\

Kamis, 03 Maret 2016

Posted by Unknown on 18.08.00 No comments
#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_46 Holllla, AVers... Sua lagi dengan ‘Manisnya Kamis’... Edisi remahan kali ini flashbacknya akan saya tarik-balik kembali menuju episode pertama drama Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia). 












Mo ngomongin tarik-ulur cinta gaya Yigit Kozan yang sempat bikin senewen tak karuan Nur Demira, hahahaaa... Memang Yigit ini ya... Antara kualat, karma, dan anugerah juga sebenarnya kl sudah membahas cinta sang jutawan pemilik Kozan Otomotive ini. Kualat karena Yigit yang tak pernah percaya dengan cinta, namun akhirnya menjadi setengah gila dan penuh gejolak karena cinta yang kemudian hadir dalam hatinya. Kemudian menjadi anugrah karena di saat Yigit hampir mematikan seluruh harapan dan mimpi-mimpi indahnya akan kehidupan, cinta berhasil bersemi untuk kembali menghidupkan harapan dan mimpi-mimpi indahnya. Yigit yang masa kecilnya harus dilalui dengan susah payah, Yigit yang sedari belia sudah harus memikirkan bagaimana ia harus mencari uang untuk makan dan bertahan di antara kerasnya sekitar, mana sempat ia pergi bermain-main dengan teman sebaya atau bahkan sekadar hang out layaknya cowok-cowok dan cewek-cewek ABG serta para muda zaman sekarang, sembari mencari pacar seru-seruan... Yigit terpaksa harus mengubur mimpi untuk memiliki masa kanak-kanak dan remaja yang indah demi untuk mengejar masa depan yang indah agar tidak lagi menjadi ‘cuma mimpi’. Yupz, dan memang benar mimpi Yigit untuk memiliki kehidupan serta penghidupan yang lebih baik berhasil terwujud berkat kerja kerasnya, bahkan sekarang mungkin telah melampaui mimpi masa lalunya. Yigit Kozan, sang jutawan pemilik Kozan Otomotive, dunia pun sekarang seolah-olah ada dalam genggamannya. Muda, tampan, terkenal, dan juga kaya, laki-laki mana yang tak bermimpi untuk menjadi sosok seperti dirinya ??! Tapi kembali lagi, Tuhan menciptakan umatNYA tidak dengan kesempurnaan yang utuh. Begitu juga dengan sosok Yigit Kozan. Muda, tampan, terkenal, dan kaya itu kan yang dilihat mata, tapi bagaimana dengan hatinya, itu yang senantiasa jadi intrik dan gejolaknya. Sepintas dengan berbagai predikat ‘wah’ yang disematkan padanya, Yigit pasti akan dengan mudah untuk menggenapi filosofi, ‘harta, tahta, wanita’. Tapi coba tanyakan kepada Yigit ketika itu, tentang perempuan dan cinta, sebelum akhirnya ia mendapati perjumpaan sejati dengan gadis yang kelak akan mengubah seluruh pandangan hidupnya?? Pasti Yigit akan menjawab, kl cinta itu hanya ada dalam film-film romantis dan untuk mereka yang banyak waktu luang untuk memikirnya. Mungkin bagi Yigit, cinta itu memang benar-benar sesuatu yang abstrak, yang ngapain mesti dicari dan ditunggu, sedangkan keberadaannya juga belum jelas. Wkwkwkwkwkkk... Hadddeh, Yigit... Melas bener yaaa... Kesannya sie angkuh dan apatis, tapi itulah omongan orang yang belum kena panahnya  Cupid. Ntarrrr.. Tunggu saja Cupid ‘menghukummu’!!! Akan tetapi, memang saat itu hati Yigit memang benar-benar ‘kosong’, tanpa harapan, setelah dia hanya bisa menuruti keinginan bibi yang membesarkan dirinya, untuk menikahi Iclal, yang tak pernah dicintainya. Yigit pada akhirnya menerima desakan bibinya agar mau menikahi anaknya, dia hanya berpegangan pada ucapan bibinya kala itu yang menegaskan kl dua orang berjalan bersama-sama akan menjadi lebih baik, daripada berjalan sendiri-sendiri. Hahha... Yigit..Yigitttt... Pernikahan balas budi yang benar-benar menguras dan menyengsarakan hati!!! Iclal yang ditawarkan bibimu untuk kau ajak jalan bersama-sama, ternyata dia seperti halnya beban yang membuat perjalananmu ke depan semakin berat dan melelahkan. Sampai pada akhirnya Yigit bertemu dengan Nur, keponakan Hafize, hahha... Siap-siap deh ‘melepas beban’ dan menikmati ‘kualat terindah’, wkwkwkwkwkkk... Nur Demira, gadis cantik dari kota di sebelah selatan Istanbul. Tak hanya cantik, karena ternyata gadis kampung ini tergolong pintar, periang, dan percaya diri. Nur sama sekali bukan gambaran gadis ndeso yang malu-malu (tapi mau), pasrah, ketinggalan zaman, dan submisif. Nur Demira yang akhirnya membuat Yigit Kozan ‘menderita kualat cinta’ adalah gadis cantik dengan sepasang mata hijau indah,  yang di saat yang bersamaan ketika Yigit bisa melihat ke dalam mata itu, ada  sebuah kemarahan dan sekaligus cinta. Dari mata Nur itu kl menurut Yigit, ia bisa melihat harapan, semangat untuk hidup dan pantang menyerah. Pendek cakap, Yigit bisa melihat kedamaian di sepasang mata indah milik Nur. Hahha... Yigit yang mengajak kenalan Nur dengan setengah memaksa, Yigit yang mengajak paksa Nur untuk berjalan-jalan mengelilingi Istanbul karena saking modusnya, dan Yigit yang berhasil memanfaatkan Mert untuk semakin dekat dengan harapan, hahha... Nurrrrr, kau telah membuat Yigit Kozan akhirnya mengenal cinta yang sesungguhnya... Akan tetapi, bukan Yigit yang apatis cinta kl dia sudah bisa sadar sepenuhnya dengan apa yang sekarang benar-benar dirasakannya kepada Nur. Yigit yang masuk masa pubernya kelewatan, justru pada akhirnya dia merasa ketakutan sendiri denga apa yang dirasakannya saat itu. Terlebih ketika itu ia masih terikat pernikahan dengan Iclal yang sedang koma panjang selama tiga tahun. Bagaimana ia menyikapi kegembiraannya ketika bersama perempuan yang dicintainya dan bagaimana ia menyembunyikan statusnya di depan Nur, itulah yang akhirnya justru membuat Nur terkesan ditarik-ulur dan dibuat bingung oleh Yigit. Sebentar Yigit kelihatan begitu ‘welcome’ dan penuh perhatian kepada Nur, tapi sebentar kemudian Nur berasa Yigit seperti acuh dan terlihat ‘jauh’ dari jangkauannya. Pada akhirnya, memang Tuhan sepertinya sudah memilihkan yang tepat untuk seorang Yigit yang terkesan masih ‘hijau’ sekaligus angkuh dengan perasaan cintanya. Skali lagi, Nur bukan tipe gadis kampung yang serba nurut dan mengikuti arus yang serba nrimo. Saya menyebut karakter Nur ini kurang lebih dengan istilah agresif yang elegan. 

 
Ahh, Yigit... Andai saja Nur tidak memarahimu malam itu di tepi danau, andai saja Nur tidak membentakmu dan meminta penegasan apa yang sebenarnya yang kau mau dan kalian tengah rasakan, kau pasti masih akan terjerat dengan pernikahan bodohmu bersama Iclal dan Nur akan lenyap dari harapan dan mimpi-mimpi indahmu. Yigit yang ternyata merasa ketakutan dengan perasaan cintanya, berhasil diyakinkan oleh Nur kl ketakutan itu pun sebenarnya juga sedang dirasakannya. Tapi benarkan cinta akan menyerah pada rasa takut, Yigit?? Ketakutan akan hilang andai dihadapi bersama-sama, ketakutan akan hilang jika memang cinta tetap ada di dalamya. Yigit yang malang, ketakutan yang sebenarnya adalah karena dia tak mau merasakan sakit karena cinta. Tapi mana ada cinta yang tak sakit, Yigit?? Bahkan cinta monyet yang katanya masih bau ingus dan seru-seruan saja, juga ada kalanya sakit yang dirasakan. Bukankan sakit itu untuk lebih menjelaskan bagaimana nanti rasanya jika kita bahagia? Seperti juga kerja keras dan banting tulangmu selama ini, Yigit... Sakit yang dulu kau rasakan, ketika pada akhirnya kau terus mau memerjuangkannya, toh akhirnya sekarang kau beroleh hasil dan masa depan yang sangat gemilang kan... Begitu juga dengan cintamu kepadamu Nur... Untuk sekalinya dalam hidupmu, bermohon cintamu sekarang kepada Nur, kau bisa menerima dan menikmatinya, Kau lebih dari berhak untuk pada akhirnya bisa merasakan cinta yang sebenarnya. Tentang Iclal dan obsesi cintanya, itu bagian dari ujian dan perjuangan cintamu bersama Nur. Toh jika hati sudah berbicara,  ketika saling mengungkapkan jatuh cinta, rasanya seperti tak dapat diungkapkan dengan kata-kata kan... Biarlah hanya hidung yang terlihat saling beradu dan mata yang saling memejam, menahan haru serta bahagia, karena hati yang sekarang mulai dipenuhi cinta dan gairah, mulai menjadi privacy kalian berdua. Hahahaaa... Saya hanya ikut mendoakan, Yigit..Nur... Berbahagialah!!! Tapi jangan kalian  mengindar dari sakit karena intrik dan cobaan yang akan menghadang. Hadapi saja dan selalu solid. Have a sweet Thursday, AVers... Salam hangat.  
Categories:

0 comments:

Posting Komentar