#Sinopsis Antara Nur Dan Dia (Season Dua), episode 9
Asla Vazgecmem, bolum 22 part 3 & bolum 23 part 1
Tayang: Jum’at, 28 Juli 2017
*Di taman/ruang kaca, Nur memulai pembicaraan dengan
Yigit. Nur langsung mencecar Yigit tentang Iclal...
*Di ruang makan, Tayyar, Hafize, dan Emin sedang makan
malam. Hafize memanggil Elmas untuk segera turun untuk makan, tapi tidak ada
respon. Lalu Hafize menyuruh Emin memanggil kakaknya ke kamar. Sebelumnya, Emin
juga sempat berdebat dengan Tayyar...
*Di kamarnya, Elmas sedang sibuk di depan laptopnya.
Ponselnya kemudian berdering dan ketika akan mengambil ponselnya, Elmas tak
sengaja menyenggol pengharum ruangan di meja yang akhirnya ikut menjatuhkan
juga ponselnya. Saat Elmas menunduk, akan mengambil ponselnya, bersamaan dengan
itu Emin masuk ke kamarnya... Secara tak sengaja saat itu Emin melihat video
kemesraan Cahit dan Elmas di laptop Elmas... Bukan main terkejutnya Emin
melihat video tak senonoh kakaknya bersama dengan salah satu majikannya...
Sementara Elmas yang menyadari Emin sudah melihat semuanya, hanya bisa melihat
Emin dengan ekspresi gugup...
*Di taman/ruang kaca, Yigit dan Nur memulai lagi
perdebatannya, selepas Nur tadi mengawali dengan langsung mencecar suaminya.
Nur seperti berhasil mengimbangi Yigit dalam perdebatannya kali ini.
*Iclal dan Firat berbicara di ruang antara kamar dan
ruangan kerja Yigit. Apa lagi kl bukan membicarakan Nur dan Yigit. Iclal
penasaran ingin tahu kemana dan dengan siapa Yigit pergi, meski dia sendiri
merasa sudah yakin kira – kira Yigit bersama siapa sekarang... Firat sempat
mencegah, tapi Iclal nekad pergi melakukannya.
*Sementara itu, Yigit dan Nur masih terus dengan
perdebatan mereka yang kian meruncing, hingga tak sadar Iclal ternyata sudah
mengawasi dan mendengar apa yang mereka perdebatkan. Iclal mulai kalut dan
terlihat tak stabil (hampir sempoyongan), ketika tak sengaja melihat dan
mendengar Yigit, menyebut – nyebut kata “cerai” di hadapan Nur. Yup, Yigit
menantang pertanyaan kepada Nur, apa ia ingin bercerai... Hadddeh, Yigit... Ini
seperti sudah setengah jatuh talak, wkwkwkwkkk... Seperti saja lho bukan
beneran... Dan setengah saja bukan penuh, hahahaaa... Pak Bos berasa sudah
kewalahan sekaligus ketakutan kehilangan istrinya... Macam kurang percaya diri
saja, wwweew...
Bolum 23:
*Saking kalutnya mendengar Yigit mengucapkan kata
“cerai” kepada Nur, Iclal tak sengaja menyenggol dan menjatuhkan vas bunga yang
ada di dekatnya. Beranjak Iclal bersembunyi di kamar, sementara Firat
menyusulnya. Firat melihat vas bunga jatuh dan pecah berantakan. Dia tahu Iclal
sedang bersembunyi di balik pintu, Iclal juga memberi isyarat kepada Firat
untuk diam.
*Nur langsung meminta Yigit melihat apa yang terjadi,
setelah bunyi vas bunga jatuh tadi. Sedangkan Nur segera berlari menuju ke
serambi depan. Ketika Yigit menghampiri arah suara, di sana sudah ada Firat
yang sudah memegang pecahan vas. Hhmmm... Lagi – lagi ‘pasang badan’ untuk
Iclal... Yigit kemudian bertanya kepada Firat seputar apa yang terjadi, apa
yang kau lakukan di sini, dsb... Setelah Firat memberikan beberapa penjelasan,
Yigit langsung kembali menemui Nur.
*Iclal menangis dan Firat mendesak apa sebenarnya yang
sudah ia dengar... Sambil menangis, Iclal sepertinya menyebut, “Suamiku
menikah...” (kl saya salah mengartikan, maaf yaa, hehhe)... Firat lalu memeluk
Iclal yang masih kalut di antara tangisannya...
*Yigit menyusul Nur ke serambi depan dan kembali
melanjutkan perdebatan mereka sebelumnya... Duh, debat saja mesti bersambung...
Belum lama mereka bicara, tiba – tiba ada suara kaca pecah, disusul laptop
jatuh dari arah atas jendela kamar Elmas. Nur dan Yigit sama – sama terkejut.
*Tayyar dan Hafize mengetuk – ngetuk pintu kamar Elmas
yang dikunci, tapi tak dibuka. Di dalam kamar, Elmas berusaha meredakan emosi
Emin karena melihat kakaknya sudah berlaku tak senonoh... Emin berteriak –
teriak histeris, tangannya memukul – mukul tembok, dan hal ini membuat Elmas
semakin ketakutan... Mendengar keributan dari dalam, Tayyar dan Hafize terus
berteriak memanggil anak –anaknya. Teriakan Emin terdengar oleh Tayyar, Hafize,
Yigit, dan Nur. Tayyar akhirnya berhasil mendobrak pintu kamar Elmas. Tayyar
dan Hafize masuk dan mulai melerai dan menenangkan Elmas dan Emin. Yigit dan
Nur pun menyusul ke kamar Elmas. Yigit bahkan berusaha sekuat tenaga memisahkan
Tayyar yang ingin memukul/menghajar Emin, sedangkan Hafize dan Nur menenangkan
Elmas. Emin sejurus kemudian melihat ponsel Elmas yang tergeletak di meja.
Segera dia mengambil ponsel kakaknya tersebut dan langsung lari keluar kamar.
Nur meminta Yigit mengejar Emin.
*Di kamar, Elmas masih menyisakan gemetaran dan
ketakutannya. Dia ditenangkan oleh kedua orang tuanya. Nur yang melihat kondisi
sepupunya mau tak mau ikut ketakutan dan terus bertanya apa apa sebenarnya, apa
yang terjadi...
*Di dekat tangga, Iclal duduk di lantai, masih kalut
dan terlihat kacau pasca mendengar apa yang diteriakkan Yigit tadi ketika
bersama Nur di taman/ruang kaca. Ketika ditawari Firat untuk minum air putih,
Iclal justru melempar gelas tersebut. Iclal lalu memaksa Firat mengatakan yang
sebenarnya... Ny Aytul yang mendengar anaknya menangis dan berteriak, mulai
ketakutan.. Firat mencoba untuk berkelit, begitu pun Ny Aytul... Ny Aytul
kemudian memeluk dan mengajak Iclal masuk ke kamar... Scene ini lumayan seru, tapi beberapa kali saya menontonnya, saya
masih lumayan gagal paham untuk menjelaskannya... Ini antara Firat dan Ny Aytul
sudah mengiyakan apa yang didengar Iclal atau Firat dan bibinya itu lanjut
ngeles lagi... Maaf lagi kl salah penafsiran...
*Iclal terlihat masih sangat tidak stabil dan kalut
ketika ibunya menuntun berjalan...
*Di ruang tamu, Tayyar dan Hafize sedang mencemaskan
Emin dan juga Elmas. Hafize mencoba menelepon Emin, tapi tak diangkat. Tayyar
juga terus menggerutu dan mendebat istrinya yang mengkhawatirkan Emin.
*Di kamar, Nur bertanya kepada Elmas lagi, apa yang
sebenarnya terjadi. Nur berusaha mengajak Elmas bicara, tapi Elmas menolak
mengatakannya. Elmas malah sibuk mencari ponselnya yang tadi dibawa Emin. Elmas
baru sadar, ponsel itu dibawa Emin. Langsung Elmas panik dan keluar dari kamar.
Nur mengejarnya...
*Emin sedang berada di jalanan hutan, sepertinya dia
sedang berusaha menelepon Cahit dengan ponsel milik Elmas tadi. Cahit yang
sedang dalam perjalanan pulang dengan mobilnya, kaget mendengar suara Emin dari
ponsel Elmas. Sementara itu, Yigit mencoba mencari Emin dengan mobilnya.
*Di kamarnya, Iclal mengobrak – abrik seisi perabotan
di dalamnya. Ny Aytul hanya bisa melihatnya sambil duduk dan membiarkan saja
putrinya tersebut meluapkan emosinya. Sesaat kemudian, baru dia beranjak
mendekati dan memeluk Iclal untuk menenangkan.
*Di kamarnya juga, Nazan yang sedang membaca majalah
di tempat tidur dan bermasker, dikejutkan oleh masuknya Elmas secara tiba –
tiba ke kamarnya. Elmas mencari Cahit dan Nazan sangat marah denagn ulah
lancang Elmas. Nazan mengejar Elmas sampai keluar kamar dan tak henti meneriaki
Elmas.
*Dari kamar Iclal, terdengar sumpah serapah Nazan
kepada Elmas. Ny Aytul dan Iclal bicara di lantai, sambil sama – sama
meneteskan air mata. Ny Aytul mendengarkan curhatan Iclal.
*Di mobilnya, sambil menyetir, Yigit menenangkan
istrinya yang meneleponnya untuk menanyakan kondisi Emin.
*Emin ternyata mencegat Cahit. Dan begitu Cahit keluar
dari mobilnya, Emin langsung memukul wajah Cahit. Yigit pun akhirnya menemukan
Emin dan Cahit. Langsung Yigit berlari memisahkan Emin, menjauhkannya dari
Cahit. Emin terus meneriaki Cahit walaupun Yigit sudah berusaha menenangkannya.
Yigit bingung dengan apa sebenarnya yang dimaksudkan Emin dalam teriakannya
kepada Cahit. Cahit yang awalnya masih tak habis pikir dengan yang dilakukan
Emin kepadanya, akhirnya sadar dengan apa yang dimaksud Emin hingga adik Elmas
itu begitu emosional kepadanya. Yigit masih terus berusaha menenangkan Emin.
Yigit lalu memeluk Emin.
*Masih di kamarnya, di tempat tidur, Iclal tiduran di
pangkuan ibunya, sambil masih terus menangis.
*Di ruang tamu, Elmas mondar – mandir menunggu kabar,
begitu pun dengan Tayyar dan Hafize yang duduk sambil termenung, cemas menunggu
Emin.
*Yigit mengajak Emin pulang lebih dulu bersamanya.
Sedangkan Cahit menyusul kemudian dengan mobilnya.
*Masih di ruang tamu, Tayyar terus saja mengomel. Nur
membuatkan minum Hafize. Tayyar di antara omelannya menyebut kata – kata laptop
dan Elmas meresponnya.
*Mobil Yigit tiba di rumah perkebunan Kozan, disusul
kemudian mobil Cahit Dia langsung mengajak Emin masuk ke rumah. Dari jendela
kamarnya, Iclal dan Ny Aytul melihat Yigit berjalan sambil merangkul Emin masuk
menuju rumah Tayyar.
*Emin masuk ke rumah diantar Yigit. Yigit sempat
berbicara sesuatu kepada Tayyar dan Elmas. Setelahnya ia langsung keluar. Nur
mengejar Yigit keluar dan menanyakan kepada suaminya tersebut ada apa. Yigit
dalam penjelasannya menyebutkan nama Elmas di dalamnya. Cahit melihat Yigit
berbicara dengan istrinya. Iclal dan Ny Aytul juga terus mengawasi Yigit dan
Nur dari arah jendela kamar atas.
*Keesokan paginya, Iclal sibuk berkemas – kemas untuk
persiapan berliburnya bersama Yigit (wwweew)... Ny Aytul menemani putrinya
tersebut berkemas, lalu sejenak kemudian meninggalkan kamar putrinya tersebut.
*Keluar dari kamar Iclal, Ny Aytul sudah disambut ‘tepuk
tangan ledekan’ dari Firat. “Bravo”,
kata Firat. Ny Aytul lalu menyeret tangan Firat dan mengajak untuk bicara lebih
lanjut. Ny Aytul terlihat tegas dalam pembicaraannya, tapi Firat pun tak kalah
tegas untuk menanggapi bibinya tersebut. Mereka berdua masih saja berdebat soal
Iclal, Nur, Yigit, dan segala kebohongan, hahha...
*Iclal keluar dari kamar saat Ny Aytul masih bicara
dengan Firat. Iclal mengatakan kepada ibunya untuk menyuruh pelayan mengambil
koper di kamarnya. Lanjut Iclal juga berkata, bahwa ia ingin bicara berdua saja
dengan Firat.
*Iclal mengatakan sesuatu kepada Firat. Kemungkinan
dia meminta bantuan Firat untuk kembali membuat Nur dan Yigit terpisah, Si
manja yang bodoh ini... Bisanya memang hanya merepotkan orang...
*Emin berkemas dan berpamitan kepada Hafize. Hafize
menangis... Nur melihat ibu dan anak itu dengan pandangan mata sedih... Nur
yang berdiri di depan pintu kaca melihat Yigit sedang berdiri di serambi depan dan
sedang berbicara dengan Cahit. Tak lama, Nur memutuskan untuk bicara dengan
Yigit, seusai Cahit pergi. Yigit yang melihat Nur keluar dari rumah bibinya,
tahu maksud istrinya. Yigit dan Nur kemudian bicara di dekat taman lingkar.
Mereka di antaranya membicarakan tentang Emin dan Elmas.
*Di ruang makan, Nazan marah –marah di hadapan Ny
Aytul. Ny Aytul mencoba untuk menenangkannya. Sesaat, Ny Aytul lalu pergi untuk
menghampiri Iclal yang sudah bersiap untuk pergi.
*Saat keluar dari rumah, Iclal melihat Yigit dan Nur
masih bicara berdua. Iclal dan Ny Aytul beranjak mendekati mereka. Iclal sok
berlagak menyapa Nur. Yigit segera mengajak Iclal untuk berangkat, meskipun
Iclal sebenarnya masih berniat ingin meledek Nur, membuatnya panas. Ny Aytul
juga menyuruh Iclal dan Yigit untuk segera berangkat.
*Dan akhirnya berangkatlah ‘si mantan pasangan’ untuk
pergi berlibur, berdua... Mobil Yigit berangkat dan Nur hanya bisa memandang
nanar suaminya pergi bersenang – senang dengan mantan istrinya... Namun sepertinya Yigit juga tak bisa lepas
memandang Nur ketika di dalam mobilnya... Ny Aytul membuang air berkah di hadapan
Nur seperti sengaja untuk membuat Nur kesal.
*Di mobil, karena kesal melihat Yigit masih mencuri
pandang terus ke arah Nur, mau tak mau Iclal tak bisa menahan emosinya. Iclal
memulai perdebatan dengan Yigit. Namun, sejurus kemudian Iclal teringat pesan
Ny Aytul untuk lebih menahan diri. Jadi yang semula mendebat Yigit, kini
berlanjut sok mesra kepada Yigit. Lhaah..halllah... Beku ya beku saja...
*Masih di halaman depan rumah perkebunan Kozan, Nur
kembali bertanya penuh selidik kepada Ny Aytul tentang kecurigaannya kepada
Iclal.. Ny Aytul mendengarkan apa yang dicecarkan Nur kepadanya dan tentu saja
Ny Aytul masih bisa menutupinya. Tak lama Firat muncul dari dalam rumah saat
Nur berteriak kepada Ny Aytul yang meninggalkan pembicaraan dengan Nur.
*Firat menanyakan kepada Nur ada apa dan Nur
menjawabnya dengan kesal. Firat lanjut mengatakan kepada Nur bahwa dia mengajak
Nur untuk pergi berlibur sambil syuting untuk pembuatan iklan dengan Sancaktar
Kosmetik.
*Cahit mengajak bertemu Elmas di jalanan hutan. Cahit
tampak sudah tidak sabar dalam menghadapi Elmas. Dan dia mengatakan kepada
Elmas bahwa semua sudah berakhir, sekaliyan meminta lagi uang yang kemarin
sudah diberikannya kepada Elmas. Duh, yang kemarin baru saja mendadak pongah...
Sekarang siap – siap tangan yang menengadah, memohon belas kasihan,,,
Hahahaaa... Cahit juga terlihat sudah menyesali kekhilafannya...
*Hafize masih terus menangis ketika Emin bersiap – siap
untuk pergi. Emin juga sempat berdebat dengan ayahnya yang selalu membela
kakaknya. Tayyar yang berniat akan memukul Emin berhasil dicegah oleh Nur. Nur
menyuruh pamannya tersebut untuk menahan diri, menjaga sikapnya.
*Emin keluar dengan diantar Hafize yang masih
menangis. Nur menenangkan bibinya. Saat itu, Emin melihat Elmas datang... Emin
kembali tersulut emosinya, tapi ditenangkan oleh Nur. Hafize lalu bicara pada
Elmas. Emin juga kemudian masih berusaha menghampiri dan berbicara dengan
kakaknya. Nur menjauhkan Emin dari usahanya untuk terus menekan Elmas. Lanjut
Nur memeluk Emin dan saling mengucapkan selamat tinggal. Terakhir, Emin kembali
berpamitan dengan ibunya. Hafize melepas kepergian Emin dengan tangisan.
*Elmas ada di kamarnya. Nur masuk dan mengajaknya
bicara. Elmas menanggapinya dingin dan juga kesal. Saat bicara tersebut, tiba –
tiba Elmas merasa mual dan ingin muntah. Elmas lansung lari menuju ke kamar
mandi, diikuti oleh Nur. Nur bertanya kepada Elmas, apa yang terjadi... Saat
itu, Nur masih melihat bibinya menangis di kursi. Nur kemudian pergi keluar...
*Firat sedang berbicara dengan Hazal di telepon saat
Nur keluar dari rumah bibinya. Seusai menelepon, Firat sempat melirik ke Nur
lalu kemudian dia menulis pesan di ponselnya ditujukan kepada Iclal. Hhmmm...
Susunan ‘sandiwara’ dimulai, AVers...
Deng..dengg..denggg!!!
*Nur kemudian menghampiri Firat dan mengajaknya
bicara. Sepertinya mereka berdua membicarakan Elmas. Nur kelihatannya memohon
kepada Firat supaya Elmas bisa ikut pergi menemaninya pergi syuting iklan
Sancaktar Kosmetik. Awalnya sepertinya Firat masih menolak, tapi kemudian
beranjak menyetujui. Sesaat setelah Nur meninggalkan pembicaraan, Firat
menggumakan sesuatu...
*Yigit dan Iclal tiba di sebuah hotel, tempat mereka
berlibur. Keluar dari mobil, Iclal menerima pesan dari Firat di ponselnya.
Setelah membacanya, Iclal langsung menghapus pesan tersebut. Iclal dan Yigit
kemudian masuk ke dalam hotel.
*Di kamar, Nur sedang berkemas – kemas. Elmas dengan
muka pucatnya, masuk kembali ke kamar dan mereka kembali berdebat. Elmas tak
tahu saja kl bagaimanapun jahatnya dia kepaada Nur, tapi sepupunya itu tetap
menyayangi dan memerhatikannya...
*Di ruangan kerjanya, Kareem dan Hazal sdang membahas
tentang lokasi pembuatan iklan yang mereka lihat dari laptop. Kareem puas dan
menyukai tempatnya. Giliran Hazal yang kesal karena kalah pendapat, hahha...
Ketika Hazal sudah keluar dari ruangan, Kareem kembali melihat foto – foto Nur
di file komputernya.
*Firat berangkat bersama Nur dan Elmas menuju lokasi
syuting pembuatan iklan. Elmas yang kali ini duduk di kursi belakang, meminta
maaf kepada Firat untuk sikapnya yang keterlaluan kemarin.
*Di kamar hotel, ketika Iclal sibuk membongkar isi
koper dan menata barang –barangnya di kamar, Yigit justru lebih memilih sibuk
menyusun kata dan kalimat untuk menulis pesan kepada istrinya, hihihiii...
Ditulis, dihapus lagi... Tulis, lanjut hapus lagi, begitu bolak – balik...
Iclal yang tengah jalan hilir – mudik bukannya tak tanggap dengan apa yang
dilakukan Yigit... Ketika akhirnya satu pesan berhasil dikirim Yigit kepada
Nur, saat itu juga Iclal merebut ponsel Yigit. Beruntung, Yigit mampu
mengambilnya kembali. Setelah itu, Iclal mengajak Yigit untuk pergi bersama.
*Di mobil, Nur membaca pesan dari suaminya. Nur
bergumam sendiri setelah membacanya dan Elmas semapt menegurnay. Malah
kemudian, lanjut mereka berdebat seperti biasanya. Di tengah perdebatan, Elmas
kembali merasa mual dan ingin muntah. Nur meminta Firat menghentikan mobilnya
dan Elmas langsung keluar untuk memuntahkan isi perutnya. Nur dan Firat sama –
sama heran dengan apa yang baru dialami Elmas.
*Di ruang kamar mandi uap, rumah perkebunan Kozan...
Nazan mengobrol dengan Ny Aytul. Nazan terus menggerutu kesal tentang Elmas dan
Cahit. Ny Aytul dengan sabar mendengarkan, ceileeeee... Sabar, wkwkwkwkwkkk...
Ny Aytul berusaha memberikan solusi... Haddeh... Lumayan panjang di bagian scene ini... Saya bosan melihat dua
orang menyebalkan ini saling curhat dan menasehati... Penjahat juga manusia,
wwweew...
*Di ruangan kerjanya, Cahit duduk sendirian sambil
terus memikirkan kejadian yang harus dialaminya akhir – akhir iini... Dia masih
syok, bingung, sekaligus kalut... Terngiang kembali di telinganya akan ucapan –
ucapan Elmas saat mereka melakukan sesuatu hal yang amoral... Setelahnya, Cahit
membuang kertas – kertas di mejanya.. Lanjut dia berucap berulang kali kata –
kata, “Bodoh”...
*Kembali ke mobil Firat... Nur menanyakan kondisi
Elmas pasca muntah – muntah. Firat juga ikut khawatir dengan kondisi Elmas.
Elmas mengatakan bahwa ia baik – baik saja.
*Iclal mengirimkan pesan lagi kepada Firat dari gazebo
hotel. Setelahnya, dia duduk di samping Yigit dan mengobrol. Pada saat
mengobrol, sesaat seperti Yigit terkejut ketika Iclal membicarakan sesuatu,
tapi ya sudahlah...
*Dari halaman hotel tempat Yigit dan Iclal menginap,
mobil Kareem Sancaktar tiba dan memarkirnya di salah satu sisi hotel. Iclal
melihatnya dari jauh dan mengatakan kepada Yigit. Yigit langsung menoleh dan
terkejut melihat Kareem Sancaktar datang ke hotel yang sama. Yigit mulai merasa
kesal sekaligus curiga.
*Tak lama kemudian, gantian mobil Firat masuk ke
halaman hotel yang sama dengan Yigit dan Kareem. Hahahaaa... Sandiwara susunan
Firat dan Iclal mulai terendus jalan ceritanya, ya elllah... Setelah
memarkirkan mobilnya, Nur, Firat, dan Elmas keluar dari mobil bersama – sama.
Tak sengaja Yigit menoleh lagi dan dia melihat Nur ada di sana juga... Bukan
main kagetnya Yigit... Apalagi ketika melihat Kareem menyalami istrinya yang
terlihat tersenyum bahagia, hahahaaa... Pada akhirnya, siapa yang sesungguhnya menikmati
liburan, ddduuu..dduuu... ddduuuu....
*Pandangan mata Yigit terus tak lepas mengawasi Nur...
Sementara Iclal mengawasi yang sedang mengawasi Nur, hahha... Ribet kan?!?
Iclal pura – pura kaget ketika melihat Firat. Firat yang melihat Yigit dan
Iclal sedang di gazebo, langsung menhampiri. Firat pun berlagak surprise... Lalu bagaimana Firat dan
Iclal akan membagi perannya? Bagaimana reaksi Nur ketika tahu ternyata suaminya
berada di lokasi yang sama dengan tempatnya syuting iklan? Ikuti terus cerita
kelanjutannya, AVers... Sampai ketemu
lagi Senin depan... Selamat jelang akhir pekan. _AW
0 comments:
Posting Komentar