\

Rabu, 24 Februari 2016

Posted by Unknown on 18.01.00 No comments
‘Rabu Kelabu’, AVers... Karena hari ini edisi remahannya akan membahas kilas-balik tentang kelabunya detik-detik menjelang dan sesaat setelah Yigit dan Iclal mengalami kecelakaan mobil tiga tahun lalu, yang ada di episode satu serial drama Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia). Hhmmm... Kiranya deretan gambar yang saya hadirkan di sini berasa tidak menyenangkan semua ya, tapi setidak-tidaknya bisa menjadi gambaran seneraka apa sikon komunikasi dalam rumah tangga Yigit Kozan dan Iclal, hingga sampai pada akhirnya harus mengalami kecelakaan parah yang menjadi trauma sendiri-sendiri bagi Yigit dan Iclal setelahnya. Detik-detik menegangkan tentang kecelakaan itu kembali terrekam ketika Yigit menjenguk Iclal yang masih terbaring koma di rumah sakit dan sejurus kemudian ingatannya langsung flashback menuju ke peristiwa tiga tahun lampau, di mana dia dan Iclal mengalami kecelakaan mobil tunggal yang parah. Mungkin malam saat Yigit menjenguk Iclal itu, dia sedang tak benar-benar berniat untuk menengok dan melihat perkembangan istrinya yang masih terbaring tak berdaya karena koma selama tiga tahun. Toh memang selama tiga tahun itu tidak ada perkembangan yang berarti selain tanda-tanda kehidupan yang diperlihatkan istrinya hanya karena ditopang peralatan canggih penunjang kehidupan. Entah apa jadinya jika Yigit dulu menyerah pada keadaan dan putus asa dengan sikon prahara rumah tangganya bersama Iclal, mungkin dia sudah mengajukan permohonan kepada dokter untuk melepas semua peralatan yang menyokong untuk sementara keberlangsungan hidup istrinya. Tapi lagi-lagi itu semua karena Mert, mana mungkin dia tega secara sepihak untuk mengakhiri hidup ibu dari anaknya, meski kondisinya memang sudah sangat tidak memungkinkan. Yigit malam itu akhirnya memutuskan untuk pergi menjenguk Iclal karena semata-mata ia ingin menyakinkan kepada dirinya sendiri, setelah secara tak sengaja ia mendengar Mert yang berteriak di sela-sela tangisannya  mengatakan kl dia sangat membenci ayahnya karena sang ayah mengatakan kl ibunya tidak akan mungkin kembali ke tengah-tengah mereka lagi. Hhmmm... Inilah Yigit yang kaku dan keras, meski pada dasarnya ia seorang ayah yang sangat peduli dan sayang dengan anaknya. Inilah Yigit yang tidak cakap berkomunikasi dengan anaknya sendiri sebelum akhirnya mendapat bentakan dari Nur seusai ia membentak Mert karena malam-malam menghilang dari kamarnya dan ditemukan di atas pohon sedang menangis sambil berteriak-teriak memanggil ibunya. Yigit seolah-olah ingin kembali meyakinkan dirinya sendiri kl pada akhirnya Mert harus kehilangan sosok ibunya selama tiga tahun itu memang bukan karena kesalahannya. Kecelakaan mobil yang dia kendarai dulu tidak akan terjadi andai Iclal mampu menyikapi pembicaraannya dengan suaminya tentang konflik dalam rumah tangganya selama ini, secara dewasa dan legowo. Ahh, Iclal... Tahumu hanya kau mencintai suamimu... Sedangkan tentang suamimu yang sebenarnya tidak pernah mencintaimu, kau sengaja pura-pura untuk tidak  mau tahu. Kau seperti halnya perempuan bebal yang ngotot bicara tentang mencintai suami, tapi tidak paham bagaimana cara mencintainya dan meraih sedikit demi sedikit hatinya. Pokoknya tahumu hanya kau mencintai Yigit dan kau memaksa Yigit untuk demikian halnya denganmu. Titik!!! Pernikahan yang sebenarnya dirancang oleh ibumu untuk menuruti kemauanmu akhirnya diiyakan oleh Yigit, tapi ya hanya sebatas itu iyanya, Iclal. Yigit hanya mau melakukan pernikahannya, tapi dia sama sekali tidak menjanjikanmu harapan bahwa dia akan mencintaimu sesudahnya. Akan tetapi dalam perjalanannya, Yigit sepertinya masih mau untuk memberikanmu sedikit harapan. Tapi entah kenapa kau tidak peka dengan suamimu sendiri. Masih ingat pernyataan yang dilontarkan suamimu sesaat sebelum kau merebut setir mobil dari pegangan tangan suamimu, Iclal? Harusnya kau mengingat ucapan Yigit setelah kau mengatakan untuk kesekian kalinya kau tidak mau diceraikan oleh suamimu karena kau sangat mencintainya. Lalu kemudian Yigit menanggapi, “Kenapa kalau kau mencintai aku, rumah tangga  kita serasa di neraka, Iclal?” “Kenapa kl kau mencintai aku, setiap kita bangun pagi selalu pertengkaran yang terjadi?” Ini lhoooh, Iclal... Dua baris pertanyaan dan penegasan dari Yigit yang seolah-olah ada makna yang tersirat bahwa sebenarnya Yigit itu masih mencoba untuk sekuat tenaga untuk sedikit saja mencintaimu. Tapi kl bisa lho yaaa... Sekarang masalahnya, kau hanya semangat mengatakan “Aku cinta padamu..Aku mencintaimu, Yigit Kozan”, tapi tidak paham bagaimana cinta dan mencintai itu yang seharusnya. Skali lagi, kau hanya bisa koar-koar cinta doank, tapi tidak paham sama sekali bagaimana cara meraih hati suamimu, melunakkannya, sehingga pada akhirnya bisa mengubah yang dulunya benci setengah mati jadi ‘benar-benar cinta mati’. Hhhheeeiisstt... Berasa ngomong sama tembok kayaknya kl saya beneran ada di hadapan Iclal untuk mengutarakan semua ini. Inilah mengapa dalam filosofi Jawa mengatakan, ‘witing tresno jalaran seko kulino’, atau tumbuhnya cinta karena terbiasa. Batu yang keras jika terus-menerus ditetesi embun yang menyejukkan, pasti lama-lama juga akan lunak dan berlubang. Nah ini, Iclal boro-boro mikir jadi embun, jadi api ma kampak ya malah iya... Tapi memang dasar watak sieee ya, susyahnyaaaa Iclal ini... Sudah tahu laki-laki yang dicintai sama sekali tak berhasrat dengannya, bukannya ikhtiar bagaimana caranya untuk sedikit demi sedikit membuka hatinya, tapi malah seperti ingin kekeuh ego sendiri. Untung yang kau hadapi Yigit Kozan yang pemurung dan pendiam, coba kl yang kau hadapi laki-laki macam Don Juan, bisa-bisa setiap hari suamimu membawa perempuan pelampiasan ke rumah perkebunan Kozan, hahha... Kini tiba giliran suami sudah habis kesabaran dan telah jatuh talak, malah yang ada ngajakin bunuh diri bareng-bareng. Kau pikir kisah cintamu akan selengendaris Sampek EngTai gitu ya??! Doh, Iclal... Suatu hari nanti, jangan sekali-kali kau menyalahkan Yigit untuk kecelakaan yang terjadi dan koma tiga tahunmu yang terasa sia-sia itu. Kau sudah cukup tahu bagaimana riwayat dari A-Z nya, hingga akhirnya peristiwa tragis dan rentetan ironis sesudahnya harus terjadi. Yigit sudah cukup terhukum dengan kenyataan bahwa memang pada akhirnya ia tetap tidak bisa mencintaimu dan membahagiakanmu. Berulang kali juga di saat tidur tiga tahunmu, Yigit sudah menyesali kesalahannya tersebut. Tuhan tidak akan mungkin membiarkan yang tak benar dan seharusnya terus merajai. Pasti akan ada akhirnya, Iclal. Toh, DIA sebenarnya masih memberimu kesempatan dan sedang menuntunmu untuk yang lebih baik. Bukan Yigit yang terbaik untukmu!!! Mmmuuuaaacchh... Salam hangat.







Categories:

0 comments:

Posting Komentar