga. Nazan dan Iclal sibuk mengobrol sendiri. Ny Aytul melarang
Mert menonton televisi, tapi Mert memaksa. Akhirnya Ny Aytul menuruti kemauan
cucunya tersebut. Saat Ny Aytul menyalakan televisi, ketika itu juga iklan Nur
yang pertama kali mengudara... Mert sontak berteriak, “Ada Nur di televisi!”
Yigit langsung terkejut mendengar teriakan Mert. Iclal memandang ke arah Yigit,
mengamati ekspresinya yang tampak berubah kaku dan kesal. Sesaat, Yigit
langsung pamit meninggalkan ruang keluarga... Hahahaa... Ada yang lagi – lagi
tersulut emosi neh... Antara cemburu, marah, dan kecolongan, wkwkwkwkkk...
Nikmati saja, Yigit... Bukankah memang itu dirimu?!?
*Ketika Yigit menuju ke lantai atas, Firat memberi
isyarat kepada Iclal untuk mengajak bicara berdua. Ny Aytul mengetahui saat
Firat memberi isyarat kepada Iclal tadi. Dia langsung membuntuti dan
mengintervensi pembicaraan antara Firat dan Iclal...
*Keesokan harinya, di ruangan kerja, Yigit menonton iklan
yang dibintangi oleh istrinya, melalui ponselnya... Hahha... Curi – curi neh...
Tak mau, tak mau, tapi tetep... Penasaran!!! Yigit sangat cemburu melihat Nur
dipeluk – peluk oleh talent cowok di
iklan tersebut. Saat Iclal masuk ke`ruangan kerjanya, buru – buru Yigit
mematikan ponselnya. Iclal mengajak bicara Yigit. Seperti biasa ‘si ikan beku
bin tokek’ sedang modus... Yigit juga seperti biasanya, tak merasa risih ketika
Iclal berusaha mendekatinya... Hadddeh... Catet ya, Pak... Tak pernah egois!!!
Kata situ sie... Setelah beberapa saat mendengarkan Iclal bicara, Yigit
meninggalkan ruangan kerjanya dan juga meninggalkan Iclal sendirian dengan muka
kesal yang licik...
*Di kamarnya, Nur sedang bersiap – siap. Di depan meja
rias, Nur kembali terngiang ucapan Yigit... Setelahnya, dia berniat untuk
menulis pesan kepada suaminya, tapi tak jadi lagi... Hafize masuk ke kamarnya
dan mengatakan sesuatu tentang Elmas.
*Di taksi, Elmas duduk sambil memangku tas besar.
Elmas terus bergumam sambil tersenyum – senyum penuh kepuasan.
*Di kamar, Nazan sedang memasangkan dasi suaminya
sambil terus bercerita tentang kemunculan Nur di iklan televisi... Cahit tak
terlampau menanggapi kebawelan istrinya dan sepertinya malah berusaha memperingatkan
Nazan. Saat Nazan mengambilkan jas Cahit di almari, ponsel Cahit berbunyi...
Kemudian Cahit membaca pesan dari Elmas tersebut.
*Elmas kembali ke kamarnya dan langsung membuka tas
besar yang dibawanya tadi. Ketika dibuka, ternyata tas itu berisi gepokan
uang... Yakin, uang itu pasti hasil dari mengelabuhi Cahit kemarin... Elmas
yaaa...
*Firat dan Nur sedang di beranda depan, bersiap untuk
berangkat bersama – sama, sambil menunggu Elmas. Seusai Firat mengakhiri
pembicaraannya di telepon, Nur dan Firat membahas lagi masalah mereka kemarin.
Tak berapa lama kemudian, Elmas datang dan meminta maaf atas keterlambatannya.
*Saat sudah bersiap akan berangkat, giliran Nur
melihat Yigit keluar dari dalam rumah dengan didampingi Iclal... Byuuhh...
Suaminya siapa, yang menggandeng siapa... Iclal mencium pipi Yigit lagi dan Nur
lagi – lagi melihatnya tanpa bisa berbuat apa – apa. Elmas memanggil Firat yang
juga sedang terbengong melihat Yigit dan Iclal, untuk lekas berangkat.
*Yigit dan Iclal kembali berbicara selepas Firat, Nur,
dan Elmas berangkat duluan. Yigit mendengarkan apa yang dibicarakan Iclal.
Entah karena sudah tak nyaman dengan ucapan – ucapan Iclal, Yigit sampai
membentak Iclal, “Yeter!!!” (Cukup).
Namun Yigit lekas menyadarinya dan meminta maaf kepada mantan istrinya itu.
Yigit kemudian pergi dengan mobilnya. Dia mengemudikan mobilnya dengan kencang.
*Di mobil, Firat dan Elmas saling berbincang mengenai
rapat yang akan mereka ikuti bersama tim Sancaktar Kosmetik. Dari arah
belakang, mobil Firat diklakson berulang kali oleh mobil di belakangnya. Nur
menoleh ke belakang, dia melihat mobil Yigit seperti sedang mengejar mobil
Firat. Dan benar, setelah berhasil menyalip mobil Firat, Yigit berusaha
memotong laju mobil Firat dan menghentikannya. Nur pun tanggap dan langsung
keluar dari mobil menuju ke mobil Yigit. Elmas menggerutu melihat Nur, “Cok romantik” (Sangat romantis), kata
Elmas... Memang... Situ iri ya?! Hahha..
*Ketika membuka pintu mobil Yigit dan masuk ke
dalamnya, Nur bertanya kepada suaminya ada apa dan Yigit hanya meresponnya
dengan menyuruh istrinya tersebut segera memakai sabuk pengamannya.
*Firat kemudian melanjutkan perjalanan dengan
mobilnya, hanya dengan Elmas.
*Yigit kembali mengajak bicara Nur di jalanan hutan,
Yigit rupanya menyuruh Nur untuk tidak lagi terlibat menjadi model, bintang
iklan, bla..bla..blaa... Yigit cemburu setengah mati melihat Nur dipegang –
pegang dan dipeluk – peluk oleh laki – laki lain, hahahaaa... Nur bukannya diam
saja, bahkan Nur berkesempatan mendebat Yigit dengan kembali menyinggung
peristiwa kegugurannya dulu... Tapi bukan Yigit namanya kl tidak bisa balik
menyanggah dan mementahkan semua penjelasan Nur... Ketika Nur kembali membahas
Iclal, dengan cepat pula Yigit berkelit, membalik persoalan... Hadddeh... Kali
ini Nur benar – benar merasa jengkel dengan suaminya tersebut dan malah berani
menantangnya... Bahkan ketika Yigit meninggalkannya lagi sendirian di hutan,
Nur sudah tidak khawatir lagi... Sudah hapal ya, Nur...
*Nur memesan taksi melalui ponselnya, sementara Yigit
melaju sendiri dengan mobilnya.
*Di dalam taksi, Nur melihat gambar/foto mobil...
Sepertinya Nur berniat membeli mobil sendiri... Biar kl suaminya mengajaknya
berantem lagi, Nur bisa mengimbangi dengan adu ngebut.. Tidak jalan kaki lagi
ya, Nur...
*Di kamar mandi, Iclal sedang berendam di bath up, ditemani ibunya. Mereka terus
berbincang, mungkin sedang menyusun rencana – rencana jahat selanjutnya...
*Di kantor Sancaktar Kosmetik, Firat dan Elmas bersiap
rapat dengan Kareem, Hazal, dan beberapa tim dari Sancaktar Kosmetik. Mereka
tinggal menunggu Nur. Firat meminta maaf untuk keterlambatan Nur. Elmas
berinisiatif menghubungi Nur, tapi ponsel Nur tidak aktif. Elmas lalu
mengatakan akan menghubungi Yigit untuk menanyakan Nur di mana... Usulan Elmas
ini sepertinya sengaja diucapkan di depan Kareem dan Hazal karena ingin
menjebak Nur, merusak citra sepupunya tersebut... Sontak, Firat langsung
memandang tajam Elmas, berusaha menahan bicara Elmas di antara tatapan heran
Kareem dan Hazal... Elmas!!! Sang drama
queen yang menambah predikat menjadi si trouble
maker...
*Tak lama, yang ditunggu hadir juga... Nur datang dan
langsung meminta maaf karena datang terlambat. Nur langsung duduk dan melihat
ke arah Kareem sambil tersenyum... Kareem membalas senyum Nur sambil
menganggukkan kepala...
*Selesai berendam, Iclal berbaring di tempat tidurnya.
Tak berapa lama dia bangun dari tempat tidurnya dan lanjut mencari – cari
sesuatu di laci – laci almarinya. Saat tengah sibuk mencari, ibunya masuk ke kamar.
Iclal akhirnya menemukan yang ia cari, yaitu potongan – potongan gambar desain
hasil rancangannya. Semuanya masih tersimpan rapi di dalam sebuah kotak. Namun
Ny Aytul sepertinya tak suka ketika Iclal kembali tertarik dengan desainnya.
Iclal mendebat ibunya, pun Ny Aytul mempunyai argumennya sendiri. Setelah
beberapa saat berdebat, Ny Aytul meninggalkan Iclal sendirian di kamarnya.
Iclal menangis sambil melihat potongan – potongan gambar desainnya, sambil
menggumamkan sesuatu...
*Firat memimpin rapat di kantor Sancaktar Kosmetik.
Dia menyerahkan beberapa lembar konsep iklan kepada Kareem dan kermudian membuka
- bukanya. Firat berniat memberikan konsep/data yang lain, tapi Kareem sepertinya
tidak tertarik. Lanjut Kareem bicara dengan Hazal. Di tengah pembicaraan rapat,
Nur memberanikan diri menyampaikan idenya. Hazal sempat menyelanya, tapi Kareem
menyuruh Nur melanjutkan usulannya. Di sini, Hazal dan Elmas giliran yang
kompak kepanasan, hahha... Kareem dan Firat malah tertarik dengan ide dari Nur.
Hazal kembali menyanggah, tapi Firat dan Kareem sudah tertarik dengan ide
Nur.Mereka sudah menemukan konsep yang diinginkan.
*Setelah rapat selesai, Nur berbicara dan meminta maaf
kepada Kareem untuk keterlambatannya tadi. Tapi kali ini respon Kareem terhadap
Nur dingin, tak seperti biasanya. Kareem hanya mengatakan Nur tak perlu meminta
maaf...
*Firat memarahi Elmas ketika mereka sudah di luar
gedung Sancaktar Kosmetik. Firat memarahi Elmas karena kecerobohannya tadi
(menyebut Yigit)... Elmas santai saja merespon kemarahan Firat, Nur yang
melihat Firat dan Elmas berdebat, menyakan ada apa. Elmas terus saja dengan
cerocosannya... Firat meninggalkan Elmas dan Nur di depan kantor Sancaktar
Kosmetik.
*Elmas dan Nur meneruskan perdebatan mereka, sambil
menunggu taksi yang lewat. Ketika taksi datang, hanya Elmas yang menaikinya,
Nur tinggal sendirian di depan kantor Sancaktar Kosmetik.
*Di kantor, Yigit dan Cahit bicara di ruangan kerja
Yigit. Mereka membicarakan tentang Iclal, Nur, dsb...
*Nur pergi ke show
room mobil, melihat – lihat mobil. Pilihannya jatuh ke sebuah mini cooper berwarna merah yang terkesan
muda, ceria, dan stylish. Nur mencoba
duduk di depan kemudinya... Harusnya istrinya Yigit Kozan, sang pemilik Kozan Otomotiv tak usah susah – susah
membeli mobil dengan duitnya sendiri... Tinggal tunjuk, toh sepuluh mobil hal
mudah untuk bisa dimiliki Nur... Tapi karena ini ‘spesial’, ya beginilah
adanya...
*Malam hari, di rumah perkebunan Kozan, Mert bermain
sepakbola dengan ayahnya. Iclal dan Ny Aytul memperhatikan mereka sambil duduk
– duduk santai di kursi beranda taman.
*Ketika masih asyik bermain dan mengobrol, Yigit,
Mert, Ny Aytul, dan Iclal dikejutkan dengan kedatangan sebuaah mobil tak
dikenal yang langsung parkir di halaman rumah perkebunan Kozan. Mereka tambah
terkejut karena melihat Nur keluar dari balik kemudi mobil tersebut. Mert
bahkan langsung berteriak memanggil dan mendekati mobil Nur. Mert senang dengan
mobil baru Nur. Tapi tidak dengan Iclal... Dia mulai lagi kesal dan bicara
nyinyir. Lalu Yigit? Si bos Kozan
Otomotiv sepertinya merasa ‘tertampar’ dengan sebuah mini cooper, wkwkwkwkkk... Meskipun jengkel, Yigit tetap berpura –
pura memberikan selamat kepada Nur... Kemudian dia mengajak Mert untuk
masuk/pulang ke rumah. Mert yang kelihatan masih ingin bermain, terpaksa
dibentak Yigit. Mert kali ini menuruti ayahnya.
*Nur bicara dengan suaminya dengan wajah yang kesal.
Iclal ikut bergabung, menyambung pembicaraan. Lagi – lagi Yigit lebih memilih
Iclal karena kesal terhadap Nur... Iclal tersenyum mengejek ke arah Nur sembari
menggandeng Yigit... Nur menatap dengan sedih, bercampur kesal.
*Tak lama, gantian Emin, Tayyar, dan Hafize yang
keluar dan terkejut kegirangan melihat Nur membaawa mobil baru. Mereka sangat
antusias...
*Di ruangan kerjanya, Kareem sedang membuka – buka
album portfolio Nur, sambil ingatannya kembali saat Nur tadi menyampaikan
idenya ketika rapat.
*Setelah menutup album portfolio Nur, Kareem lanjut
menelepon seseorang, di antara pembicaraannya dia menyebut Yigit Kozan dalam
percakapannya.
*Masuk ke ruangan kerjanya, Yigit menutup pintunya
dengan keras. Dia masih marah kepad Nur yang seperti lancang dengan tindakannya
membeli mobil baru tanpa bicara lebih dulu dengan suaminya... Lhaah... Memang
situ punya waktu untuk mendengarkan istri?!! Sesaat, Iclal menyusulnya ke
ruangan kerja. Iclal memeluk Yigit, tapi kali ini wajah Yigit benar – benar
terlihat malas dengan pelukan Iclal...
*Dari balik jendela ruang keluarga, Elmas memerhatikan
Emin yang sedang mengamati mobil baru milik Nur. Elmas sebenarnya iri karena
Nur mampu membeli mobil dengan penghasilannya sendiri. Elmas kembali menyindir
Nur. Hafize dan Tayyar juga membicarakannya.
*Tak berapa lama, Nur pamit undur diri, meninggalkan
Elmas, Hafize, dan Tayyar yang masih berdebat.
*Emin sangat menyukai mobil baru Nur dan kembali
mengucapkan selamat, sambil berlalu, masuk ke dalam rumah.
*Saat itu, Firat juga baru saja pulang dan langsung
menyakan tentang mobil baru itu. Firat terkejut kaarena mobil baru itu ternyata
milik Nur. Nur terlihat kesal dan Firat sepertinya mengerti tentang kekesalan
Nur. Nur terus menumpahkan kekesalannya kepada Firat. Firat mendengarkannya
dengan sabar.
*Iclal masih berada di ruangan kerja Yigit sambil
membuka laptop. Sedangkan yigit berjalan mondar – mandir, seperti oarng yang
sedang gelisah. Tampak ponsel Yigit berbunyi dan ternyata ada sebuah pesan dari
Nur. Iclal sepertinya tanggap pesan itu dari siapa. Iclal mengajak Yigit
bicara. Yigit kemudian pamit meninggalkan Iclal sendirian di ruangan kerja.
Saat di tangga Yigit bertemu dengan Firat. Yigit yang terlihat sudah buru –
buru, tak begitu mengindahkan sapaan Firat.
*Firat lalu melihat Iclal keluar dari ruangan kerja
Yigit dan mengajaknya bicara.
*Nur menunggu Yigit di taman/ruang kaca. Nur kembali
teringat semua tentang pertengkaran, perdebatannya selama ini dengan Yigit,
juga persaingannya dengan Iclal. Tak lama Yigit menemui Nur di taman/ruang kaca.
Nur langsung bicara ke pokok persoalan. Apa itu pokok persoalan yang dimaksud
Nur? Ikuti terus kelanjutannya, AVers...
Happy watching... _AW
Langganan:
Postingan (Atom)