Hahahaaa... Salah sendiri, baperrr koq
kelewatan... Tahan diri kenapa, heylooooo??!!! Andai poster yang dirobek-robek
di papan baliho itu bisa menyelesaikan segalanya ya, Yigit yaaa... Yang ada
justru hanya malu campur marah yang berkepanjangan... Seorang Yigit Kozan bahkan
sampai dibilang ‘maniak’ oleh orang-orang di jalan, yang kebetulan melihat aksi
nekad dan memalukannya ketika merobek-robek poster iklan yang memuat gambar
istrinya pada sebuah iklan parfum. Sampai bikin jalanan macet eeeuuyyy, hingga sewot dengan orang-orang yang kebetulan
melintas di depan baliho dan mengagumi kecantikan sang istri. Hhheeiisstt... Memangnya
kepikir malu dan gengsi gitu??! Pokoknya kl urusannya sudah menyangkut istri,
jangankan merasa malu atau gengsi, mati kali juga dilakukan oleh bos Kozan Manufacturing tersebut. Tapi ya
itu tadi, berasa seperti serigala yang nyaring lolongannya saja kl sudah
menyinggung kemarahan Yigit Kozan dan rasa cintanya yang mendalam untuk sang
istri. Benar, kl Yigit Kozan merasa sakit hati dan tersinggung kepada Nur
karena ia tidak meminta izin dulu kepadanya sebagai suami, untuk difoto dan
kemudian hasil fotonya digunakan sebagai iklan untuk sebuah produk parfum. Tapi
bukankah untuk sesudahnya sang istri juga sudah meminta maaf dan menjelaskan kl
Nur pun juga sebenarnya sedang ditipu dan diperdaya oleh orang-orang di sekitar
yang tidak menyukai keberadaannya.
Ya Tuhan, Yigitttt... Hanya gara-gara
kesalahpahaman yang sebenarnya tidak seberapa, tapi menyiksa batin istri
seperti Nur tega berkhianat di belakang dirinya. Tidak cukupkah skandal baliho
yang memalukan sekaligus menggelikan itu menjadi pelampiasan? Belum cukupkah
uang yang kau keluarkan hingga ratusan ribu lira sebagai ganti rugi seluruh biaya pemutusan kontrak iklan dan menghancurkan
kamera, untuk menutupi ego kharismamu?? Yigit Kozan sang jutawan... Yang lalai
mencukupi kebutuhan Nur sebagai istri... Yang istrinya hanya sok-sokan
ditawarkan untuk membeli sebuah hand
phone, yang istrinya hanya memakai baju-baju yang diberikan oleh mantan
istrinya, yang istrinya hanya dijanjikan cinta mati tapi lupa untuk dihidupi
lahir dan batinnya... Keluar uang juga akhirnnya demi istri... Tapi ya tapi,
kenapa harus keluar uang menunggu hal-hal yang tidak mengenakkan terjadi dulu ya??!
Kelihatannya memang demi istri, tapi berasa itu tetap tidak adil bagi Nur. Toh,
itu bukan kesalahan dan maunya Nur ko”. Ya itu bagian dari resiko, sudah
berbuat yang tidak sopan dan kurang berkenan, di belakangnya harus siap
bertanggungjawab dan ganti rugi. Hanya mau menanyakan kembali kepadamu, Yigit?
Truz kapan dunk memberikan cinta dan perhatian yang sesungguhnya kepada istri, membelikan
smartphone, perhiasan, dan juga
segala perlengkapan dan kebutuhan Nur untuk haknya sebagai istri? Jangan bilang
semuanya menjadi tertunda dan terhambat karena demi menyelamatkan kesehatan dan kebaikan mantan istrimu. Lalu bagaimana
dengan kebaikan dan kebahagiaan istrimu sendiri??! Jangan beralasan Nur tidak
mau dibelikan hand phone. Ya elllah,
bukannya situ rajanya maksa??! Kl Nur tidak mau, ya situ beli sendiri lalu
tinggal kasih kepada istri. Kl Nur beralasan tidak mau dibelikan hand phone hanya karena dia takut akan
sering membanting hand phonenya
ketika sedang bersitegang dengan situ, ya situ belikan lagi yang baru. Begitu
saja seterusnya, hadddeh... Bli hand
phone ini, Yigit Kozan koq... Jangankan bolak-balik membeli hand phone baru, membeli pabrik hand phonenya pun dia sanggup. Lhaah..hallah...
Banyak omongan doank plus baperannya yang.. Alloh..Alloh... Berasa skandal
baliho ini semakin menegaskan kl Yigit ternyata masih begitu naif menyikapi
cinta dan rumah tangganya. Bahkan untuk sekadar saling berkomunikasi,
meluruskan segala kesalahpahaman, dan berbicara dari hati ke hati dengan
istrinya, Yigit terlihat selalu
menyepelekan Nur. Yigit memilih jadi ‘tembok’ daripada jadi ‘payung’ yang
senantiasa mengayomi dan melindungi istrinya. Nur yang sebenarnya juga tidak tahu apa-apa di
balik skandal foto iklannya, bahkan sudah menerima kl memang dirinya yang disalahkan.
Akan tetapi, sekali lagi Yigit hanya sibuk memikirkan sakit hati dan kecewanya sendiri.
Alih-alih mencari jalan keluar dengan menenangkan diri dan introspeksi, Yigit
lebih memilih cara kekanak-kakanakkan untuk ‘menghukum’ istrinya. Berhubung yang di rumah ada satu lagi perempuan yang
sangat terobsesi dengannya, maka Yigit sekaliyan saja memanfaatkan mantan
istrinya tersebut untuk menyakiti Nur. Doh, hadddoh... Sok mesra sekaliyan
modus juga neh sepertinya Yigit Kozan ketika itu... Pintar sekali Yigit
menyiksa istrinya, tapi di saat yang bersamaan makin terlihat bodoh juga Yigit saat itu.
Padahal kl mau sedikit mengurai hati, bukan tidak mungkin kl skandal baliho itu
sebagai teguran sekaligus ujian untuk pernikahan Yigit dan Nur. Pernikahan yang
makin kesini seperti hanya jadi wacana cinta mati Yigit buat Nur. Pernikahan di
mana fungsi yang seharusnya sebagai suami atau juga istri tidak bisa berjalan
semestinya. Dan pernikahan di mana hak dan kewajiban sebagai suami dan istri menjadi
kabur dan tak jelas hanya gara-gara tanggung jawab serta rela berkorban untuk
sesuatu yang konyol dan menyakitkan. Terlepas ini semua masalah uang, harta,
atau ganti rugi ribuan lira, satu hal yang Yigit sepertinya belum cukup
memahami, kl cinta mati tanpa diiringi dengan rasa saling pengertian dan rasa
tanggung jawab, jatuhnya akan sangat rapuh seperti halnya bangunan rumah yang
berwujud indah, tetapi berpondasi dangkal dan tak kuat. Yigit yang tahunya
hanya marah-marah, tak mau dibantah, dan menang sendiri... Bahkan mo seribu
baliho menerornya, tetap tidak akan bisa membuat Yigit Kozan lebih peka dan
pengetian kepada istrinya. Sementara Nur yang setia dan penyayang, seperti
makin terpenjara dalam cinta mati gaya suaminya. Semoga itu hanya untuk
sementara ya, Nur... Yigit, ada kalanya mengalah itu adalah untuk meraih
kemenangan yang sejati. Selama Tuhan masih berkenan untuk memberi ujian,
cobaan, serta teguran kepada kalian, berarti itu tandanya DIA telah memilih
kalian untuk menjadi salah satu yang disayangi dan diperhatikan. Baiknya, cinta
dan kasih sayang itu memang harus saling mengerti dan menjaga. Bukan menang
sendiri dan terus mencari-cari kesalahan. Karena cinta tahunya hanya BAHAGIA!!!
Have a lucky Monday, AVers... Salam
hangat.
Categories: remahan yang tercecer
0 comments:
Posting Komentar