#AniesWidiyarti_CemburuKepalangSetanTapiAbaiMempedulikan_AntaraNurDanDia23
Aah, Yigit... Entah kenapa daripada mengomentari aksimu menghajar
Sinan, sy lebih suka untuk menggerutuimu sebentar... Hhheeeeiiissttt...
Tak usahlah lagi berpanjang marah dgn adik iparmu, krn sy sbnrnya
sungguh memakluminya hingga sampai Sinan nekad melakukan tindak kurang
ajar melecehkan Nur.
Bagaimanapun ia merasa sangat menyayangi kakaknya
dan tidak rela melihat Iclal yg sedang tiada daya tetapi malah laki-laki
yg dicintainya tidak menghiraukannya... Kini ketika dia mencoba
meluapkan sgl amarahnya, jangan ditanya bagaimana dengan
perwujudannya...
Yigit.. Yigit, kpn lagi akan melihatmu sebrutal tadi
malam kl Sinan tdk bnr2 mengusikmu dgn membuat Nur terlihat bnr2
dilecehkan... Lama2 sy jadi senewen juga kl tiap kali Nur di sana sedang
sekuat tenaga menahan rasa cemburunya, mengolahnya menjadi rasa sabar
yg benar2 luar biasa, sementara di seberang kau malah mematung dan
membiarkan z tiap kali Iclal berusaha mencumbu dan berlaku mesra pada
dirimu. Duh, aduh... Hati memang sudah terkunci rapat di tiap2 dasar,
tapi siapa yg betah jika setiap hari disuguhi ujian melebarkan hati??
Istrinya siapa, simpanannya yg mana??
Ahh, Yigit... Lama2 mmg niatmu
bnr2 memenjarakan hati dan cintanya Nur. Ya ibarat kata, di penjara
dapat fasilitas gratisnya makan-minum-mandi-cuci-kakus. Oh ya lupa,
fasilitas baju tahanan. Yg lain2, pikir z sendiri!!! Ya itulah Yigit
Kozan, yg triak2 cinta matinya selangit, yg ktk ingin ditinggal pergi
istri berasa ingin mati dan memaksa bunuh diri, yg ktk sedikit z
istrinya tertiup angin, berasa kemarahan sang suami melebihi badai yg
menggoncang... Tp cobalah lihatlah dirimu lagi, Yigit... Sudah
seberapajauhkah kau mampu membahagiakan dan melaksanakan hak dan
kewajibanmu sbg seorang suami? Kau trll sibuk dgn kaku dan kemarahanmu,
Yigit... Lama-kelamaan cintamu kpd Nur seakan-akan justru
menyesakkannya. Kau menuntut Nur untuk memahamimu, tp kau sendiri apa?
Terkadang Tuhan menitipkan sebuah teguran kpd kita lewat perbuatan yg
dilakukan orang lain. Sinan yg serasa iseng dan trll melecehkan dgn ulah
membelikan Nur baju bisa jadi itu cara Tuhan untuk menyentilmu, Yigit.
Eeeaalllahh, alih2 marah dgn kmdn menyeret istri pergi ke butik ternama,
ini malah suami menuduh istri yg b'genit2 ria. Mmgnya istrimu itu Elmas
apa ya?? Hrsnya Nur itu bisa belajar b'manja2 dan merajuk pd suaminya
unt sekadar menuntut hak2nya.. Tp krn kau tiap kali datang padanya lebih
sibuk dgn kemarahanmu, mana sempat istrimu menunjukkan sgl galau dan
keluh-kesahnya.
Key, Yigit... Tak usahlah kau berpanjang dendam dgn
Sinan, dia hny sebatas seorang adik yg sungguh sangat peduli dgn
kakaknya. Terbukti, setelah dia tahu ada apa kau dgn Nur sbnrnya, dia
lebih memilih pergi dan mendiamkan sglnya. Sinan itu baik, Yigit. Dia
sadar posisinya dan juga keluarganya yg menggantungkan hidup kepadamu.
Jgn kau trll sibuk membenci dan mengutuki Sinan. Krn lagi2 mmg dirimu
sendiri yg bermasalah dgn rasa cemburu, tp minim mempedulikan bgmn
menjaga dan membuat nyaman istri. Ya iya, belum sempat meminta maaf sdh
berprasangka buruk dgn Nur, kau malah sdh menghadiahinya lagi dgn
kekecewaan krn melihatmu tak kuasa menghindar dr kecupan di sisi bibir
dari sang mantan. Lihatlah istrimu di sana dgn matanya yg indah, tp
b'kaca2 krn hrs mengantarkan kepergian suami ke luar kota dgn menahan
cemburu yg menyakitkan.
Dan kau, Yigit... Spt biasanya kau malah berlalu
dgn keangkuhanmu sendiri. Sabarrrrrrr ya, Nur... Harusnya amplop uang
dr Iclal kmrn kau lemparkan ke muka suamimu z... Drpd kau
mengembalikannya lewat Ny Aytul...
Happy Holiday, AVers smuanya... Edisi
Kamis Romantis. Semoga esok ulasannya bisa berganti dgn suasana yg
lebih cerah dan membahagiakan. Ihirrrrrrrr... Can't hardly wait for
the pillow war!!!
Categories: Antara Nur & Dia
0 comments:
Posting Komentar