#AniesWidiyarti_MemburuEgoMelupakanYangTercinta_AntaraNurDanDia33
Untuk kesekian kalinya, Yigit kembali menyakiti istrinya. Bahkan setelah tahu
Nur tidak bersalah dengan kejadian yang kini sedang kisruh, entah kenapa Yigit
masih z bertahan dalam keras kepalanya. Seolah-olah memang Yigit benar-benar
ingin memberikan pelajaran untuk Nur atas apa yang yang telah dilakukannya tanpa
persetujuannya. Kl sudah seperti ini, bukan lagi hanya masalah Nur penyebab kekisruhan
yang terjadi atau bukan, tapi lebih kepada hati Yigit sendiri.
Percaya atau
tidak, saya berpikir justru Yigit menampakkan sikap acuh dan dingin kepada Nur
sekarang, lebih karena dia memang sedang terluka batinnya karena belum dapat
menjadi yang terbaik bagi istrinya. Yigit merasa dia belum bisa melindungi dan
membahagiakan Nur, oleh karena itu sebagai bentuk kekecewaan terhadap dirinya
sendiri justru ia lampiaskan untuk sang istri. Kemarahan yang seringkali ia
tunjukkan kepada Nur lebih ke menunjukkan bahwa ia ingin dianggap ada dan
menjadi satu-satunya bagi istrinya.
Sikap Yigit sekarang bukan lagi semata-mata
dia marah kepada istrinya yang dianggap tidak menghormati dan menganggapnya
sebagai suami, tetapi lebih kemarahan dan kekecewaan Yigit sendiri karena
istrinya harus melakukan seperti itu karena salah satunya dia belum bisa
memenuhi semua janji-janjinya. Yigit sebenarnya juga tidak suka dengan keadaan
selama ini, tapi Yigit juga tidak tegas untuk menyikapinya. Seolah-olah Yigit
malah membiarkan Nur dalam posisi yang serba menggantung.
Sebenarnya saya juga
tidak suka kl harus selalu mengumpatimu belakangan ini, Yigit... Tapi mo
bagaimana lagi, ketika seharusnya kau bisa membagi apa yang menjadi
kekuranganmu itu kepada istri, mencoba berunding untuk sama-sama mencari jalan
keluarnya, saling support satu sama lain ketika salah satu ada yang terpuruk,
tapi ternyata kau lebih memilih jalan kesendirian untuk memecahkan segala
permasalahan. Tapi selesaikah semuanya, Yigit?? Yang ada malah kau semakin
memperlebar masalahnya. Boro-boro kau mau berbagi, bersama-sama mencari jalan
keluarnya, istrimu mengajak bicara z kau malah berdiri membelakanginya.
Begitu
caramu menunjukkan kuasamu kepada istri? Kau sebenarnya ingin ditakuti istri
atau dihormatinya?? Kau diam-diam malah seperti membangun tembok pembatas yang
semakin membuat hubunganmu dan istri semakin tidak nyaman dan kaku. Kau seperti
belum peka bagaimana sebenarnya istrimu sendiri, sementara belakangan kau
justru malah menyalahkan Nur karena belum mengenalmu sebagin suaminya. Lha
sekarang bagaiman mo mengenal suaminya kl diajak bicara z, suami malah lebih
gede ambeknya?
Duh, Yigit belakangan malah kau tampak seperti halnya anak kecil
yang sedang dikecewakan oleh seseorang, lalu dia memilih berlari mengadu ke
seseorang yang lainnya. Meskipun tidak persis seperti itu, tapi memang kau
terlihat kekanak-kanakan. Punya masalah dengan istri, ya bicaranya dengan
istri. Jangan sekadar curhat dengan orang lain, tapi giliran dengan orang yang
bersangkutan, malah mogok bicara. Kapan mo selesainya? Atau sengaja ingin
semakin membuat panas istrimu dan menguji seberapa besar kesetiaannya
kepadamu?? Heyyyyyy, kau sendiri sudah tahan uji banting belum, suami??
Seharusnya Iclal sudah mulai kau singkirkan dari kehidupanmu, tapi karena
sekarang kau sedang ada masalah dengan Nur, kau manfaatkan Iclal sebagai sarana
untuk semakin menyakiti Nur.
Bilang z kl memang mau beristri dua. Tidak usah
terlalu muluk-muluk ngomong cinta mati dengan Nur. Hahha.. Yigit..Yigitttt...
Tembok besarnya Nur, yang celakanya justru Nur semakin tidak bisa berpaling
cinta darimu. Terlebih sekarang ada benih cinta dari kalian berdua, mana
mungkin Nur sanggup melihat anaknya kelak akan jauh dari bapaknya. Anak yang
seharusnya sedini mungkin ketika di dalam rahim ibunya, dia sudah bisa
merasakan kasih sayang dan perhatian dari sang ayah juga. Anak yang kelak bisa
diajak Yigit adu bermain game online di
rumah dan diajak seru-seruan yang lainnya. Tapi mo bagaimana lagi, jangankan
perhatian dari ayah, bahkan ibunya sendiri ketika mulai mengandungnya justru
tengah didiamkan oleh ayahnya dan masih harus berjuang untuk posisi istri yang
sebenarnya.
Sabarrrrrrrrr ya, Nur.... Jaga kandunganmu, sayanggggg... Lanjut
dengan Iclal yang di episode semalam tampak mulai merealisasikan acara menarik
simpati kepada Nazan. Cieeeeee... Rencananya sie mo ngajak lunch berempat, lengkap dengan suami masing-masing, tapi apa daya
Yigit tidak teetarik untuk menghabiskan waktunya bersamamu, Iclal. Terpaksa deh
ganti haluan mengajak Nazan sekaliyan dengan Nur yang kebetulan bertemu di
kantor Yigit untuk ke salon bersama-sama. Ahh, Nur.. meski kau tidak melakukan
perawatan apapun, kau tetap yang paling bersinar di antara Iclal dan Nazan.
Hahahaaa... Terlebih kau sekarang sedang hamil, katanya ech katanya, orang
hamil itu selau terlihat cantik dengan sendirinya. Plus dengan mual-mual yang
kemarin sempat kau rasakan, harusnya Yigit tidak melewatkan masa-masa ketika
istrinya tengah menikmati tri semester yang pertama. Yigit sedang terlampau
sibuk dengan Elmas dan sakit hatinya. Elmas yang sebentar lagi akan menemui
naasnya, pasca Yigit menemukan fakta bahwa memang Elmas yang terbukti meng up load video bongkar-bongkar poster
baliho ke internet.
Elmas yang sudah terlampau mabuk dengan harta dan
kehormatan, yang memaksanya harus melawan Hafize. Duh, Tayyar memang Elmas itu
benar-benar anakmu. Sifatnya sama persis menurun darimu. Jangan salahkan Yigit
jika pada akhirnya dia akan memperlakukan Elmas sama seperti ketika Yigit
memperlakukan Tayyar. Edisi Minggu Sembilu. Dan untuk kesekian kalinya, malam
nanti kita masih akan disuguhi dengan Yigit yang terlihat semakin acuh dan
kekanak-kanakan kepada Nur.
Tapi sungguhpun demikian, tetap jangan lewatkan
tayangannya nanti malam, AVers. Tetap semangatttttt... Salam hangat.
Categories: Antara Nur & Dia
0 comments:
Posting Komentar