Berawal dari cerita baperrr tentang pose nya seorang Yigit Kozan, akhirnya berlanjut saya susun sekaligus saya hubung-hubungkan sebagai satu-kesatuan gambar yang berkisah tentang kecemburuan dan kecolongan kemudian, hahahaaa... Mungkin dulu Elmas atau Ny Aytul memang niatnya benar-benar untuk membuat Nur jatuh citranya di depan sang suami, tapi dasarnya nasib orang yang baik, di balik segala keapesan dan ketidakberdayaan membaca sikon, justru di saat itulah ‘pintu’ dan jalan rezeki menjadi terbuka. Toh, Tuhan tidak akan membiarkan semua yang terjadi berakhir tanpa makna. Bahkan dari ulah seorang yang jahat atau iri dan dengki kepada kita, sesaat kemudian justru bisa menjadi bahan pembelajaran dan faktor yang menguntungkan untuk kita. Pintar-pintarnya kita memaknai serta mengambil hikmahnya, jangan malah terjebak dan terbawa arus permainan. Dari sisi seorang Nur kita mungkin belajar tentang kesabaran dan pengertian, sedangkan dari sisi sang suami mungkin kita bisa mengambil hikmah bahwa ego yang terlalu tinggi, emosi yang terlalu dikedepankan, tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
Cerita ini usai peristiwa ‘perang bantal’ dan ‘bulan madu yang tertunda’. Sesudahnya, untuk sementara waktu masih berjalan indah dan sesuai pada tracknya, hahahaaa... Masih saling membayangkan tentang manisnya malam pertama, yang akhirnya bisa terwujud juga di antara kesempitan momen dan suasana. Bahkan saking pesimisnya tentang kebersamaan pasutri ini untuk berduaan saja, sampai tidak terpikir kapan yaaa berdua ituuhh bisa melewatkan malam pertamanya... Berasa saking ikut nyesekkk dan ngenesss nya hati mengikuti alur cerita pernikahan Yigit dan Nur, bahkan ketika cinta yang sebenarnya saling membara di hati hanya bisa terlukiskan lewat belaian rambut, usapan pipi, atau saling berpelukan sayang saja, rasanya sudah sangat spesial sekali untuk Yigit, Nur, dan para AVers semuanya, hahahaaa... Nah, pada gilirannya ‘sang malam’ yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga, hhmmm berasa dapat jackpot deh semuanya, tanpa terkecuali.
Selain cerita seusai ‘perang bantal’ dan ‘bulan madu yang tertunda lama’, sekiranya ini juga cerita sesudah kedatangan Firat ke rumah perkebunan Kozan. Cerita di mana Firat sudah mulai merasakan kecurigaan tentang kehadiran Nur di tengah-tengah keluarga Kozan sebagai pengasuh Mert. Kecurigaan Firat kepada Nur kiranya juga turut mengiringi pertengkaran hebat antara Iclal dan Yigit malam itu, setelah jamuan makan malam menyambut kedatangan Firat. Pertengkaran karena Iclal merasa ditolak Yigit untuk yang kesekian kalinya. Pertengkaran yang terdengar hampir di seluruh area perkebunan Kozan, yang secara langsung atau tidak langsung turut membawa Nur kepada suatu keprihatinan sekaligus cemburu. Pertengkaran yang lagi-lagi membuat suaminya di dalam kamar sana tengah terjebak dalam suatu ‘sandiwara cinta’ yang belum juga disadari oleh mantan istrinya. Nur pun harus terus mengerti dan memahami posisinya sendiri dan juga suaminya. Akan tetapi dia juga seorang perempuan dan istri pada umumnya, pengertian dan pemahaman yang tidak bisa tidak, selalu dan akan selalu diselimuti oleh rasa cemburu. Nur yang mencintai suaminya dan Nur yang sekaligus dipaksa untuk mengerti sikon Iclal saat itu. Dan pintarnya Firat membaca segala keganjilan yang terjadi. Tak apalah, yang disimpan toh ‘parfum mahal’, BUKAN bangkai busuk yang dekat dengan cerita buruk.
Sempitnya waktu untuk bisa berduaan saja, mahalnya kesempatan untuk dapat saling curhat dan mengutarakan segala pendapat dan keinginan, kiranya itu juga yang membuat masalah komunikasi dan kepercayaan di pernikahan Yigit dan Nur menjadi sangat rentan. Cinta yang besar seolah-olah akan jadi sesuatu yang rapuh kl kepercayaan, pengertian, komunikasi, dan juga rasa tanggung jawab masih senantiasa diperdebatkan. Dan inilah yang menjadi pangkal persoalan ‘skandal baliho’. Masalah komunikasi yang minim, yang akhirnya berhasil ditelikung dengan hebat oleh persekongkolan jahat Ny Aytul dan Elmas. Ny Aytul yang sedang dalam usaha terus-menerus untuk mengembalikan pamor dan posisi Iclal ke tempat yang sekarang diisi oleh Nur, tak henti-hentinya dia menjahati serta mencurangi Nur. Ditambah dengan Elmas yang makin iri setengah mati dengan sepupunya yang berhasil diperistri oleh Yigit Kozan, tambah klop deh konspirasinya.
Pagi itu seharusnya jadi pagi paling indah untuk Nur atau juga Yigit. Nur yang memang sudah sehari-hari jadi yang cantik dan teristimewa untuk suaminya, pagi itu dia tampak semakin ‘bercahaya’ dengan dandanan yang lebih glamor dari hari-hari biasanya. Yigit yang kala itu masih sibuk di telpon membicarakan pekerjaan, mendadak jadi sedikit terkejut dan kagum melihat istrinya yang pagi itu terlihat cantik dengan dandanan yang lain dari biasanya. Yigit mengira ketika itu Nur ingin ikut menemaninya ke kantor, hahha... Ya Tuhan... Ngapain juga harus ditemani, Yigit?? Takut gitu kl gak ditemani atau justru takut kl Nur dengan dandanan secantik itu tidak ada kamu di sisinya, nanti akan datang lagi ‘Haidar-Haidar’ yang lainnya??!” Wkwkwkwkwkkk.. Lama-lama Yigit makin gaje neh pasca manisnya ‘perang bantal’ dan ‘bulan madu yang tertunda’... Nur yang kala itu sebenarnya sedang merasa ketakutan dengan respon dari Yigit karena dia belum bilang ingin mencari pekerjaan di luar job desk nya sebagai pengasuhnya Mert, antara salah tingkah dan rikuh juga ketika menanggapi sapaan suaminya. Duh, sebenarnya dari awal memang Nur seperti sudah menyadari keteledorannya, tapi memang dasarrr Yigit nya yang susah untuk mengerti. Hhhheeiissttt...
Nur yang saat itu kebingungan dengan pertanyaan suami, akhirnya berhasil ditutupi kegugupannya dengan jawaban dari Elmas. Elmas yang memang paling berkepentingan saat itu, berasa jadi lebih aktif bicara di depan Yigit daripada Nur yang masih saja tampak bingung dan gugup di hadapan suaminya. Yigit yang sudah beroleh jawaban dari Elmas, sepertinya juga tidak bisa lepas dari kecurigaan dan tanda tanya. Ditambah lagi cemburu yang mulai menguasai, mana Yigit rela melepas Nur dengan penampilan secantik itu bekerja di luar pengawasannya. Apalagi sebagai sekretaris, hahha... Pikir Yigit, lebih baik jadi sekretaris pribadiku saja, Nurrrrr... Andai malam setelah kejadian pertengkaran Yigit dan Iclal itu kau jadi bilang ke suamimu kl ingin bekerja di luar, Nur... Misalpun Yigit tetap tidak mengizinkanmu, tapi setidak-tidaknya kemarahannya tidak akan semakin lama dan kekanak-kanakkan... Hhuufftt...
Dan memang seharian itu di kantor Yigit benar-benar tidak konsentrasi dengan pekerjaannya di kantor. Ketika Cahit masuk ke ruangannya untuk menanyakan seputar kegelisahannya, Yigit sama sekali tak menyembunyikan kegalauannya, wkwkwkwkwkkk... Bos Kozan Otomotive sedang keki luar biasa gara-gara istri cantiknya mulai tak betah dikurung di sangkar emas, xixixiii... Daripada lama-lama gila karena hanya bisa mondar-mandir di kantor, Yigit akhirnya memutuskan untuk pergi menyusul Nur ke tempat dia melamar pekerjaan tadi. Lhhaah kan... Seperti orang tidak ada pekerjaan dan kebingungan sendiri, di depan gedung Yigit mondar-mandir ribet menunggu istrinya keluar. Ditunggu dan ditunggu, yang ditunggu tak kunjung muncul juga, Yigit akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam gedung yang dimaksud untuk mengatasi penasarannya. Usut punys usut, terjawab sudah keraguan, berujung pada kekagetan, kekecewaan, dan mulai mengumpulkan kemarahan. Ternyata yang disangkakan sebagai tempat untuk melamar pekerjaan istrinya itu sebenarnya adalah sebuah studio foto profesional. Hiyaaaaaa...
Nah.. Bagian ini neh yang membuat saya jadi baperrr kemudian, hahhaaa... Yigit sekeluarnya dari mencari info, lanjut lagi acara berdiri tunggu-menunggunya. Saat berdiri setengah menyandar di mobilnya itu lhoooh yang justru bikin saya menyimpulkan bahwa ini dia gaya baperrr terseksi yang pernah saya jumpai, wkwkwkwkwkkk... Sambil tangan bersedekap di depan, muka kesal yang sama sekali tak mengurangi ketampanan, hadddeh... Yigit Kozan jadi terlihat semakin sesuatuhhh, hahahaaa... Coba Yigit tahu kl istrinya di dalam sana sedang dimake up jadi lebih terlihat model dan ‘dramatis’ lagi... Apa iya baperrr nya masih dengan pose yang manly, tapi luar biasa seksi dan gaya seperti tadi??! Wkwkwkwkwkkk...
Sepertinya memang kesalahpahaman yang terjadi kemudian sudah digariskan Tuhan untuk menguji kekautan cinta antara keduanya. Ribet dan merepotkan, tapi mana ada masalah yang tidak ribet dan merepotkan?! Tapi ingatlah, masalah itu bagian dari proses pendewasaan. Tak mungkin akan melihat Yigit yang terus-menerus terkungkung dalam ego yang selangit atau juga Nur yang selalu diam dan terpaksa terus meratapi nasib cinta dan pernikahannya. Yang penting, semua itu bagian dari proses untuk kebahagiaan mereka berdua yang sejati dan selamanya. Aamiin. Happy Monday, AVers... Salam hangat.
Categories: remahan yang tercecer
0 comments:
Posting Komentar