\

Sabtu, 27 Februari 2016

Posted by Unknown on 18.10.00 No comments
#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_41 Holaaa, AVers... Semoga weekend Sabtu ini menceriakan yaaa... Sua kembali dengan remah-remah di edisi ‘Sabtu Sembilu’... Hhmmm.., kenapa sembilu, karena hari ini curhatannya adalah seputar cinta dan perasaan bersalah yang seperti tidak pada tempatnya. Cinta yang jadi rumit dan serba ironis karena demi alasan perikemanusiaan konyol. Segera yuk flashback episode sebelas drama Turki Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia) dimulai. 

Berawal dari peristiwa rem mobil Cahit yang tiba-tiba rusak dan tidak bisa dikendalikan ketika melintasi jalanan turunan menuju rumah perkebunan Kozan, akhirnya mobil yang dikemudikan Cahit terpaksa menabrak Nur yang sedang berada di tengah jalan, di dekat danau tengah berdebat dengan Iclal, meributkan masalah ricuh buku harian Nur di pagi sebelumnya. Hhhiih... Berasa pengen nabokin Iclal pakai golok ketika dia di depan Nur marah-marah, seolah-olah menegaskan bahwa ia adalah Iclal Kozan, istri Yigit Kozan yang jutawan, ganteng dan almost perfect itu... Hhhheeeiisstt.., heyloooo... Harusnya Nur yang mengatakan dan berteriak itu kepadamu, Iclal!!! Kau yang seolah-olah ingin selalu dihormati dan dipuja sebagai kebanggaannya Yigit Kozan, hadddeh... Ngaca!!! Andai Yigit tahu dan menyadari kl ingatanmu sudah pulih kembali lebih cepat dari perkiraan dokter, Yigit pasti akan membawa dan memperkenalkan Nur ke hadapanmu sebagai istri yang sah dan satu-satunya baginya. 


Doh, Iclal... Andai Nur saat itu juga habis kesabarannya, bukan tidak mungkin Iclal akan dibiarkannya menjadi korban tabrakan mobil Cahit. Tapi dasar Nur, kl perlu dia yang mati pun, akan rela-rela saja. Oleh karena itu, secara refleks Nur justru mendorong Iclal ke tepian dan membiarkan dirinya yang memang sudah tidak bisa menghindar, menjadi korban tabrakan. Sampai akhirnya Yigit berlari-lari untuk menolongmu, Nur... Ssssstttt... Bukannya saya kejam, Nur... Tapi saya mengharapkan ketika itu luka-lukamu karena tabrakan bisa lebih parah daripada hanya tangan dan kaki yang terluka, hehhe... Bukannya apa-apa, saya hanya ingin melihat reaksi kalutnya Yigit yang lebih-lebih ketika melihat istrinya tengah menderita dan kesakitan. Kl perlu, kau dibikin koma juga deh, tapi seminggu z yaaa komanya, ntar kl klamaan bisa-bisa Iclal yang kegirangan. Tapi ya sudahlah... Malah pada akhirnya berasa makin jatuh hati kepada istri Yigit Kozan ini... Di saat suami dan orang-orang yang menyayanginya begitu mengkhawatirkan keadaannya, justru Nur tetap tersenyum dan tetap terlihat bersinar dengan tangan dan kaki yang sedang kesakitan. Duh, bagaimana Yigit tidak semakin terpesona dengan istrinya, bahkan ketika dia merasa perlu memberikan perlindungan kepada sang istri di saat sedang sakit, justru sang istri yang malah balik menenangkan suami untuk tidak terlalu mengkhawirkannya. Nur mungkin menyadari, dengan adanya insiden ini justru dia punya kesempatan untuk lebih dekat dengan suami dan mendapatkan perhatian yang seharusnya ia dapatkan setiap saat dari suami. Thanks to, Cahit z ya, Nur... Hehhe... Kl Yigit mo marah dengan kakaknya, itu masalahnya, yang penting kau sendiri sudah memaafkan kakak iparmu tersebut, xixixiii... Dan ternyata, bukan hanya Yigit saja yang akhirnya jatuh hati dan terharu dengan sang istri, Iclal yang sebelum insiden kecelakaan tampak begitu kesal dan berapi-api dengan Nur, berubah menjadi simpati dan merasa berhutang budi denagn Nur. Dipeluk nie yeee... Bahkan Nur dan Yigit jadi kebingungan sendiri dengan ulah aneh Iclal yang tiba-tiba menghambur untuk memeluk Nur... Hahha... Hati-hati, Iclal.. Yang kau peluk itu adalah sekarang yang ‘paling jelita’ di hati mantan sumaimu. Wkwkwkwkwkkk... Setidak-tidaknya di balik sifat menyebalkan Iclal, dia masih punya sedikit nurani untuk merasa berhutang nyawa dengan Nur. Tapi itu dia, kl bagi Iclal mungkin ya biasa, tapi ketika dia mengajak Yigit untuk menjenguk Nur ke kamarnya, berasa itu sangat memuakkan bagi Yigit (atau juga Nur), hahahaa.. Niatnya Iclal sepertinya memang tulus untuk melihat kondisi Nur, seusai mereka berdua santap malam di halaman rumah, tapi kesannya bagi Yigit itu seperti halnya pencitraan yang pada akhirnya justru akan membuat Nur nantinya makin sakit hati dan salah mengartikan. Iclal..Iclal... Gayamu yang selalu ingin terlihat sok serasi dan harmonis bersama Yigit itu lhoooh yang selalu sukses membuat saya kesal sekaligus ingin tertawa terpingkal-pingkal. Pikirmu..pikirmu... Kau memang terlihat hanya seperti pamer bahagia dan kebanggaan dengan menggandeng erat lengan Yigit, tapi coba deh sekali-kali menolehlah ke sebelahmu..tengoklah ke yang lengannya sedang kau gandeng erat-erat itu... Lihatlah, Iclal... Mana muka Yigit yang menunjukkan dia bahagia dan bangga ketika di sampingmu??! Lhaah..hallah... Muka kesal, cemberut, serba ditekuk (entah sampai berapa tekukan, wweew), sekaligus salah tingkah dan merasa bersalah itu lhoooh, yang selalu Yigit perlihatkan, jika ia berdekatan denganmu. Tapi bukan salah tingkah dan merasa bersalah kepadamu, Iclal... Yigit merasa bersalah dan tidak berguna di depan istrinya karena dia terlihat seperti tak bisa berkutik apabila di dekatmu. Dan sekali lagi, Yigit untuk sekarang masih memperlakukanmu dengan baik dan sepantasnya hanya karena Mert ada di antara kalian berdua. Sesuatu hal yang sebenarnya sudah sangat dipahami oleh Nur seiring waktu dia mulai menerima sikon rumit rumah tangganya bersama Yigit Kozan. Akan tetapi, tetap saja ketika Nur melihat keakraban Yigit, Iclal, dan Mert ketika mereka bertiga tengah berkumpul bertiga di kamar Mert, di mana Iclal terlihat sedang membacakan dongeng untuk Mert dan di sampingnya ada Mert dan Yigit yang tampak penuh perhatian mendengarkan, Nur balik lagi ke perasaan dasarnya sebagai perempuan,  tidak tega melihat mereka bertiga pecah karena kehadirannya. Ada perasaan bersalah, iri, haru, dan juga sakit yang dirasakan oleh Nur ketika mengintip dari balik pintu kamar Mert, melihat Yigit, Iclal, dan Mert layaknya sebuah keluarga bahagia. Ahh, Nur... Seandainya memang sikonnya benar-benar seperti yang terlihat, tidak akan mungkin juga kau akan begitu dipertahankan mati-matian oleh Yigit Kozan. Tapi hati perempuan mana yang tega memisahkan anak dari orang tua yang sangat disayanginya??! Pun sebenarnya sebagai ibu tiri kau punya cinta dan kasih sayang kepada Mert melebihi Iclal, tapi kl sudah melihat pemandangan yang begitu menyesakkan tadi, hanya perasaan bersalah sekaligus cemburu yang menggelayuti hati dan logika. Nurrrr... InsyaAlloh untuk setiap air mata yang kau keluarkan itu, Tuhan pasti akan memberikan jalan keluarnya. Kau mungkin dulu datang hanya seorang perempuan kedua bagi rumah tangga Yigit dan Iclal , tapi kau tidak pernah merusak kebahagiaan sebuah keluarga. Kau seperti halnya hanya korban pencitraan dari sebuah alasan perikemanusiaan. Tuhan sudah menganugrahkan cinta kepadamu dan juga suamimu. Bertahanlah, berbahagialah!!! Have a great Saturday, AVers... Salam hangat.   
Categories:

0 comments:

Posting Komentar