#AniesWidiyarti_MahalnyaCemburuBerharganyaKejujuran_AntaraNurDanDia29
Bukan hanya serasi dan sepadan rupawannya, sejoli Yigit-Nur ini rupanya juga
punya cara kompak dalam hal menyimpan makan hati dan kecemburuannya. Sama-sama
‘main cantik’ dalam mengolah rasa cemburu dan sakit hati. Hahha... Yigittttt...
Untung papan balihonya tidak sekaliyan kau robohkan juga setelah aksi nekadmu
menggulung serta merobek-robek poster reklame yang menampilkan wajah Nur,
wkwkwkwkwkkk...
Kenapa, suami..surprise gitu ya melihat wajah istri dipampang besar-besar di papan reklame jalanan? Antara merasa kecolongan dan dibakar rasa cemburu, ketika orang lain sibuk mengagumi kecantikan istrinya, Yigit justru merasa seperti tersengat setrum karena tidak tahan kecantikan sang istri menjadi konsumsi orang banyak. Harga dirimu seolah-olah menjadi sedemikian terluka karena kau merasa istrimu menjual kecantikannya, berlaku melangkahi suami, hanya demi uang yang kau sendiri sebenarnya berlebihan. Dan seakan-akan ingin menjaga kehormatan dan harga dirinya sebagai seorang suami, ya Tuhan bahkan kemarahanmu ketika mendamprat studio foto itu terkesan ‘gaya’ dan berkelas.
Alih-alih terlihat emosional bodoh, kau lebih memilih dengan cara yang lumayan tenang, tapi cukup mematikan. Ancaman dan kemarahanmu juga terasa mahal dan penuh pertanggungjawaban. Kau serang sekaligus kau intimidasi satu-persatu pihak yang kau anggap memerdaya istrimu, kau rusak segala yang berkaitan dengan properti foto istri, dan selanjutnya kau biayai segala kerugian karena kemarahanmu tersebut.
Jjjjjiiiaahhh... Jutawan Yigit Kozan, yang biasanya hanya basa-basi untuk membelikan smartphone istrinya, yang masih lalai membelikan pakaian sang istri hingga akhirnya sang istri hanya mendapat jatah sumbangan pakaian dari mantan istri Yigit Kozan, kini sekalinya keluar uang untuk menutupi malu dan harga diri istri berikut dirinya sendiri, ribuan lira dia keluarkan dalam dua lembar cek. Wkwkwkwkwkkk...
Bahkan ketika akhirnya istrimu datang dan mendapatimu terlihat emosi dan muak dengan segala yang terjadi, kau pilih menjawab segala protes dari istri hanya dengan sorotan tajam penuh kemarahan di mata alih-alih makin mempermalukannya dengan membentak-bentaknya di depan orang banyak.
Makanya saya bilang kau ternyata punya gaya yang sama-sama kompak dengan Nur ketika sedang menunjukkan emosi dan kemarahan ketika cemburu menguasai. Jika Nur bisa sebegitu elegannya tiapkali dia terbakar cemburu karena melihat suaminya yang tak henti dicumbu rayu oleh sang mantan istri, kini giliranmu untuk menunjukkan ‘cara cantik’ di balik memuncaknya kecemburuan dan kecolongan harga diri. Kiranya hanya papan baliho itu yang jadi aksi spontan-emosionalmu di muka publik, karena selanjutnya hanya kau, istrimu, dan Tuhan yang tahu betapa sangat kekanak-kanakannya Yigit Kozan ketika dia merasa cemburu dan makan hati. Hahha..
Ahh, Yigit... Kau memang sama z dengan ulah konservatif para laki-laki atau suami pada umumnya. Ulah konservatif yang terkesan maunya menang sendiri, hahahaa... Laki-laki... Sesuka hati ia ingin menikmati yang seksi–seksi dan menggairahkan untuk hidupnya, tapi giliran istri ingin terlihat seksi di muka umum, maka saat itu juga mereka akan mengurung istrinya sedemikian rupa. Hahha... Tapi ya OK lah... Karena kau seorang suami, kau berhak untuk mengatur dan memarahi istrimu ketika dia sudah kau anggap melanggar kehormatanmu sebagai suaminya. Tapiiiiiii, Yigit... Agak muak juga sy ketika kau memilih langsung menyindir Nur tetntang pilihannya yang lebih suka apa-apa sendiri daripada menggantungkan semuanya kepadamu. Kau pintar menyindir, tapi kurang peka dengan kelakuanmu sendiri, Yigit Kozan.
Kl Nur sampai sekarang masih begitu rikuh dan ‘asing’ dengan suaminya sendiri karena justru kau sendiri yang membuat jarak serta ketidaknyaman tersebut. Kau terlalu sibuk membentak-bentak Nur hingga lupa belajar bagaimana menjadi suami yang bisa menjadi teman dan belahan jiwa yang penuh kehangatan kepada istri. Kl saya dengan posisi seperti Nur yang sudah serba terjepit seperti itu, memang lebih memilih untuk bergerak sendiri. Toh Nur seperti itu sama sekali tidak ada niatan untuk menjatuhkan harga diri suaminya. Justru Nur ingin menunjukkan kepada suaminya kl dia sebenarnya seorang istri yang bisa dibanggakan oleh suaminya. Kl kejadiannya akhirnya jadi seperti ini, itu hanya masalah miss komunikasi dan juga adanya kontaminasi konspirasi.
Catat, Yigit... Profesi model itu bukan pelacur. Jadi silakan untuk selanjutnya, berdiskusilah yang bijak dengan istrimu. Berilah penjelasan dan pengertian yang logis seandainya kau memang tidak mengizinkan Nur meniti karier modelnya. Akan tetapi apabila seandainya Nur bisa memegang komitmen dan menunjukkan kesungguhannya, berilah kesempatan untuk istrimu mengembangkan kariernya. Jangan kau sangsikan lagi kesetiaan cintanya kepadamu, bahkan untuk selama ini kau penjarakan dia dan hatinya di antara segala keruwetan rumah besarmu, Nur masih selalu punya cara untuk mengagumimu dan tak henti tersenyum bahagia untukmu.
Lanjut ke masalah yang tak kalah pelik lainnya. Ketika akhirnya tabir yang selama ini menutupi kebenaran di memori Iclal sudah tersibak semua, masihkah kau akan meninabobokkan anakmu itu dalam mimpi-mimpi indah yang ternyata hanya pepesan kosong, Nyonya?? Bahkan dari apa yang diutarakan oleh Iclal semalam, dia sebenarnya sudah sangat menyadari bahwa perkawinannya dengan Yigit memang sudah tidak bermasa depan dan hanya akan menjadi mimpi buruk untuk semuanya. Anakmu juga tidak menyalahkan mantan suaminya atas insiden kecelakaan yang membuatnya mengalami koma selama tiga tahun. Pendek cakap, Iclal sudah sangat menyadari kekalahannya di hadapan Yigit Kozan.
Kau mau apalagi, Nyonya? Kau ibarat sutradara yang menciptakan film yang buruk untuk masa depan anak-anakmu. Maksud hati ingin membahagiakan anak tapi apa daya jika selanjutnya malah keserakahan yang menguasai. Saya berharap, kau bisa lebih mengatur permainanmu secara lebih rapi dan tidak semakin menggali lubang yang lebih dalam untuk Iclal. Tapi susyahhhh ya kyknya, Nyonya apabila melihat serangkaian track record kebusukanmu sebelum-sebelumnya. Kita tunggu z apa ulahmu selanjutnya untuk meredam Iclal yang sudah pulih seluruh kesadarannya.
Sudah FIX sekarang, Nyonya Aytul!!! Atau mo mengurus konspirasi jahatmu dulu dengan Elmas berkaitan jebakan untuk istri keponakanmu? Cepetan diurus, Nyonya sebelum nanti akhirnya Yigit akan mendengar segalanya. Untuk Elmas juga... Memang bros itu terlihat mahal dan elegan gitu ya? Ahh, biasa z lagi, terlebih yang memakai hanya perempuan simpanan sekelas Elmas. Meski saya juga jengah dan muak kepada Nazan, tapi untuk kali ini saya mo lihat dua perempuan kelas ayam sayur ini bertarung ‘adu harga’ siapa yang paling layak dilabeli berharga dan siapa yang pantas disebut tak berharga alias murahan.
Cahit..Cahit... Kl sudah begini, kau seperti balik lagi menjadi seorang kakak yang justru akan menambah masalah bagi Yigit.
Edisi Rabu Kelabu, AVers karena agaknya sampai beberapa episode ke depan kita masih akan disuguhi kecemburuan Yigit plus ‘gaya baper’nya, yang makin seenaknya sendiri kepada sang istri. Hehhe... Penasaran kan?? Yuk ahhh... Salam hangat.
Kenapa, suami..surprise gitu ya melihat wajah istri dipampang besar-besar di papan reklame jalanan? Antara merasa kecolongan dan dibakar rasa cemburu, ketika orang lain sibuk mengagumi kecantikan istrinya, Yigit justru merasa seperti tersengat setrum karena tidak tahan kecantikan sang istri menjadi konsumsi orang banyak. Harga dirimu seolah-olah menjadi sedemikian terluka karena kau merasa istrimu menjual kecantikannya, berlaku melangkahi suami, hanya demi uang yang kau sendiri sebenarnya berlebihan. Dan seakan-akan ingin menjaga kehormatan dan harga dirinya sebagai seorang suami, ya Tuhan bahkan kemarahanmu ketika mendamprat studio foto itu terkesan ‘gaya’ dan berkelas.
Alih-alih terlihat emosional bodoh, kau lebih memilih dengan cara yang lumayan tenang, tapi cukup mematikan. Ancaman dan kemarahanmu juga terasa mahal dan penuh pertanggungjawaban. Kau serang sekaligus kau intimidasi satu-persatu pihak yang kau anggap memerdaya istrimu, kau rusak segala yang berkaitan dengan properti foto istri, dan selanjutnya kau biayai segala kerugian karena kemarahanmu tersebut.
Jjjjjiiiaahhh... Jutawan Yigit Kozan, yang biasanya hanya basa-basi untuk membelikan smartphone istrinya, yang masih lalai membelikan pakaian sang istri hingga akhirnya sang istri hanya mendapat jatah sumbangan pakaian dari mantan istri Yigit Kozan, kini sekalinya keluar uang untuk menutupi malu dan harga diri istri berikut dirinya sendiri, ribuan lira dia keluarkan dalam dua lembar cek. Wkwkwkwkwkkk...
Bahkan ketika akhirnya istrimu datang dan mendapatimu terlihat emosi dan muak dengan segala yang terjadi, kau pilih menjawab segala protes dari istri hanya dengan sorotan tajam penuh kemarahan di mata alih-alih makin mempermalukannya dengan membentak-bentaknya di depan orang banyak.
Makanya saya bilang kau ternyata punya gaya yang sama-sama kompak dengan Nur ketika sedang menunjukkan emosi dan kemarahan ketika cemburu menguasai. Jika Nur bisa sebegitu elegannya tiapkali dia terbakar cemburu karena melihat suaminya yang tak henti dicumbu rayu oleh sang mantan istri, kini giliranmu untuk menunjukkan ‘cara cantik’ di balik memuncaknya kecemburuan dan kecolongan harga diri. Kiranya hanya papan baliho itu yang jadi aksi spontan-emosionalmu di muka publik, karena selanjutnya hanya kau, istrimu, dan Tuhan yang tahu betapa sangat kekanak-kanakannya Yigit Kozan ketika dia merasa cemburu dan makan hati. Hahha..
Ahh, Yigit... Kau memang sama z dengan ulah konservatif para laki-laki atau suami pada umumnya. Ulah konservatif yang terkesan maunya menang sendiri, hahahaa... Laki-laki... Sesuka hati ia ingin menikmati yang seksi–seksi dan menggairahkan untuk hidupnya, tapi giliran istri ingin terlihat seksi di muka umum, maka saat itu juga mereka akan mengurung istrinya sedemikian rupa. Hahha... Tapi ya OK lah... Karena kau seorang suami, kau berhak untuk mengatur dan memarahi istrimu ketika dia sudah kau anggap melanggar kehormatanmu sebagai suaminya. Tapiiiiiii, Yigit... Agak muak juga sy ketika kau memilih langsung menyindir Nur tetntang pilihannya yang lebih suka apa-apa sendiri daripada menggantungkan semuanya kepadamu. Kau pintar menyindir, tapi kurang peka dengan kelakuanmu sendiri, Yigit Kozan.
Kl Nur sampai sekarang masih begitu rikuh dan ‘asing’ dengan suaminya sendiri karena justru kau sendiri yang membuat jarak serta ketidaknyaman tersebut. Kau terlalu sibuk membentak-bentak Nur hingga lupa belajar bagaimana menjadi suami yang bisa menjadi teman dan belahan jiwa yang penuh kehangatan kepada istri. Kl saya dengan posisi seperti Nur yang sudah serba terjepit seperti itu, memang lebih memilih untuk bergerak sendiri. Toh Nur seperti itu sama sekali tidak ada niatan untuk menjatuhkan harga diri suaminya. Justru Nur ingin menunjukkan kepada suaminya kl dia sebenarnya seorang istri yang bisa dibanggakan oleh suaminya. Kl kejadiannya akhirnya jadi seperti ini, itu hanya masalah miss komunikasi dan juga adanya kontaminasi konspirasi.
Catat, Yigit... Profesi model itu bukan pelacur. Jadi silakan untuk selanjutnya, berdiskusilah yang bijak dengan istrimu. Berilah penjelasan dan pengertian yang logis seandainya kau memang tidak mengizinkan Nur meniti karier modelnya. Akan tetapi apabila seandainya Nur bisa memegang komitmen dan menunjukkan kesungguhannya, berilah kesempatan untuk istrimu mengembangkan kariernya. Jangan kau sangsikan lagi kesetiaan cintanya kepadamu, bahkan untuk selama ini kau penjarakan dia dan hatinya di antara segala keruwetan rumah besarmu, Nur masih selalu punya cara untuk mengagumimu dan tak henti tersenyum bahagia untukmu.
Lanjut ke masalah yang tak kalah pelik lainnya. Ketika akhirnya tabir yang selama ini menutupi kebenaran di memori Iclal sudah tersibak semua, masihkah kau akan meninabobokkan anakmu itu dalam mimpi-mimpi indah yang ternyata hanya pepesan kosong, Nyonya?? Bahkan dari apa yang diutarakan oleh Iclal semalam, dia sebenarnya sudah sangat menyadari bahwa perkawinannya dengan Yigit memang sudah tidak bermasa depan dan hanya akan menjadi mimpi buruk untuk semuanya. Anakmu juga tidak menyalahkan mantan suaminya atas insiden kecelakaan yang membuatnya mengalami koma selama tiga tahun. Pendek cakap, Iclal sudah sangat menyadari kekalahannya di hadapan Yigit Kozan.
Kau mau apalagi, Nyonya? Kau ibarat sutradara yang menciptakan film yang buruk untuk masa depan anak-anakmu. Maksud hati ingin membahagiakan anak tapi apa daya jika selanjutnya malah keserakahan yang menguasai. Saya berharap, kau bisa lebih mengatur permainanmu secara lebih rapi dan tidak semakin menggali lubang yang lebih dalam untuk Iclal. Tapi susyahhhh ya kyknya, Nyonya apabila melihat serangkaian track record kebusukanmu sebelum-sebelumnya. Kita tunggu z apa ulahmu selanjutnya untuk meredam Iclal yang sudah pulih seluruh kesadarannya.
Sudah FIX sekarang, Nyonya Aytul!!! Atau mo mengurus konspirasi jahatmu dulu dengan Elmas berkaitan jebakan untuk istri keponakanmu? Cepetan diurus, Nyonya sebelum nanti akhirnya Yigit akan mendengar segalanya. Untuk Elmas juga... Memang bros itu terlihat mahal dan elegan gitu ya? Ahh, biasa z lagi, terlebih yang memakai hanya perempuan simpanan sekelas Elmas. Meski saya juga jengah dan muak kepada Nazan, tapi untuk kali ini saya mo lihat dua perempuan kelas ayam sayur ini bertarung ‘adu harga’ siapa yang paling layak dilabeli berharga dan siapa yang pantas disebut tak berharga alias murahan.
Cahit..Cahit... Kl sudah begini, kau seperti balik lagi menjadi seorang kakak yang justru akan menambah masalah bagi Yigit.
Edisi Rabu Kelabu, AVers karena agaknya sampai beberapa episode ke depan kita masih akan disuguhi kecemburuan Yigit plus ‘gaya baper’nya, yang makin seenaknya sendiri kepada sang istri. Hehhe... Penasaran kan?? Yuk ahhh... Salam hangat.
Categories: Antara Nur & Dia
0 comments:
Posting Komentar