\

Jumat, 18 Desember 2015

Posted by Unknown on 06.48.00 No comments
#‎AniesWidiyarti_MengorbankanHatiMemertahankanCintaSejati_AntaraNurDanDia17‬ Sedari awal saya mengikuti kisah nan memesona hati ini, saya selalu menyukai scene di mana Cahit dan Yigit terlibat pembicaraan berdua, ketika mereka saling mencurahkan masalah dan mengurai benang kusut di hati, di tengah sikon keluarga yang serba tidak mendukung.

Meskipun seringkali Cahit terlihat lemah dan angin-anginan, tidak mengurangi kecintaan saya ketika dia berada di samping Yigit. Adikmu tidak membutuhkanmu layaknya Gotham City membutuhkan Bruce Wayne sebagai Batman untuk menumpas segala kejahatan, Cahit. Yigit akan selalu merindukan dan membutuhkanmu layaknya adik yang akan selalu memuja dan menghormati sang kakak. Kau boleh z kalah kharisma dan kedudukan dari Yigit, tapi Yigit selalu butuh berlari kepadamu untuk sekadar mencari perlindungan, pembelaan diri, dan kasih sayang yang sesungguhnya dari keluarga.

Seharusnya masa lalu yang sulit dan serba menghimpit bisa membuat kalian berdua semakin solid.

So, Cahit... Berhentilah menjadi pecundang untuk dirimu sendiri dan juga keluarga. Yigit membutuhkanmu lebih dari yang kau bayangkan. Apa kau tidak melihat tadi malam adikmu begitu terlihat rapuh dan 'sakit'? Bahkan akhirnya Yigit mengurai tentang kerinduannya pada sang istri yang terpaksa terus ditutupi hanya karena merasa terancam setiap saat diawasi oleh bibi yang tidak tahu diri.

Dukunglah adikmu, Cahit... Buat dia merasa nyaman dan bangga bahwa ia memiliki kau di sampingnya. Ahh... Yigit... Bahkan ketika hatimu menjerit, kau masih z harus memikirkan perasaan orang lain. Terbersit bahagia ketika pada akhirnya melihat kau begitu nekadnya mendatangi Haidar, demi menyelamatkan hati. Tapi semua menjadi terkesan arogan dan serba kisruh, ketika maksud dari yang sebenarnya kau lakukan itu masih tertutup kabut, Yigit.

Nurrrrr... Masih kuatkah kau bertahan untuk membagi suamimu dengan Iclal? Yang jelas resikonya, tiap kali kau mencegah Yigit untuk membuka yang sebenarnya, akan lebih panjang juga sabar yang kau butuhkan. Ibarat kata untuk kalian berdua, maju kena, mundur apalagi. Sakit sekali melihatmu dan Yigit seperti halnya pasutri pesakitan di tengah keluarga sendiri. Ketika yang dibutuhkan lebih dari belaian dan usapan lembut di rambut dan pipi, kau dan suamimu justru tidak leluasa untuk saling memandang, menghantarkan rindu via sorot mata. Bahkan ketika suamimu menggandeng tanganmu, terkesan yang tinggal di hati justru hanya perasaan takut dan tidak percaya diri.

Ya Tuhan... Bahkan untuk suaminya sendiri Nur masih takut untuk tersenyum dan membatasi diri, demi untuk menjaga harga diri Yigit dan juga menyelamatkan hatinya. Jangan kau sangsikan bagaimana jika perempuan sudah mencintai, mengiris-iris hati pun akan ia lakukan, demi melihat sang belahan jiwa merasa tenang dan nyaman. Meski yang terlihat di luar tampak sangat berbeda, itu sudah persoalan yang berbeda. Sandiwara cinta yang akan semakin seru seiring deraan ujian yang menyerbu.

Dan kau Elmas... Hahahaaa... Bersiap-siaplah kau semakin merasa iri dan dengki dengan sepupumu sendiri. Ternyata yaaa, benar sekali dugaan saya. Cahit itu hanya pelarian setelah Yigit Kozan terlihat terlalu sukar dalam jangkauanmu. Kau terlalu remeh, Elmas untuk sekadar bermimpi menjadi seorang Kozan. Sudah cukup satu Nazan untuk menjadi seorang menantu yang menggerogoti kehormatan keluarga. Jika ditambah kau masuk lagi, bisa-bisa kerajaan yang dibangun oleh Yigit Kozan akan cepat berakhir dalam kebangkrutan.

Dan saya juga semakin jengkel ketika melihat Hafize yang tidak kunjung menyadari bahwa daripada ia repot dan makan hati mengurus jodohnya Nur, akan lebih bijak jika ia mendahulukan Elmas sebagai prioritas utamanya. Anak perempuanmu itu sudah terlalu nranyak dengan rasa penasaran sekaligus serakahnya, Hafize. Tunggu sampai kau tahu yang sebenarnya, Elmas... Dan lihatlah betapa akan lebih menyakitkanmu daripada tamparan Nur semalam. Yigit Kozan yang diam-diam kau idamkan sudah mengunci hatinya hanya dan untuk sepupu cantikmu seorang.

Hahha... Elmas..Elmas... Seperti yang kau gumamkan semalam, memang kau hanya menang lebih baik dari Iclal. Menang karena setidak-tidaknya kau lebih waras dari mantan istri Yigit Kozan itu. Lalu apa kabarnya Ny Aytul? Ayo, Nyonya... Beraktinglah yang lebih dari sempurna untuk mengikuti segala kemauan dan jalan pikiran Iclal. Hahha... Silakan menumpuk kebohongan dan anakmu pun selamanya akan menjadi putri tidur yang berjalan dalam bayang-bayang. Entah apa yang kau cari, Nyonya... Andaikata sekarang kau memutuskan untuk mengakhiri semua kebohongan, saya yakin seorang Yigit Kozan tidak akan membiarkanmu kelaparan dan jatuh melarat. Tetapi kau rupanya terlalu serakah dan tak tahu diri, Nyonya. 

Ya sudahlah... Jangan kau bilang saya tidak berperikemanusiaan, jika kau sendiri z masih begitu memprihatinkan dengan hatimu sendiri. Edisi Jum'at Semangat, AVers semuanya.... Semoga selalu semangattttt ya untuk kalian smua.... Salam hangat
Categories:

0 comments:

Posting Komentar