\

Jumat, 04 Maret 2016

Posted by Unknown on 18.04.00 No comments
#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_47 Haloooo, ‘Jum’at Semangatttt”, AVers... Awal bulan, jelang akhir pekan, semoga segalanya berjalan menyenangkan yaaaa... Edisi remah-remah kali ini masih saya khususkan untuk kilas-balik di episode pertama serial drama Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia).

Yuhuuuuuu.., Mo bahas kakak iparnya Yigit Kozan neh, hahahaaa... Siapa lagi kl bukan Nazan, istri Cahit Kozan. Kurang seru rasanya kl membahas AV/ANDD tanpa mencolek tante kriting yang super bahenol ini. Sejak kemunculannya di episode perdana, Nazan memang langsung mencuri perhatian sekaligus punya tempat tersendiri di hati para AVers, xixixiii... Gaya nyinyirnya yang ngeselin tapi juga menggelikan, sikap muka dua serta selusinnya yang kadang-kadang justru mendapat sambutan hangat dari para penonton AV/ANDD, atau juga gila hartanya, yang meskipun tidak terlalu kentara, tapi tetep..ngareppppp, hahha... Yang jelas, tipe-tipe seperti Nazan yang pandai ‘menggunting dalam lipatan’ inilah orang-orang yang hanya peduli dengan dirinya sendiri dengan jalan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Tak peduli dia harus mengadu domba setiap orang yang dihadapinya, yang penting nanti dia memperoleh keuntungannya. Bahkan perseteruannya dengan Ny Aytul, Iclal, Yigit, Nur, Elmas atau bahkan suaminya sendiri, selalu menyisakan keasyikan tersendiri, di tengah rasa jengkel yang menggelayut di hati. Ech..ech tapi, seringkali nyinyirnya Nazan ini banyak benarnya lhoooh... Ingat ketika dia mengatakan kepada Ny Aytul tentang Mert yang sudah harus didaftarkan untuk masuk sekolah karena berhubungan dengan pola perkembangan dan cara pikir Mert tentang dunia dan sekitarnya yang dinilai Nazan sudah lewat dari batas kewajaran anak-anak seusianya? Mungkin memang Nazan tidak terlalu bersimpati sepenuhnya dengan sikon kejiwaan Mert, tapi sindirannya kepada Ny Aytul atau juga Yigit tentang Mert yang selalu berharap ibunya kembali dari surga, ada benarnya juga.

Ingat juga dunk dengan kejadian Nur yang dibentak Yigit gara-gara mengusulkan agar Mert juga segera dimasukkan ke sekolah, sehingga sikon kejiwaan dan dunia berpikirnya bisa berjalan sewajarnya?! Kurang lebih seperti itu juga yang dimaksudkan Nazan. Tapi dasar Ny Aytul, mana mau dia mendengarkan mulut nyinyirnya Nazan. Bahkan ketika Nazan sampai akhirnya ditampar oleh Ny Aytul, kurang lebih hal tersebut sampai terjadi karena apa yang diomongkannya saat itu di hadapan Yarren, yang tak sengaja terdengar oleh Ny Aytul juga sesuai kenyataan. Hahahaaa... Sukaaaa banget neh ketika Nazan menggunjingkan Iclal yang sebenarnya bukan seorang ibu yang baik bagi Mert. Bahkan Iclal yang ketika hamil kebingungan dengan berat badannya yang akan melar dan tidak indah lagi, Iclal yang ketakutan memberikan ASI kepada anaknya karena khawatir payudaranya akan melorot, atau juga ketakutan Iclal akan ditinggal Yigit ketika ia sudah memberikan anak kepadanya, hahahaaa... Nazan menggambarkan aib-aib Iclal dengan sangat lancarrr... Belum lagi ketika Nazan menyinggung masalah karma yang harus diterima Iclal dan ibunya karena membuat Yigit sengsara dengan pernikahan paksaannya, membuat Ny Aytul benar-benar naik darah dan habis kesabaran dengan Nazan. Tapi itu kan urusan Ny Aytul ya, kita yang nonton justru malah suka dengan model mulut nyinyirnya Nazan... Wkwkwkwkkkk... Ahh, Nazan... Sesungguhnya, karakter-karakter seperti inilah yang justru tampak paling manusiawi dan banyak dijumpai di kehidupan dan pergaulan sekitar. Seorang istri yang mungkin memang pada awalnya mencintai suaminya, tapi seiring berjalannya waktu, ketika menjalani rumah tangga yang masih harus tinggal seatap dengan keluarga besar Kozan yang lainnya, banyak kepala dan mulut yang saling berbeda prinsip dan pandangan serta harus saling berhadapan, membuat Nazan lama-klamaan menjadi kecewa,  sumpek, dan serba tidak terima. Terlebih melihat sikon  sang suami yang harusnya mampu memegang peranan paling utama di dalam keluarga, justru pada kenyataannya Cahit malah kalah pengaruh dan kalah kharisma dari sang adik, inilah mungkin beberapa hal yang pada akhirnya membuat Nazan terlihat selalu sinis dan nyinyir dengan suaminya, pernikahannya, dan juga seluruh anggota keluarga Kozan. Belum lagi yang harusnya ia bisa menjadi penguasa dan menantu utama yang menguasai keluarga Kozan, tapi karena masih ada Ny Aytul dan juga Iclal, Nazan seperti halnya makin tersisihkan dan hanya dianggap ‘angin’. Inilah iri dan sekaligus kecemburuan yang lama-lama memicu seperti halnya ‘api dalam sekam’. Nazan yang di depan Yigit seolah-olah baik dan datar-datar saja, tapi di belakang dia tak henti untuk mendorong Cahit agar lebih berani bertindak dan meninggikan pengaruhnya di hadapan sang adik. Hal inilah yang akhirnya justru membuat Yigit begitu membenci kehadiran kakak iparnya tersebut. Bahkan Yigit tak segan-segan untuk mengatakan kepada Nazan, bahwa memang ia tidak suka dengan mulut besar dan muka dua Nazan. Hhhuufft.. Nazan memang pada dasarnya sama saja derajat dan wataknya dengan Ny Aytul. Mereka berdua tidak akan pernah merasa cukup dengan apa yang diperolehnya sekarang. Nazan juga tidak tahu, meskipun Cahit kalah pengaruh dan kharisma dibanding sang adik, tapi dua bersaudara Kozan itu sebenarnya sudah saling memahami dan menerima posisinya masing-masing. Nazan tidak paham bagaimana Yigit tetap begitu hormat dan menyayangi kakaknya, pun dengan Cahit yang tidak pernah kehilangan citra dan pengaruhnya sebagai kakak di mata Yigit. Itulah dunia Nazan yang semuanya hanya diukur dengan uang dan kekuasaan, dia tidak paham sikon-sikon di luar kebiasaan awam, yang sebenarnya bisa dikompromikan secara kekeluargaan dan berjalan tanpa harus banyak perselisihan. Nazan yang berasal dari keluarga miskin, tahunya hanya mendorong suaminya untuk bisa lebih berkuasa dan menghasilkan uang yang banyak. Dan mungkin karena salah Nazan juga, Elmas bisa masuk menjadi WIL di dalam rumah tangganya. Cahit yang kebingungan, Cahit yang merasa lelah dan kesepian sekaligus makin muak dengan tingkah istrinya, mudah saja untuk dia terjerat nafsu dengan Elmas yang sebenarnya juga menjadikan Cahit sebagai pelarian karena tak dapat perhatian dari Yigit. Masih ada sebentuk cinta yang sebenarnya masih disisakan Cahit untuk Nazan. Toh biarpun setiap hari dia berselisih paham dengan istrinya, tetap berat bagi Cahit untuk akhirnya berucap cerai kepada Nazan. Hehhe... Mungkin Cahit juga berpikir, seandainya cerai, pasti nanti Nazan bakal lebih ribet di urusan harta gono-gininya, hahahaaa... Nazan gitu lhoooh!!! Bahkan ketika ingin minggat seusai perselisihan dengan Ny Aytul,  seluruh mahar dan harta pemberian Cahit tak luput ia kemasi ke dalam kopernya.  Sayang ketahuan duluan oleh Ny Aytul. Saran Ny Aytul, jangan coba-coba hilangkan cat kuku dari jarimu, Nazan. Andaikata kau ingin pergi dari rumah perkebunan Kozan, pergilah tanpa membawa harta sama sekali, wkwkwkwkwkkk..


Dua orang ini... Bahkan saat mereka sengit berselisih paham,  saya justru menertawakan mereka berdua. Lalat-lalat Yigit Kozan sedang berperang!!! Nazan, rambut kriting megar, dress mini ketat, dan make up tebal norak, sepertinya dia memang dipersiapkan untuk menelikung orang-orang yang ada di hadapannya dengan cara yang licik, tapi juga menggelikan. Apa yang dilakukannya di muka, belum tentu akan sama di belakangnya. Sesekali terlihat menolong pasutri Yigit dan Nur, tapi setelahnya dia bisa menghancurkan Yigit dan Nur hanya lewat sobekan buku harian Nur yang sengaja dijatuhkan untuk kemudian diketahui Iclal. Sejenak kemudian mendatangi Nur untuk mengabarkan bahwa ada sesuatu yang ganjil antara Yigit dan Iclal di kamar mandi sauna, tapi sejurus kemudian dia bisa cekikikan karena kericuhan yang terjadi antara Iclal, Yigit, Nur, dan juga Ny Aytul. Atau juga ketika ia tak lepas menertawakan Elmas ketika melihat saingannya tersebut sedang dalam kondisi yang tidak mengenakkan, hadddeh...  Itulah Nazan dan serba-serbinya. Entah sampai kapan ia akan bertahan untuk terus menjadi licik seperti itu. Tetapi sesungguhnya, melihat pintarnya Nazan melakonkan kelicikan dan kenyiyirannya, masih lebih menghibur daripada sekedar melihat lakon manja tapi songongnya Iclal. Hahha... Ahh, Nazan... Sendainya kau hanya nyinyir saja... Seandainya kau tidak punya watak yang terlampau serakah dan mau menang sendiri, wkwkwkwkkk... Selamat jelang akhir pekan, AVers... Salam hangat.
Categories:

0 comments:

Posting Komentar