\

Sabtu, 12 Maret 2016

Posted by Unknown on 12.16.00 No comments
#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_55 ‘Sabtu Seruuuu’!!! Halo, AVers... Remahannya hadir kembali. Semoga bisa menjadi penambah keseruan serta semangat di Sabtu akhir pekan ini yaaaaa... Edisi kali ini flashbacknya mo saya balikin lagi ke episode satu serial drama Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia). Lagi-lagiiii episode satu?? Yuhuuuuuuu... Karena masih banyak yang tertinggal dan belum sempat dirumpiin secara tuntas di episode perdana tersebut. Hayooo ngaku lagi... Di antara sekian episode yang sudah berjalan dari drama AV/ANDD, episode satu pasti jadi salah satu favorit para AVers, xixixiii... Episode perdana biasanya masih dalam tahap pengenalan tokoh dan karakter, pengenalan konflik, setting, dan lain sebagainya. Bisa dikatakan, di episode satu segalanya masih serba meraba-raba, masih tampak samar-samar, dan cenderung datar atau bahkan tenang. Tapi tetap kuncinya ada yang di pertama itu. Ibaratnya, episode pertama adalah bahan pijakan untuk kita tahu  apa, siapa, atau bagaimana sebenarnya cerita akan dibawa dan diceritakan.




Tak terkecuali dengan drama AV/ANDD. Di episode perdananya sudah ditampilkan begitu banyak tokoh dan penokohannya juga konflik-konflik antar tokoh yang saling berkaitan satu sama lain. Tiap-tiap tokoh yang berlakon mulai menunjukkan aksi serta reaksi sehingga akhirnya dari dialog, monolog, laku, dan juga pertautan konflik antar tokohnya, mulai bisa terbaca ini baik atau jahat. Baik juga yang bagaimana dan jahat juga jahat yang seperti apa. Semuanya nanti akan berjalan dengan sendirinya, mengikuti arah perkembangan cerita, dan akhirnya seiring dengan perkembangan konflik yang ada, karakter itu seperti sudah melekat di dalam wujud sang tokoh, dan hidup dalam dunia imajinasi para penonton. Ada Nur, Yigit, Mert, Iclal, Ny Aytul, Cahit, Nazan, Hafize, Tayyar, bla..bla..bla.., di antara tokoh-tokoh yang tersaji dalam drama AV/ANDD. Dari yang sudah disebutkan, ketika episode perdana ditayangkan, tiap-tiap perannya sudah mulai terbaca garis besar penokohan dan perwatakannya. Rupa-rupa, AVers... Segala bentuk karakter ada dan seperti saling bersaing satu sama lain untuk menunjukkan eksistensinya. Ada yang lembut dan periang, ada yang tegas dan kepala batu, ada yang nyinyir dan bermuka dua, ada yang manja dan maunya menang sendiri, ada yang licik dan tak tahu diri, ada yang mata duitan dan ringan tangan, atau bahkan ada yang rendah diri dan peragu.

Lalu untuk edisi remahan kali, apakah saya akan membahas satu persatu karakternya? Hhmmm... Kl satu-persatu saya rasa sudah seringkali menyertakannya baik langsung atau tidak langsung disebutkan ketika membahas tokoh per tokoh serta konflik yang berlangsung di setiap edisi remahan yang dihadirkan. Jadi untuk kali ini, cukup satu tokoh saja yang akan saya kulik-kulik lebih dalam lagi via penampilannya di episode perdana. Siapa itu? Sengaja tidak saya sebutkan di paragraf sebelumnya, karena baru ingin saya sebut di paragraf ini, hahha... Yuk ahh, rumpiin tentang Elmas, hahha... Sepupunya Nur yang luar biasa bikin gedhegggg karena ulah-ulah matre, perselingkuhannya dengan Cahit, iri dengkinya kepada Nur, atau juga sifat licik dan tak tahu malunya, yang suatu saat nanti bahkan sampai harus membuat Yigit mengeluarkan label ‘menjijikkan’ untuk anak gadis Tayyar dan Hafize ini.   


Dari kemunculannya di episode pertama drama AV/ANDD, Elmas sebenarnya sudah mulai menunjukkan bahwa memang ada yang salah dengan gadis satu ini. Baik memang baik, tapi egois dan tak tahu malunya itu lhoooh, hahha... Kelihatannya juga muka lempeng-lempeng saja, tapi di baliknya, hhheeeiissttt... Rentetan skandal mulai tersaji dan menanti untuk dikuak. Lihat saja tingkahnya ketika membuka salah satu kancing kemejanya ketika akan berangkat kerja... Aaaaiiihh... Kenapa harus urusan kancing kemeja lagi ya yang saya urusin, wkwkwkwkwkkk... Bener-bener deh, selama tiga hari ini segala perhatian harus tercurah kepada masalah kancing baju, wweew... Ech lha koq sekarang Elmas malah menawarkan lagi konflik ‘buka dikit josss’, hahahaaa... Harusnya, gambar yang saya capture, dizoom ketika kancing kemeja itu dibuka oleh Elmas ya, tapi kagak jadi... Takut kesalahan sendiri dan bikin ribet, wkwkwkwkwkk... Tapi itulah Elmas, dia lebih sibuk memikirkan trik apa yang akan ia lancarkan untuk lebih menarik hati Cahit, yang ternyata sudah menunggunya di jalanan hutan sekitar rumah perkebunan Kozan. Membuka kancing baju dengan maksud untuk membuat Cahit lebih bergairah ketika dicium oleh Elmas. Hhhhheeeiissttt... Harusnya yang sering beginian dua protagonis utamanya saja yaaaaa... Malah,,







Daripada hanya sibuk memancing gairah laki-laki yang notabene suami orang,harusnya Elmas melakukan seperti yang dilakukan oleh Nur ketika sepupunya tersebut meminta sedikit perhatiannya untuk luka lebam di bawah mata Hafize. Berilah selalu Elmas petunjukMU, Ya Alloh... Untuk seorang anak perempuan yang ternyata seperti tidak mau menerima kenyataan bahwa dia dilahirkan dari orang tua yang miskin. Boro-boro perhatian dengan perlakuan ayahnya yang suka ringan tangan kepada ibunya, Elmas ternyata malah menganggap itu adalah bagian dari ‘drama’ yang memang harus dijalani oleh orang tuanya. Elmas berkeras bahwa ia ingin menjalani cara hidupnya sendiri daripada sekadar memperingatkan ayahnya untuk tidak berlaku semena-mena kepada ibunya. Yupz, Elmas seperti menegaskan di hadapan Nur pagi itu, bahwa ia memang kecewa dan benci dengan keluarganya dan juga kemiskinannya.

 


Elmas adalah tipe-tipe perempuan muda yang menyukai gaya hidup glamor dan menghalalkan segala cara untuk memenuhi keglamorannya tersebut, termasuk dengan memacari salah satu atasannya di Kozan Otomotive, yang tak lain adalah Cahit Kozan, kakak dari Yigit Kozan. Memacari yang lebih tepatnya mengincar kekayaan yang dimiliki oleh Cahit. Sikon menjadi saling bertemu karena Cahit yang menjalan rumah tangga dengan Nazan bagai api dalam sekam, butuh sekadar pelarian untuk bisa sebentar keluar dari ruwetnya masalah rumah tangga bersama Nazan. Dari awal ketika melihat perselingkuhan Cahit dan Elmas sebenarnya sudah mulai terbaca, bahwa perselingkuhan yang mereka jalani bukan seperti halnya drama perselingkuhan yang penuh cinta atau gelora, tapi ya itu tadi perselingkuhan amatiran yang serba saling memanfaatkan. Elmas butuh uang untuk mencukupi segala kebutuhannya dan Cahit perlu pelarian dari istrinya yang tak henti-hentinya menekan. Bahkan di saat-saat mendatang, Elmas sendiri yang akan menjelaskan apa sebenarnya motif perselingkuhannya dan siapa yang sebenarnya ia incar untuk dijadikan ATM berjalan. Eeeeeeiittsss, tapi itu untuk remahan yang berikut-berikutnya saja yaaa, hahha...

Harusnya memang Cahit lebih pintar mencari pelarian daripada harus berselingkuh dengan anak dari asisten rumah tangga perkebunan Kozan. Beda kasus dengan sang adik, yang memang mau tidak mau harus terlibat hubungan dengan keponakan Hafize karena memang didasari perasaan cinta dan tidak ada pretensi apa-apa, perselingkuhan, dan yang negatif-negatif lainnya, selain hanya ketulusan dan perasaan saling mengasihi. Kl memang niatnya mencari ‘penyegaran’ kenapa juga harus dengan Elmas yang wataknya hampir setali tiga uang dengan rumitnya istri di rumah... Bahkan Ny Aytul sendiri pernah mengatakan itu kepada keponakannya tersebut... Kau akan dimaklumi jika sampai melakukan perselingkuhan, Cahit... Tapi tidak juga menjalin perselingkuhannya dengan Elmas, wkwkwkwkkk... Akibatnya, kau memang hanya akan jadi sapi perahan untuk Elmas, Cahit...

Hari itu boleh saja permintaan Elmas hanya segepok uang dalam amplop untuk membeli perhiasan mahal, tapi esok hari boleh jadi Elmas akan menuntutmu dengan mobil, rumah, atau bahkan bagian saham dari Kozan Otomotive. Elmas rupanya tahu betul untuk memanfaatkan Cahit. Hampir tak ada cinta sama sekali dari Elmas untuk Cahit dalam perselingkuhan yang mereka lakukan, selain hanya untuk uang dan uang. Lebih jauh kl ingin lebih ditegaskan lagi, Elmas sebenarnya juga ngidam kecipratan nama belakang Kozan di belakang namanya. Elmas..Elmas... Hanya seperti itukah kehidupanmu selama ini? Bukannya bersyukur masih mempunyai orang tua yang lengkap dan sehat, pekerjaan yang layak, dan keluarganya begitu diperhatikan oleh sang majikan, tapi malah menginginkan yang di luar jangkauan. Tapi bukankah itu manusia? Tak pernah ada yang merasa cukup, sampai nanti Tuhan akan menyadarkan dan mengambil segalanya dan membuat kita akhirnya menyadari, bahwa selama ini memang kita tidak pandai mensyukuri. Dan begitulah juga Elmas adanya.. Tak pernah merasa bersyukur, yang ada hanya malah menyakiti hati orang tua dan membuat jelek nama keluarganya sendiri.

Belum lagi nanti urusannya dengan sepupunya sendiri, Nur. Hahha... rupanya Tuhan ingin memperingatkan dan sekaligus menghukummu justru lewat sepupumu itu, Elmas. Kau yang seolah-olah merasa lebih modern dan paling berhak dibanding Nur, tunggu saja saatnya sampai nanti dia yang akan menunjukkan kepadamu bagaimana sebenarnya cinta dan ketulusan masih lebih berharga dari segalanya daripada hanya sekadar mencari uang dan status dengan jalan memacari suami orang. Yuks ahh, pamit dulu edisi remahannya kali ini... Oy, umtuk esok hari edisi remahannya libur dulu yaaaaa..sehari doank. Hehhe.. InsyaAlloh Senin depan edisi remahan kembali  hadir untuk memenuhi postingan di grup tercinta ini, xixixiii... Have a great Saturday, AVers... Salam hangat. 
Categories:

0 comments:

Posting Komentar