#AniesWidiyarti_MengorbankanHatiMemertahankanCintaSejati_AntaraNurDanDia17
Sedari awal saya mengikuti kisah nan memesona hati ini, saya selalu
menyukai scene di mana Cahit dan Yigit terlibat pembicaraan berdua,
ketika mereka saling mencurahkan masalah dan mengurai benang kusut di
hati, di tengah sikon keluarga yang serba tidak mendukung.
Meskipun
seringkali Cahit terlihat lemah dan angin-anginan, tidak mengurangi
kecintaan saya ketika dia berada di samping Yigit. Adikmu tidak
membutuhkanmu layaknya Gotham City membutuhkan Bruce Wayne sebagai
Batman untuk menumpas segala kejahatan, Cahit. Yigit akan selalu
merindukan dan membutuhkanmu layaknya adik yang akan selalu memuja dan
menghormati sang kakak. Kau boleh z kalah kharisma dan kedudukan dari
Yigit, tapi Yigit selalu butuh berlari kepadamu untuk sekadar mencari
perlindungan, pembelaan diri, dan kasih sayang yang sesungguhnya dari
keluarga.
Seharusnya masa lalu yang sulit dan serba menghimpit bisa
membuat kalian berdua semakin solid.
So, Cahit... Berhentilah menjadi
pecundang untuk dirimu sendiri dan juga keluarga. Yigit membutuhkanmu
lebih dari yang kau bayangkan. Apa kau tidak melihat tadi malam adikmu
begitu terlihat rapuh dan 'sakit'? Bahkan akhirnya Yigit mengurai
tentang kerinduannya pada sang istri yang terpaksa terus ditutupi hanya
karena merasa terancam setiap saat diawasi oleh bibi yang tidak tahu
diri.
Dukunglah adikmu, Cahit... Buat dia merasa nyaman dan bangga bahwa
ia memiliki kau di sampingnya. Ahh... Yigit... Bahkan ketika hatimu
menjerit, kau masih z harus memikirkan perasaan orang lain. Terbersit
bahagia ketika pada akhirnya melihat kau begitu nekadnya mendatangi
Haidar, demi menyelamatkan hati. Tapi semua menjadi terkesan arogan dan
serba kisruh, ketika maksud dari yang sebenarnya kau lakukan itu masih
tertutup kabut, Yigit.
Nurrrrr... Masih kuatkah kau bertahan untuk
membagi suamimu dengan Iclal? Yang jelas resikonya, tiap kali kau
mencegah Yigit untuk membuka yang sebenarnya, akan lebih panjang juga
sabar yang kau butuhkan. Ibarat kata untuk kalian berdua, maju kena,
mundur apalagi. Sakit sekali melihatmu dan Yigit seperti halnya pasutri
pesakitan di tengah keluarga sendiri. Ketika yang dibutuhkan lebih dari
belaian dan usapan lembut di rambut dan pipi, kau dan suamimu justru
tidak leluasa untuk saling memandang, menghantarkan rindu via sorot
mata. Bahkan ketika suamimu menggandeng tanganmu, terkesan yang tinggal
di hati justru hanya perasaan takut dan tidak percaya diri.
Ya Tuhan...
Bahkan untuk suaminya sendiri Nur masih takut untuk tersenyum dan
membatasi diri, demi untuk menjaga harga diri Yigit dan juga
menyelamatkan hatinya. Jangan kau sangsikan bagaimana jika perempuan
sudah mencintai, mengiris-iris hati pun akan ia lakukan, demi melihat
sang belahan jiwa merasa tenang dan nyaman. Meski yang terlihat di luar
tampak sangat berbeda, itu sudah persoalan yang berbeda. Sandiwara cinta
yang akan semakin seru seiring deraan ujian yang menyerbu.
Dan kau
Elmas... Hahahaaa... Bersiap-siaplah kau semakin merasa iri dan dengki
dengan sepupumu sendiri. Ternyata yaaa, benar sekali dugaan saya. Cahit
itu hanya pelarian setelah Yigit Kozan terlihat terlalu sukar dalam
jangkauanmu. Kau terlalu remeh, Elmas untuk sekadar bermimpi menjadi
seorang Kozan. Sudah cukup satu Nazan untuk menjadi seorang menantu yang
menggerogoti kehormatan keluarga. Jika ditambah kau masuk lagi,
bisa-bisa kerajaan yang dibangun oleh Yigit Kozan akan cepat berakhir
dalam kebangkrutan.
Dan saya juga semakin jengkel ketika melihat Hafize
yang tidak kunjung menyadari bahwa daripada ia repot dan makan hati
mengurus jodohnya Nur, akan lebih bijak jika ia mendahulukan Elmas
sebagai prioritas utamanya. Anak perempuanmu itu sudah terlalu nranyak
dengan rasa penasaran sekaligus serakahnya, Hafize. Tunggu sampai kau
tahu yang sebenarnya, Elmas... Dan lihatlah betapa akan lebih
menyakitkanmu daripada tamparan Nur semalam. Yigit Kozan yang diam-diam
kau idamkan sudah mengunci hatinya hanya dan untuk sepupu cantikmu
seorang.
Hahha... Elmas..Elmas... Seperti yang kau gumamkan semalam,
memang kau hanya menang lebih baik dari Iclal. Menang karena
setidak-tidaknya kau lebih waras dari mantan istri Yigit Kozan itu. Lalu
apa kabarnya Ny Aytul? Ayo, Nyonya... Beraktinglah yang lebih dari
sempurna untuk mengikuti segala kemauan dan jalan pikiran Iclal.
Hahha... Silakan menumpuk kebohongan dan anakmu pun selamanya akan
menjadi putri tidur yang berjalan dalam bayang-bayang. Entah apa yang
kau cari, Nyonya... Andaikata sekarang kau memutuskan untuk mengakhiri
semua kebohongan, saya yakin seorang Yigit Kozan tidak akan membiarkanmu
kelaparan dan jatuh melarat. Tetapi kau rupanya terlalu serakah dan tak
tahu diri, Nyonya.
Ya sudahlah... Jangan kau bilang saya tidak
berperikemanusiaan, jika kau sendiri z masih begitu memprihatinkan
dengan hatimu sendiri. Edisi Jum'at Semangat, AVers semuanya.... Semoga
selalu semangattttt ya untuk kalian smua.... Salam hangat
Categories: Antara Nur & Dia
0 comments:
Posting Komentar