\

Selasa, 12 Januari 2016

Posted by Unknown on 17.27.00 No comments
#AniesWidiyarti_MenikmatiMaluBuahPermainanMasaLalu_AntaraNurDanDia42 Entah apa yang dirasakan oleh Ny Aytul sekarang ketika melihat sikon Iclal sekarang? Antara sedih, malu, marah, atau mungkin juga menyesal, bisa jadi sekarang sedang bercampur-aduk di dalam hatinya... Yang jelas, tidak mungkin berbentuk kebahagiaan. 

Nyonya..Nyonya... Melihat matamu mendelik sambil  menghela nafas sesaat, dan kemudian lidah yang tiba-tiba kelu, tiap kali Iclal dengan sombong dan percaya dirinya di depan orang-orang, terombang-ambing dalam status sebagai Ny Yigit Kozan, sebenarnya hati ini antara tega dan tidak tega. Lagian ibu mana sieee yang tidak ingin melihat anak-anaknya bahagia? 

Semua ibu pasti rela mati demi melihat putra-putrinya bisa mempunyai kehidupan yang layak dan sukses segalanya. Akan tetapi, terkadang memang tidak bisa dipungkiri, banyak yang salah mengartikan, sayang berarti seorang ibu rela sampai terinjak-injak harga dirinya oleh anak sendiri... 

Contohnya ya Ny Aytul itu... Karena sayang anak, bahkan sampai tega memerdaya keponakannya sendiri untuk bisa menikahi anak perempuannya, meski tanpa dilandasi cinta sama sekali. Alih-alih mengajarkan kepada Iclal bahwa tidak semua yang kita inginkan, tidak bisa semua terpenuhi, tetapi malah justru mendorong anak untuk menjadi manja sekaligus oportunis. Dan bisa kau lihat dan rasakan sendiri sekarang, Nyonya bagaimana ankamu sampai akhirnya jadi bahan bulan-bulanan sekaligus tertawaan bagi banyak orang. 

Seandainya waktu bisa diputar kembali ya, Nyonya... Kau mungkin tidak akan pernah menuruti permintaan Iclal untuk bisa menikahi Yigit Kozan. Lebih baik kau dulu menikmati depresinya Iclal untuk beberapa saat z, daripada harus terkungkung dalam bualan dan buaian hingga sekarang. Jika z dulu kau mau bersabar sedikit, mencubit atau menjewer telinga anak-anakmu untuk sekadar memberinya pelajaran kecil tentang kebaikan dan keburukan, atau juga memarahi ketika Iclal atau juga Sinan mulai kurang ajar kepada orang tua, saya yakin anak-anakmu tidak akan lembek dan semena-mena dengan sekitarnya. 

Tapi ya sudahlah, Nyonya... Nasinya sudah terlanjur jadi bubur... Kl pun niatnya pengen dikerasin lagi, salah-salah malah jadi gosong. Akan tetapi sebelum akhirnya jadi gosong, belum terlambat kiranya untuk menyelamatkan anak-anakmu, terutama Iclal. 

Bangunkan segera, Iclal dari segala mimpi-mimpinya. Kau harusnya bersyukur, Nyonya Iclal masih bisa selamat dari kecelakaan mautnya dulu, sadar dari koma panjangnya, dan sekarang sudah pulih segala ingatannya. Bukankah untuk seorang ibu, itu sudah lebih dari cukup? Lalu apalagi yang kau kejar dan kau tuntut? Keponakanmu yang membohongimu untuk bisa menceraikan anakmu? Kan kau sudah tahu pasti jawabannya, kl Yigit tidak pernah mencintai Iclal. 

Kau takut Iclal akan koma lagi ketika tahu kenyataan yang sebenarnya? Nanti atau sekarang pasti juga akan tahu kan, toh menyimpan bangkai, pasti busuknya juga akan menyebar kemana-mana. Atau kau takut jatuh melarat karena keponaknmu tidak akan memperhatikanmu lagi? Saya bisa pastikan, Yigit Kozan di antara tabiat kanak-kanaknya, dia pasti tahu caranya menghargai orang-orang yang berjasa bagi hidupnya, meskipun kau berperan besar untuk membuat hidupnya menjadi sesemrawut sekarang. 

Tidak ada hidup yang gratis, semuanya pasti melalui proses bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. No pain, no gain !!! Harusnya biarkan Iclal menikmati segala proses kesakitannya, kau sebagai orang tua bertindak sebagai penopang yang senantiasa menyemangati dan memberikan nasehat. 

Kl kau terus-terusan memelihara Iclal dalam status semunya, kapan anakmu itu nanti akan menjadi dewasa?? Semakin lama kau membiarkan Iclal dalam ketidaktahuan, bukan tidak mungkin lama-kelamaan dia akan menjadi bintang pelawak masa depan. Hadddeh... Iclal, itulah akibatnya kl jalanmu terlalu mendongak ke atas, sampai seolah-olah kau sedang tersandung dan bahkan sudah terperosok dalam lubang, kau berasa tetap menjadi yang paling ‘bintang’. 

Hahha... Menggelikan setiap kali melihat dan mendengarkanmu sombong bahwa kau seakan-akan mmg jadi satu-satunya bagi Yigit Kozan. Kau yang seolah-olah ratu dan semua orang pasti memujamu... Preeett ahhh..!!! Bahkan masih lebih berotak Tayyar daripada kau ketika berfirasat tentang Nur-Yigit, Iclal. Lebih-lebih ketika Firat sengaja mengibulimu tentang Yigit yang merasa cemburu ketika kau didekati oleh Firat, wkwkwkwkwkkk.. 

Cieeeeeehh.. GeeRmu kampungan sekali!!! Skali-kali kl lagi keGeeRan masalah Yigit, tengok tuh wajah ibumu yang justru cengar-cengir karena malu melihat tingkah bodohmu itu. Eeealllah... Iclal... Beginilah akibatnya kl kau terlalu serakah dengan hidupmu. Belajar dari Nur ituuuuu... Belajar untuk menerima yang sesuai dengan haknya. Duh, Nur mendengarmu sejujur itu, bahkan Firat pun harus berpikir lagi, kira-kira tega atau tidak untuk menggunakanmu sebagai alat untuk memperlemah Yigit. 

Dan Yigit, biarlah dia dengan sumpah-serapahnya kepadamu, Nur... Memangnya Tuhan bodoh apa tidak bisa membedakan apa itu sumpah-serapah, apa itu yang di baliknya... Wkwkwkwkwkkk... Yigit sebenarnya sudah mengakui kekalahannya, hanya tinggal menunggu kelegaan hatinya untuk bisa mengakuinya. Karena cinta bukan masalah kalah dan menang, cinta itu tahunya hanya satu, BAHAGIA!!! 

Have a nice Tuesday. Salam hangat.
Categories:

0 comments:

Posting Komentar