Kl tidak gara-gara ulahnya si keriting bahenol Nazan, masalah ’asli atau palsu’ ini mungkin juga tidak akan muncul ke permukaan dan jadi bahan keributan bagi Iclal kemudian. Hahha... Nazan..Nazan... Hubunganmu dengan Ny Aytul atau juga dengan anak perempuan manjanya memang bak Tom dan Jerry dalam serial kartun terkenal tersebut. Tak hentinya saling mengejar, menyalahi, dan mengakali, berusaha untuk berebut pengaruh dan kekuasaan. Bisa juga antara Ny Aytul, Iclal, dan Nazan ini bagaikan pertalian ‘musuh dalam selimut’, kelihatannya saja di muka manis-manisnya, tapi di belakang sibuk mengatur cara untuk bagaimana cara menghancurkannya. Lagian siapa yang tidak senewen sekaligus dengki, apabila yang sebenarnya ‘sesama melarat’, tapi jatuhnya justru jadi beda nasib dan peruntungan hanya gara-gara masih ada hubungan darah dengan jutawan pemilik Kozan Otomotive, wkwkwkwkkk... Ny Aytul yang begitu berkuasa di rumah perkebunan Kozan memang sebenarnya akan sama nasibnya seperti halnya Nazan andai Yigit tidak merasa berhutang budi dan berbaik hati dengan bibinya tersebut. Tapi malah akhirnya jadi tak tahu diri yang kebangetan ketika Ny Aytul ternyata benar-benar berlagak menjadi nyonya besar, terkesan lupa diri serta congkak, mengendalikan segala sesuatunya, termasuk mengakali Yigit sebagai ‘alat’ untuk semakin melegalkan dirinya dan anak-anaknya sebagai Keluarga Kozan.
Nazan yang akhirnya hadir dalam keluarga besar Kozan sebagai istri dari Cahit Kozan, tentunya dia mau dunk dianggap sebagai nyonya rumah juga dan bukan sekadar cecunguk mendadak kaya yang harus menghamba kepada kekuasaan Ny Aytul. Kl memang benar semua kekayaan Kozan Ny Aytul yang mengusahakan, tak masalah dia berbangga dan bersombong diri, lha ini dia tidak urun keringat apa-apa... Nazan yang berasal dari keluarga miskin, mungkin ketika diperistri Cahit berpikir, saatnya ia harus merubah nasib kehidupannya, toh dia seorang Kozan juga kan sekarang... Boleh dunk bermimpi jadi ‘Ny Aytul wannabe’, yang hanya ongkang-ongkang saja, shoppang-shopping kapanpun waktunya, tapi kekayaan dan kekuasaan tidak susah untuk didapatkan. Akan tetapi, pada kenyataannya Nazan kembali hanya dipandang sebelah mata oleh seorang perempuan yang mendompleng kaya dari keponakan dan juga menantu paksaannya. Andai Ny Aytul tidak terlalu licik atau semena-mena dengan Nazan, mungkin Nazan juga tidak akan senyinyir dan sedengki sekarang dengan Ny Aytul atau anak-anaknya. Tapi itulah tadi, jika ‘sesama melarat’ akhirnya jadi beda nasib gara-gara ketidakadilan dan ketertindasan, siap-siap memelihara lintah dalam rumah. Hahahaaa...
Makanya tidak kaget juga, ketika itu Iclal yang baru sadar dari koma panjangnya, akhirnya menjadi target untuk keisengan-keisengan Nazan selanjutnya. Nazan yang ketika itu usai berselisih dengan Ny Aytul hingga disiram dengan secangkir teh panas di dadanya, tidak terima dengan perlakuan Ny Aytul kepadanya dan bermaksud ingin membalaskan sakit hatinya tersebut. Pikir Nazan, Ny Aytul susah untuk dijangkau , ada anak perempuannya bisa dijadikan sasaran empuk untuk arena pembalasan dendam. Usut punya usut, ternyata Nazan gentayangannya sampai ke kamar Yigit atau ketika itu sudah menjadi kamar Iclal seorang. Mencari dan terus mencari, akhirnya ketemu juga ide apa yang akhirnya pas untuk dijadikan sarana kekisruhan. Membuka lemari brankas yang ada di dalam lemari, Nazan ternyata mengambil cincin pernikahan Yigit dulu dengan Iclal. Yigit yang sekarang sudah berganti cincin pernikahan dengan Nur, ternyata menyimpan cincin pernikahannya dengan mantan istrinya tersebut di lemari brankas, yang bahkan Iclal sendiri tidak menyadarinya. Ech, malahan Nazan yang kepikiran, wkwkwkwkkk... Dan ditaruhlah akhirnya oleh Nazan cincin itu di dalam laci yang terbiasa dibuka-tutup oleh Iclal. Bagusssss, Nazan... Biar ntar jadi kisruh, tapi saya suka gayamu, hahahaaa...
Ahh, tapi ternyata malam itu masalah cincin bukan satu-satunya yang bikin kehebohan dan kekisruhan di rumah perkebunan Kozan. Hhmmm... Ternyata ada Yigit dan Nur yang kemudian seolah-olah muncul menyeruak dengan drama cinta mereka sendiri. Hadddeh, suami-istri satu ini, saking tidak ada yang mau mengalah, yang satu ingin pergi meninggalkan semuanya sedangkan satunya lagi kekeuh tidak mau ditinggal, terpaksa deh pistol dan aliran darah yang jadi pertaruhan. Yigit yang malam itu sudah kebingungan mencari cara untuk mencegah Nur pergi meninggalkannya, berhasil memaksa Nur untuk menarik pelatuk pistolnya dan akhirnya peluru menghambur keluar mengenai tubuh Yigit di bagian sekitar lengan dan pundak. Tunggu, Nazan,,, Cincinmu untuk sementara masih kalah gaungnya dengan suara tembakan dari ruangan kerja Yigit... Tapi karena suara tembakan itu juga, Iclal yang sebelumnya sudah marah-marah dengan ibunya karena mengetahui cincin Yigit tidak dipakai pemiliknya, menjadi kaget dan untuk sementara waktu juga masalah cincin ditangguhkan, hehhe.. Iclal kagetnya sampai cincin yang sedang dipegangnya terlepas dari genggaman. Sabar, Nazan..sabarrr... Next, cincinmu pasti akan dapat ‘panggungnya’. Sekarang untuk sementara, biarkan Iclal dan ibunya sok sibuk dulu mengurusi Yigit dan istrinya, xixixiii...
Nah kan, Nazan, usai masalah dar..der..dorrr mereda, saatnya si putri tidur atau ikan beku, gantian memainkan ‘panggung dramanya’. Sayangnya, kenapa harus masalah cincinnya mengganggu pagi yang ‘nyaris romantis’ antara Yigit dan Nur siee yaaa??! Pagi yang berhasil dibuka Yigit dengan sebuah belaian rambut untuk sang istri tercinta, yang nampak masih terlelap sambil memeluk anak tirinya. Pagi yang harusnya bisa tuntas untuk berrekonsiliasi yang manis setelah semalam sempat kalut karena ada darah mengalir sebagai bahan pembuktian kl cinta yang mereka rasakan tidak boleh hilang musnah begitu saja. Pagi yang memang harus sempurna karena untuk membayar kesakitan-kesakitan sebelumnya. Tapi rupanya, pagi itu masih ingin melanjutkan cerita-serita kalut sekaligus ironis lainnya. Iclal yang tiba-tiba masuk ke kamar Mert bermaksud untuk mencari Yigit yang hampir kepergok tengah bermesraan dengan Nur. Sempat terjadi pertengkaran di kamar Mert karena Iclal sepertinya tidak terima dengan apa yang dilakukan Nur dengan Yigit ketika peristiwa penembakan sebelumnya, tapi Yigit juga akhirnya yang menghentikannya dan meminta Iclal menjaga sikapnya di depan Mert. Iclal akhirnya keluar dari kamar Mert dan mengajak Yigit bicara di kamarnya. Nazan, saatnya cincinmu beraksi!!!
Di kamar, Iclal akhirnya meminta Yigit untuk menjelaskan ada apa dengan cincin yang dilepaskan itu dan sebenarnya cincin apa atau siapa yang sekarang sedang melingkar di jari manis sebelah kiri Yigit... Sumpah, melihat Yigit yang kala itu duduk bersebelahan dengan Iclal, berasa melihat Yigit duduk di dekat setan atau iblis, wkwkwkwkkk... Bukan..bukan wajah Yigit yang ketakutan, tapi lebih ke sorot mata Yigit yang seperti sudah memendam antara perasaan marah dan sudah tidak tahan dengan sikon yang yang terjadi. Harusnya memang saat itu juga Yigit sudah bisa mengatakan yang sebenarnya tentang cincin dan pernikahannya dengan Nur, toh Yigit memang sudah hendak mengatakannya. Akan tetapi tidak akan jadi drama yang panjang apabila kemudian tidak muncul Ny Aytul secara tiba-tiba di tengah-tengah Iclal dan Yigit sedang genting, hahha.. Diih, ibu suri jelmaan ini, tahu saja kl keponakan dan mantan mantunya itu akan membocorkan segalanya...
Eeealllah, malah jadi sepertinya memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan Ny Aytul nya... Setelah bla.bla..bla berusaha tipu-tipu di depan Iclal dan berhasil untuk senentara waktu memerdaya anaknya tersebut dengan pernyataan kl cincin yang dipakai Yigit sekarang itu palsu dan yang asli pilih untuk disimpan, gantian dia memakai kesempatan dengan memojokkan Yigit agar melepas cincin yang dipakainya tersebut dan memakai cincin pernikahannya dulu dengan Iclal. Ech..ech, sementara ketika melihat Ny Aytul menjelaskan ba..bi..bu di depan Iclal, saya malah lebih tertarik melihat si ganteng yang sedang resah dan gelisah di ujung tempat tidur. Xixixiii... Terlihat seksi banget melihat Yigit dengan pose duduk dan raut muka yang sama sekali tidak nyaman ituuuuu... Tangan yang dimainkan di mukanya untuk menutupi mulut atau kadang juga hidungnya, sukses menampilkan sauasana hati yang benar-benar sudah memuakkan dirinya... Apalagi ditambah mendengar bibinya sedang bersandiwara tentang cincin di depan anak manjanya, berasa Yigit ingin berteriak dan segera keluar dari situasi yang tidak mengenakkan tersebut... Andai saja kau tadi sudah mengatakan yang sebenarnya kepada Iclal ya, Yigit yaaa...
Dan akhirnya yang paling memuakkan bagi Yigit terjadi juga. Ny Aytul sepertinya sengaja memakai situasi ketika Nur tidak sengaja memasuki kamar Iclal karena mengikuti Mert yang memaksa masuk ke kamar ibunya untuk menunjukkan gambar. Ny Aytul niatnya ingin menunjukkan kepada Nur kl dia masih bisa memaksa Yigit untuk memakai cincin pernikahannya dulu dengan Iclal, tapi ternyata justru malu kemudian yang ia dapatkan. Yigit berkata dengan tegas sambil mata yang tak lepas untuk menatap Nur, kl cincin yang sedang dipakainya sekarang adalah yang asli dan ia tidak ada niat untuk melepaskan cincin itu dari jari manisnya tersebut. Hahha... Ny Aytul kena lagi kau dalam permainan Nazan!!! Biarpun sudah sampai meludahi Nazan, tetap kan kau masuk ke dalam perangkapnya. Hahha.. Nur sendiri ketika mendengar Yigit mengatakan itu di depan Iclal, Ny Aytul, dan juga ia sendiri serta Mert, terlihat surprise juga. Ahh, Nur jangankan koq masalah tidak mau melepas cincin di jari, peluru sampai menembus badan saja suamimu tahan melaluinya... Jadi berbahagialah... Kau punya seorang suami yang pantas untuk kau pertahankan selama-lamanya.
Haruskah berterima kasih kepada Nazan karena justru semakin membuat Yigit dan Nur makin tak terpisahkan?? Cieeeee... Tak perlulah beramah-ramah dengan kakak ipar Yigit ini, karena dia hanyalah sesosok yang selalu akan datang di mana angin dan badai sedang berkecamuk. Khusus untuk potongan gambar yang saya hadirkan hari ini, nikmatilah di antaranya sekilas jari manis Yigit yang begitu terlihat seksi dan ‘bernyawa’ hanya gara-gara sebentuk cincin emas berpotongan sederhana melingkarinya, lambang kesejatian cintanya untuk sang istri. Itu lhoooh cincinnya Yigit Kozan yang asli. Hahha.. Mmmuuuaaacchh... Enjoy your Thursday, AVers... Salam hangat.
Hahha... Sudah menunggu lama sebenarnya untuk menulis tentang pokok bahasan ‘asli atau palsu’ di episode keempat tersebut, karena dulu di edisi review harian saya melewatkan untuk mengulasnya. Sebenarnya juga bukan melewatkan, tapi karena satu dan lain hal, review yang sudah saya buat waktu itu terpaksa lenyap tak berbekas karena gangguan teknis dan juga kecerobohan saya sendiri, wkwkwkwkwkkk... Ech, giliran ingin menuliskannya lagi di lain hari, mood nya sudah beda sama sekali. Alhasil baru sekarang ternyata mood yang sama ketemu lagi, xixixiii... Segera kita mulai saja untuk membuka apa yang sebenarnya ‘asli atau palsu’ itu yaaa...
Categories: remahan yang tercecer
0 comments:
Posting Komentar