#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_24
Ech, sua kembali, AVers... Edisi
Jum’at Memikat, remahan kali ini mo saya seret lagi menuju ke episode enam
serial drama Asla Vazgecmem (Antara Nur
Dan Dia).
Masih ingat dunk peristiwa sidang perceraian guyonan yang
dirancang Yigit guna memenuhi tuntutan cerai istrinya?? Hhmmm.., ssseeeet
dah.., Yigit... Saking mo kasih pelajaran sekaligus ultimatum kepada istri,
sampai majelis sidang yang terhormat dibawa-bawa untuk meyakinkan kepada
istrinya tentang cinta yang tidak main-main, xixixiii... Seru sieee untuk saiya
yang melihatnya.. Yigit Kozan gitu looh, Nur!!! Jangan lagi-lagi kau bermohon
untuk melepaskan diri dari suamimu yaaaa, hahahaaa... Tapi, eeeiittsss...
Remah-remah kali ini tidak akan membahas lebih lanjut jalannya sidang
perceraian Yigit-Nur yaaa.. Ntarr!!! Hahahaaa... Karena hari ini saya lebih
tertarik membahas momen indah setelah peristiwa perceraian gagal tersebut. Atau
tepatnya ketika Mert sakit panas dan batuk. Jangan kau bilang saiya tante yang
kejam ya, Mert jika terpaksa mensyukuri kau yang sedang sakit ketika itu.
Hadddeh... Untung Mert kamu batuknya keras, sehingga Ayah Yigit tidak jadi
digerayangi oleh ibumu. Mana mungkin Ayah Yigit tidak mempedulikan suara
batukmu... Kl ibumu yang sedang terburu nafsu di depan ayahmu mungkin lain
lagi... Dasar, ibu gesrekkk... Anak yang sedang sakit, minta dipeluk z, kenapa
tiba-tiba malah seperti melihat kuman penyakit... Iclal..Iclal... Makin good bye dah dengan Yigit kl begitu...
Kau memang benar-benar tidak ada harapan mampu bersaing dengan Nur untuk
mendapatkan Yigit. Anak sendiri saja yang notabene
buah cintanya dengan laki-laki yang katanya sangat dipujanya (sampai lupa kali
Iclal kl masih ada Tuhan yang harus Maha Dipuja), tak dipedulikan sama sekali,
bagaimana mau meraih hati bapaknya??! Dan beruntungnya Mert ketika kasih sayang
ibu yang belum bisa dijangkaunya, ada Nur yang senantiasa menyayangi dan
mengasihinya. Ayah Yigit pinter nie, Mert pilih ibu tiri buatmu. Gak ada
galaknya sama sekali kan sama kamu, malah bonus cantik dan lembut untuk dirimu
dan juga ayahmu, hehhe.. Potongan scene
yang saya ambil di edisi remahan kali ini memuat betapa tiga orang ini
sebenarnya sudah sangat kompak sebagai keluarga yang kecil dan bahagia.
Lihatlah ketika Nur dengan telaten merawat Mert yang sedang sakit dan Yigit di
sebelahnya dengan setia mendukung dan memberikan perlindungan kepada anak dan
istrinya. Duh, Yigit... Kau memang selalu tampak ‘berbeda’ ketika ada Nur di
dekatmu. Saya masih bertahan pada pendapat kl karaktermu itu bukan kebapakan,
tapi karena kau ada di dekat istrimu dan juga anakmu, auramu jadi berubah teduh
dan penuh kenyamanan. Kau seakan-akan berubah jadi sosok yang lain jika sudah
di dekat dua orang yang sangat kau cintai tersebut. Tapi jika kau hanya
dibiarkan sendiri dengan Mert, tanpa kehadiran Nur, rasanya juga tidak akan
senyaman apabila bertiga, Yigit... Yigit sesungguhnya bukan sosok family man seperti halnya Cihan di
serial Paramparca (Cansu & Hazal).
Sama-sama ganteng, seksi, dan perhatian dengan anak, tapi pendekatan karakter
mereka berbeda. Yigit dengan Mert pada dasarnya lebih tampak seperti hubungan
ayah kepada anak yang bersifat keras dan kaku. Berbeda dengan Cihan yang di
antara kasih dan bijaksananya, dia masih bisa keras kepada anak-anaknya bila
ada salah satu di antara mereka yang menyalahi aturan. Kl Yigit, bisa menjadi
semakin nyaman dengan Mert, justru karena ada campur tangan Nur. Ingat kan
awal-awal episode ketika Mert dibentak-bentak Yigit seusai memanjat pohoh di
tengah malam? Kl Nur tidak menghentikannya, Yigit bisa jadi akan terus
menyudutkan Mert dengan cara-cara yang belum bisa dimengerti oleh anak berumur
enam tahun. Yigit memang ayah yang penyayang dan perhatian dengan anaknya, tapi
dia seringkali tidak pas untuk mengekspresikan kasih sayangnya itu kepada Mert.
Nah, semenjak kehadiran Nur di sampingnya, Yigit seolah-olah terbawa dengan
citra dan aura istrinya yang lembut dan telaten mengurus segala urusan
rumah-tangga. Duh, Mert pantas saja sayangnya dari hari ke hari kepada ibu
tirinya makin menjadi-jadi. Mert mungkin juga merasa, apabila di dekat Nur dia
jadi punya penyeimbang kasih sayang yang selama ini baru ia dapatkan dari sang
ayah. Kejadian Mert sakit ketika Nur dan Yigit sedang berkonflik cerai di
sidang pengadilan mungkin secara tidak sadar bisa juga sebagai pertanda kl anak
itu ikut merasakan pedih yang tengah dirasakan oleh orang tuanya. Simak juga
deretan gambarnya, ketika Yigit dan Nur bergantian memberikan kecupan sayang di
dahi Mert... Itulah dokter yang paling mujarab ya, Mert... Lagian kl kamu gak
sakit, mana mungkin Ayah Yigit dan Nur bisa tidur sekamar, walau tidak
sepembaringan, wkwkwkwkwkkk... Tambah lebih cepat sembuh lagi karena Nur pagi
itu masih tetap terlihat cantik dengan riasan nuansa coklat, yang bikin bola
mata hijaunya semakin berbinar dan ekspresif. Begitu juga dengan Ayah Yigit
yang masih setia berjas usai bangun tidur. Pssstttttt.. Nie berdua, sejak
pulang dari pengadilan, lum ganti baju sama sekali kayaknya. Hanya dasi biru
yang kelihatan dilepas Yigit dari paduan kemeja slim fitnya, hahha.. Tambah bikin tidak karuan ketika melihat
Yigit dengan tatapan teduh yang disertai senyuman super tipis di sela-sela
berucap “tessekur ederim” kepada istrinya karena telah menjagai Mert semalaman
dan membuat Mert segera sembuh dari sakit panas dan batuknya. Hhmmm... Scene-scene yang kayak beginian z, tanpa
harus peluk atau cium mesra, tapi kl Yigit dan Nur yang mengekspresikannya,
berasa yang nonton imajinasinya tetap kemana-mana. Hahahaaa... Intinya edisi
baper yang kesekian di edisi remah-remah kali ini hanya gara-gara sukaaaaaanya
saiya melihat pemandangan bertiga, antara Mert, ayah Yigit, dan ibu tirinya.
Yuhuuuuu... Gara-gara iri lihat Mert di scene-scene
tersebut berasa pengen daftar juga jadi anaknya Yigit Kozan ma Nur Kozan,
wkwkwkwkwkkk... Ngareppppp kecupan di dahinya ituuuuuuuh,,, Jelang long weekend, AVers... Happy holiday yaaaaa... Salam hangat.
Categories: remahan yang tercecer
0 comments:
Posting Komentar