#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_28
Edisi Minggu Merayu... Happy Valentine’s
Day, AVers... Yuk ahh, flashback
nya mo saya bawa lagi ke yang manis-manis dan romantis, yang dulu oleh ANTV
malah scene berikut dibabat habis,
tak berbekas. Mo balik ke episode sepuluh serial Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia), ketika Nur dan Yigit usai
seru-seruan perang bantal dan belah duren. Cieeeeeeee... Sukaaaaaa banget
nonton scene zuper romantis ketika
Yigit dan Nur berdiri di depan kaca kamar mandi, saling erat berdekatan,
selesai mereka mengharu-biru, melakukan kewajiban malam pertama sebagai
pasutri, setelah sekian lama tertunda. Iih..ihh... Raut mukanya Nur, kelihatan
makin cantik, bersinar, dan seger banget. Hhmmm... Salut dengan tim make up, yang seolah-olah bisa membuat
wajah Nur benar-benar layaknya seorang istri, yang baru saja dipetik ‘bunganya’ oleh sang suami tercinta. Dan
Yigit... Uuuuugghhh..uuugghh.., jangan ditanya lagi bagaimana raut wajahnya
ketika dia hanya bisa diam di belakang sang istri, sambil memeluk erat
pinggang dan menciumi rambut istrinya..
Dari sorot matanya saja, Yigit seperti bisa menyiratkan kerinduan serta cinta
yang dalam untuk sang istri. Kl katanya Nur ketika sang suami memeluk erat
pinggangnya dari belakang, pipi, dahi, mata, dan segenap yang ada di wajahnya
seperti ikut merona dan memancarkan sesuatu yang berbeda dari
sebelum-sebelumnya. Duh, Nur... Ikut senang saya melihat dan mendengarnya...
Dan seperti gayung bersambut, Yigit pun membalas pernyataan dari istrinya
tersebut dengan kata-kata yang nyaris sempurna, “Sekarang di antara kita hanya
ada cinta...”. Harusnya Yigit menyelesaikan pernyataan tersebut dengan sebuah lips kiss yang sempurna, tapi apa daya,
bunyi dering telpon dari sang mantan istri, menghentikan momen zuper romantis
tersebut. Wweew... Berterima kasihlah kepada mobil yang mendadak rewel, hujan
deras yang mengguyur, dan lampu mati di penginapan, yang mendadak menjadi
syahdu dan merayu, hahahaaa... Superman dan Louise Lane akhirnyaaaaa bisa menggenapi salah satu
kewajiban sebagai pasutri nya. Meski sesudahnya, malah Nur yang merasa
kebingungan sendiri dengan aura kebahagiaannya. Saking takut ketahuannya, Nur
malah berasa seperti selingkuhan Yigit yang luar biasa merasa bersalah dan
berdosa ketika Iclal mengajaknya berbicara. Doh..hadddoh, Nur... Nikmati saja
kebahagiaanmu... Harusnya kau menerima yang lebih banyak dari itu!!! Biarin
saja Iclal atau yang lainnya tahu, xixixiii... Yigit saja seusai kejadian malam
romantis itu, merasa seperti tidak mau mengakhirinya. Akan tetapi sesuai kata
Nur ketika mobil Yigit tiba di depan gerbang rumah perkebunan Kozan, “Yang
kemarin sudah usai, kita jalani lagi kehidupan yang nyata dan seperti
biasanya...”. Ironis memang sikon yang dialami pasutri keren satu ini. Saling
memiliki, saling mencintai, tapi sekuat tenaga keduanya mesti menekan segala
gairah dan kebahagiaan yang ada. Hhhuuffttt... Cinta oh cinta... Berkorban demi
kebahagiaan orang lain, tapi apa daya hubungan sendiri sebagai pasutri terpaksa
jadi bahan pertaruhan. Yigittttttt... Kau seharusnya menjaga Nur
sebaik-baiknya, alih-alih selalu memarahi dan menyakitinya hanya karena
kecemburuanmu yang tidak ada juntrungannya. Bahkan ketika kau datang kepada
istrimu setelah kau berpura-pura romantis di depan mantan istrimu, Nur selalu
dengan tangan terbuka dan penuh cinta menyambutmu. Tak peduli di dalam hatinya
sebenarnya dia juga menyimpan kemarahan karena tidak bisa memiliki suaminya
secara sepenuhnya. Jadikan Nur sebagai perempuanmu satu-satunya yang sebenarnya, Yigit!!! Nurrrrrrrrr...
Bertahanlah dan bersabarlah!!! Happy
Sunday, AVers... Salam hangat.
Categories: remahan yang tercecer
0 comments:
Posting Komentar