#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_67
Haluuuuu, Rabu... Ketemu lagi dengan edisi remahan ya, AVers...
Sudah tiba di tengah pekan, di tanggal-tanggal penghabisan Maret
2016... Semoga semangatnya masih senantiasa terjaga yaaa untuk
semuanya...
Flashback kali ini akan menuju ke episode 12 (dua
belas) dari serial drama Turki Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan
Dia). Kl AVers masih mengingatnya, episode-episode antara
11-14an kurang lebih benang merah konfliknya ada di seputar ‘skandal
baliho’. Satu skandal yang berasa hampir meluluhlantakkan
segalanya. Ya cinta, ya komitmen pernikahan, kesetiaan, pengertian,
dan kesabaran, berasa semuanya sedang diujikan oleh Tuhan untuk
pasangan suami-istri Yigit dan Nur. Tapi untuk flashback kali
ini, saya justru akan mengambil satu peristiwa yang benar-benar di
luar masalah ‘skandal baliho’ atau tepatnya konflik ini berhasil
nyempil di antara hebohnya masalah skandal baliho kala itu.
Hahha.. Nyempil tapi penting banget!!! Berkaitan dengan
sejarah masa lalu, tapi nanti untuk ke depannya, masalah ini justru
akan dimanfaatkan oleh pihak lawan atau juga termasuk Yigit Kozan
untuk memuaskan sakit hatinya kepada sang istri karena dosa ‘skandal
papan baliho’. Ho..ho..hooo... Ahh sudahlah... Tak usahlah
berpanjang cakap untuk membicarakan sejarah kepahitan. Toh nantinya
akan tetap berdampak pahit selama yang terlibat di dalamnya tidak mau
belajar dari sejarah atau masa lalu. Hhhuuufftt...
Kembali
lagi deh ngomongin sang mantan Ny Yigit Kozan alias Iclal. Hedddeh...
Penting gak penting sieee sebenarnya, tapi memang selalu ada
keasyikan tersendiri ketika membicarakan perempuan satu ini, hahha...
Sama halnya ketika membicarakan duet protagonis utamanya yang tak
akan pernah ada habisnya, penuh dengan puja-puji di antara konflik
yang sedang dihadapi, saat membicarakan Iclal layaknya rumpi bareng
ibu-ibu arisan atau bergosip di depan tukang sayur langganan.. Luar
biasa ‘pedas’, nyinyir, tak ada habisnya, dan selalu penuh
‘bumbu-bumbu’ tambahan yang bikin materi ceritanya makin ‘renyah’
dan ‘spicy’. Ya biasalah kl emak-emak lagi pada rumpi di
perempatan jalan, tak ada lagi cerita gosipannya akan objektif
(memangnya bikin laporan tugas dan kerja, xixixiii...). Pasti justru
akan banyak tambahan-tambahannya, yang ibaratnya sayur lodeh, makin
hari, makin sering dipanasi, justru makin terasa mak nyusss
aroma dan rasanya... Hahahaaa... Nah kira-kira beginilah sikon ketika
membicarakan Iclal. Halo, Iclal... Daripada ikan beku mending sayur
lodeh saja yaaa julukan buat kamu... Lebih ‘gurih’ dan
‘menggigit’ soalnya... Kan situ maunya seperti itu kl di depan
Yigit Kozan, wkwkwkwkwkkk.. Maunya sieee, kl kenyataannya tetap ikan
beku, ya salah sendiri...
Tapi
kl dipikir-pikir, pas bener yaaa sebenarnya Iclal milih waktu untuk
dia akhirnya bisa sadar sepenuhnya dengan semua ingatannya.
Eeeeyyyaaa.., di saat Yigit mulai memanas dengan Nur akibat istrinya
tersebut dianggap membangkang yang kemudian berujung kepada kisruh
skandal baliho, saat itu juga Iclal mendadak bisa mengingat apa yang
sebenarnya dulu terjadi padanya sampai akhirnya ia terpaksa terbaring
lama dan tak berdaya karena koma panjang yang dideritanya. Tiga tahun
tentu bukan waktu yang pendek untuk kasus tak sadarkan diri atau mati
suri. Butuh waktu yang tidak sedikit juga untuk orang kembali ke
kondisi selayaknya, andai ia berhasil melewati masa-masa kritis
selama koma. Makanya ketika Iclal berhasil sadar dari komanya,
ingatannya masih separuh amnesia, sebenarnya wajar juga sieee...
Yang tidak wajar justru adalah orang-orang yang sedang berada di
sekitarnya... Bacanya Ny Aytul z deh. Hadddeh... Gara-gara satu orang
ini, berasa berhasil bikin ribet, repot, sekaligus ribut seluruh
penghuni perkebunan Kozan. Euforia kebahagiaan karena anak
perempuannya berhasil sadar dari koma tiga tahunnya, tidak bisa
sepenuhnya ia nikmati, karena dia terpaksa harus menyusun ‘program
sandiwara baru’, yang kemudian dia paksakan untuk dilakonkan oleh
hampir keseluruhan keluarga Kozan, demi anaknya tidak akan jatuh koma
lagi karena telah resmi diceraikan oleh Yigit Kozan. Hahha...
Nasibmu, Iclal... Malang nian...
Sekian
lama bersandiwara, sekian waktu ditutupi, yang jelas ketika yang
masih setengah hangover mulai menunjukkan kesadaran
ingatannya, saat itu juga kenyataan yang sebenarnya tak bisa lagi
ditutupi. Bahkan mungkin andai kesadaran Iclal ini diketahui secara
lebih terbuka dan tidak dirahasiakan kemudian, pasti hal ini akan
disambut dengan sangat antusias oleh Yigit dan juga Nur. Toh memang
hal tersebut yang selama ini ditunggu-tunggu. Saat kesadaran mulai
kembali, saat otak dan hati mulai siap menerima kenyataan yang
terjadi, dan pada akhirnya sandiwara cinta yang cukup melelahkan hati
serta jiwa harus diakhiri. Tapi itu kan dari sudut pandang Yigit yang
merasa sangat dirugikan dengan kondisi sang mantan istri. Kl dari
‘kacamata kuda’ Ny Aytul, ya lain lagi dunk... Iclal sadar,
berarti habis perkara. Dia akan dianggap pembohong oleh anaknya
sendiri karena selama ini Iclal selalu diceritakan angin surga oleh
sang ibu kl pernikahannya dengan Yigit sampai peristiwa kecelakaan
tragis terjadi begitu membahagiakan. Belum lagi kenyataan yang lebih
pahit kl Yigit ternyata sudah menceraikan Iclal dan sekarang lanjut
menikah dengan perempuan yang dicintainya, hahahaaa... Benar-benar Ny
Aytul sudah masuk ke dalam perangkap permainannya sendiri. Hanya
karena dia licik dan tak mau menderita sendirian, maka ia memaksa
Yigit untuk tetap tunduk pada peraturannya.. Toh Yigit selalu
berhasil diperdaya oleh sang mantan mertua dan juga bibinya tersebut
akibat dihantui perasaan bersalah dan merasa bertanggungjawab dengan
kondisi Iclal yang kian mengenaskan tersebut.
Maka
ketika Iclal berhasil sadar dengan semua ingatannya, ia justru
seolah-olah ingin menarik kembali semua ingatannya tersebut.
Peristiwa terakhir sebelum terjadi kecelakaan tragis bersama Yigit,
ketika Yigit sedang ngotot-ngototnya untuk bercerai dengan dirinya,
serta kenyataan kl Iclal sendiri sebenarnya yang membuat mobil yang
mereka kendarai jadi hilang arah dan tak terkendali karena keinginan
untuk bunuh diri dan mati daripada hidup tanpa seorang Yigit Kozan di
sampingnya, inilah kenyataan yang justru akhirnya membuat Iclal jadi
histeris dan ketakutan luar biasa. Selamat datang kembali ke
kenyataan sebenarnya, Iclal!!! Bahkan yang menolongmu pertama kali
ketika kau sedang tidak berdaya saat itu justru Nur, perempuan yang
sepengetahuanmu hanya pengasuh bagi anakmu, tapi kenyataannya bukan,
hahahaaa... Iclal yang benar-benar malang dan mengenaskan... Terjawab
sudah kenapa selama dia sudah sadar dari koma panjangnya, Yigit
seperti enggan untuk berbicara atau mendekatinya. Sejarah yang
lalu-lalu pun secara langsung ikut terseret, bahwa Yigit, suami yang
paling diinginkannya tersebut, memang tak pernah mencintainya. Tak
sedikitpun, tak sekalipun.
Dan
ketika akhirnya mengadu kepada ibunya, menuntut penjelasan dan
pertanggungjawaban atas kebohongan dan sandiwara seolah-olah Iclal
begitu dicintai oleh suaminya, benar-benar rasanya seperti dagelan
yang miris. Ditambah lagi dengan acara ancam-mengancam bunuh diri
denagn pisau buah yang ada di kamar Ny Aytul... Hadddeh, Iclal...
Buruan gih, tunggu apalagi!!! Lama terlibat pembicaraan untuk
mengurai satu-persatu pengakuan, dari percakapan antara ibu dan anak
tersebut mulai terbaca bahwa sampai akhirnya Iclal dan Yigit
melakukan pernikahan yang terasa berat sebelah tersebut, kurang lebih
berawal dari cerita seorang ibu yang tidak tahan melihat rengekkan
anak gadisnya ketika itu, untuk bisa dinikahkan dengan laki-laki
pujaan hatinya. Laki-laki yang celakanya tidak pernah ada hati
untuknya, kecuali hanya dianggap sebagai saudara sepupu. Tapi inilah
cerita tentang perjuangan seorang ibu yang terasa jadi salah-kaprah
demi untuk membahagiakan putrinya. Sang keponakan berhasil dirayunya
untuk akhirnya bersedia menikahi putrinya, tapi Ny Aytul justru lupa
sama sekali untuk mengajari Iclal bagaimana seharusnya ia menjadi
perempuan yang siapa tahu bisa mengubah nol cintanya Yigit Kozan
menjadi sedikit demi sedikit tumbuh cinta. Akibatnya, jangankan
berpikir tentang keluarga bahagia, bahkan Yigit mungkin sampai lupa
caranya tersenyum ketika menjalani pernikahannya dengan Iclal.
Ada
satu pernyataan yang membuat Iclal tidak bisa seratus persen
menyalahkan ibunya atas ketidakbahagiaannya bersama Yigit. Ketika Ny
Aytul kurang lebih mengatakan kepada Iclal, “... Aku bisa
membuat Yigit menikahimu, tapi aku tidak bisa membuatnya untuk
mencintaimu...” Itulah jawaban utuk kemanjaan dan
kekanak-kanakkanmu selama ini, Iclal. Bahkan ketika kau sadar
sekarang, rasanya bahkan jauh lebih pahit dari yang kau bayangkan...
Mencintai itu melelahkan, Iclal... Terlebih jika kau terkesan selalu
memaksakan kehendak dan keadaan... Yigit tak pernah menjanjikan cinta
untukmu, tapi kau malah bersikukuh untuk bisa mengubahnya, padahal
kau sama sekali tidak ada niatan untuk merubah dirimu sendiri dulu
untuk menjadi perempuan yang becus mengurus rumah tangga... Sama z
bohong!!! Rasa itu tidak bisa dipaksakan.. Karena itu berhubungan
dengan hati dan kepuasan. Tapi karena kau sudah memutuskan untuk
nekad menjalaninya, ya terima semua akibat dan konsekuensinya.
Saya
mengira ketika sudah menyadari sepenuhnya, kau berlanjut bisa
berpikir dewasa, Iclal. Tapi karena ‘drama cinta’ masih akan
berbuntut panjang dan urusannya lagi-lagi berhubungan dengan anak
manja, ditambah dengan ibunya yang sudah terlanjur kemaruk harta dan
kehormatan, maka akhirnya ‘kisah amnesia jadi-jadian’ terpaksa
jadi babak baru kehidupanmu untuk kisah usaha rayu-merayu kembali
sang suami idaman. Hahha... Suami??! Hati-hati, Iclal... Ibumu masih
menyimpan satu kebohongan besar lagi untukmu. Berharap kasus koma
bisa sedikit meluluhkan hati Yigit, tapi Iclal sudah sangat
ketinggalan berita, xixixiii... Beruntungnya Iclal, karena di saat
kesadarannya pulih dan sandiwara babak barunya mulai digulirkan,
Yigit sedang dalam masa untuk memanas-manasi sang istri. Hadddeh...
Tak peduli itu akan jadi bahan keGeeRan Iclal kemudian, yang penting
‘drama’ yang sedang disusun sendiri oleh Yigit untuk membalas
sakit hati kepada istrinya, terlihat berjalan lancar dan Iclal
ternyata serius menanggapinya. Wwweew... Sabarrrrr, Nur... Suamimu
dan mantan istrinya itu sebenarnya sedang menjalankan misi ‘dramanya’
sendiri-sendiri. Tetaplah fokus dengan cinta dan kesetiaanmu kepada
Yigit. Jangan terhasut dengan permainan bodoh Iclal. Hahha...
Koma
selama tiga tahun ternyata memang tidak cukup untuk mendewasakan
Iclal. Maksud Tuhan memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri dan
kualitas hidupnya, tapi apa lacur kemudian, karena obsesi dan
penyakit lupa bersyukur, justru Iclal menjadi ‘manusia bodoh’
untuk yang kesekian kalinya. Ny Aytul tidak mengajarkan kepada Iclal,
“Tuhan tidak memberi apa yang kita inginkan, tapi Tuhan pasti
memberi apa yang kita butuhkan”. Itulah sebabnya selama Iclal
belum akan menyadari sikon dan posisinya, maka dia akan terus-terusan
terjebak dengan konsep mencintai yang sangat melelahkan. Kl Iclal mau
sedikit bersyukur dan berbahagia, toh dia masih punya anak dan
seseorang yang benar-benar mencintainya. Sampai saatnya kau
menyadari, Iclal... Dicintai itu akan lebih membahagiakan daripada
mencintai secara membabi-buta yang rasanya sangat melelahkan. Have
a wonderful Wednesday, AVers... Salam hangat.
Categories: remahan yang tercecer
0 comments:
Posting Komentar