\

Kamis, 14 Januari 2016

Posted by Unknown on 18.53.00 No comments


#AniesWidiyarti_PerikemanusiaanYangMakinRunyamDanMenggelikan_AntaraNurDanDia44 Bingung sebenarnya apa yang diinginkan Yigit sekarang... Katanya ingin Iclal segera sembuh, biar beban dan tanggung jawabnya berkurang sekaligus  supaya dia bisa lekas-lekas membangun rumah tangga yang sebenarnya dengan Nur... Tapi kenapa yang dia lakukan sekarang justru ikut-ikutan Ny Aytul yaaa??!  Ituuuuuu... Ngikut semakin membuai mimpi serta harapan kosong pada si ikan beku... 

Hadddeh... Yigit... Yang kau lakukan harusnya mengajak Iclal pergi ke psikiater dan mengkonsultasikan perkembangan ingatannya yang katanya bermasalah. Kl Iclal dan Ny Aytul mengelak, paksa. Kl masih gak mau juga, patut dicurigai ada apa di baliknya. Atau paling tidak lakukan seperti yang Firat coba perdebatkan dengan Ny Aytul semalam. 

Biarin saja Iclal mencuri dengar kenyataan yang sesungguhnya, (lha wonk pada dasarnya memang dah inget juga kan). Justru malah dikasih jebakan saja untuk berusaha mengorek tentang ingatan masa lalunya.. Toh, semalam ketika acara makan malam, Iclal kelepasan sendiri kan dengan kebohongannya... Bukan malah kamu seperti halnya semakin memberikan harapan palsu kepada mantan istrimu, Yigit... 

Doh..hadoh... Makin banyak buaian dan bualan, makin panjang urusannya!!! Kau makin kesini  bukannya makin peka dan bijaksana membaca sikon yang dialami oleh Nur, tapi justru yang ada malah semakin menguji hati serta kesabarannya. 

Akhirnya semalam istrimu protes juga kan... Kau menyuruhnya tetap bertahan di rumah besar itu, tetapi apa yang bisa kau berikan kepadanya selama ini?? Paling hanya adegan zina dengan Iclal kan, yang selalu kau suguhkan untuk istrimu? Kayak gitu masih saja ngeles dan menyalahkan istri, katanya kl memutuskan sesuatu sukanya ambil keputusan sendiri, tidak melibatkan suami. Lha memang selama ini kau mempan untuk diajak bicara, lebih-lebih kl masalahnya tentang Iclal dan persoalan rumah tanggamu dan Nur? Paling ujung-ujungnya juga disuruh sabar demi kebaikan ibunya Mert dan janji-janji surga lainnya. Mert z sekarang makin paham kl ibunya sendiri hanya perhatian ma ayahnya. 

Ya Tuhan, Iclal... Harusnya kau merasa malu ketika anakmu semalam banyak sekali menyindir setengah memprotesmu. Dari yang dianggap tidak becus baca dongenglah, hanya mau nyuapin ayahlah daripada telaten menyuapinya, dsb..dsb... Tapi dasar ikan beku, otak ma hatinya dah terlanjur beku hampir jadi batu, mana mungkin kepikiran dengan sindiran dan keluhan dari anak. 

Dan kau, Yigit... Habis disuapin ma Iclal, sekaliyan z seterusnya minta dicebokin sekaliyan. Kirain menengok ke arah belakang ma istri, mo kasih sekadar tatapan sayang dan rindu yang mendalam, eeeaalllaah... Ditengok doank, biz itu kembali terbuai ma ikan beku yang di sampingnya. Coba kl Hafize itu tidak punya perasaan rikuh kepadamu, Yigit... Dah habis juga kau bakalan disemprot ma dia. 

Hati orang tua mana yang tega melihat, ketika keponakan yang sudah dianggap sebagai putrinya sendiri, yang semestinya bisa bersanding bahagia sebagai Ny Yigit Kozan, tetapi malah diperlakukan bak mainan sekaligus simpanan oleh suaminya?? 

Mana janji yang kemarin katanya sangat mencintai Nur dan akan membahagiakannya??! Justru Nur seolah-olah hanya kau jadikan ban serep z, Yigit Kozan. Maluuuuu itu ma Firat... Di belakang Iclal z kau seakan-akan berapi-api menjadi suami bagi Nur (meski api omongan doank), tapi di depan si ikan beku, bahkan kau digelendotin Iclal, juga lempeng-lempeng z. 

Saya ko’ justru merasa, setiap kali Iclal memaksa mesra kepada Yigit dan Yigit nya terkesan iya-iya z di depan Firat, bukan cemburu yang akhirnya dirasakan Firat, tapi justru perasaan geli sekaligus prihatin. Toh, Firat sudah tahu yang sebenarnya kl memang Yigit tidak ada cinta untuk Iclal. Ya karena itu tadi,  kau seperti halnya krupuk melempem di hadapan orang yang sedang kehilangan ingatan, wkwkwkwkkk... 

Apa sie sebenarnya yang ingin kau capai dan cari, Yigit? Kau pertaruhkan masa depan rumah-tanggamu untuk masa lalu yang jelas-jelas ingin kau tinggal dan tanggalkan. Kau selalu pintar mengatakan kl sikapmu selama ini, yang bak kerbau dicocok hidungnya, lebih karena alasan kemanusiaan. Tapi apa iya kl memang benar alasannya perikemanusiaan, harus selalu menyakiti apa dan siapa yang sebenarnya kita cintai?? Nanti kl sampai benar-benar rumah tanggamu dan Nur berantakan, kau yang akhirnya akan menangisinya sampai mati, Yigit... 

Berpikirlah secara bijak, tidak mungkin setiap yang kita putuskan dan lakukan akan dapat membahagiakan semua pihak... Setiap keputusan pasti ada resiko, pro dan kontra. Tapi ya ayolah, jangan membohongi hati sedalam itu. Jangan hanya berpikir berkorban demi kebahagiaan orang lain itu adalah segalanya. Bukan egois, tetapi berusaha untuk baik bagi diri sendiri dulu. Bukan hanya baik menurut dan untuk orang, nanti terjebaknya ke masalah pencitraan yang dangkal. Berkorban juga bukan caranya dengan menyudutkan istri terus-menerus kan??? 

Ya baiklah, karena permainan akal bulusnya masih akan terus dilanjutkan, jangan juga kau main seenaknya menghalangi karier Nur dan menyindir-nyindirnya untuk kesekian kali. Kau sendiri yang susah untuk diajak kompromi, ko’ seenak-enaknya maunya hanya mengatur dan dimengerti istri. 

Nikmati z waktumu bersama ikan beku masa lalumu, Yigit. Tapi nanti kl sudah merasa jengah kedinginan, jangan coba-coba kau mencari kehangatan dari Nur. Jangan mau, Nur... Fokus z dengan karier modelmu sekarang. Masih ada Firat yang setia membantumu untuk mengakali Yigit, xixixiii... 

Tentang Tayyar yang tiba-tiba senantiasa ‘manis’ kepadamu, nikmati z, Nur... Penjilat matre seperti Tayyar, baiknya memang tidak usah terlalu  ‘baper’. Cieeeee... Yang ngaku-ngaku bermantukan Yigit Kozan... Awasss, perutnya bentar lagi membuncah dan meledak tuh, karena mendadak melambung ke angkasa. Wkwkwkwkwkkk... 

Have a beautiful Thursday, AVers. Salam hangat.
Categories:

0 comments:

Posting Komentar