\

Selasa, 05 April 2016

Posted by Unknown on 18.55.00 No comments
#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_71 ‘Selasa Semangattt’... Halo, AVers... Semoga hari ini masih senantiasa semangat dan bahagia yaaa, seperti halnya edisi remahan, hehhe... Ada yang bosan katanya dengan suasana di grup dan edisi remahan yang katanya itu-itu melulu?? Ho..ho..hooo... Tak apalah..manusiawi!!! Akan tetapi seperti yang sudah saya bilang, kl memang bosan, tak usahlah banyak komplain dan berretorika. Cepat  cari solusinya, bagaimana caranya biar tidak bosan dan jangan malah mengumbar aura negatif yang ujung-ujungnya malah membuat ‘yang sedang bosan’ makin membosankan. Pernah juga saya singgung di edisi remahan, kl memang bosan ya sudah abaikan saja postingan yang ada di grup ini, khususnya remahan atau out  untuk sementara dari grup ini. Apapunlah yang penting bagaimana caranya agar para AVers bahagia. Jangan malah jadi ‘kompor’ dalam grup.


Grup ini juga tidak pernah melarang para anggotanya untuk bergabung di grup lain sejenis, yang punya kebijakan berbeda. Terserah untuk para anggota mau ikut  grup mana saja, tapi ketika sudah di sini mohon jalankan apa yang sudah menjadi komitmen dan kebijakan di grup ini. Terserah mau dibilang grupnya tidak up to date, lamban serta membosankan, dan tidak komplet. Itu semua kan hanya opini, nanti fakta selanjutnya bagaimana, ya tunggu saja, hehhe.. “Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Kasarnya, di grup ini tidak merayu para anggotanya dengan ‘sistem spoiler yang kepagian’. Tidak jaminan juga kl spoiler tayangan mendatang sudah dishare sekarang, nanti di kemudian hari akan berhenti keponya, hahha... Ujung-ujungnya malah seperti mengulang-ulang pekerjaan yang sama saja alias tidak efektif dan efisien. Beda lagi dengan konsep flashback atau nostalgia, hahha.. ‘Penyakitnya’ penonton hiburan Indonesia, daripada penasaran menggali makna dari tontonan yang sudah ada, mereka pasti akan lebih tertarik bagaimana tentang cerita tayangan yang selanjutnya. Akibatnya ketika tontonan sudah selesai, kelar juga semuanya. Paling yang diingat hanya ganteng dan cantiknya para bintang utamanya saja, wkwkwkwkwkkk... Nanti kl didesak lagi, pasti ngelesnya juga tidak jauh-jauh dari pernyataan, “... Kan niatnya cari hiburan, males ahh susah-susah mikir...”, bla..bla..blaaa.. Makanya di Indonesia acara model Pesbu**** yang justru jadi hits dan berumur panjang, padahal isinya hanya dagelan dan candaan yang tidak bermutu. Atau juga sinetron-sinetron yang lebih sarat muatan hedonis daripada edukatifnya... Hhhheeeiissttt...

 
Ech, giliran ada tontonan impor dari Turki mulai masuk ke sini, penyakit alaynya masih muncul saja, hahahaaa... Hanya sibuk dengan bocoran cerita selanjutnya dan gosipan para bintangnya, daripada tertarik dengan isu dan konflik yang terjadi di dalam dramanya, guna sekaliyan belajar bagaimana kebudayaan dan keseharian masyarakat Turki yang sebenarnya. Ahh, sudahlah... Niatnya ingin bikin prolog yang tidak membosankan, tapi sepertinya malah jadi berkepanjangan. Wkwkwkwkkk... Pokoknya, pintar-pintarlah menjadi penonton dan jangan hanya terjebak ikut dengan yang kebanyakan. Kenapa takut menjadi berbeda? Berbeda itu keren lagi, hahahaaa... Asal berbeda dalam artian yang positif dan mempunyai background alasan yang kuat.

Flashback serial drama Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia) edisi remahan kali ini kembali menuju ke episode 11 (sebelas). Ada apa lagi di episode sebelas setelah kemarin yang dibahas juga episode sebelas?, hehhe... Hhmmm... Ada banyaklah yang selalu bikin kangen dan baperrr... Dari mulai cerita kecelakaannya Nur karena tertabrak mobil Cahit, kedatangan Firat Kozan ke rumah perkebunan, atau juga kisah skandal yang paling cetarrr dan tak terlupakan, hahhaaa.. Alias ‘skandal baliho’. Tapi untuk kali ini, seperti biasa saya hanya akan membahas yang nyempil-nyempil, tapi tetep ‘acara baperrr’nya selalu selangit, xixixiii... Ingin membahas tentang suami yang kala itu sedang sangat kebelet merindukan istrinya yang sedang sakit karena usai kecelakaan... Eeeyyyaaa... Yigit lagi..Yigit lagi... Dan Nur lagi..Nur lagiiii... Duh, kl sudah bercerita tentang pasutri ini, rupa-rupa deh pesona yang ingin digambarkan...


Boleh jadi, pasutri yang merasa bahagia ketika musibah sedang menimpa, Yigit dan Nur adalah yang dimaksud. Saking mahalnya waktu untuk mereka berdua bisa saling bercengkerama, saking sempitnya kesempatan untuk mereka berdua saling mencurahkan kasih sayang, dan saking terbatasnya sikon untuk mereka makin saling mengerti dan memahami, justru ketika ada salah satu di antara mereka tengah ada yang sakit atau menderita, di situlah maka keduanya seolah-olah bersyukur karena berarti mereka punya kesempatan untuk lebih dekat dan lama bersama. Benar-benar makna ‘blessing in disguise’ tercermin dari pasangan Yigit dan Nur ini yaaa, hhuufftt... Tapi itulah memang yang harus dijalani... Tuhan pasti akan selalu menolong umatNYA, selama mereka sabar dan teguh menghadapinya. Yigit dan Nur yang di awal pernikahan masih sangat rapuh dalam membangun pondasi rumah tangganya, lambat-laun bisa saling memahami dan menguatkan komitmen yang sudah sama-sama diambil. Toh cinta sebagai elemen yang paling dasar sudah sangat tersedia, tinggal bagaimana nanti Tuhan akan menyertakan masalah-masalah sebagai ujian, cobaan, dan juga teguran dalam proses untuk pendewasaan cinta mereka. Ada cerita gedhegggg, memprihatinkan, ironis, sakit hati dan disepelekan, tapi jika semuanya bermuara pada kebahagiaan, itulah kedewasaan menjalani serta menyikapi kehidupan.

Pun ketika hari itu Nur terpaksa menjadi korban kecelakaan mobil Cahit, Yigit yang dalam hati sebenarnya sangat marah dengan ulah kakaknya, tapi kemudian justru menjadi sangat terhibur dan terberkati ketika melihat senyum ketulusan dari sang istri. Pikir Nur, kapan lagi bisa diurusin suami kl tidak dalam keadaan darurat seperti ini. Sekali-kalilah istri yang sah ini mendapatkan prioritas, daripada hanya memikirkan ulah sang mantan istri. Hehhe.. Toh Nur sampai akhirnya mengalami kecelakaan hari itu justru karena menyelamatkan nyawa Iclal. Coba kl Iclal yang menjadi korban rem blong mobil Cahit, bisa-bisa dia jatuh koma lagi deh untuk kesekian kalinya. Tapi lagi-lagi, Nur lah yang justru menerima kesakitannya. Kesakitan yang memang mau tidak mau membuat Iclal harus  berterima kasih kepada pengasuh anaknya tersebut.

 
Inginnya Yigit ketika itu dia bisa berada terus berada di sisi istrinya selama sakit. Tapi apa daya jika Iclal selalu merecokinya kemana pun dia pergi dan berlalu, wkwkwkwkwkkk... Bahkan malah terpaksa bermain-main bak suami-istri yang harmonis bersama Iclal ketika sang mantan istri tersebut memaksa untuk menengok Nur di kamar. Sekaliyan pamer kali yaaa Iclal, ini lhoooh Ny Yigit Kozan yang sebenarnya, Nurrrr... Wweew..basiiiii!!! Padahal... Ditambah kala itu sudah ada Elmas yang mulai ikut nimbrung di kamar Nur sebagai roommate yang zuperrr bikin gedheggg, makin membuat Yigit memutar otak..mengatur siasat,  supaya bisa berduaan dengan Nur tanpa ada gangguan dan kecurigaan.

Akhirnya ketika rindu yang melanda sudah tidak bisa tertahankan lagi, Yigit berasa modal nekad ketika memaksa Elmas untuk bisa keluar sementara waktu dari kamar Nur..mencari-cari alasan untuk membuat Elmas sibuk,  wkwkwkwkwkkk... Hanya demi bisa membelai rambut sang istri dan melihat lebih dekat kondisi Nur, Yigit bahkan sudah tidak peduli bahwa keberadaan Elmas di kamar itu untuk kemudian menjadi bagian cerita ujian biduk pernikahannya dengan Nur. Justru Nur yang mearsa ketakutan dan khawatir kala itu dengan kenekadan Yigit masuk ke kamarnya. Tapi tak apalah, Nur... Saat sedang kesakitan seperti itu, obat dari dokter bahkan tidak ada fungsinya sama sekali. Justru kehadiran dan perhatian dari orang-orang tercintalah obat yang paling mujarab. Apalagi ini untuk kalian berdua, selain sebagai obat, manfaatkanlah waktu berdua ini sekualitas mungkin.

Dan dari momen berdua itulah, Nur bisa menceritakan beberapa hal kepada suaminya, termasuk di antaranya tentang tangisannya di malam sebelumnya, ketika melihat Yigit,Iclal, dan Mert terlihat harmonis saat sedang membacakan dongeng. Curhatan yang benar-benar membuat Yigit pagi itu terlihat mendadak kelu lidah, tak bisa berkata apa-apa, selain hanya di dalam hatinya mungkin mengatakan, “... Maafkan aku, Nur untuk semua sikon ini...”. Tapi apa yang sejurus kemudian terjadi, justru Nur yang seolah-olah malah balik untuk menentramkan hati Yigit. Pun bagi Nur, dia bercerita seperti itu bukan bermaksud untuk membuat Yigit gundah, selain hanya ingin bercerita kepada suaminya, tentang apa sebenarnya yang tengah dirasakannya sebagai istri Yigit, di antara posisi Iclal dan Mert. Nur juga tidak akan menghasut Yigit untuk berbuat yang tidak baik kepada Iclal dan Mert. Nur hanya punya cinta dan ketulusan kepada sang suami, yang meskipun harus banyak pengorbanan, tapi tetap itu semua demi cintanya kepada Yigit.

Cinta dan ketulusan yang pada akhirnya akan memelihara kepercayaan kepada pasangan itu sendiri. Kepercayaan yang seutuhnya kepada sang suami, hingga sampai masalah buku harian pun dipasrahkan kepada sang suami. Yigit yang awalnya merasa kebingungan, tapi toh akhirnya juga menerima kepercayaan dari sang istri. Buku harian Nur yang mendadak menjadi incaran beberapa orang kepo di perkebunan Kozan, daripada menimbulkan polemik yang lebih panjang, lebih baik dipercayakan kepada suami saja. Toh kl memang akhirnya suami ikut-ikutan kepo, tak mengapalah, hahahaaa... Yigit membutuhkan semangat dari apa yang kau tulis di buku harian itu, Nur... Gayanya saja di awal tadi suami terlihat bingung, padahal di kemudian hari buku harian sang istri berasa jadi malaikat penjaga hatinya Yigit Kozan. Cieeeeee...


Lebih dari cerita kecelakaan, blessing in disguise, kepercayaan, dan juga buku harian, melihat rangkaian gambar-gambar scene yang saya sertakan kali ini justru yang timbul kemudian adalah perasaan bahagia dan melegakan. Bahagia dan lega karena melihat dua orang ini terlihat kompak berdua, saling berbagi rasa dan cerita, serta percaya satu dengan yang lainnya. Nur tidak butuh nama belakang Kozan atau kemewahan dari suaminya, dia hanya butuh Yigit yang benar-benar ada hanya untuknya dan tidak harus lagi berurusan dengan Iclal. Nur pun pasti menginginkan, suatu hari mereka berdua bisa benar-benar bahagia menikmati waktu dan kesempatan, tanpa harus melalui kesakitan-kesakitan seperti yang sudah-sudah. Kebersamaan yang tidak lagi terkesan colongan dan sembunyi-sembunyi. Kebersamaan yang benar-benar terlihat utuh dan sejati, berdua, bersama Mert, dan juga anak-anak mereka nantinya. Aamiin. Have a nice Tuesday, AVers... Salam hangat. 





Categories:

0 comments:

Posting Komentar