#AslaVazgecmem17part4
#AslaVazgecmem18part1
#AntaraNurDanDia46
Tayang:
Jum’at, 15 Januari 2016
By:
Anies Widiyarti
Bersama: Debby Arin Anggraini dan Indrie Puspita
*Nur
mulai mabuk setelah ia nekad minum segelas anggur karena merasa kesal kepada
Yigit yang berada di meja sebelahnya bersama dengan Iclal seperti
memanas-manasi dengan melakukan toss berdua dengan gelas anggurnya. Sambil
terus meracau tak sadar dan tersenyum-senyum , Nur memandang tajam Yigit. Iclal
yang melihat Nur meracau tak karuan, tertawa mengejek sambil memegang gelas
anggurnya. Sementara Firat berusaha menanggapi serta menenangkan Nur dengan
sewajarnya. Dan Yigit dengan muka kemarahannya mulai tidak nyaman dengan
situasi tersebut. Sumpahhh, Nur terlihat makin cantik-menggoda ketika dia
tengah mabuk sekalipun. Wkwkwkwkwkkk...
*Yigit
meminta bill kepada pelayan, tetapi
agaknya Iclal belum ingin cepat-cepat pulang dari acara dinnernya. Iclal sempat memprotes kepada Yigit, tetapi Yigit tak
peduli. Firat pun ikut-ikutan mengawasi tajam Yigit dan Iclal. Tiba-tiba dari
meja sebelah, Nur berdiri dengan setengah sempoyongan, mulai berjalan menuju ke
arah meja Yigit dan mendekatinya. Firat sempat memperingatkan, tapi Nur tetap
mendekati meja Yigit dan mulai meracau menyapa Yigit di tengah
ketidaksadarannya. Sempat juga diperingatkan oleh Iclal, tapi Nur seperti tidak
menggubrisnya. Nur terus saja meracau dan menjadi perhatian bagi pengunjung
restoran lainnya. Yigit dengan ekspresi antara malu, kesal, sekaligus marah
hanya bisa terus melirik dan mendelik kepada istrinya tersebut. Sempat juga
sekilas berbicara menanggapi istrinya, tapi Firat kemudian buru-buru untuk pamit,
membawa Nur pergi meninggalkan Yigit-Iclal.
*Iclal
yang merasa semakin kesal dengan ulah Nur terus mengomel kepada Yigit, tapi Yigit
juga buru-buru mengajaknya pergi dari restoran setelah membayar semua tagihan
restoran.
*Di
dalam mobil ketika perjalanan pulang, Nur masih dalam kondisi tidak sadarnya.
Dia terus meracau sambil tertawa-tawa. Firat
yang sedang menyetir di sebelahnya menangapi Nur sambil tersenyum-senyum.
Senyumnya Firat sesuatu banget deh... Seperti senyum yang mengejek, tapi juga sekaligus
senyum penuh kepuasan karena melihat Nur secara tidak sengaja membuat
Yigit-Iclal malu dengan sendirinya. Senyum yang tampak cerdas, hahahaaa...
*Sementara
di dalam mobil yang lainnya, Iclal masih terus berbicara dengan penuh emosi
kepada Yigit yang sedang mengemudikan mobilnya. Yigit yang juga sedang merasa
kesal, menanggapinya juga dengan tak kalah emosionalnya, sembari juga
menghentikan kemarahan Iclal.
*Di
rumah keluarga Tayyar, Tayyar, Hafize, dan Emin sedang berkumpul memperdebatkan
sesuatu di ruang keluarga. Tayyar mungkin masih tertarik membicarakan tentang
keponakannya yang pergi dengan Firat dan bukan dengan suaminya. Hafize
sepertinya kesal dengan semua pernyataan suaminya.
*Nur
tiba-tiba masuk ke dalam rumah keluarga Tayyar dengan kondisi mabuk. Terang
saja, Hafize, Tayyar. dan Emin kaget. Hafize kemudian menyuruh Emin membawa Nur
ke kamar atas, di tengah racauannya. Emin yang kelihatan antara kaget dan geli
melihat kondisi mabuk sepupunya tersebut, tak henti mentertawakan sambil
berusaha memapah sepupunya itu. Elmas yang tiba-tiba muncul, turut
mempertanyakan kondisi Nur yang serba kacau itu.
*Di
kediaman Kozan, Yigit-Iclal baru saja sampai. Dengan raut muka yang sama-sama
kesal, Yigit pamit meninggalkan Iclal dengan kekesalannya. Bisa ditebak, setelah
ini Yigit mo ngapain kan?! Hahha... Dengan laku penuh emosi, Yigit kemudian
langsumg menuju ke kamar Firat. Begitu membuka pintu kamar Firat, Yigit langsung menuju ke Firat, yang tengah
duduk santai sambil memikirkan sesuatu di tempat tidur. Dengan tidak memberikan
Firat kesempatan untuk menjelaskan, Yigit langsung meninju muka Firat hingga
mulut Firat berdarah. Setelahnya, Yigit meneriaki Firat dengan kata-kata
emosional karena telah mengajak dan membuat Nur menjadi tidak karuan saat acara
dinner tadi. Langsung setelahnya Yigit
meninggalkan kamar Firat dan Firat terlihat tersenyum puas dengan kekacauan
yang telah dilakukannya. Skali lagi, Firat mampu membuat Yigit kembali naik
pitam, wkwkwkwkwkwkkk...
*Dari
kamar Nazan dan Cahit, Nazan yang masih terjaga, mendengar sekilas dari luar teriakan
Yigit yang kelihatannya sedang marah-marah dengan Iclal.
*Yigit
masuk ke ruangan kerjanya sambil membanting pintu. Di tengah emosinya, Yigit
berbicara sendiri, sambil mondar-mandir dengan nada marah, seperti masih
mempertanyakan kenapa Nur berani melakukan hal nekad itu kepadanya. Setelahnya,
hahha... Ini dia yang ditunggu-tunggu... Akhirnya sang suami tidak tahan juga
untuk mencari jawabannya via buku harian istrinya... Begitu membuka lacinya,
bukan lagi foto yang diincar, tapi langsung buku harian Nur. Halaman pertama
yang dibaca Yigit mungkin bab ketika Nur pertama kali diajak Yigit berkeliling
Istanbul ketika dia baru datang dari kampungnya atau mungkin kesan pertama
ketika Nur menjejakkan kaki di Istanbul. Yuhuuuuu... Istanbul jadi makin indah
karena kehadiranmu ya, Yigit.... (Note: semoga sy tidak salah menafsirkannya,
wkwkwkwkwkk). Lalu Yigit berlanjut membaca ke halaman-halaman selanjutnya.
Cieeeeee... Ketagihan menyelami hati istri rupanya,, Lanjotttttt, Yigit!!!
*Nazan
rupanya masih penasaran dengan teriakan Yigit tadi. Dia keluar kamar untuk
memastikan apa yang sebenarnya terjadi dan langsung menuju ruangan kerja Yigit.
Ketika mengetuk pintu ruangan kerja Yigit lalu kemudian membukanya, Nazan
mendapati Yigit sedang asyik memegang dan membaca sebuah buku. Nazan ini memang
pintar kl sudah urusannya mencurigai sesuatu yang ganjil. Melihat Yigit
memegang dan membaca buku tersebut, sejenak Nazan menutup dan meninggalkan
ruangan kerja, dan mengurungkan niat bicara dengan Yigit. Akan tetapi, sejurus
kemudian, Nazan langsung teringat kepada peristiwa pagi-pagi ketika Iclal
marah-marah karena Nur meributkan buku hariannya yang hilang dulu. Dan akhirnya
Nazan bisa menebak, kl buku harian yang dulu diributkan itu, ternyata sekarang
ada di tangan Yigit. Kelihatannya Nazan akan menggunakan buku harian tersebut
untuk membalas dendam kepada Iclal yang sebelumnya sudah mempermalukannya di
butik. Ayo, Nazan... Hajar terus Iclal!!!
*Di
kamar Elmas dan Nur, Nur mulai merasa pusing dan tidak nyaman ketika tidur.
Elmas yang sedang di sampingnya, mengawasi sepupunya, yang sedang menggigau
menyebutkan sesuatu. Sambil sedikit kesal dan menggerutu kepada Nur, Elmas
bersiap-siap ikut tidur juga. Sampai keesokan paginya, Nur masih terlelap tidur
ketika Elmas sudah bersiap untuk sarapan dan berangkat kerja. Elmas kermbali menggerutui
sepupunya itu, lalu beranjak meninggalkan kamar.
*Di
ruang bawah, keluarga Tayyar sedang sarapan pagi. Emin masih membicarakan
tentang mabuknya Nur semalam. Emin bahkan menirukan dengan gaya isengnya,
racauan-racauan Nur ketika mabuk. Sampai-sampai Hafize menyuruh diam putranya
tersebut. Elmas dan Tayyar pun ikut membicarakannya;
*Yigit (yang aduhai.. seksi banget dengan balutan kemeja merah marun lengan panjangnya), masuk ke dalam rumah keluarga Tayyar dan langsung menayakan di mana istrinya. Setelah Elmas memberikan jawabannya, Yigit langsung menuju ke lantai atas untuk menemui istrinya yang masih terlelap tidur. Begitu membuka pintu kamar, Yigit langsung melihat ke arah istrinya yang masih tertidur cantik di tempat tidurnya (kl yang ini memang benar-benar cantik dan seksi dalam posisi tidurnya... Bibirnya Nur terlihat makin seksi dan justru terlihat makin cantik di antara make up yang mulai memudar, cieeeeee... ikut deg-deg an saiayanya, hahahaa).
*Yigit (yang aduhai.. seksi banget dengan balutan kemeja merah marun lengan panjangnya), masuk ke dalam rumah keluarga Tayyar dan langsung menayakan di mana istrinya. Setelah Elmas memberikan jawabannya, Yigit langsung menuju ke lantai atas untuk menemui istrinya yang masih terlelap tidur. Begitu membuka pintu kamar, Yigit langsung melihat ke arah istrinya yang masih tertidur cantik di tempat tidurnya (kl yang ini memang benar-benar cantik dan seksi dalam posisi tidurnya... Bibirnya Nur terlihat makin seksi dan justru terlihat makin cantik di antara make up yang mulai memudar, cieeeeee... ikut deg-deg an saiayanya, hahahaa).
*Yigit
kemudian berjalan mendekati tempat tidur istrinya tersebut, sambil terus menggumamkan
sesuatu..seperti mohon kesabaran, pemirsaaa... Sambil terus memandangi
istrinya, cieeee... Yigit beranjak menuju ke meja kecil di samping tempat tidur
Nur dan langsung tertuju pada teko air dan gelas di meja kecil tersebut. Yigit
kemudian menuangkan sebagian airnya ke dalam gelas untuk diminumnya, sementara
sisa yang masih di teko lamjut ia siramkan kepada Nur yang masih terlelap
tidur... Hiyaaaaaaaaaa... Sontak Nur langsung terbangun dengan gaya seksi
terkejutnya... Dan lihatlah suaminya yang sedang berdiri tampan di sampingnya, setengah
menertawainya dengan raut muka isengnya, sambil kemudian menyapa... “Selamat pagi,
istriku...”. Gubrakkkkkk... Malah saya yang berasa mo pingsan, wkwkkwkwkkk...
*Terdengar
dari bawah, suara-suara Yigit dan Nur yang sedang bertengkar. Keluarga Tayyar
yang sedari awal kedatangan Yigit tertarik kepo dengan urusan pasutri tersebut,
mendengarkannya dengan seksama. Bahkan Tayyar dan Elmas saking semangat
ngupingnya, sampai perlu mendekatkan kupingnya ke arah tangga dan mendiskusikan
detail pertengkaran Yigit-Nur. Hadddeh..
*Di
kamar, Yigit-Nur terus bertengkar dan memperdebatkan masalah dinner semalam. Ya Tuhan... Dua sejoli
ini, meski saling bertengkar, tapi aura saling cintanya tetap tak bisa
dibohongi. Pertengkarann saling cemburu, kesal yang kental beraroma sayang,
tergambar jelas dari sikap Yigit yang di sela-sela kemarahannya, masih sempat
membersihkan sisa-sisa basah di wajah istrinya. Uuuhh..uuhh... Kembali gerakan
sepele tangan Yigit ketika mengelap basah wajah istrinya dengan usapan telapak
tangannya, berasa seduniaaaa, hahahaaa...
*Nur
yang juga tak kalah kesalnya, mampu mengimbangi kemarahan Yigit dengan
omelan-omelannya yang luar biasa seksi, Matanya Nur itu lhoooo... Begitu ekspresif
dan berbinar-binar penuh cinta meskipun sedang dikuasai kekesalan kepada
suaminya... Mungkin karena sudah tahan melihat betapa seksi istrinya pagi itu,
Yigit langsung membalas omelan-omelan istrinya tersebut dengan taktik
penghentian ‘serangan sporadis’... Jjjjjiiiaaahhh... Dekat-mendekat..berlanjut
makin mendekat, kepala, dahi, hidung, dan bibir yang begitu dekat,
akhirnyaaaa... Hiyaaaaa... Nur yang semula sempat menghindar ketakutan,
akhirnya tak kuasa untuk menolak salam kerinduan intim dari sang suami... Duh, ANTV... Mohon
jangan dicut ya scene ciuman yang penuh trik ini... Sepertinya memang disengajakan diambil
dengan metode tricky-tricky untuk scene
‘serangan sporadis’ ini. Tidak tampak jelas bibir saling bertaut, hanya kepala
dan muka yang saling menempel, tapi kesan romantisnyaaaaaaa..luar binasahhh
seksinya!!!
*Sementara
di ruang bawah, antara Tayyar dan Elmas malah dibuat makin liar imajinasi keponya. Dari yang semula terdengar
ribut di kamar, lalu tiba-tiba sepi, mau tidak mau membuat Tayyar dan Elmas semakin
tergoda untuk menggunjingkannya, Geliiii melihat Elmas yang menggambarkan
imajinasi romantisnya lalu disambut muka kesal Tayyar. Bahkan akhirnya Hafize
sudah mulai menyerah untuk mengingatkan Tayyar dan Elmas agar berhenti kepo.
*Kembali
ke kamar, Yigit dan Nur masih saling memeluk rindu, sambil terus metautkan
wajah mereka berdua. Sejenak Nur mulai melepaskan wajahnya dari pertautan
tersebut dan beranjak membuka matanya. Diikuti juga dengan Yigit. Nur yang
akhirnya memulai percakapan setelah sesaat keduanya terdiam saling meluapkan
gairah kerinduan, Tak bisa dipungkiri raut wajah kebahagiaan Nur seusai
mendapat ‘serangan sporadis’ dari sang suami. Pun demikian halnya dengan Yigit
yang seperti tidak bisa berkata banyak seusai dia meluapkan gairah rindunya
kepada Nur. Bahasa tubuh lebih menjelaskan segalanya, wkwkwkwkkk...
*Yigit-Nur
masih terus berdebat usai mereka berasyik-masyuk, tapi lebih ke saling curhat,
mengungkapkan segala uneg-uneg tentang dinner
dan mabuk semalam, atau mungkin perasaan
rindu yang selama ini terpendam, hahha... Yigit sepertinya menyuruh Nur tidak
melakukan lagi hal-hal nekad lagi seperti ketika dinner dengan Firat. Yigit
mungkin tidak rela istri yang begitu dicintainya, malah tampak begitu cantik
dan seksi di samping laki-laki lain. Akhirnya memang tampak ada senyum di
antara keduanya, di sela-sela perdebatan. Sesaat setelahnya, Yigit bermaksud
mengajak Nur membicarakan sesuatu di luar, tapi tidak dengan penampilan yang
seksi awut-awutannya Nur tersebut. Hahha... Sukaaa dengan ekspresi Yigit ketika
menyuruh Nur segera merapikan diri dari penampilannya pagi itu yang
‘istimewa-menggoda’. Nur pun tak mau kalah untuk ganti merespon sekaligus
menggoda suaminya tersebut, sesaat sebelum Yigit keluar meninggalkan kamar.
Ihirrrrr... Damai neh ceritanya?? Taukkk deh...
*Ketika
Yigit menuju lantai bawah, Keluarga Tayyar saling kebingungan untuk menata
posisi setelah asyik menguping. Menangkap maksud dari rasa penasaran, Yigit
malah semakin menjawab penasaran itu dengan isyarat tangan yang tak kalah
menggoda... Hahahaaa... Dan Tayyar, Elmas, Hafize, juga Elmas hanya bisa
melanjutkan bertanya-tanya dan keheranannya, wkwkwkwkwkkk... Ketika keluar dari
rumah Tayyar pun, Yigit masih tampak menggumam sendiri.. Gemezzzz bgt saiya
lihatnya,,,
*Di
kamarnya, Iclal kembali berdebat dengan ibunya. Sepertinya Iclal mengadu ke Ny
Aytul masalah dinner dengan Yigit
semalam.
*Nazan
yang sedang asyik menelpon dengan temannya ketika berjalan menaiki tangga, sayup-sayup mendengar suara Iclal dari
kamarnya. Nazan segera mengakhiri pembicaraan di telpon dan bermaksud untuk
menguping lebih jelas pembicaraan Iclal di kamar.
*Iclal
masih terus dengan omelannya. Kali ini mungkin gantian masalah Nazan yang jadi
bahan perdebatan antara Iclal dan Ny Aytul. Sementara Nazan dari balik pintu
dengan jelas mendengar omelan Iclal dan juga ibunya. Iclal masih berlanjut
dengan omelannya kepada Nazan sampai akhirnya Ny Aytul setengah membentak untuk
menghentikan omelan kekesalan dari Iclal. Nazan yang masih terus bertahan untuk
menguping dari balik pintu, nampak sangat terkejut denagn semua yang
didengarnya. Kemudian dia berlari menuju ruangan kerja Yigit dan langsung
teringat dengan buku harian Nur yang semalam dibaca oleh Yigit. Yupz, sepertinya
memang Nazan bermaksud untuk menggunakan buku harian Nur sebagai alat untuk
membalas sakit hatinya kepada Iclal.
*Sempat
sedikit menemukan kesulitan ketika membuka laci meja kerja Yigit, tapi akhirnya
Nazan menemukan kunci untuk membuka laci tersebut. Dan memang di dalamnya ada
buku harian Nur. Nazan mengambilnya dan membuka-bukanya.
*Di
teras depan, Yigit masih menunggu Nur untuk diajak bicara. Tak berapa lama
kemudian Nur keluar dari balik pintu rumah. Kl yang sebelumnya terlihat seksi
dan berantakan menggoda, kali ini Nur mengikuti kemauan suaminya untuk
berdandan yang cantik dan fresh. Duh,
Yigit... Caramu memberi pujian kepada Nur selalu sukses bikin saiya gemezzzz...
Nur z yang dipuji sampai tak kuasa menahan tertawa cantiknya... Hahha...
*Yigit
akhirnya memulai pembicaraan yang dimaksudkannya. Dari yang semula tampak biasa
z, tapi kelihatannya pembicaraan itu beranjak serius.
*Nazan
akhirnya merobek salah satu halaman di buku harian Nur untuk dibawa, kemudian mengembalikan buku harian tersebut
ke dalam laci lagi.
*Iclal
sendirian di kamarnya masih saja tampak kesal masalah Nazan. Kemudian keluar
kamar dan bertemu dengan Janna untuk beberapa saat membicarakan sesuatu.
Sementara Nazan masih mengawasi iclal dari balik pintu ruangan kerja Yigit dan
lanjut keluar secara diam-diam.
*Iclal
lanjut menuju ke lantai bawah diikuti dengan Janna, juga Nazan yang masih
senantiasa mengendap-endap di belakangnya, sambil membawa sobekan kertas dari
buku harian Nur yang tadi diambilnya. Nazan meletakkan sobekan kertas tersebut
di salah satu anak tangga. Entah kenapa, Iclal juga sedang kepikiran untuk
kembali ke atas lagi. Dan akhirnya, Iclal melihat sobekan kertas dari buku
harian Nur tadi. Sesaat kemudian Iclal langsung membacanya dan tarrrrrraaa...
Tertera barisan kata-kata penuh pernyataan cinta Nur kepada Yigit... Langsung
Iclal berasa lemas dan terduduk setengah ingin menangis.
#Episode18part1
*Yigit
dan Nur masih dalam pembicaraan dan perdebatan mereka di teras depan. Nah
kan... Damai sebelumnya hanya intermezzo
kan... Sepertinya Yigit kembali melarang Nur terlibat aktivitas model dan
pemotretan iklan (kl salah, saya jangan dibentak-bentak ya, AVers. Hehhe). Dan
Nur tidak mau menuruti permintaan tersebut. Jadi deh..ramai lagiiiii,,,
*Iclal
yang masih merasa kaget dan lemas, kemudian meremas-remas kertas dari buku
harian Nur tersebut. Nazan diam-diam meperhatikan denagn rasa puas. Langsung
Iclal menuju pintu depan dengan masih dikuasai emosinya. Nazan mengikutinya.
Ketika baru saja membuka pintu, Iclal sudah menemukan pemandangan Yigit dan Nur
sedang bicara berdua di teras. Iclal yang tampak semakin kesal, menjatuhkan
kertas yang diremas-remas tadi dan kemudian malah dipungut oleh Nazan, yang
sedari tadi mengikutinya. Nazan yang pura-pura bingung dan simpati kepada
Iclal, malah tambah memanaskan suasana dengan gaya sok terkejutnya ketika
membaca tulisan di kertas yang tadi diremas-remas oleh Iclal. Nazan..Nazan...
Dasarrrrr... Paling mahir pokoknya kl disuruh ‘menggunting dalam lipatan’...
*Ny
Aytul yang mendengar suara ribut-ribut Iclal dan Nazan langsung menghampiri
keduanya. Ny Aytul menanyakan kepada putrinya ada apa, sementara Nazan malah
terus berusaha memanas-manasi Iclal. Iclal akhirnya meneriakkan nama Nur di
tengah emosinya yang mulai memuncak. Ny Aytul berusaha menghentikan Iclal yang
nekad akan langsung melabrak Nur dan Yigit. Akhirnya Ny Aytul dan Nazan membawa
Iclal menuju kamar. Firat yang kebetulan sedang melintas, sesaat kebingungan
dengan pemandangan yang barusan dilihatnya.
*Nur
dan Yigit masih melanjutkan perdebatannya. Makin sengit tampaknya. Sementara
Firat dari arah serambi, terus mengawasi perdebatan sepupunya tersebut dengan
istrinya. Yigit seperti biasanya, kl sudah keinginannya dilawan oleh Nur,
langsung main meninggalkan pembicaraan. Yigit langsung menuju mobilnya,
sementara Nur ditinggal sendirian masih dalam gumaman kekesalan. Dan Firat,
dari kejauhan tampak tersenyum penuh kelicikan melihat kekisruhan barusan.
Yigit..Yigit... Hobinya ko’ bikin lawan kegirangan, hadddeh...
*Yigit
kemudian bersiap meninggalkan pekarangan depan rumahnya dengan mobilnya. Ech
lha ko’ masih sempat-sempatnya menyapa istrinya dengan teriakan kekesalan dari
balik stirnya. Terlihat anak kecil banget pokoknya pebisnis ganteng satu ini di
scene berikut...Setelah Yigit pergi,
Firat sambil sepertinya bertepuk tangan beranjak mendekati Nur yang masih
tampak kesal usai perdebatan dengan suaminya tadi.
*Di
kamar Iclal, Ny Aytul menelepon dokter untuk berkonsultasi dalam kaitannya dengan kondisi Iclal yang masih syok dengan
peristiwa sobekan halaman buku harian Nur tadi. Sementara Nazan yang berdiri di
samping Iclal yang tengah berbaring masih terus sok menenangkan Iclal sambil
terus sekaliyan membuatnya kacau, xixixiii... Ny Aytul yang sudah sangat
terganggu dengan kecerewetan Nazan, akhirnya menyeret Nazan keluar dari kamar
Iclal dan mengajaknya bicara berdua. Tampaknya Ny Aytul curiga kl ini semua
memang karena ulahnya Nazan. Nazan meresponnya dengan perasaan menang sekaligus
puas. Ny Aytul kembali menyeret Nazan untuk diajak keluar dari ruangan
tersebut.
*Elmas
sedang berhias di depan kaca ketika Firat menelponnya. Firat mungkin menyuruh
Elmas menyusul ke tempat kerja dengan taksi. Firat yang berangkat ke tempat
kerja semobil bersama Nur, sepertinya tertarik untuk membahas perdebatan Nur
dan Yigit sebelumnya. Nur masih saja sangat kesal akibat perdebatannya dengan
Yigit tadi. Firat memulai pembicaraannya dengan sedikit nada mengejek,
ckckckckckkk... Hahha..
*Di
ruang kerja Yigit, Ny Aytul melanjutkan perdebatannya dengan Nazan. Di
sela-sela perdebatannya, Ny Aytul berusaha untuk menelpon Yigit, tapi tidak
diangkat. Nazan nampaknya semakin percaya diri menghadapi Ny Aytul.
*Ternyata
Yigit mengangkat telponnya. Akan tetapi karena saking asyiknya berdebat, sampai
tidak sadar kl Yigit ternyata sudah merespon panggilannya dari seberang. Yigit
memanggil-manggil bibinya tersebut, Ny Aytul tampak menjawabnya dengan gelagapan.
Yigit yang sepertinya sempat mencuri dengar keributan Nazan dan bibinya, malah
jadi ikut-ikutan penasaran dan khawatir. Akhirnya Ny Aytul memutuskan
pembicaraan di telpon dengan keponakannya tersebut.
*Elmas
sepertinya sedang berusaha menelpon taksi, tapi karena melihat Cahit juga akan
berangkat kerja, Elmas dengan lancangnya malah langsung masuk ke mobil Cahit.
Cahit sempat melarang, tapi malah Elmas lebih sibuk bersembunyi ketika Hafize
tengah berjalan melintas di depan mobil Cahit. Cahit hanya bisa nenahan
kekesalannya dan akhirnya tetap berangkat berdua dengan Elmas.
*Kembali
ke ruang kerja Yigit, Nazan gantian yang memegang kendali atas perdebatannya
dengan Ny Aytul. Nazan akhirnya yang menyudahi pembicaraan tersebut dan
meninggalkan Ny Aytul sendirian larut dalam kekesalannya.
*Cahit
menghentikan mobilnya di jalanan hutan dekat rumah perkebunan Kozan. Rupanya
Cahit bermaksud menurunkan Elmas di jalanan, wkwkwkwkwkkk... Setelah sempat
berdebat, Cahit memang meninggalkan Elmas sendirian. Elmas sangat kesal.
Echhhh... Lha ko’ ternyata Cahit balik lagi... Elmas langsung merasa puas dan
menang...
*Nur
melanjutkan sesi pemotretan untuk iklan parfum kemarin. Masih dengan baju yang
sama, Nur sangat menikmati proses pemotretan tersebut. Dengan tetap diawasi
langsung oleh Firat.
*Sementara
di kantor, Yigit sepertinya tidak bisa konsentrasi dengan kertas-kertas kerjanya.
Tapi lumayanlah, di scene ini bisa
lagi dengan jelas dan puas menikmati pantat seksi Yigit ketika berbalut celana
bahan model slim fit, berwarna abu-abu, wkwkwkwkwkwk... Doh, Yigit... Kenapa
tidak ada scene stengah telanjang
ketika kau akan menanggalkan kemeja merah-marunmu itu sieeeeeee.... Dah mulai
panas neh saiya, hahahaaa...
*Kembali
ke sesi pemotretannya Nur, ia masih terus menjalani prosesnya. Fotografer
kelihatan puas dengan performa Nur. Sementara Firat sepertinya akan menelpon Ny
Aytul.
*Yigit
yang sudah berganti style kaus lengan
panjang dengan aksen di bagian kerah, warna biru dongker, dipadu dengan celana
merah, buru-buru meninggalkan kantor untuk menuju pelabuhan dan melihat kapal
yang barusan dibelinya. Mungkin untuk melepas kekesalan usai ribut dengan
istrinya. Bahkan urusan kantor yang disampaikan oleh sekretarisnya, sampai
tidak digubrisnya sama sekali dan malah menyuruh dialihkan kepada Cahit.
*Ketika
Nur sedang make up, ia mendengar Firat sedang menelpon Ny Aytul. Firat kemungkinan
menanyakan kabar tentang Iclal yang tadi pagi sempat dilihatnya sedang kalut.
Nur yang diam-diam mengikuti samar-samar pembicaran Firat dan Ny Aytul, sempat
mengagetkan Firat. Kemudian Nur memastikan kembali pada Firat ada apa, apakah
Iclal yang sakit atau apalah. Hehhe..
*Ny
Aytul kembali ke kamar Iclal untuk melihat putrinya yang masih terbaring kalut
usai kekiksruhan di pagi hari tadi. Ny Aytul terus berusaha menenangkan Iclal
dan mencegah Iclal untuk berbuat yang lebih jauh karena emosionalnya. Iclal
rupanya masih terus mengutuki Nur.
*Firat
berbicara kepada Nur di sela-sela jeda pemotretan. Terdengar nama Yigit
disebut-sebut.
*Kembali
ke kamar Iclal, Ny Aytul mulai kewalahan menghadapi kalut dan histerisnya
Iclal. Tapi Ny Aytul terus mengusahakan agar putrinya itu bisa menerima semua
penjelasannya. Lagi-lagiiiii... Kyknya Ny Aytul kembali membuat kebohongan untuk yang kesekian
kalinya demi menenangkan ikan bekunya. Haddddeh... Numpuk..numpukkk deh itu
bohongnya. Asal jangan sampai lupa z, Nyonya.. Hahha..
Next:
Nur sudah membeli smartphone dan
langsung dipakai untuk menelpon suaminya.
Categories: Sinopsis Nur & Dia
0 comments:
Posting Komentar