Permintaan ceraimu sama halnya dengan membuat Yigit sekarat. Adakah tadi kau sedikit mendgr di sela2 ketidaksadaranmu di ruang ICU, Nur? Yigit berjanji semuanya akan baik-baik z, dia akan membuatmu bisa memaafkannya. Tdkkah kau td merasakan hangatnya pelukan kelegaan dan jg rindu dr suamimu, Nur..ketika dengan sabarnya dia menungguimu masuk ke kamar setelah menidurkan Mert? Tp, Yigit... Apabila pada akhirnya Nur berkeras ingin berpisah darimu, dia sama sekali bkn istri yg keras kepala atau tdk peka dgn kasih sayang suaminya. Sebaliknya, dia adl perempuan waras yg mmg tdk bisa terus memaksakan diri dan menahan malu krn statusnya yg akan menimbulkan pertentangan bagi siapa z. Kau sadar td dgn ucapan istrimu, Yigit?
Nur berkata, "... Aku duduk semeja makan dgn pria yg paling kucintai, dia suamiku. Tp aku tak sanggup melihat dan menanggung malu dari keluargamu..." Ya Tuhan, perempuan mana yg akan sanggup untuk menanggungnya? Tentu z istrimu lebih memilih kau bertahan dgn ibu dari anakmu dan membuatnya sembuh dari sakitnya. Itu wajarrr, Yigit... Jgn kau artikan Nur memaksa pergi krn dia tdk peduli padamu. Justru krn dia mencintaimu, dia ingin membebaskanmu dr sgl himpitan ini.
Jgn kau sangsikan hati perempuan bila sdh mencintai. Melihat Nur berlutut di hadapanmu, memohonmu untuk melepaskannya pergi, itu sdh luar biasa menyakitkan. Dukungan sy sll untukmu, Nur... Baiklah jika hatimu skr menginginkan perceraian itu, tp jgn salahkan Tuhan jika nanti akhirnya hati tdk mengiyakan keinginanmu. Bukankah Tuhan lebih tahu apa yg kau butuhkan drpd apa yg kau inginkan? Dan kau pun sesungguhnya membutuhkan Yigit sebagaimana Yigit membutuhkanmu sbg nafas dlm kehidupannya.
Untuk Ny Aytul, truzlah kau adu Iclal dan Sinan melawan Yigit, Nyonya... Lama-kelamaan kau spt semakin memanfaatkan sakitnya Iclal unt semakin memojokkan Yigit. Dan kau, Sinan... Krn kau begitu menyayangi kakakmu, maka kau tdk rela seorangpun mengecewakannya. Maka skr saatnya kau adili juga ibumu itu, jgn kau truz membawa-bawa Yigit seolah-olah dia bajingan. Sy malah ingin Yigit jadi bajingan z untuk sekadar bisa lepas tanggung jawab dr Iclal dan Ny Atyul.
Tp balik lagi, ini ujianmu, Yigit... Bertahanlah dgn satu keyakinan, bahwa kau pantas bahagia! Nur, Tuhan Maha Tahu sglnya. Kau lebih dari pantas untuk berbahagia. Hai, Elmas... Hati2 dgn sesuatu yg mulai kau curigai. Hehhe.. Cinta Yigit ke Nur mmg trll indah unt disembunyikan. Bahkan mata Yigit dan Nur masih senantiasa menyapa dgn penuh cinta, meski hny diam yg terlihat dr balik kaca jendela.
Bersabarlah untuk kalian berdua... Jika mmg hrs berpisah unt sekadar saling membuktikan siapa yg lebih berhak bahagia, kl cinta maunya dua2nya bahagia, kalian bisa apa??
Salam hangat, AVers smuanya... See yaaaaaaaa
Categories: Antara Nur & Dia
0 comments:
Posting Komentar