\

Jumat, 08 Januari 2016

Posted by Unknown on 13.57.00 No comments


#AniesWidiyarti_MenyudutkanUntukMengaburkanKesalahan_AntaraNurDanDia38 Ahh iya lupa, hukum mengajarkan bahwa seorang tersangka sekalipun, dia berhak mendapatkan pembelaan dan membela dirinya. 

Lalu bagaimana dengan istrimu, Yigit? Truz bagaimana sebenarnya posisimu di kasus yang menimpa kalian berdua ini? Hahha... Saya mau mencoba bermain analogi saja untuk mencoba menyelami kisruh salah-paham berkepanjangan dan ‘diada-adakan’ atas nama sakit hati dan kecemburuan Yigit Kozan. 

Kau ingin bermain menjadi hakim, Tuan Yigit?? Ingin mengadili istrimu atas kasus pembunuhan janinnya? Hahha... Sebentar... Bagaimana kl kau jadi dalang di balik pembunuhannya z? Kayaknya lebih paznya seperti itu, wweew... Maksud hati ingin mengadili istri, tapi apa daya justru itu semakin membuka borok suami. Semakin kau menekan istrimu, justru akan semakin terlihat kesalahanmu, Yigit. 

Berhentilah bertanya, “Kenapa...?” kepada istrimu dan cobalah untuk bertanya kepada dirimu sendiri, “Kenapa sampai istrimu harus menyimpan berita kehamilannya untuk dirinya sendiri?” Kenapa itu, Yigit? Karena tidak akan ada asap yang mengepul hitam, jika tidak ada api besar yang tengah berkobar. 

Tidak mungkin Nur akan membisu dan terdiam, jikalau kau sedari awal tidak terlampau termehek-mehek dengan rasa cemburumu itu. Toh Nur sudah mencoba untuk beberapa kali membicarakannya kepadamu, tapi selalu terhenti ketika kau sudah menghalanginya dengan sikap yang cenderung memusuhi dan membuat istrimu seperti tidak ada harganya setelah kesalahan yang dilakukannya. 

Makanya itu saya lebih suka menyebutmu menjadi dalang yang mengantarkan janinmu kepada kematiannya yang terlalu dini. Dan dalang kejahatan biasanya terancam hukuman yang lebih berat daripada tersangka kejahatan yang melakukannya. Kau, Yigit yang membuat Nur merasa sendiri dan kebingungan ketika yang seharusnya Nur merasa bahagia dan selalu didukung suami ketika dia menjalani  proses kehamilan. Yigit memang selalu pintar mengintimidasi Nur, tapi mendadak antiklimaks jika dia ada di depan orang-orang yang selalu membenci kehadiran Nur.


Saya mengharapkan percakapan antara Yigit dan Ny Aytul semalam berada dalam situasi tensi tinggi, paling tidak seperti saat Yigit melabrak Elmas tempo hari, tapi apa coba yang terjadi?? Yigit malah seolah-olah tenggelam dalam putar-balik fakta yang dilakukan oleh bibinya. Bahkan sekarang Yigit seperti tidak ada daya untuk sekadar membela istrinya di depan keluarga yang membencinya. 

Yigit hanya bersemangat ketika dia mencurahkan perasaannya kepada Cahit. Hahha.. ketika ada masalah maunya curhat melulu ke orang kepercayaan, tapi giliran dengan orang yang bersangkutan dengan masalahnya, malah membisu dan membangun tembok pembatas yang tebal dan tinggi. 

Lha kapan mo selesai masalahnya??! Bukankah curhat itu dalam usaha untuk mencari pemecahan masalah, mencoba mendiskusikan dengan pihak netral bagaimana sebenarnya masalah yang tengah dihadapi dan bagaimana untuk menyikapinya, sehingga pada akhirnya bisa membantu meringankan beban permasalahannya... Tapi itu dengan pihak ketiga, Yigit... Harusnya setelah mendapatkan pencerahan dari pihak ketiga, kau langsung lanjut membicarakannya dengan pihak kedua atau dalam hal ini istrimu. 

Ya elllaah, Yigit... Doyannya curhat mulu, giliran tiba untuk mengeksekusi pilih membisu alias melempem. Nie makin kelihatan ini ada motif malu karena sebenarnya ia merasa bersalah dengan sendirinya. But, anyway... Thanks ya, Cahit untuk nasehatnya kepada adikmu supaya jangan menyerah untuk mencoba lagi, wkwkwkwkwkkk... Cahit..Cahit, bisa saja dikau... Yigit dulu untuk akhirnya bisa membuat istrinya hamil butuh nekad di tengah situasi yang sebenarnya tidak disengaja. 

Sekarang mo nekad yang bagaimana lagi, sementara tembok di hatinya belum ingin diruntuhkan, padahal pengen, hahha.. Belum lagi sekarang kemana-mana Yigit dikuntit ma Iclal... Ya sudah... Yigit memang sedang belajar mencintai... Karena cinta tidak hanya melulu bahagia, kini Yigit pun seperti sedang dalam fase kesakitan untuk mendewasakan hatinya... Sayangnya ko’ ya mesti kebangetan seperti ini... 

Yigit makin tampak kacau dan keblinger dengan cintanya kepada Nur, bukan lagi sosok Yigit yang penuh kuasa dan problem solver seperti ketika menghadapi Elmas. Diih, Yigit... Kenapa justru Elmas yang duluan mendapatkan maafmu? Melihatmu pada akhirnya permisif lagi dengan Elmas dan juga pertimbangan bijaksanamu berkaitan dengan Hafize, rasanya malah terkesan ironis. 

Andai kau dan istri bisa saling mengurai duduk permasalahannya, saling memaafkan, berbagi kehilangan yang sekarang tengah dirasakan, duh.. Bukankah rasanya itu akan lebih lengkap dan membahagiakan?! Mungkin memang yang sering terjadi seperti itu ya, pintar di depan orang lain, tapi tidak untuk dirinya sendiri, wkwkwkwkwkkk... Ahh, Yigit... Untuk kali ini kau kalah baik dari Iclal dan Mert, hahha... Iclal yang belum tahu apa-apa, sepertinya memang benar-benar tulus kepada Nur. 

Perempuan ini sebenarnya juga baik dan tidak nyinyir seperti halnya Nazan kepada Nur, andai ceritanya Nur tidak dianggap mengambil Yigit dari kepemilikannya. Hanya memang masalahnya Yigit memang tidak pernah mencintai Iclal. Yigit cintanya hanya untuk Nur dan Mert. Hahha.. Mert, ajari Ayahmu untuk selalu tersenyum dan hangat kepadaNur dunk... Ajari dia meminta maaf dan merasa bersalah seperti halnya kemarin kau merasa bersalah karena telah membuat Nur jatuh dan menangis... 

Ajari ayahmu untuk bisa menggambar di hatinya tentang Nur yang akan selalu jadi super woman untuk kalian berdua. Pokoknya, ajari ayahmu untuk tidak egois ya, Mert... Xixixiii... Gemezzzz bgt deh lihat kamu semalam berjalan berjingkat-jingkat ketika masuk menghampiri Nur ke kamarnya. Duh, si kriwil yang cutie-cutie ini, saking gak mo ganngu Nur yang tengah tertidur dan sakit, sampai segitu hati-hatinya... 

Gak mo berisik gangguin Nur ya, Mert... Thanks ya, Mert hadiahnya untuk Nur... Hadiah kecil, dari tangan yang mungil dan perasaan yang belum terkontaminasi iri dan dengki, InsyaAlloh bisa menjadi penyemangat yang besar untuk Nur. Kuat ya, Nurrrrrrrrr... 

Edisi Jum’at, jelang akhir pekan kedua di tahun 2016. Selamat menunggu Yigit yang makin ‘salah alamat’ dengan sakit hati dan malu yang menggebu-gebu. Key, AVers... Salam hangat.
Categories:

0 comments:

Posting Komentar