\

Senin, 04 Januari 2016

Posted by Unknown on 11.26.00 No comments


AniesWidiyarti_TahuTapiTakMauTahuSampaiTuhanMenegurmu_AntaraNurDanDia34 “Elmas Of The Day” mungkin itulah kurang lebih untuk menggambarkan apa yang terjadi di episode semalam. 

Hari naasnya Elmas, hari di mana Elmas terpaksa harus membongkar semua kebusukannya di depan Yigit Kozan yang ternyata telah diam-diam jadi obsesinya selama ini. 

Tidak ada larangan untukmu mencintai siapapun, Elmas..termasuk untuk mencintai Yigit Kozan. Akan tetapi,  akan selalu ada larangan jika cinta itu sudah terlampau merusak dan mengalahkan akal sehat seseorang. Lagian perasaan yang kau simpan untuk Yigit selama ini sepertinya lebih berat ke obsesi daripada menyebutnya bahwa itu cinta. Kau terobsesi dengan Yigit Kozan yang jutawan dan kedudukannya yang terhormat, Elmas. 

Kau sudah silau dengan pesona Yigit, tapi pesona duit dan kemewahan dunianya. Cinta yang kau sematkan untuk Yigit itu sebatas embel-embel untuk akhirnya kau bermimpi mendapatkan segalanya, ya uang, kedudukan, dan juga kehormatan. Kau terlalu berpikir bahwa kau bisa menjadi cinderella di buku cerita hidupmu, Elmas. 

Cinta seorang pangeran kaya kepada anak gadis pembantunya, wkwkwkwkwkkk... Sayangnya cerita kali ini yang jadi lakon cinderella nya bukan kamu, tapi justru sepupu jelitamu itu. So, kau jadi penggembira yang tahu diri z. Kau sudah melangkah terlalu jauh mengganggu privacy Yigit Kozan. Coba seandainya kau bijak menyikapi hatimu, bukan tak mungkin Yigit akan semakin respek kepadamu. 

Catat ya, Elmas... respek z, karena kl sudah bicara masalah hati, Yigit memang sudah terlanjur memasrahkan hati dan cintanya kepada pilihannya sendiri. Tapi, tidak berarti kau tidak boleh mencintainya, Elmas... Jelas boleh, tapi kau juga harus belajar bijaksana, tidak semua keinginan kita harus terwujud. Bukan istilahnya jika cinta tak kuasa didapat, kita mulai melancarkan dendam kesumat. Tapi sekali lagi, yang diinginkan Elmas dari Yigit Kozan bukan murni cinta, jadi Tuhan lebih paham bagaimana cara memberi reward yang pantas untuk seorang Elmas. Wkwkwkwkwkkk... 

Dan kau Yigit... Hhmmm... Kenapa kau seolah-olah ingin menjadi dua orang yang berbeda yaaa?? Di depan istri, kau belakangan menjadi seperti halnya tembok baja yang susah sekali untuk ditembus pertahanannya, tapi di belakang istri kau terlihat masih dan selalu memuja istri dan membelanya mati-matian. 

Permainan macam apa yang sebenarnya ingin kau tunjukkan, Yigit?? Apa kau benar-benar ingin memberikan istrimu pelajaran karena kau anggap dia sudah begitu melukai harga dirimu?? Duh, lama-lama memang makin kelihatan, kau hanya tidak mau kehilangan kehormatan dan kuasa di depan Nur. Kau hanya tidak mau kehilangan muka di depan orang yang kau cintai itu, Yigit. Kau seperti semakin menikmati ketika Nur berlari kepadamu, memohon pengertian dan maafmu, tapi sejenak kemudian kau abaikan. 

Yupz, kau memang berniat untuk menghukum istrimu dan memenjarakan hatinya. Yigit Kozan, beruntung istrimu sekarang sedang mengandung anakmu, seandainya Nur tidak mengandung, bukan tidak mungkin istrimu akan memilih menjauh darimu. Toh, cinta bukan melulu masalah kau harus ada di sampingnya. Buat apa kl ada di sampingnya, tapi setiap waktu selalu disuguhi kepahitan. 

Lebih baik dilihat z dari jauh, seperti halnya gunung yang akan terlihat indah jika kita melihatnya dari kejauhan. Akan tetapi kini Tuhan telah memberikan anugrah kepada kalian, pantang untuk disia-siakan. Anugrah yang datang di saat sang calon ayah dari anugrah masih sangat egois dan kekanak-kanakkan memaknai cinta dan kesetiaan istrinya. Eeeaalllahh... Harusnya yang ribet dan repot Yigit, tapi karena salah sasaran malah jadi Iclal yang begitu antusias dengan kehamilan Nur, wkwkwkwkwkkk... 

Iclal..Iclal... Apa kau masih akan sebegitu perhatiannya kepada pengasuh anakmu itu jika tahu siapa sebenarnya ayah bayi di dalam kandungan Nur?? 

Hahha.. Geliiiii ahh melihatmu semalam begitu telaten memberi perhatian kepada Nur sekaligus terlihat maksa... Geli sembari membayangkan, tiba-tiba kepalamu yang bertanduk ketika akhirnya tahu mantan suamimulah yang berlaku tidak bertanggung jawab kepada istrinya, wkwkwkwkwkkk... Tapi mungkin Iclal ini pada dasarnya dididik Ny Aytul untuk terbiasa berpikir pragmatis daripada mendengarkan nurani. Kl tidak jelas siapa bapaknya, ya gugurin z... 

Lhaaah.., Nur... Maklum z, yang menasehatimu semalam baru z sembuh dari ketidaksadarannya... Ditambah pada dasarnya dia anak yang manja... Iclal yang gesrekkk... Kau memang akan selalu ajaib, cintaku... Prettt ahh... 

Sama persislah dengan Ny Aytul, yang sampai tuanya tidak juga belajar menginjak tanah dan berlaku bijaksana. Lum lagi Nazan yang selalu bertingkah bahwa dia menjadi korban perselingkuhan Cahit. Ngaca dulu sana, Nazan!!! Kau ini siapa di keluarga Kozan, toh hanya menantu. Tapi tingkahmu malah yang tiada henti menginjak-injak Chit. Pantas suamimu mencari pelarian ke pelukan perempuan lain. Mikirnya lebih dalam lagi, Nazan... Jika kau terus-terusan melecehkan Cahit, akhirnya suamimu menalakmu, kau juga pasti yang akan susah sendiri. Kau akan kembali melarat dan tak punya uang lagi untuk membeli lipstik warna norakmu dan merawat rambut keriting megarmu itu. 

Ahh, Cahit... Nasibmu seolah-olah hanya jadi pelengkap penderita z. Nazan dan Elmas memerdayaimu atas nama uang dan kehormatan. Lebih tegaslah lagi, Cahit... Demi kebaikanmu sendiri. 

Edisi Senin Semangat, AVers... Sepertinya untuk yang nanti malam mo ada yang mulai mengajak rekonsiliasi... Iiih..iihhh... Siapa itu? Ditungguuuuuuuu... Salam hangat.
Categories:

0 comments:

Posting Komentar