Yarren Kozan... Entah kenapa cerita tentang adik bungsu Cahit dan Yigit Kozan tersebut tiba-tiba menghilang dari cerita yang tengah berjalan. Saya mencatat, kemunculan Yarren untuk terakhir kalinya di drama AV/ANDD ada di episode 12 (dua belas) versi original YouTube. Setelah itu, kemunculan Yarren tidak lagi ditemukan di episode-episode selanjutnya. Padahal saya sudah membayangkan Yarren bisa menjadi adik ipar yang super asyik untuk Nur, yang bisa menjadi teman curhat untuk Nur, di saat hubungannya dengan Yigit mengalami krisis. Berharapnya kisah tentang Yarren juga dapat menjadi penengah atau penetralisir keadaan apabila Yigit dan Nur tengah bertengkar dan berselisih paham. Atau juga kisah pertengkaran-pertengkaran konyolnya dengan Emin yang berharap akan ada kelanjutannya, ech karena Yarren menghilang jadinya malah seperti buntu tanpa kelanjutan, hehhe... Sayang, sampai season kedua sekarang berjalan, kisah tentang si bungsu Kozan malah berganti haluan dengan kemunculan darah Kozan yang lain. Uuuppsstt..spolier... Hahahaa... Ahh, Yarren yang manis sekaligus cuek, dia memang gambaran anak bungsu yang kala itu masih serba ‘ditepikan’, kolokan, dan ‘semaunya saya’.
Yarren yang di awal kemunculannya juga masih serba ‘setengah-setengah’ dengan kehadiran Nur sebagai istri baru dari kakaknya, namun demikian dia bukan tipe-tipe yang nyinyir atau jahat. Yarren sendiri mungkin digambarkan sebagai tokoh yang karena posisinya sebagai yang termuda di keluarga besar Kozan, maka seringkali eksistensi serta keberadaannya tidak terlampau dihiraukan oleh para tokoh utama. Bukan berati dia juga terlalu dipinggirkan, hanya saja seperti Cahit dan Yigit sang kakak yang tertekan di bawah kendali Ny Aytul, Yarren bahkan mungkin yang harusnya paling benci dengan bibinya, yang menjadi pengganti sosok ibu kandungnya. Bibi yang membuat kakak-kakaknya berasa seperti tidak berdaya apa-apa dengan segala perintah serta kemauannya. Bibi yang lebih terlihat diktaktor daripada sebagai sosok pengganti ibu. Tapi Yarren bisa apa, dia toh hanya ‘anak bawang’ yang apabila protes sedikit saja tentang apa yang tidak sesuai dengan keinginannya, sekejap itu juga musnah harapan karena keburu ‘dihabisi’ oleh sang bibi.
Yarren yang ‘anak bawang’ dan Yarren yang sebenarnya juga tak lepas dari perhatian Yigit sebagai kakak. Teringat ketika Yigit di masa-masa awal pernikahan, ketika Nur berhasil kabur menuju terminal bus, kemudian Yigit bingung untuk mencari-cari istrinya, lalu mengejarnya. Yigit yang ketika itu tengah merasa kecolongan, memohon kepada Yarren untuk mengatakan keberadaan Nur yang sebenarnya di mana. Yigit dengan nada setengah putus asa sempat menyebut, “... Ayolah Yarren, kau yang masih mewarisi sifat ibu...” Sekilas dari ucapan sang kakak, Yarren memang tergambar di hati kakak-kakaknya sebagai pribadi yang baik dan bisa menjadi kepercayaan kakak-kakaknya. Tapi ya itu tadi, karena Yarren sudah di bawah kendali Ny Aytul seolah-olah dia juga harus tunduk dengan segala perintah dan kemauan sang bibi. Yarren juga begitu menyayangi sang keponakan, bahkan Yigit tak segan-segan untuk lebih memercayakan Mert kepada Yarren daripada sang nenek. Yarren yang di keseharian juga tampak lebih banyak berinteraksi dengan Nazan, bukan berarti dia juga akan senyinyir dan seusil Nazan... Ahh, Yarren... Sepertinya dia memang tipe-tipe yang sebenarnya bisa fleksibel dengan siapa saja karena posisi ‘anak bawangnya’, wkwkwkwkkk... Akan tetapi dia juga bukan tipe ‘kanan-kiri OK’ yang jahat dan menjadi ‘kompor’ bagi satu sama lain. Tunggu sampai sikon yang memungkinkan, dia ternyata bisa menjadi teman yang menyenangkan untuk sang kakak ipar.
Meskipun di awal Yarren terlihat tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh Yigit ketika dia memutuskan untuk menikahi Nur dengan tiba-tiba, tapi Yarren kala itu tidak terlihat sama sekali membenci atau tidak suka dengan Nur. Bahkan dari matanya justru terlihat, Yarren lebih ke merasa kaget dan juga kasihan melihat Nur yang secara tiba-tiba juga hadir di tengah-tengah mereka sebagai Ny Yigit Kozan sekaligus sebagai kakak iparnya yang baru. Yarren sering terlihat tidak setuju dengan segala keputusan Ny Aytul berkaitan dengan Nur, tapi lagi-lagi dia kalah matang dari liciknya sang bibi. Atau juga Nazan yang seringkali nyinyir dan usil terhadap Nur, Yarren dengan caranya sendiri memperingatkan Nazan untuk tidak terlalu mengganggu Nur. Bahkan sesekali melihat Yarren justru tersenyum geli ketika melihat Nazan berhasil ditimpali oleh Nur, wkwkwkwkwkkk... Pun hubungan Yarren dengan Iclal juga sepertinya tidak begitu akrab. Hahha... Mana ada yang mau diakrabi oleh si ikan beku, selain hanya Yigit seorang... Dan kondisi seperti itu sepertinya tidak jadi masalah untuk Yarren... Toh Yarren seperti halnya yang lainnya, yang tinggal di rumah perkebunan Kozan, dia sungguh lebih dari paham kl Yigit memang sama sekali tidak mencintai Iclal. Jadi mungkin di pikiran Yarren, ngapain dekat-dekat dengan perempuan yang bahkan tak dikendaki oleh suaminya sendiri, xixixiii...
Maka dari itu, ketika Yigit akhirnya nekad membawa Nur sebagi mempelainya ke rumah dan berani melepaskan Iclal yang selama enam tahun sebelumnya seperti menjeratnya, Yarren lebih dalam posisi ‘meraba-raba’... Kl sampai sang kakak yang keras hati dan hampir tak tersentuh oleh urusan perempuan, terkecuali Iclal, bisa takhluk di hadapan Nur, berarti memang Nur bukan perempuan sembarangan. Hehhe.. Nur yang cantik, pintar, tapi sederhana, bagi Yarren dia terlihat bumi dan langit dengan Iclal. Nur yang bukan siapa-siapa bagi Mert, tapi kemudian bahkan bisa meraih hati Mert selayaknya seorang ibu kepada anaknya, Yarren mungkin sedikit demi sedikit bisa membaca, kl Nur memang tidak salah untuk diperjuangkan oleh Yigit. Tapi dari sekian banyak pertanyaan yang mengendap di hati, Yarren justru semakin penasaran denagn motivasi apa yang sebenarnya membuat Nur bisa sedemikian teguh dan tegar bertahan di rumah perkebunan Kozan sebagai istri Yigit, padahal dia di situ terlihat sangat menderita dengan berbagai peristiwa yang ia jalani berkaitan dengan kehadiran Iclal, setelah sadar dari koma.
Cinta, Yarren.. Hanya cinta yang membuat kakak ipar cantikmu itu bisa bertahan di antara segala sakit hati sebagai istri Yigit Kozan. Jawaban yang cukup singkat, tapi sangat mengena di hati Yarren kala itu, ketika akhirnya dia berkesempatan untuk lebih dekat dan mengenal Nur. Pagi itu seusai insiden Iclal berteriak-teriak mengusir Nur di ruang makan karena terganggu mimpi buruk mandi sauna Yigit dan Nur, Yarren yang melihat Nur sedang duduk sendirian di taman sambil menangis, menawarkan sekadar tisu untuk Nur. Setelah sempat diawali dengan basa-basi, selanjutnya berdua terlibat pembicaraan yang terlihat mengalir dan menyenangkan. Sungguh melegakan akhirnya bisa melihat kakak ipar dan adik iparnya bisa saling berbagi cerita. Yarren seperti sekaliyan membuktikan, bahwa perempuan yang saat itu sedang berbicara dengannya memang bukan seorang tipe istri yang matre, yang menyimpan banyak maksud tidak baik terhadap sang kakak. Nur hanya punya cinta dan kesabaran untuk senantiasa setia mendampingi Yigit Kozan, Yarren. Nur yang hangat dan pintar untuk dijadikan teman saling berbagi, membuat Yarren semakin nyaman dengan kakak iparnya tersebut. Kl Mert saja bisa sedemikian lengket dengan pengasuh jelitanya tersebut, berarti memang Nur apa adanya. Kan anak kecil paling tidak bisa dekat dehgan seseorang kl memang tidak sesuai denagn keinginannya sendiri. Rupanya sang kakak dan keponakan memang telah berjodoh dengan seorang perempuan yang tepat...
Yarren yang baik, Yarren yang tersipu-sipu malu ketika Nur menggodanya tentang smartphone nya yang terus berbunyi ketika mereka sedang berbincang berdua di tepi danau rumah perkebunan Kozan... Jangan khawatir, Yarren... Nur tidak akan mengadukan soal pacarmu kepada suaminya, hahahaaa... Atau kau memilih Emin juga, Yarren? Seperti halnya Yigit yang menyuruh Emin untuk mengantar jemput kau pergi kuliah... Andai Yigit tahu kl adiknya beroleh pacar yang brengsek... Pasti Yigit akan berreaksi sesengit Emin ketika tahu kau ternyata diduakan dan dipermainkan oleh pacarmu, wkwkwkwkwkkk...
Yarren dan Yarren... Andai cerita tentangmu lebih dipanjangkan, berharap cerita sisterhood mu dengan Nur dibuat lebih intim lagi. Berharap juga pertengkaran kecil demi pertengkaran kecilmu dengan Emin menjadi semakin lucu dan memikat, xixixiii... Tapi mungkin memang Yigit lebih suka mengirimmu sekolah ke luar negeri ya daripada melihatmu menjadi ikut-ikutan bosan dengan sikon di rumah perkebunan Kozan. Namun setidak-tidaknya kenangan akan Yarren Kozan selalu berhiaskan momen yang manis dan menyenangkan. Meskipun hanya sepintasan, tapi itu jauh lebih berkesan daripada harus disuguhi dari waktu ke waktu momen tentang betapa manja dan gebleggg nya seorang Iclal. Hadddeh... Benar-benar jadi tingkat gedhegggg nomor wahid dah... Sekian dulu ya edisi remahannya... Ketemu lagi di hari Senin minggu depan. Have a sweet Thursday, AVers... Semangatttt... Salam hangat.
Categories: remahan yang tercecer
0 comments:
Posting Komentar