AniesWidiyarti_TahuTapiTakMauTahuSampaiTuhanMenegurmu_AntaraNurDanDia34
“Elmas Of The Day” mungkin itulah kurang lebih untuk menggambarkan apa yang
terjadi di episode semalam.
Hari naasnya Elmas, hari di mana Elmas terpaksa
harus membongkar semua kebusukannya di depan Yigit Kozan yang ternyata telah
diam-diam jadi obsesinya selama ini.
Tidak ada larangan untukmu mencintai siapapun,
Elmas..termasuk untuk mencintai Yigit Kozan. Akan tetapi, akan selalu ada larangan jika cinta itu sudah
terlampau merusak dan mengalahkan akal sehat seseorang. Lagian perasaan yang
kau simpan untuk Yigit selama ini sepertinya lebih berat ke obsesi daripada
menyebutnya bahwa itu cinta. Kau terobsesi dengan Yigit Kozan yang jutawan dan
kedudukannya yang terhormat, Elmas.
Kau sudah silau dengan pesona Yigit, tapi
pesona duit dan kemewahan dunianya. Cinta yang kau sematkan untuk Yigit itu
sebatas embel-embel untuk akhirnya kau bermimpi mendapatkan segalanya, ya uang,
kedudukan, dan juga kehormatan. Kau terlalu berpikir bahwa kau bisa menjadi
cinderella di buku cerita hidupmu, Elmas.
Cinta seorang pangeran kaya kepada
anak gadis pembantunya, wkwkwkwkwkkk... Sayangnya cerita kali ini yang jadi
lakon cinderella nya bukan kamu, tapi justru sepupu jelitamu itu. So, kau jadi
penggembira yang tahu diri z. Kau sudah melangkah terlalu jauh mengganggu privacy Yigit Kozan. Coba seandainya kau
bijak menyikapi hatimu, bukan tak mungkin Yigit akan semakin respek kepadamu.
Catat ya, Elmas... respek z, karena kl sudah bicara masalah hati, Yigit memang
sudah terlanjur memasrahkan hati dan cintanya kepada pilihannya sendiri. Tapi,
tidak berarti kau tidak boleh mencintainya, Elmas... Jelas boleh, tapi kau juga
harus belajar bijaksana, tidak semua keinginan kita harus terwujud. Bukan
istilahnya jika cinta tak kuasa didapat, kita mulai melancarkan dendam kesumat.
Tapi sekali lagi, yang diinginkan Elmas dari Yigit Kozan bukan murni cinta,
jadi Tuhan lebih paham bagaimana cara memberi reward yang pantas untuk seorang Elmas. Wkwkwkwkwkkk...
Dan kau
Yigit... Hhmmm... Kenapa kau seolah-olah ingin menjadi dua orang yang berbeda
yaaa?? Di depan istri, kau belakangan menjadi seperti halnya tembok baja yang
susah sekali untuk ditembus pertahanannya, tapi di belakang istri kau terlihat
masih dan selalu memuja istri dan membelanya mati-matian.
Permainan macam apa
yang sebenarnya ingin kau tunjukkan, Yigit?? Apa kau benar-benar ingin
memberikan istrimu pelajaran karena kau anggap dia sudah begitu melukai harga
dirimu?? Duh, lama-lama memang makin kelihatan, kau hanya tidak mau kehilangan
kehormatan dan kuasa di depan Nur. Kau hanya tidak mau kehilangan muka di depan
orang yang kau cintai itu, Yigit. Kau seperti semakin menikmati ketika Nur
berlari kepadamu, memohon pengertian dan maafmu, tapi sejenak kemudian kau
abaikan.
Yupz, kau memang berniat untuk menghukum istrimu dan memenjarakan
hatinya. Yigit Kozan, beruntung istrimu sekarang sedang mengandung anakmu,
seandainya Nur tidak mengandung, bukan tidak mungkin istrimu akan memilih
menjauh darimu. Toh, cinta bukan melulu masalah kau harus ada di sampingnya.
Buat apa kl ada di sampingnya, tapi setiap waktu selalu disuguhi kepahitan.
Lebih baik dilihat z dari jauh, seperti halnya gunung yang akan terlihat indah
jika kita melihatnya dari kejauhan. Akan tetapi kini Tuhan telah memberikan
anugrah kepada kalian, pantang untuk disia-siakan. Anugrah yang datang di saat
sang calon ayah dari anugrah masih sangat egois dan kekanak-kanakkan memaknai
cinta dan kesetiaan istrinya. Eeeaalllahh... Harusnya yang ribet dan repot
Yigit, tapi karena salah sasaran malah jadi Iclal yang begitu antusias dengan
kehamilan Nur, wkwkwkwkwkkk...
Iclal..Iclal... Apa kau masih akan sebegitu
perhatiannya kepada pengasuh anakmu itu jika tahu siapa sebenarnya ayah bayi di
dalam kandungan Nur??
Hahha.. Geliiiii ahh melihatmu semalam begitu telaten
memberi perhatian kepada Nur sekaligus terlihat maksa... Geli sembari
membayangkan, tiba-tiba kepalamu yang bertanduk ketika akhirnya tahu mantan
suamimulah yang berlaku tidak bertanggung jawab kepada istrinya,
wkwkwkwkwkkk... Tapi mungkin Iclal ini pada dasarnya dididik Ny Aytul untuk
terbiasa berpikir pragmatis daripada mendengarkan nurani. Kl tidak jelas siapa
bapaknya, ya gugurin z...
Lhaaah.., Nur... Maklum z, yang menasehatimu semalam
baru z sembuh dari ketidaksadarannya... Ditambah pada dasarnya dia anak yang
manja... Iclal yang gesrekkk... Kau memang akan selalu ajaib, cintaku... Prettt
ahh...
Sama persislah dengan Ny Aytul, yang sampai tuanya tidak juga belajar
menginjak tanah dan berlaku bijaksana. Lum lagi Nazan yang selalu bertingkah
bahwa dia menjadi korban perselingkuhan Cahit. Ngaca dulu sana, Nazan!!! Kau
ini siapa di keluarga Kozan, toh hanya menantu. Tapi tingkahmu malah yang tiada
henti menginjak-injak Chit. Pantas suamimu mencari pelarian ke pelukan
perempuan lain. Mikirnya lebih dalam lagi, Nazan... Jika kau terus-terusan
melecehkan Cahit, akhirnya suamimu menalakmu, kau juga pasti yang akan susah
sendiri. Kau akan kembali melarat dan tak punya uang lagi untuk membeli lipstik
warna norakmu dan merawat rambut keriting megarmu itu.
Ahh, Cahit... Nasibmu
seolah-olah hanya jadi pelengkap penderita z. Nazan dan Elmas memerdayaimu atas
nama uang dan kehormatan. Lebih tegaslah lagi, Cahit... Demi kebaikanmu
sendiri.
Edisi Senin Semangat, AVers... Sepertinya untuk yang nanti malam mo
ada yang mulai mengajak rekonsiliasi... Iiih..iihhh... Siapa itu?
Ditungguuuuuuuu... Salam hangat.
Categories: Antara Nur & Dia
0 comments:
Posting Komentar