\

Selasa, 05 Januari 2016

Posted by Unknown on 11.30.00 No comments


#AniesWidiyarti_EdisiRemahanYangTercecerAntaraNurDanDia_9 Ketemu lagi di edisi remah-remah. Kali ini saya mo ngomongin yang seksi-seksi lagi, hahahaaa... Hhmmm... Saya mo rumpiin tentang marah-marahnya seorang Yigit Kozan. 

Yuhuuuuu...Kl mo dibilang ini seksi jenis baru, ya bolehlah... Seksi yang justru akan muncul bukan melulu karena perwujudan fisiknya yang memang sangat menarik, tapi justru seksi yang mendadak muncul justru karena karakter marah-marah yang melekat pada tokoh Yigit Kozan. Duh, Tolga... Kamu keren banget sieeeee menerjemahkan apa kemauan kreator dan sutradara... Seolah-olah kemarahan yang ditunjukkan Yigit itu adalah marah-marah yang ada nyawanya. Marah-marah yang terbaca dari mata adalah macam-macam arti kemarahan, wkwkwkwkwkkk... Marah-marah karena cemburu, marah-marah karena rindu, marah-marah karena benci, dsb..dsb... Pokoknya marah-marah yang ‘sesuatu’. Belakangan memang kita masih dibikin gedhegggg dengan kemarahan dan egoisme yang bertubi-tubi dari Yigit kepada Nur, tapi coba lihatlah lebih seksama ketika Yigit marah-marah kepada istrinya... Ampun deh mata yang sedang marah-marah itu... Mata yang sedang marah-marah itu justru semakin menunjukkan cinta dan kepemilikan yang besar kepada Nur. Apapun penyebab kemarahannya, jika itu menyangkut tentang cinta dan istrinya, Yigit seperti selalu menyertakan sensasi yang tersendiri di dalam kemarahannya. Pun dengan yang terjadi di beberapa episode Antara Nur Dan Dia belakangan ini, bukankah kemarahannya justru timbul karena dia merasa diabaikan oleh sang istri?? Dalam artian, diabaikan ketika Nur tidak mau mendengarkan nasehatnya ketika dulu pertama punya niatan ingin bekerja sendiri. Ya sudah, jadinya sekarang seolah-olah Yigit ceritanya mau memberikan pelajaran kepada istrinya, jangan sekali-kali untuk mengabaikannya lagi. Suamimu ingin melihat kau selalu mendengarkannya, Nur... Suamimu ingin terlihat bahwa memang dia punya hak kuasa atas dirimu, untuk melindungimu, dan juga membahagiakanmu. Jadi marah-marahnya Yigit belakangan ini justru karena ia merasa terluka dan malu karena sebagai suami dia belum bisa membahagiakanmu dan justru membuat istrinya jadi bahan bulan-bulanan orang banyak. Hhmmm... Benar-benar marah yang bikin mupenggg dan kangen tuh yang kayak Tolga perankan untuk Yigit Kozan, wkwkwkwkkk...  Pokoknya selama marah-marah dan mata itu bisa saling sinkron untuk menguatkan alur cerita yang dimaksudkan, saya akan selalu mendukungmu untuk marah-marah, Yigit Kozan. Yang marah-marah, yang kaku-kaku, dan yang rindu dengan sentuhan cinta di sepanjang usianya, itulah Yigit Kozan yang seksinya luar biasa. Kiranya karena kepiawaiannya menghidupkan peran Yigit Kozan, kita tak selalu mentog membicarakan tentang Tolgahan Sayisman sebatas cerita six pack body mantan pemenang ManHunt International. Tak jua melulu membicarakan tentang kisah asmaranya yang bolak-balik ganti pasangan. Karena saya lebih tertarik untuk membicarakan seksinya Yigit Kozan dengan marah-marahnya yang beraroma cemburu dan rindu. Atau lebih tepatnya mata serta marah-marahnya. Sorot pandangan mata yang senantiasa mewakilkan sesuatu di antara marah-marahnya. Marah yang sayang atau marah karena benci, mata Yigit Kozan selalu bisa membedakannya. 

Jadi, Nur... Nikmatilah kemarahan suamimu itu, karena itulah sebagian dari watak dan kekuatannya yang harus ikut kau terima dengan penuh kasih dan lapang dada. Hahahaa.. Sesungguhnya kemarahan itu muncul karena suamimu masih serba belajar untuk lebih memahamimu. Suamimu ingin menunjukkan, bahwa ia punya cinta dan kekhawatiran yang besar semenjak kehadiranmu di kehidupannya. Kekhawatiran akan kehilangan cinta yang sekalipun belum pernah ia rasakan, sampai akhirnya ia bertemu denganmu. Toh semarah-marahnya Yigit, dia tak pernah kekurangan cinta dan kerinduannya kepada istrinya. Hanya kelihatannya z keras kepala, padahal juga sebenarnya takut dan selalu membutuhkan Nur di sisinya. Xixixiii.. Makanya saya bilang marah-marahnya Yigit Kozan itu seksi. 

Key..ukey, AVers... Sekian dulu yaaa... Di lain kesempatan, kita bahas lagi tentang remah-remah yang menggelitik lainnya. Salam hangat.
Categories:

0 comments:

Posting Komentar