#AniesWidiyarti_MembukaStatusMemohonRestu_AntaraNurDanDia43
Andai saja pertengkaran itu tidak terjadi dan andai saja perselisihan itu tidak
terdengar oleh telinga Yigit sendiri, mungkin rahasia Yigit-Nur sebagai pasutri
tidak akan pernah terungkap dengan lebih cepat di depan keluarga Tayyar-Hafize.
Beruntung juga hati Yigit mulai bisa mencair begitu melihat istrinya dipojokkan
oleh paman dan bibinya. Saya tidak bisa membayangkan jika Yigit tetap bersikukuh
untuk diam karena ia masih merasa terluka dengan Nur, meskipun melihat istrinya
sedang terkena fitnah oleh anggota keluarganya sendiri. Tetapi kau rupanya
mulai tergerak untuk memfungsikan peranmu sebagai suami yang sebenarnya,
Yigit.. Suami yang bisa menjadi pelindung dan penyelamat bagi istrimu, di saat
Nur membutuhkanmu untuk meyakinkan di depan keluarganya bahwa yang kalian
lakukan selama ini memang bukan zina. Alhamdulillah... Ikut happy, suami...
Melihat Yigit akhirnya bisa mencium tangan Hafize sebagai tanda bakti seorang
mantu laki-laki kepada orang yang sudah dianggap seperti ibu sendiri oleh
istrinya, rasanya haru sekaligus lega. Hhmmm... Seorang Yigit Kozan yang
memgenggam dunia dalam kepalan tangannya, ternyata masih senantiasa memegang
adat sopan-santun yang seharusnya... Bahkan Nur yang sedang berdiri di
sampingnya, ikut merasa bahagia dan bangga... Duh, Nur... Lika-likunya jadi
seorang pendamping sejati Yigit Kozan... Sakit dan makan hati yang
kemarin-kemarin karena berasa diabaikan dan disepelekan, jadi luruh seketika
begitu melihat Yigit dengan penuh komitmen dan keyakinan, berjanji di depan
keluarga istri, untuk membahagiakan istrinya, di antara konflik dengan Iclal
yang masih akan terus jadi pekerjaan rumah untuk rumah tangga mereka. Sukaaaa,
adegan yang memperlihatkan Yigit tiba-tiba mencium rambut Nur di tengah-tengah
Tayyar dalam ‘ceramah’nya, wkwkwkwkwkkk... Ech..ech, Tayyar... Makin hati-hati
kau sekarang kl ingin berulah dengan keponakan cantikmu, itu... Hahha... Ia Nur
Kozan lhoooh!!! Lebih baik sekarang kau bermanis-manis saja di depan Nur, kl
memang perlu belajar jadi penjilat z yang lebih ulung. Tayyar..Tayyar...
Seperti halnya perutmu yang semakin membesar dan hampir mustahil menjadi rata,
saya juga tidak yakin kau akan berubah langsung menjadi Tayyar yang bertobat
dan penuh kebaikan, meskipun kau sudah tahu kl keponakanmu itu Nyonya Besar di
rumah megah tempatmu bekerja. Akan tetapi, setidak-tidaknya kau harus terus
berusaha untuk ‘bermuka dua’, xixixiii... Selamat juga ya, Elmas... Akhirnya
kau memang harus terus merasa sirik dengan sepupumu... Dia dah diakui oleh
suaminya secara resmi tuh di depan keluargamu... Hahahaaa... Sekarang, kau
tinggal menjadi anak perempuan yang baik saja untuk ayahmu... Seperti yang
selalu dikatakan ayahmu, cuma Elmas yang baik sedunia. Preetttt... Elmas dan
Iclal, dua perempuan korban kebanggaan orang tuanya, akibatnya ketika pada
akhirnya sang anak menebar aib untuk keluarganya sendiri, para orang tua
terkesan masih ingkar luar biasa. Doh, Ny Aytul... Lebih baik segera saja buka
status hubungan anakmu sekarang bagaimana dalam kaitannya dengan Yigit...
Lama-lama saya jadi makin geliii dan miris kl melihat Iclal yang sekate-kate
dengan Nur.... Hadddeh.., Iclal... Sampai Firat juga harus ikut dibawa-bawa jadi
tersangka utama sekarang, wkwkwkwkkk... Tuh kan, malah jadinya kau sendiri yang
menjadi bahan gunjingan Firat tentang dirimu yang sebenarnya telah ditipu
habis-habisan oleh Yigit perkara cinta. Hobinya sok tahu masalah orang sieee,
padahal kenyataan yang sebenarnya, justru dirimu yang sekarang sedang jadi
bahan cibiran dan butuh untuk segera mendapat pertolongan. Firat sudah memegang
kartu as mu, Iclal... Jadi jangan kau coba-coba lemparkan dia ke dalam
persoalan Nur. Kl kau masih senantiasa ngeyel dengan Firat, siap-siap kau akan
diperlakukan bak wayang bersama-sama dengan Yigit dan Nur sebagai lakon
pemanasnya. Makanya, Ny Aytul... Tidak usah berpanjang ribut dengan Firat, toh
Firat sudah punya master plan untuk
semua permainannya. Tinggal tunggu waktunya z. Key, Yigit... Bersiaplah untuk
tantangan yang berikutnya... Kau boleh membentak-bentak Nur semaumu, tapi
peganglah selalu hatimu, jika cinta takkan pernah punah hanya karena tak pernah
lelah dengan marah-marah. Wkwkwkwkwkkk... Yigit Kozan ko’... Marah-marahnya
berbanding lurus dengan cinta matinya. Hahha... Nurrrrrrrr... Be patient, be
strong!!! Semangattttt, AVers... Salam
hangat.
Categories: Antara Nur & Dia
0 comments:
Posting Komentar