\

Senin, 28 Maret 2016

Posted by Unknown on 18.14.00 No comments
#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_65 Halooo, AVers... Lima hari berlalu setelah long weekend, saatnya remahan hadir kembali yaaa, hehhe.. InsyaAlloh Senin nya akan kembali ‘Seksi’ dan menghangat di pekan terakhir bulan Maret 2016 ini. Hahha.. Yuk ahh, sebagai flashback pembuka setelah off lima hari kemarin, kisah tarik-baliknya akan saya awali dengan mundur ke episode 18 (delapan belas) dari serial drama Turki kesayangan Asla Vazgecmem (Antara Nur Dan Dia).


Mo ngomongin yang sukanya sok pamer..sok manas-manasin..ngarepan, tapi akhirnya malah berujung jadi racun paling pahit untuk dirinya sendiri. Kl dari sudut pandang saya, saya lebih suka menyebutya dengan ‘sexy vengeance’ alias ‘balas dendam yang seksi’,  meskipun, untuk yang sedang menjadi target panas-panasan tidak pernah merasa bahwa apa yang dia atau mereka lakukan selanjutnya itu sebuah balas dendam untuk pihak-pihak yang ngarepan xixixiii... Capek kaleee mikirin balas dendam, ketika yang di hati hanya punya cinta dan ketulusan. Boro-boro ya, Nur... Lebih baik nikmati saja kebersamaan yang sebenarnya bersama suami, tanpa panas-panasan, tanpa iri dengki, tanpa drama yang menjijikkan dan terkesan ribet sendiri. Halo, Iclal... saya bantu untuk kesekian kalinya memahami bagaimana kehidupan yang sebenarnya...  Kehidupan yang isinya tak selalu yang kita inginkan akan terpenuhi semua.

Lagi-lagi kl urusannya dengan anak yang manja, bahkan ketika mendapati dirinya ternyata sudah sadar sepenuhnya dari masalah ingatan karena terbaring koma tak berdaya selama tiga tahun, yang ada malah terkesan masalahnya semakin didramatisir, alih-alih untuk dijadikan bahan introspeksi dan perenungan kembali. Sudah jelas yang dihadapi adalah masalah kebencian dan ketidakcocokan, kenapa masih berusaha untuk diteruskan... Iclal dan keruwetan hidupnya... Jangan buru-buru untuk mengkaitkannya dengan Ny Aytul dan juga Yigit untuk segala derita yang dia alami kemudian... Pada dasarnya Iclal seperti terlahir sebagai anak manja yang obsesif dan egois. Dia seolah-olah tumbuh dengan suatu pandangan, apa-apa harus diukur dan ditakar dengan hatinya sendiri, tak pernah peduli dengan yang lain atau sekitar. Jika ia menginginkan sesuatu, dia harus mendapatkannya, tak peduli dengan cara apapun, dia harus meraihnya. Begitu pun ketika Iclal memandang kebahagiaan, yang penting dia bahagia, sesuai dengan standar bahagia menurutnya. Perkara orang lain atau sekitar begitu menderita dengan obsesi bahagianya, mana dia mau urus...


Harusnya memang Ny Aytul dulu memasukkan anaknya ke sekolah militer saja ya, daripada selama hidup Iclal akan terus menjadi parasit bagi orang lain. Tak  ada untungnya juga bagi Ny Aytul memiliki anak perempuan yang bahkan ketika sudah menjadi ibu, dia tidak becus untuk mengurus anaknya sendiri. Inilah mengapa memanjakan anak tidak pernah berbanding lurus dengan yang namanya kasih sayang kepada anak itu sendiri. Manja sama halnya dengan mengantarkan anak menuju ke masa depannya yang tak lebih baik dari zaman ketika mereka masih bayi atau balita dulu. Bayi atau balita yang masih sangat tergantung kepada ibu dan ayahnya, selalu merengek, dan minta pemakluman yang tiada hingga. Hhheeeiisstt.. Bukan lucu lagi akhirnya kesan yang didapat, tapi justru berbalik jadi hal yang paling memuakkan ketika melihat seorang yang dewasa tapi hobinya main memaksakan kehendak. Mending kl yang model manja beginian ini orangnya pintar atau cerdas, lhaah halllah... Biasanya dan biasanya malah bikin pusing kepala dan menguji kesabaran yang luar biasa. Jarang-jarang juga sieee melihat orang yang manjanya setengah gila, tapi berotak, wkwkwkwkwkkk...





Nah lihat itu, Iclal... Nie perempuan lagaknya berasa seperti ingin jadi primadona dunia, mengalahkan pesona ratu sejagad atau Miss Universe kl perlu, tapi coba lihat dia tanpa Ny Aytul di sampingnya, hahhaaa.. Suruh Syahrini saja untuk menghalaunya, hhuuss..hhuuusss..sanaaa!!!, paling juga Iclal sudah terhempasss dan tidak ada apa-apanya. Ny Aytul berasa seperti jadi ibu pintarnya dimakan sendiri, anak-anaknya terutama Iclal tidak kebagian sama sekali. Atau paling tidak kl memang tidak bisa pintar, minimal bisa dunk mendidik anak perempuannya itu menjadi seseorang yang tahu malu, tahu sopan-santun, dan intinya TAHU DIRI!!! Tapi ya itu tadi, pintar saja tidak cukup... Ny Aytul sebagai orang tua jelas bukan pribadi yang bijaksana ketika mendidik anak-anaknya. Manja koq dipelihara, kini dia pun sudah menikmati getah dari hasil didikannya kepada anak-anaknya dulu. Iclal tak penah tahu bagaiman itu cinta dan kasih-sayang yang sebenarnya dan dia benar-benar hanya menjadi beban bagi orang-orang yang dicintainya.

Sudah tahu dia menikahi laki-laki yang tak pernah mencintainya, kenapa masih berharap ada jutaan durian dari langit akan jatuh untuk menghujaninya??? Noh, duriannya benar-benar sudah runtuh dari langit, akibatnya jadi klengerrr sendiri kan.. Koma deh kemudian.., hadddeh... Ujung-ujungnya malah seperti menyeret-nyeret orang lain yang sebenarnya sudah tidak mau berurusan dengannya, masuk ke dalam permainan manjanya. Jadi beban deh untuk Yigit dan tentunya Ny Aytul... Ya begini ini jadinya, Ny Aytul... Anakmu yang kau bangga-banggakan itu justru seperti jadi sampah bagi keponakanmu sendiri. Jangan untuk semua kemarahan kau timpakan kepada Yigit, sebelum kau berhasil mencambuki dirimu sendiri sampai berdarah-darah. Daripada kau dulu mengemis-ngemis kepada keponakanmu untuk mau menikahi Iclal, bukankah lebih baik kau dulu memarahi Iclal dengan sekeras-kerasnya, supaya kelak kehidupannya tidak akan susah dan hina seperti sekarang??   

Kini, ketika keponakanmu tiba saatnya untuk membalas kecuranganmu, kau seharusnya tahu diri dan tidak berujung untuk selalu mengutukinya dan pernikahannya kemudian dengan gadis yang dicintainya. Apa kau bermaksud untuk menghukum Yigit dengan memaksa Yigit setia menunggui Iclal yang sedang koma?? Lha ini dia sekarang komplet sepaket, bukan hanya Iclal rupanya yang manja, ternyata sekarang emaknya juga sudah ikut-ikutan manja. Saya tidak mau kasihan lagi denganmu, Nyonya... Ngapain?? Kl orang tua yang baik dan memang sudah benar-benar mengakui dengan kesalahannya dulu dalam menuruti kemauan anaknya, ketika anaknya sudah beranjak sembuh dari sakit ingatannya, bantu anaknya dunk untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan legowo menerima kenyataan. Bukan malah seperti halnya menjadi ‘kompor’ yang tidak tahu malu dan tidak kasihan kepada anaknya sendiri.

Jadi, ketika Nazan akhirnya merobek buku harian Nur dan sengaja memasang jebakan untuk Iclal supaya terbaca olehnya, justru jadi shock therapy yang bagus sekali. Saatnya si anak manja beserta ibunya menghadapi kenyataan yang selama ini sengaja ditutup-tutupi oleh mereka sendiri. Ny Aytul lama-lama memang sepaket bebalnya dengan Iclal. Masih berharap Yigit mau rujuk dengan anaknya, sementara memang tidak pernah ada cinta dari Yigit untuk Iclal... Ya Alloh, Nyonya... Sudah setua itu kau tidak bisa membedakan mana itu rasa cinta, mana kasihan?!! Makanya Iclal jadi ngeyel banget yaaa... Seharusnya ketika sobekan buku harian Nur itu terbaca, dia sudah bisa memprediksi jauh-jauh hari kl memang hal tersebut akan menjadi konsekuensi terburuknya. Jangan bicara lugu dan sok naif lagi, Iclal... Kau sudah sembuh dan bisa mengingat segalanya, kau tahu pasti bagaimana sikon pernikahanmu dengan Yigit, dan bagaimana Yigit yang sebenarnya kepadamu... Ketika akhirnya ada perempuan lain yang menarik hati suamimu, ya terima nasib... Anda bukan jodohnya, hahahaaa...

Eeeaalllah... Malah kan... Makin menjadi-jadi geblegggnya.. Ny Aytulll, anakmu merasa dikhianati oleh suaminya itu!!! Heyloooo... Suami yang mana, Iclal?? Nur mengambil Yigit darimu ya?? Sana, belajar dulu membedakan mana cinta, mana itu obsesi... Jangan malah semakin sibuk ‘drama’ di atas kapal yang sebenarnya bukan hakmu, xixixiii... Tapi lumayan juga sie pertunjukkan dramanya, sukses bikin Nur jadi kelihatan keras kepala di hadapan suaminya sendiri dan anggota keluarga Kozan yang lain. Hadddeh... Suaminya siapa, yang mepet-mepet siapa? Andai yang jadi Nur itu saiya, lanjut saya seret kamu, Iclal ke bibir dek kapal... Saya telanjangin sebelumnya untuk akhirnya saya ceburin kamu ke laut sesudahnya... Mo kamu akhirnya jadi beku beserta ikan-ikan di dalam air laut sana, terserah...


Nah... Yigit pun karena terlalu termakan konsep ‘perikemanusiaan konyol’  bibinya, akhirnya lama-lama kesannya jadi ikut gesrekkk juga. Kebanyakan dekat dengan yang manja-manja, akhirnya ketularan manja juga... Gi ngambek ma sang istri, ech mumpung ada Iclal yang mepet-mepet, kesempatan deh sekaliyan bikin Nur semakin sakit hati karena membangkang dengan semua perintahnya. Yyyeeeaayy... Sampai seperti kerbau dicocok hidungnya tuh kesannya karena gaya ngambeknya gak elegan banget... Ngapain juga pakai acara olas-oles sunblock dengan si mantan istri segala sieeee??! Wuuaddoh... Nurrrrrrr... Sabarrrrr!!! Kl sakit hati dengan suamimu, jangan ditelanjangin yaaaa... Kegirangan ntar Iclalnya, hadddeh... Tapi ya itu tadi, sikap Yigit yang seperti ini, justru malah ikut-ikutan membuat Nur seperti tidak ada harganya sama sekali, alih-alih Iclal memang yang sudah ketahuan gedheggg nya dari zaman kuda gigit besi...  Sebagai istri, Nur sama sekali tidak dihargai apalagi dijaga perasaannya oleh Yigit...

Respon Yigit selama ini untuk luka dan sakit hati yang ditanggung oleh Nur, cenderung semakin melambat dan memprihatinkan. Bahkan untuk akhirnya sebuah buku harian sampai dipergunakan untuk alat penebal rasa percaya diri, hadddeh, Yigit... Hatimu mana hatimu?? Tak cukupkah hatimu merasakan kebesaran cinta istrimu?? Tapi OK lah, memang itulah suamimu, Nur... Butuh dihapal semua isi buku hariannya dulu, untuk sampai pada akhirnya Yigit mengajakmu untuk berkencan di kapal. Berkencan yang tentunya bukan hanya ‘drama’ seperti yang kemarin sudah ditunjukkan kepadamu dengan Yigit dan mantan istrinya sebagai bintang utamanya. Nah, kini saatnya kau berubah status jadi bintang yang sebenarnya. Bintang di hati Yigit yang seutuhnya. Bukan lagi sebagai figuran yang terkesan keras kepala. Saatnya ciuman bibir itu jadi sesuatu yang sakral hanya untuk berdua, bukan sekadar ciam-cium pipi atau olas-oles sunblock gak penting yang luar biasa ‘drama’.


Dan lihatlah yang ada di bawah, di dermaga sana, Nur... Sang bintang utama yang telah kau gusur posisinya, sedang terkejut, termangu, dan sekaligus ternganga tak berkedip, melihat pemain figuran yang kemarin begitu disepelekannya, kini sudah  berganti peran menjadi sang bintang primadona... Sang bintang primadona yang sedang berasyik-masyuk dengan pangeran sejatinya... Iclal..Iclal... Berhenti berceramah tentang keluarga bahagia yaaa... Lihat dululah kenyataan yang sedang ada di depanmu, baru deh panjang kali lebar ceramah tentang cinta dan keluarga bahagia. Kamu ngeyelll sieee dengan Tuhan... Akhirnya ketika DIA  memberikanmu kenyataan yang setimpal, kau bisa apa??! Selamat mengira kl yang di hadapanmu itu adalah seorang pasangan yang tengah berselingkuh, xixixiii... Mo kekeuh ngeyelll lagi?? Bersiaplah... Tuhan mau kau ajak main-main. Hati-hati!!! Happy Monday, AVers... Semangattt!!! Salam hangat.

 




Categories:

0 comments:

Posting Komentar