\

Senin, 07 Maret 2016

Posted by Unknown on 18.48.00 No comments
#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_50 ‘Senin Spesial’, AVers... Horeeeee... Edisi remahannya sudah genap 50. Semoga belum akan bosan yaaaaaa dengan remah-remahnya, hehhe... Berharap, paling tidak sampai nanti remah-remahnya genap lagi di edisi ke-100, drama Asla Vacgecmem (Antara Nur Dan Dia) season yang kedua, sudah bisa tayang di ANTV. Aamiin. 


Yuk ahh, karena edisi hari ini ‘Spesial 50’, maka bahasan flashbacknya mo yang indah-indah saja. Sejenak untuk satu hari ini, saya hanya ingin yang bahagia-bahagia saja dari pasangan suami-istri, Yigit dan Nur. Yang getir-getir, sebagai pengantarnya saja, hehhe.. Yuhuuuuu... Flashbacknya akan saya bawa kembali menuju episode pertama drama AV/ANDD. Mau intipin Yigit dan Nur ketika mereka baru saja jadian setelah kisah sok tarik-ulur cinta ala Yigit Kozan yang berhasil ‘diselesaikan’ secara sempurna oleh Nur Demira. Hahha..
 

    
Cieeeeee... Akhirnya bos Kozan Otomotive merasakan indahnya berpacaran juga, wkwkwkwkwkkk... Pacarannya dengan perempuan yang benar-benar dikehendaki oleh hati lagi... Duh, ikut bahagia pokoknya!!! Setelah hampir enam tahun lamanya terjebak dalam pernikahan tanpa cinta dan beroleh buah hati  dari istri yang tak pernah dicintai (ppssstttt... Antara cinta dan nafsu beda jauh kali yeee... So, kagak usah pusing lagi kali ya dengan pertanyaan kenapa kl gak cinta dengan emaknya, mesti juga keluar anaknya, wkwkwkwkwkkk), Yigit akhirnya jatuh cinta untuk pertama kali dalam hidupnya dengan seorang perempuan yang benar-benar bisa merubah pandangan hidupnya selama ini. Sekarang saatnya kau benar-benar bisa merasakan berupa-rupa euforia cinta, Yigit.. Ada cinta, ada gairah, ketulusan, kegembiraan, saling memiliki satu sama lain, dan bahkan rasa takut kehilangan apabila sang kekasih jauh dari pandangan. Hhmmm... Berasa sekarang dunia makin sempurna dalam genggaman seorang Yigit Kozan. Apa gunanya harta berlimpah, kekuasaan besar, dan tahta yang terbantahkan, jika hati serasa kosong, kering tanpa cinta dan kasih sayang dari seorang perempuan?! Alhasil hati makin sekeras batu dan dunia seolah-olah hanya berwarna hitam dan putih,  karena pelangi yang menjanjikan banyak warna, tak kunjung mau datang meski hujan badai hampir lelah mengguyur. Teringat juga dengan sebuah kutipan dalam film Jerry Maguire yang dibintangi oleh Tom Cruise belasan tahun lampau... Jika otak kosong, tapi hati masih berdaya, maka setidak-tidaknya dia masih bisa diselamatkan kehidupannya. Akan tetapi, jika otak yang berjalan dengan hati yang kosong, itulah yang akan jadi bahaya untuk kehidupan.
 


    

    Maka begitulah kiranya gambaran seorang Yigit Kozan ketika belum menemukan cinta pada diri seorang gadis cantik nan periang dan pintar, Nur Demira. Sepintas Yigit memang terlihat baik-baik saja dengan kehidupan dan keluarganya yang dijalani selama enam tahun ke belakang, namun apa yang terjadi sebenarnya dengan rumah-tangganya sampai akhirnya kecelakaan parah yang menimpanya bersama sang istri hingga akhirnya Iclal harus mengalami koma selama tiga tahun, mana yang lain mau tahu.. Meskipun lingkungan keluarga di rumah perkebunan Kozan semuanya juga sadar kl Yigit tidak pernah bahagia dengan Iclal, tapi sekali lagi, mereka bisa memberi jalan keluar apa untuk Yigit?? Yang ada, justru anggota keluarganya yang  menjadikan Yigit seolah-olah menjadi pribadi yang semakin egois, pemarah, tak terbantahkan, dan penyendiri. Kasarnya, Yigit semakin hanya berpikir, yang penting dia bisa mencukupi semua kebutuhan keluarganya, pun demikian juga dengan orang-orang di sekitarnya yang berhasil menikmati kekayaan Yigit. Tentang Yigit makin terpenjara dengan kesengsaraan dan kekosongan hati, mana Ny Aytul atau bahkan Nazan mau berpikir sampai sejauh itu. Hahha.. Ribet amat, mungkin malah gitu kl nyinyirnya Nazan yang menyuarakan.
 

Yigit bisa bertahan enam tahun di dalam pernikahannya dengan Iclal  hanya karena ada Mert, anak tunggalnya yang begitu disayanginya. Tapi lagi-lagi watak, bentuk perhatian dan kasih sayang Yigit kepada Mert seperti halnya seorang ayah yang masih tertatih-tatih dan belajar bicara kepada anaknya sendiri. Tapi tetap, mengutip kata-kata Elmas tentang Yigit dan Mert, “... Yigit Kozan with his son, is completely different person...”. Setidak-tidaknya, kehadiran Mert lah yang masih tampak ‘menghidupkan’ Yigit, meskipun kaku dan kerasnya ketika menghadapi kenakalan Mert di usianya, terkadang berlebihan dan di luar batas.
 

Khusus untuk Ny Aytul, jika nanti masih diberi kesempatan untuk bertobat, kau harusnya bersedia untuk membasuh kaki keponakanmu itu, Nyonya... Yigit sudah terlalu banyak mengalah untukmu, Nyonya. Meskipun dia, Cahit, dan Yarren berhutang budi banyak kepadamu, tak seharusnya ketika dia sudah mapan dan menikmati keberhasilannya, kau malah menjadikan keponakanmu itu seperti layaknya ‘boneka’. Bahkan ketika kau buat Yigit menderita, dia masih senatiasa bersedia menuruti semua ‘akal-akalanmu’. Ini lho kadang yang bikin dilema di antara golongan tua dan muda... Kadang bukan anak saja yang tak tahu diri dengan orang tuanya, bahkan banyak orang tua yang karena terlalu ‘termakan statusnya’ justru malah menjadikan hidup anak-anaknya makin sengsara. Maaf, bukan saya mengajari untuk yang muda melawan dan kualat kepada yang tua, tapi seharusnya sama-sama harus saling mengerti dan menghormati. Belajar mendengarkan satu sama lain untuk akhirnya bisa mengambil keputusan yang sama-sama bisa diterima oleh yang tua atau pun yang muda.



Maka ketika Yigit akhirnya bertemu dengan Nur, sepintas di balik kebahagiaan yang dirasakannya, balik lagi Yigit harus berpikir sejuta kali benarkah apa yang dirasakan dan dilakukannya tersebut? Berdosakah jika ia ingin memerjuangkan cinta sejatinya dan meninggalkan masa lalu yang sudah membelenggunya? Kualatkah dia jika harus sampai ‘bermain-main’ di belakang bibinya dan mencampakkan anaknya yang tak pernah dicintainya? Inilah Yigit Kozan yang akhirnya benar-benar sudah menyerahkan hatinya ke Nur... Antara bahagia dan juga takut. Itu saja. Yigit berpikir, selain karena pikiran-pikiran yang menggelayut seperti yang sudah disebutkan tadi, usai melihat rumah tangganya dengan Iclal berjalan seperti mimpi buruk, maka lebih baik ia memang hidup sendiri kembali, seperti yang memang diinginkan dari awal mula dulu. Yigit terlalu sibuk untuk memikirkan cinta-cintaan. Hhuufftt... Lihatlah keponakanmu sekarang, Nyonya Aytul... Gara-gara kau hatinya menjadi sekeras batu. Gara-gara kau, ketika cinta yang tulus benar-benar hadir di hadapannya, dia malah hampir seperti pengecut yang seenak-enaknya memainkan perasaan anak gadis orang.  Coba anakmu dulu itu wujudnya Nur Demira, wkwkwkwkwkkk...
 

Yigit yang kaku, introvert, dan terlewatkan masa pubernya, bahkan ketika bertemu dengan Nur, meski sudah merasakan cinta yang membuncah, tapi ujung-ujungnya dia malah ketakutan sendiri dengan perasaannya. Butuh untuk akhirnya Nur yang meyakinkan pilihan hatinya, kl memang mereka berdua sudah saling jatuh cinta. Hahahaaa... Beneran hampir rasanya pengen pingsan sambil tertawa melihat Yigit yang sebenarnya cinta setengah mati dengan Nur, tapi sok-sokan main tarik-ulur... Kayak dah pengalaman main tarik-ulur cinta saja Yigit ini, hahahaaa... Nah kan, akhirnya malah seperti diultimatum lanjut dibuat tak bisa berkutik oleh perempuan yang kau tarik-uluri kan, wkwkwkwkkk... Yigit..Yigit... Kini saatnya hatimu juga berdaya!!!
 

Menyatakan cinta sudah, lanjut akhirnya jadian pun sudah, hahha... Saatnya jadwal kencan pertama neh, cieeeeeee... Yigit oh Yigit... Saking tak pernah merasakan pacaran dan bercinta, bahkan ketika di dekat Nur yang sudah resmi jadi kekasihnya, berasa kaku dan kikuk setengah gila, hahahaa.. Saya ingat dulu di edisi review harian, sempat memuji akting Tolgahan Sayisman di scene ketika Yigit dan Nur awal jadian pacaran naik bandros... Ckckckckkkk... Tolga benar-benar bisa mengekspresikan kakunya seorang Yigit Kozan ketika sedang berdekatan dengan Nur... Akting kaku-kaku pacarannya almost perfect!!! Bahkan ketika scene mencium pipinya Nur, beneran seperti halnya ciuman pipi yang masih ala kadarnya, bukan ciuman pipi yang romantis, layaknya seorang laki-laki yang tengah dimabuk cinta kepada pasangannya. Dan Nur yang memang dikarakterkan lebih periang, berani, dan pintar, juga bisa ditampilkan secara pas  oleh Amine Gulse. Nur terlihat berusaha membuat nyaman dirinya dan juga kekasih yang sedang di sebelahnya. Nur lah yang sebenarnya membuat cair suasana ketika mereka berduaaan, hingga akhirnya Yigit sedikit-demi sedikit bisa terlihat rileks menikmati kebersamaannya dengan Nur. Duh, makin cinta deh dengan pasangan ini. Yigit dan Nur vs Tolga dan Amine!!!  Sukaaaaaaaa...
 

Nur sepertinya memang sudah ditakdirkan menjadi ‘cahaya’nya Yigit yaaa... Lihatlah Yigit yang di dekat Nur, senyum manis tipis-tipisnya makin sering diumbar di hadapan sang pujaan hati, seiring makin merasakan kenyamanan di dekat perempuan yang dicintai. Belum lagi kl sudah urusan saling beradu hidung ketika berdua tersebut menikmati kebersamaan, aura kasmarannya jawara banget!!! Bikin baperrrrr dan ngiri maksimalll!!! Meski kaku, tapi justru itulah Yigit Kozan yang sebenarnya masih gagap dengan perasaan cinta dan kebahagiaannya. Namun, sejurus kemudian ketika melihat Yigit yang berjalan-jalan santai sambil menggandeng Nur dengan senyuman berikut wajah cerah yang menghiasi, berasa ikut bahagia juga. Kesampaian juga melihat pacaran seorang Yigit Kozan dan Nur dengan gaya jalanan  yang sangat nyaman, sambil tak lupa membeli simit yang khas menggambarkan ‘Turki sekaleeee’. Wkwkwkwkwkkk... Hhmmm... Kembali Selat Bosphorus menggenapi indahnya kebersamaan mereka... Saling berdekatan, mengecup kening, dan berbahagia berdua... Romantisnyaaa...
 

Nikmati saja kegembiraan itu, Yigit..Nur... Ini hanya awal perayaan untuk kalian berdua. Setelahnya akan menghadapi perjuangan yang berat dan melelahkan demi untuk survive sebagai dua insan yang saling mencinta, itulah proses. Yang penting, selalu berjuang demi untuk mewujudkan perayaan yang berikutnya dan berikutnya lagiiiiii. Aamiin. Have a special Monday, AVers... Salam hangat.
 
Categories:

0 comments:

Posting Komentar