#AniesWidiyarti_MaluYangSemakinMengangaKarenaManja_AntaraNurDanDia47
... Trus kl hapenya sudah dibuang ke laut, akan bisa mengobati jengkel di hati
begitu? Akan bisa menutup malu karena sang istri akhirnya harus dengan uangnya
sendiri untuk membeli smartphone baru
gitu? Trus..trus akan langsung membuat Nur mengurungkan niat kerjasama dengan
Firat berkaitan dengan karier modelnya??...
Hadddeh, Yigit... Kayak gini ko’
meneriaki manja dengan percaya dirinya ma istri... Justru kamu itu yang
belakangan seakan-akan makin menumpuk malu karena ulah-ulah manjamu. Salah
sendiri selama ini kau hanya sibuk menata kebenaranmu sendiri. Bagimu kl tidak
sesuai dengan kebenaranmu, itu adalah suatu kesalahan yang mutlak. Tak ada lagi
maaf, tidak ada lagi kompromi, bahkan istri hampir pasti dikacangin. Akan
tetapi, pun kau sedemikian sakleknya dalam beraturan, tapi sejujurnya kau sama
sekali tidak punya ketegasan.
Sakleknya kau dalam beraturan, tertutupnya kau
untuk kompromi dan pembicaraan, justru karena untuk menutupi malu dan menjaga
kewibawaanmu di depan Nur, Yigit Kozan!!! Kau selama ini memang bisanya hanya
marah-marah dan membentak-bentak Nur, alih-alih terus berusaha untuk meyakinkan
hatinya bahwa kau bisa dijadikan pengayom dan pelindungnya. Kau hanya sibuk
melarang ini-itu kepada istrimu, tapi tidak mampu untuk memberikan alasan yang
pasti dan relevan di balik pelarangan itu.
Harusnya ketika kau melarang istrimu
menekuni dunia model, kau carikan solusi yang lain untuknya, yang sekiranya
sesuai dengan kata hatimu dan Nur mampu melakukannya. Tetap tidak bisa hanya
nyaring di larangan, tapi lemah di solusi. Kl kau tidak tahan istrimu yang
jelita itu dinikmati oleh orang banyak, kau mau kan menawarkan untuk dia bisa
sekolah lagi, memilih jurusan yang sesuai keahliannya atau apalah...
Pokoknya
jangan yang hanya diam di rumah, tanpa kejelasan, selain hanya mengurus Mert.
Istrimu itu pintar, Yigit... Jangan kau sia-siakan bakat dan kepintarannya.
Atau kau takut bakal kesaing pintar dengan istri? Pikiran picik itu. Sejujurnya,
jauh di dalam lubuk hati Nur, dia mau melakukan apa saja perintahmu selama itu
membahagiakanmu, asal kau juga bisa tegas dengan semua pilihanmu. Nur itu
berpikirnya, bagaimana akan bisa memahami semua keinginanmu, jika tiap kali ia
bermaksud untuk mencoba mendekat kepadamu, kau malah seperti selalu membangun
jarak kepadanya.
Jika sedikit saja dia ingin menyampaikan sesuatu yang
kira-kira bertentangan dengan hatimu, langsung kau akan memarahinya, daripada
duduk bersama-sama mencari jalan tengahnya. Nur berpikir, tidak masalah kl kau
memang ingin menjaga perasaan mantan istrimu, tapi hargai juga perasaan istrimu
dengan bersikap tegas setiap kali Iclal sudah di luar batas. Bukankah kau ingin
Iclal segera sembuh dari penyakitnya?
Ya sudah, jangan memeliharanya dalam
mimpi yang semu. Ny Aytul ini juga bagaimana ya kepada Iclal??! Bukan bagaimana
caranya mulai melatih anaknya untuk belajar sedikit demi sedikit menerima
kenyataan tapi ko’ justru balik memanas-manasi anak sendiri untuk melakukan
perbuatan yang istilahnya merusak rumah tangga orang... Tidak kasihankah kau
melihat perkembangan Iclal sekarang, Nyonya?? Bukankah kau tidak selamanya bisa
mendampinginya di dunia, tetapi kenapa kau tidak segera mengajarkannya untuk
mandiri dan berpikir yang positif??!
Kasihan Iclal, Nyonya Aytul... Jika dia
seperti itu terus selama hidupnya, bukan hanya Nazan yang akan menertawakannya,
tapi semua orang pasti akan
melecehkannya. Harusnya kau ajari dia bahwa nama Kozan di belakang namanya itu
bukan segala-galanya. Kau ajari saja bagaimana cara mencintai yang seharusnya,
bukan cinta yang memaksakan asal ia suka, ia harus mendapatkannya.
Kau beruntung, Nyonya masih ada Firat yang
selalu mencintai anakmu. Daripada kau terlalu jauh ikut campur urusan cinta dan
jodoh anakmu, akan lebih bijaksana bila kau memang ingin memperbaiki keadaan, berikan
kesempatan kepada Firat untuk menunjukkan hatinya kepada Iclal. Bukan malah
sibuk mendeskriditkan Firat, seolah-olah dia tidak pantas untuk Iclal.
Heylooooo... Memang siapa anakmu sekarang, Nyonya? Hanya untuk bergaul di
kalangannya saja, dia tiada henti digunjingkan. Tapi, kenapa kau malah masih
berpikir kl Iclal layak untuk menjadi istri pangeran Kerajaan Monaco,
wkwkwkwkwkkk... Tunggu sampai Tuhan benar-benar akan menunjukkan kepadamu
bagaimana cara bersyukur yang seharusnya, Nyonya... Hidup harusnya memang tahu
batasan dan tidak serakah.
Tidak juga seperti Elmas yang seperti tidak kapok
setelah kemarin dulu begitu dipermalukan oleh Yigit. Bahkan ulahnya semakin
memalukan di depan Cahit. Begitu pun ketika di depan Nur. Makin seperti cacing
kepanasan saja dia sekarang kl di hadapan Nur. Pokoknya kl judulnya sudah
sirik, mesti bawaannya justru hanya kalah dan kalah. Karena yang sirik itu
hanya seorang pecundang. Kl memang ingin jadi pemenang dan bisa dipandang
dengan seutuhnya, ya berusahalah dengan cara-cara bersaing yang adil..fair gitu. Hehhe.. Bukan malah berlaku
asusila hanya demi status nama belakang yang sama dengan sepupunya. Xixixiii...
Dan akhirnya untuk Yigit, jangan lagi aku, aku, dan aku ya... Jangan lagi hanya
mencari benarnya sendiri. Jangan memusuhi istrimu sendiri padahal kau melakukan
segala yang kekanak-kanakkan tadi sebenarnya karena terlalu takut kehilangan
cintanya kan?? Hehhe..
Bersikaplah lebih hangat dan saling berbicaralah demi
untuk satu alasan, bisa berbahagia!!! Jangan sampai Nur akan mengatakan seperti
Jordin Sparks dalam lagunya yang berjudul “BattleField”,
... I never means to start a war..You
know I never wanna hurt you..Don’t even know we’re fighting for..Why does love
always feel like a battlefield..battlefield..battlefield...
Menuju dua
episode terakhir serial Antara Nur Dan
Dia, AVers... Tetap semangattttt yaaa... Berdoa saja, semoga season
keduanya tidak akan lama lagi bisa tayang di Indonesia. Aamiin. Salam hangat.
Categories: Antara Nur & Dia
0 comments:
Posting Komentar