\

Rabu, 30 Maret 2016

Posted by Unknown on 18.14.00 No comments

#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_67 Haluuuuu, Rabu... Ketemu lagi dengan edisi remahan ya, AVers... Sudah tiba di tengah pekan, di tanggal-tanggal penghabisan Maret 2016... Semoga semangatnya masih senantiasa terjaga yaaa untuk semuanya...  

Flashback kali ini akan menuju ke episode 12 (dua belas) dari serial drama Turki Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia). Kl AVers masih mengingatnya, episode-episode antara 11-14an kurang lebih benang merah konfliknya ada di seputar ‘skandal baliho’. Satu skandal yang berasa hampir meluluhlantakkan segalanya. Ya cinta, ya komitmen pernikahan, kesetiaan, pengertian, dan kesabaran, berasa semuanya sedang diujikan oleh Tuhan untuk pasangan suami-istri Yigit dan Nur. Tapi untuk flashback kali ini, saya justru akan mengambil satu peristiwa yang benar-benar di luar masalah ‘skandal baliho’ atau tepatnya konflik ini berhasil nyempil di antara hebohnya masalah skandal baliho kala itu. Hahha.. Nyempil tapi penting banget!!! Berkaitan dengan sejarah masa lalu, tapi nanti untuk ke depannya, masalah ini justru akan dimanfaatkan oleh pihak lawan atau juga termasuk Yigit Kozan untuk memuaskan sakit hatinya kepada sang istri karena dosa ‘skandal papan baliho’. Ho..ho..hooo... Ahh sudahlah... Tak usahlah berpanjang cakap untuk membicarakan sejarah kepahitan. Toh nantinya akan tetap berdampak pahit selama yang terlibat di dalamnya tidak mau belajar dari sejarah atau masa lalu. Hhhuuufftt...

Kembali lagi deh ngomongin sang mantan Ny Yigit Kozan alias Iclal. Hedddeh... Penting gak penting sieee sebenarnya, tapi memang selalu ada keasyikan tersendiri ketika membicarakan perempuan satu ini, hahha... Sama halnya ketika membicarakan duet protagonis utamanya yang tak akan pernah ada habisnya, penuh dengan puja-puji di antara konflik yang sedang dihadapi, saat membicarakan Iclal layaknya rumpi bareng ibu-ibu arisan atau bergosip di depan tukang sayur langganan.. Luar biasa ‘pedas’, nyinyir, tak ada habisnya, dan selalu penuh ‘bumbu-bumbu’ tambahan yang bikin materi ceritanya makin ‘renyah’ dan ‘spicy’. Ya biasalah kl emak-emak lagi pada rumpi di perempatan jalan, tak ada lagi cerita gosipannya akan objektif (memangnya bikin laporan tugas dan kerja, xixixiii...). Pasti justru akan banyak tambahan-tambahannya, yang ibaratnya sayur lodeh, makin hari, makin sering dipanasi, justru makin terasa mak nyusss aroma dan rasanya... Hahahaaa... Nah kira-kira beginilah sikon ketika membicarakan Iclal. Halo, Iclal... Daripada ikan beku mending sayur lodeh saja yaaa julukan buat kamu... Lebih ‘gurih’ dan ‘menggigit’ soalnya... Kan situ maunya seperti itu kl di depan Yigit Kozan, wkwkwkwkwkkk.. Maunya sieee, kl kenyataannya tetap ikan beku, ya salah sendiri...

Tapi kl dipikir-pikir, pas bener yaaa sebenarnya Iclal milih waktu untuk dia akhirnya bisa sadar sepenuhnya dengan semua ingatannya. Eeeeyyyaaa.., di saat Yigit mulai memanas dengan Nur akibat istrinya tersebut dianggap membangkang yang kemudian berujung kepada kisruh skandal baliho, saat itu juga Iclal mendadak bisa mengingat apa yang sebenarnya dulu terjadi padanya sampai akhirnya ia terpaksa terbaring lama dan tak berdaya karena koma panjang yang dideritanya. Tiga tahun tentu bukan waktu yang pendek untuk kasus tak sadarkan diri atau mati suri. Butuh waktu yang tidak sedikit juga untuk orang kembali ke kondisi selayaknya, andai ia berhasil melewati masa-masa kritis selama koma. Makanya ketika Iclal berhasil sadar dari komanya, ingatannya masih separuh amnesia, sebenarnya wajar juga sieee... Yang tidak wajar justru adalah orang-orang yang sedang berada di sekitarnya... Bacanya Ny Aytul z deh. Hadddeh... Gara-gara satu orang ini, berasa berhasil bikin ribet, repot, sekaligus ribut seluruh penghuni perkebunan Kozan. Euforia kebahagiaan karena anak perempuannya berhasil sadar dari koma tiga tahunnya, tidak bisa sepenuhnya ia nikmati, karena dia terpaksa harus menyusun ‘program sandiwara baru’, yang kemudian dia paksakan untuk dilakonkan oleh hampir keseluruhan keluarga Kozan, demi anaknya tidak akan jatuh koma lagi karena telah resmi diceraikan oleh Yigit Kozan. Hahha... Nasibmu, Iclal... Malang nian...

Sekian lama bersandiwara, sekian waktu ditutupi, yang jelas ketika yang masih setengah hangover mulai menunjukkan kesadaran ingatannya, saat itu juga kenyataan yang sebenarnya tak bisa lagi ditutupi. Bahkan mungkin andai kesadaran Iclal ini diketahui secara lebih terbuka dan tidak dirahasiakan kemudian, pasti hal ini akan disambut dengan sangat antusias oleh Yigit dan juga Nur. Toh memang hal tersebut yang selama ini ditunggu-tunggu. Saat kesadaran mulai kembali, saat otak dan hati mulai siap menerima kenyataan yang terjadi, dan pada akhirnya sandiwara cinta yang cukup melelahkan hati serta jiwa harus diakhiri. Tapi itu kan dari sudut pandang Yigit yang merasa sangat dirugikan dengan kondisi sang mantan istri. Kl dari ‘kacamata kuda’ Ny Aytul, ya lain lagi dunk... Iclal sadar, berarti habis perkara. Dia akan dianggap pembohong oleh anaknya sendiri karena selama ini Iclal selalu diceritakan angin surga oleh sang ibu kl pernikahannya dengan Yigit sampai peristiwa kecelakaan tragis terjadi begitu membahagiakan. Belum lagi kenyataan yang lebih pahit kl Yigit ternyata sudah menceraikan Iclal dan sekarang lanjut menikah dengan perempuan yang dicintainya, hahahaaa... Benar-benar Ny Aytul sudah masuk ke dalam perangkap permainannya sendiri. Hanya karena dia licik dan tak mau menderita sendirian, maka ia memaksa Yigit untuk tetap tunduk pada peraturannya.. Toh Yigit selalu berhasil diperdaya oleh sang mantan mertua dan juga bibinya tersebut akibat dihantui perasaan bersalah dan merasa bertanggungjawab dengan kondisi Iclal yang kian mengenaskan tersebut.

Maka ketika Iclal berhasil sadar dengan semua ingatannya, ia justru seolah-olah ingin menarik kembali semua ingatannya tersebut. Peristiwa terakhir sebelum terjadi kecelakaan tragis bersama Yigit, ketika Yigit sedang ngotot-ngototnya untuk bercerai dengan dirinya, serta kenyataan kl Iclal sendiri sebenarnya yang membuat mobil yang mereka kendarai jadi hilang arah dan tak terkendali karena keinginan untuk bunuh diri dan mati daripada hidup tanpa seorang Yigit Kozan di sampingnya, inilah kenyataan yang justru akhirnya membuat Iclal jadi histeris dan ketakutan luar biasa. Selamat datang kembali ke kenyataan sebenarnya, Iclal!!! Bahkan yang menolongmu pertama kali ketika kau sedang tidak berdaya saat itu justru Nur, perempuan yang sepengetahuanmu hanya pengasuh bagi anakmu, tapi kenyataannya bukan, hahahaaa... Iclal yang benar-benar malang dan mengenaskan... Terjawab sudah kenapa selama dia sudah sadar dari koma panjangnya, Yigit seperti enggan untuk berbicara atau mendekatinya. Sejarah yang lalu-lalu pun secara langsung ikut terseret, bahwa Yigit, suami yang paling diinginkannya tersebut, memang tak pernah mencintainya. Tak sedikitpun, tak sekalipun.

Dan ketika akhirnya mengadu kepada ibunya, menuntut penjelasan dan pertanggungjawaban atas kebohongan dan sandiwara seolah-olah Iclal begitu dicintai oleh suaminya, benar-benar rasanya seperti dagelan yang miris. Ditambah lagi dengan acara ancam-mengancam bunuh diri denagn pisau buah yang ada di kamar Ny Aytul... Hadddeh, Iclal... Buruan gih, tunggu apalagi!!! Lama terlibat pembicaraan untuk mengurai satu-persatu pengakuan, dari percakapan antara ibu dan anak tersebut mulai terbaca bahwa sampai akhirnya Iclal dan Yigit melakukan pernikahan yang terasa berat sebelah tersebut, kurang lebih berawal dari cerita seorang ibu yang tidak tahan melihat rengekkan anak gadisnya ketika itu, untuk bisa dinikahkan dengan laki-laki pujaan hatinya. Laki-laki yang celakanya tidak pernah ada hati untuknya, kecuali hanya dianggap sebagai saudara sepupu. Tapi inilah cerita tentang perjuangan seorang ibu yang terasa jadi salah-kaprah demi untuk membahagiakan putrinya. Sang keponakan berhasil dirayunya untuk akhirnya bersedia menikahi putrinya, tapi Ny Aytul justru lupa sama sekali untuk mengajari Iclal bagaimana seharusnya ia menjadi perempuan yang siapa tahu bisa mengubah nol cintanya Yigit Kozan menjadi sedikit demi sedikit tumbuh cinta. Akibatnya, jangankan berpikir tentang keluarga bahagia, bahkan Yigit mungkin sampai lupa caranya tersenyum ketika menjalani pernikahannya dengan Iclal.

Ada satu pernyataan yang membuat Iclal tidak bisa seratus persen menyalahkan ibunya atas ketidakbahagiaannya bersama Yigit. Ketika Ny Aytul kurang lebih mengatakan kepada Iclal, “... Aku bisa membuat Yigit menikahimu, tapi aku tidak bisa membuatnya untuk mencintaimu...” Itulah jawaban utuk kemanjaan dan kekanak-kanakkanmu selama ini, Iclal. Bahkan ketika kau sadar sekarang, rasanya bahkan jauh lebih pahit dari yang kau bayangkan... Mencintai itu melelahkan, Iclal... Terlebih jika kau terkesan selalu memaksakan kehendak dan keadaan... Yigit tak pernah menjanjikan cinta untukmu, tapi kau malah bersikukuh untuk bisa mengubahnya, padahal kau sama sekali tidak ada niatan untuk merubah dirimu sendiri dulu untuk menjadi perempuan yang becus mengurus rumah tangga... Sama z bohong!!! Rasa itu tidak bisa dipaksakan.. Karena itu berhubungan dengan hati dan kepuasan. Tapi karena kau sudah memutuskan untuk nekad menjalaninya, ya terima semua akibat dan konsekuensinya.

Saya mengira ketika sudah menyadari sepenuhnya, kau berlanjut bisa berpikir dewasa, Iclal. Tapi karena ‘drama cinta’ masih akan berbuntut panjang dan urusannya lagi-lagi berhubungan dengan anak manja, ditambah dengan ibunya yang sudah terlanjur kemaruk harta dan kehormatan, maka akhirnya ‘kisah amnesia jadi-jadian’ terpaksa jadi babak baru kehidupanmu untuk kisah usaha rayu-merayu kembali sang suami idaman. Hahha... Suami??! Hati-hati, Iclal... Ibumu masih menyimpan satu kebohongan besar lagi untukmu. Berharap kasus koma bisa sedikit meluluhkan hati Yigit, tapi Iclal sudah sangat ketinggalan berita, xixixiii... Beruntungnya Iclal, karena di saat kesadarannya pulih dan sandiwara babak barunya mulai digulirkan, Yigit sedang dalam masa untuk memanas-manasi sang istri. Hadddeh... Tak peduli itu akan jadi bahan keGeeRan Iclal kemudian, yang penting ‘drama’ yang sedang disusun sendiri oleh Yigit untuk membalas sakit hati kepada istrinya, terlihat berjalan lancar dan Iclal ternyata serius menanggapinya. Wwweew... Sabarrrrr, Nur... Suamimu dan mantan istrinya itu sebenarnya sedang menjalankan misi ‘dramanya’ sendiri-sendiri. Tetaplah fokus dengan cinta dan kesetiaanmu kepada Yigit. Jangan terhasut dengan permainan bodoh Iclal. Hahha...

Koma selama tiga tahun ternyata memang tidak cukup untuk mendewasakan Iclal. Maksud Tuhan memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri dan kualitas hidupnya, tapi apa lacur kemudian, karena obsesi dan penyakit lupa bersyukur, justru Iclal menjadi ‘manusia bodoh’ untuk yang kesekian kalinya. Ny Aytul tidak mengajarkan kepada Iclal, “Tuhan tidak memberi apa yang kita inginkan, tapi Tuhan pasti memberi apa yang kita butuhkan”. Itulah sebabnya selama Iclal belum akan menyadari sikon dan posisinya, maka dia akan terus-terusan terjebak dengan konsep mencintai yang sangat melelahkan. Kl Iclal mau sedikit bersyukur dan berbahagia, toh dia masih punya anak dan seseorang yang benar-benar mencintainya. Sampai saatnya kau menyadari, Iclal... Dicintai itu akan lebih membahagiakan daripada mencintai secara membabi-buta yang rasanya sangat melelahkan. Have a wonderful Wednesday, AVers... Salam hangat.





Categories:

0 comments:

Posting Komentar