#AniesWidiyarti_FatamorganaPenyesalan_AntaraNurDanDia41
Nah bener kan apa yang saya bilang kemarin, yang katanya biz pulang dari Jerman
sudah merasa sangat menyesal karena menyakiti dan mengabaikan istrinya, ingin
segera memeluk dan menghabiskan waktu semalaman untuk menebus
kesalahan-kesalahan sebelumnya... Lhaah... Mana..mana coba bukti dan
realisasinya??
Eeeyaaa... Ternyata cuma euforia sesaat kan ‘Semangat
Jerman’nya...?! Euforia karena kebeneran saja, ketika di Jerman itu, si Mister
Baper merasa kangen seminggu tidak bertemu istri, jadi mau tidak mau perasaan
terpaksa dilonggarkan demi memenuhi hasratnya sendiri. Bukan yang sifatnya
menyesal karena benar-benar menyadari kl dianya sendiri penuh dengan kekurangan,
egois, dan semena-mena kepada istrinya selama ini. Jadi bisa dilihat akibatnya
kl menyesalnya hanya ;jadi-jadian’ saja... Melihat istrinya tidak minta izin (lagi)
kepadanya untuk menjadi cantik, sudah berasa di ubun-ubun emosinya.
Yigit..Yigit... Kenapa makin kanak-kanak saja dirimu??? Apa-apaan mengemis
permintaan maaf dari istri alih-alih merasa malu karena belum mampu
membahagiakannya?? Baguslah kl istrimu tidak mau memenuhinya, karena Nur merasa
permasalahannya yang sebenarnya bukan berhenti di kata “maaf”. Tak juga untuk
buru-buru bicara, kl memang belum siap untuk menyadari kesalahan sendiri dan
hanya mau menang sendiri. Nanti ujung-ujungnya malah akan semakin menyakiti.
Bicaralah ketika hati sudah mulai mendingin dan siap untuk saling introspeksi,
saling mengurai hati, dan saling menambal kesalahan dengan semangat untuk bisa
jadi lebih baik dari kedua belah pihak.
Ahh, Yigit... Kau memang hanya lancar
berbicara lewat kekerasan, giliran diajak untuk saling bertukar pikiran, malah
mendadak gagu dan jadi ‘ahli sejarah’ yang dangkal dan membosankan. Lama-lama
kl Nur kau tekan terus dengan masalah skandal baliho dan ‘perizinannya’, dia
akan semakin tahu celahnya untuk menyerang balik kepadamu. Lagian kau, saking
sibuknya mencari kekurangan Nur, sampai lupa kl selama ini kau sudah
menafkahimu istrimu secara seharusnya atau belum... Giliran sekarang Nur
mendapat kesempatan untuk mandiri dengan cara yang halal, senewen sendiri kan?!
Ya karena kau merasa dengan sendirinya kl selama menjadi istrimu, Nur tidak
pernah kau perhatikan secara layak dan seharusnya, Yigit. Seolah-olah kau malah
seperti hanya memenjarakannya di rumah
perkebunanmu yang dipenuhi dengan orang-orang yang sebenarnya perlu segera
memeriksakan diri ke psikiater.
Hadddeh... Yigit itu kl istilahnya orang Jawa
disebutnya ‘rak sumbud’. Yigit yang
selama ini hanya teriak marah-marah dan bentak-bentak Nur untuk komplain
ini-itu, melarang gak boleh begini-gak boleh begitu, tapi giliran ditagih
solusinya, Yigit tak pernah bisa menemukan solusi yang tepat dan tegas.
So, Nur... kl kau ingin tetap menerima
tawaran Firat sebagai model profesional, terima saja!!! Siapa tahu memang rezeki
dan peruntunganmu di situ. Masalah Yigit akan setuju atau tidak..dia akan terus
mengganggu atau merecokimu atau tidak, yang penting kau pegang teguh saja prinsip
asal kau merasa yang kau lakukan itu benar dan tidak menyimpang dari moral dan
nurani, just do it..go for it!!! Toh suamimu itu
lama-klamaan memang menyerupai tong kosong nyaring bunyinya. Hahha..
Sembari
menunggu suamimu bisa menjadi suami yang seutuhnya jiwa dan raga, kesempatan
bagimu untuk menunjukkan kepadanya kl kau memang bukan sekadar Nur yang
seenak-enaknya dia perlakukan.
Yigit pada akhirnya harus bisa melihat dan
menyadari Nur yang multitasker, bisa
jadi istri yang pintar membagi waktu antara karier dan keluarga. Lihatlah
ketika Nur yang berdiri cantik sebagai model profesional dan ketika Nur yang
kembali telaten mengurusi Mert dan menjaganya dengan segenap jiwa...
Lihatlah
itu, Yigit... Bukan hanya dilirik sewot saja, hadddeh... Belum lagi ngomongin
tentang ‘ikan beku’ yang gaya premannya semalam sebelas-dua belas ma Yigit
Kozan... Iclal Kozan, namamu saja yang masih terlihat mentereng, tapi sisanya
adalah sebuah kesalahan, wkwkwkwkkk...
Memang apa-apa kl sudah dipaksakan,
hasilnya tidak akan sesuai yang diharapkan. Akui saja kau sudah kalah
segala-galanya dari pengasuh anakmu itu. Ibarat kata, Nur diam z, dia sudah
begitu memesona. Sebaliknya dirimu, makin banyak aksi, justru malah semakin
membuka aib sendiri. Duh, saya juga heran apa yang membuat Firat menyimpan
cintanya yang besar hanya untukmu seorang?! Wwweew... Firat yang konsisten dan
penuh komitmen... Saya suka gayamu!!! Buatlah Yigit semakin meradang dan
menyadari segala kekeliruannya selama ini, maka kau akan semakin membuat saya
sejauh ini terpikat denganmu. Hahahaaa...
Edisi awal pekan kedua di tahun yang
masih baru ini, AVers... Tetap semangattttt ya... Salam hangat.
Categories: Antara Nur & Dia
0 comments:
Posting Komentar