\

Kamis, 24 Desember 2015

Posted by Unknown on 09.24.00 No comments
#‎AniesWidiyarti_CemburuKepalangSetanTapiAbaiMempedulikan_AntaraNurDanDia23‬ Aah, Yigit... Entah kenapa daripada mengomentari aksimu menghajar Sinan, sy lebih suka untuk menggerutuimu sebentar... Hhheeeeiiissttt... Tak usahlah lagi berpanjang marah dgn adik iparmu, krn sy sbnrnya sungguh memakluminya hingga sampai Sinan nekad melakukan tindak kurang ajar melecehkan Nur.
Bagaimanapun ia merasa sangat menyayangi kakaknya dan tidak rela melihat Iclal yg sedang tiada daya tetapi malah laki-laki yg dicintainya tidak menghiraukannya... Kini ketika dia mencoba meluapkan sgl amarahnya, jangan ditanya bagaimana dengan perwujudannya...

Yigit.. Yigit, kpn lagi akan melihatmu sebrutal tadi malam kl Sinan tdk bnr2 mengusikmu dgn membuat Nur terlihat bnr2 dilecehkan... Lama2 sy jadi senewen juga kl tiap kali Nur di sana sedang sekuat tenaga menahan rasa cemburunya, mengolahnya menjadi rasa sabar yg benar2 luar biasa, sementara di seberang kau malah mematung dan membiarkan z tiap kali Iclal berusaha mencumbu dan berlaku mesra pada dirimu. Duh, aduh... Hati memang sudah terkunci rapat di tiap2 dasar, tapi siapa yg betah jika setiap hari disuguhi ujian melebarkan hati?? Istrinya siapa, simpanannya yg mana??

Ahh, Yigit... Lama2 mmg niatmu bnr2 memenjarakan hati dan cintanya Nur. Ya ibarat kata, di penjara dapat fasilitas gratisnya makan-minum-mandi-cuci-kakus. Oh ya lupa, fasilitas baju tahanan. Yg lain2, pikir z sendiri!!! Ya itulah Yigit Kozan, yg triak2 cinta matinya selangit, yg ktk ingin ditinggal pergi istri berasa ingin mati dan memaksa bunuh diri, yg ktk sedikit z istrinya tertiup angin, berasa kemarahan sang suami melebihi badai yg menggoncang... Tp cobalah lihatlah dirimu lagi, Yigit... Sudah seberapajauhkah kau mampu membahagiakan dan melaksanakan hak dan kewajibanmu sbg seorang suami? Kau trll sibuk dgn kaku dan kemarahanmu, Yigit... Lama-kelamaan cintamu kpd Nur seakan-akan justru menyesakkannya. Kau menuntut Nur untuk memahamimu, tp kau sendiri apa?

Terkadang Tuhan menitipkan sebuah teguran kpd kita lewat perbuatan yg dilakukan orang lain. Sinan yg serasa iseng dan trll melecehkan dgn ulah membelikan Nur baju bisa jadi itu cara Tuhan untuk menyentilmu, Yigit. Eeeaalllahh, alih2 marah dgn kmdn menyeret istri pergi ke butik ternama, ini malah suami menuduh istri yg b'genit2 ria. Mmgnya istrimu itu Elmas apa ya?? Hrsnya Nur itu bisa belajar b'manja2 dan merajuk pd suaminya unt sekadar menuntut hak2nya.. Tp krn kau tiap kali datang padanya lebih sibuk dgn kemarahanmu, mana sempat istrimu menunjukkan sgl galau dan keluh-kesahnya.

Key, Yigit... Tak usahlah kau berpanjang dendam dgn Sinan, dia hny sebatas seorang adik yg sungguh sangat peduli dgn kakaknya. Terbukti, setelah dia tahu ada apa kau dgn Nur sbnrnya, dia lebih memilih pergi dan mendiamkan sglnya. Sinan itu baik, Yigit. Dia sadar posisinya dan juga keluarganya yg menggantungkan hidup kepadamu. Jgn kau trll sibuk membenci dan mengutuki Sinan. Krn lagi2 mmg dirimu sendiri yg bermasalah dgn rasa cemburu, tp minim mempedulikan bgmn menjaga dan membuat nyaman istri. Ya iya, belum sempat meminta maaf sdh berprasangka buruk dgn Nur, kau malah sdh menghadiahinya lagi dgn kekecewaan krn melihatmu tak kuasa menghindar dr kecupan di sisi bibir dari sang mantan. Lihatlah istrimu di sana dgn matanya yg indah, tp b'kaca2 krn hrs mengantarkan kepergian suami ke luar kota dgn menahan cemburu yg menyakitkan.

Dan kau, Yigit... Spt biasanya kau malah berlalu dgn keangkuhanmu sendiri. Sabarrrrrrr ya, Nur... Harusnya amplop uang dr Iclal kmrn kau lemparkan ke muka suamimu z... Drpd kau mengembalikannya lewat Ny Aytul...

Happy Holiday, AVers smuanya... Edisi Kamis Romantis. Semoga esok ulasannya bisa berganti dgn suasana yg lebih cerah dan membahagiakan. Ihirrrrrrrr... Can't hardly wait for the pillow war!!!
Categories:

0 comments:

Posting Komentar