#AniesWidiyarti_ModelPencitraanAlaYigitKozan_AntaraNurDanDia31
Muak saya melihat Yigit ketika menyidang Nazan dan Elmas di ruangan kerjanya.
Kesannya serba sok-sokan. Sok paling bijaksana, sok paling benar, dan sok
kuasa. Lebih ketika berbicara dengan Cahit dan kepo masalah hubungan Cahit
dengan Elmas...
Hadddeh, Yigit... Lebih baik untuk beberapa saat kau diam z.
Biarkan orang lain di dalam rumahmu itu belajar dewasa dan menyelesaikan
sendiri masalah-masalahnya. Masak hidup segalanya harus berpusat dan bergantung
kepada Yigit Kozan. Haruskah kau juga tahu tiap tanggal berapa Nazan menstruasi
atau ada masalah-masalah apa ketika bibimu memasuki menopause nya??
Duh, Yigit... Saking banyaknya yang harus kau urusi
dan kau campuri, hingga sampai masalah hatimu sendiri kau terlalu gagap dan
gugup menghadapi. Bahkan ketika istrimu butuh untuk duduk bersama di sampingmu,
sekadar memberinya waktu untuk menjelaskan segala kesalahpahaman yang terjadi,
kau justru membalasnya dengan tatapan sinis dan sangat menyakitkan. Hahha...
Enak sekali ya dirimu... Gi sakit hati dengan istri, mantan istri seakan-akan
kau manfaatkan untuk membalaskan perihnya.
Cieeeeee... yang gi napak tilas
album kenangan dengan mantan, lupa tuh kemarin dulu sampai berdarah-darah
karena mainan pistol... Lhaah..hallah, Yigit Kozan... Sang jutawan yang ternyata
masih miskin dan sepi masalah percintaan. Pokoknya judulnya hanya aku dan aku
yang sakit hati dan tersakiti. Mana pernah Yigit memikirkan perasaan istrinya
yang selama ini hampir tiap hari, setiap saat tidak lepas dari dari kungkungan
cintanya.
Lama-lama niat Yigit untuk memenjarakan istrinya ko’ semakin
mendekati kenyataan. Boro-boro ko’ mau membahagiakan istrinya, dikasih
kepahitan tiada henti malah iya. Berasa kanak-kanak bgt gak sieeeee ketika
beranjak sedang ada konflik dengan istri, langsung rasanya mata malas untuk
melihat, pasang muka masam, dan terlihat jengah memandang...?? Bukannya
berusaha untuk menetralisir keadaan supaya masalah dan kesalahpahaman segera
mereda, tapi yang ada istri hanya disuguhi muka penuh kebencian.
Malu ahh ma
omongan dan kuasa. Semakin kau terluka dengan kesalahpahaman itu, justru
semakin memperlihatkan bahwa kau memang sangat mencintai Nur, Yigit. Tapi cinta
z tidak cukup untuk melanggengkan kehidupan pernikahan, pengertian dan komitmen
yang kuat jauh lebih diperlukan. Baru juga istrimu ingin bekerja, kau sudah
sedemikian terlukanya. Bagaimana dengan Nur yang masih senantiasa bertahan dan
selalu menunggumu meskipun dia tahu masih harus berbagi ranjang dengan mantan
istrimu??
Ahhh... Memang susah ngomong dengan laki-laki yang telat ketemu cinta
pertamanya... Bawaanya ngambek melulu, persis gadis-gadis remaja yang sedang PMS dan ditolak ma gebetannya. Saya malah gi semangat membicarakan
tentang Firat. Suka banget dengan karakternya yang ‘abu-abu’. Tak disangka,
Firat akan secepat itu mengaku pada Nur bahwa ia sangat mencintai Iclal dan
tidak ingin melihat perempuan yang dicintainya itu sakit hati. Entah ada maksud
apa ia bisa secepat itu jujur dengan Nur yang baru beberapa hari dikenalnya.
Tetapi dari apa yang dilakukan Firat seperti menyiratkan bahwa ia memang sedang
merencanakan sesuatu sekaligus mencium keganjilan di antara Nur dan Yigit.
Hahha.. Pujiannya kepada Nur tentang betapa sangat menarik dan cantiknya istri
sepupunya itu terasa begitu bermakna untuk ke depannya. Bahkan ketika berusaha
membantu Nur untuk menutupi kekisruhan iklan di depan Emin tadi, Firat
melakukannya langsung dengan percaya diri.
Firat yang terlihat simpatik tapi
tidak mata keranjang, ternyata lebih menyenangkan untuk diajak bicara cinta.
Entah ke depannya dia akan berlaku seperti apa, yang penting dia sekarang
terlihat lebih matang dan tahu pasti apa yang menjadi keinginan sejatinya.
Catatan pentingnya, entah kenapa lewat dua peran tambahan seperti halnya
kemarin Sinan dan sekarang lanjut ke Firat, justru berhasil ‘menelanjangi’ sisi
lemah Yigit Kozan. Lewat dua peran tersebut, Yigit berasa tidak berdaya meski
kelihatannya dia memenangkan segalanya. Via Sinan dan Firat, Yigit memang tak
lebih seperti layaknya pecundang cinta. Tak cinta kenapa dinikahi?
Hahahaaa...
Jika omongan antar sesama lelaki, stop bicara itu masalah balas budi dan tak
tega ini-itu, bla..bla..bla.. Basiiiii, Yigit!!! Bahkan sekarang sudah berhasil
menceraikan Iclal dan sudah menemukan perempuan sejatimu, kenapa kau justru
lebih terliat sebagai laki-laki beristri dua yang payah sana-sini mengurusi
keduanya. Belum lagi Iclal yang sekarang sudah resmi pulih ingatannya, mana
mungkin dia mau mundur begitu saja sementara sepanjang hidupnya dia begitu
terobsesi dengan Yigit Kozan.
Kl sudah judulnya obsesif, malu dan menjijikkan
tak lagi jadi halangan untuk mengejar dan mewujudkan segala keinginannya. Segala
cara pasti dia kerahkan agar Yigit tetap bersamanya, meski tanpa cinta. Nempel-nempel
dan cumbu-rayunya akan semakin syahdu dan merdu.
Diih, mendengar Iclal merayu
Yigit bahwa ia sangat merindukan bau tubuh mantan suaminya itu, kelu lidah
saya, berasa risih sekaligus jijik. Langsung yang teringat di pikiran saya
justru Nur dengan air matanya yang bercucuran karena menahan rindu kepada
suaminya. Sementara Yigit yang sudah digelayuti Iclal, haddeh... Pasang muak songong z neh, suami?!!
Untuk
Nazan dan Elmas, bersiaplah untuk pertarungan yang lebih alot lagi yaaaa... Gak
seru ahh kl hanya berakhir dengan permintaan maaf dari Nazan. Gak usah terlalu
didengarkan omongannya Yigit, toh dia sendiri masih semrawut dengan hidupnya
sendiri. Wkwkwkwkwkkk... Nur yang mulai mual-mual bukan bagaimana caranya
ditatap penuh kehangatan ketika berpapasan di pagi hari, eeaalllah malah sibuk
sendiri dengan tatapan mata sewot lanjut digandeng mesra ulat bulu. Kuat ya,
Nurrrrrr... Pasti bisa!!!
Edisi Tahun Baru 1 Januari 2016. Selamat Tahun Baru,
AVers. Semoga segalanya menjadi lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Tetap semangat dan tambah semangattttt. Salam hangat.
Categories: Antara Nur & Dia
0 comments:
Posting Komentar