Diiring hujan nan lebat, disambut padamnya aliran listrik, dan hny ditemani temaram cahaya lilin, duh ya Tuhan... Kau anugrahkan suasana dan aroma memesona itu untuk pasangan yg benar2 kau berkahi. Bantal dan aksi pillow war nya hny sarana pemecah kebuntuan, tp ketika Nur berucap, "... Aku telah memaafkanmu, Yigit...", inilah sang pembuka bunga bahtera yg mereka nantikan selama ini. Nurrrrrrr... Sukaaaaa dgn inisiatif dan keterbukaanmu mengajak Yigit mengarungi hal2 yg romantis dan membahagiakan semalam.
Rupanya kau tlah bnr2 memahami suamimu... Yigit yg terlihat kaku, posesif, dan berhati keras, terlihat melembut dan penuh cinta ketika kau menawarkan cinta di hadapannya, Nur... Dan lihatlah kalian berdua seusai menikmati kebahagiaan itu semalaman, bahkan orang buta sekalipun bisa melihat dan membaca kalian dgn jelas, kl cinta itu sdh sedenikian menyatu. Yigittttttt... Seolah-olah skr matamu pun berbicara, bahwa kau semakin tidak bisa melepaskan Nur.
Duh, pelukan dr belakang ktk kau sibuk dgn harumnya aroma rambut sang istri, sorot matamu itu lhoooh... Hahahaaa...
Dan kau, Nur... Mata indahmu semakin tampak bersinar, pipimu beranjak merekah spt apel yg bru z dibelah, auramu terlihat makin bercahaya... Pantesan takut ketahuan ya, Nur... Karena kebahagiaan yg satu ini mmg susah untuk disangkal atau disembunyikan... Tapi sejurus kmdn, ketika kau terlibat pembicaraan dgn Iclal, sy kembali mengelus dada, Nur... Kau itu istri sahnya Yigit, kau lebih dr pantas unt merasakan kebahagiaan dan menerima hak2 sbg belahan jiwa seorang Yigit Kozan, tp entah krn halusnya perasaanmu, malah justru kau spt merasa ketakutan dan berdosa di hadapan Iclal.
Kau tdk mengkhianati Iclal atau siapapun, sayang... Justru kau akan berdosa jika tidak mengecap dan meleburkan kebahagiaan tsb bersama suamimu. Urusan Iclal, Tuhan lebih tahu apa yg pantas untuk porsinya, Nur. Iclal..Iclal, urusilah Elmas z ituhhh.. Elmas yg sdh trll kebelet jd nyonya besar Keluarga Kozan... Sabarrrrr ya, Hafize... Anak perempuanmu itu mmg paling mahir kyknya untuk menjatuhkan nama baik keluarga.
Dan Cahitttttttt... Itulah yg seharusnya sll kau lakukan untuk adik2mu... Kakak yg bisa dijadikan petuah dan sarang nasehat untuk Yigit dan Yarren. Persetan dulu dgn ulah perselingkuhanmu, Cahit.... Karena setidak-tidaknya kau tlah berhasil meredam Yigit yang begitu mencintai resiko bahaya hny demi kepentingan bisnisnya.
Ingatlah sll nasehat kakakmu, Yigit. Bahwa kau skr mempunyai dua orang yg sangat berharga, yg sll membutuhkan cinta, kehadiran, dan perlindunganmu sepenuhnya. Patri sll dalam hatimu apa yg dulu sempat diungkapkan istrimu kepadamu. Kau hrs sll menjaga dirimu, Yigit.
Demi kau, demi, Mert, dan demi Nur. Jadilah lelaki yg sejati untuk orang2 yg dicintai. Jangan hanya mengejar dendam dan obsesi pekerjaan yg justru akan membahayakan bagi semuanya.
Edisi Jum'at Semangat... Have a nice long weekend, AVers. Salam hangat.
Categories: Antara Nur & Dia
0 comments:
Posting Komentar