#AniesWidiyarti_PenyesalanBerbuahTamparan_AntaraNurDanDia40
Ech, yang baru pulang perjalanan bisnis dari Jerman... Apa kabar? Bawa
oleh-oleh apa untuk anak dan istri?? Wweew... Duh, bawa oleh-oleh setumpuk
rindu dan penyesalan rupanya... Acieeee..cieeeee... Konon katanya, selama
seminggu di Jerman akhirnya sudah berhasil menyadari, belajar dari kesalahan,
dan merasa menyesal dengan tindakannya ke istri selama ini. Truz katanya juga
ingin segera bertemu istri, memeluknya, melepas rindu semalaman,, Hahahaaa...
Telatttttt!!! Basiiiiii!!! Harusnya kemarin pergi perjalanan bisnisnya ke Kutub
Utara sekaliyan, Yigit... Biar lebih lama perginya, supaya belajar dari
kesalahannya sekaligus penyesalannya bisa menyeluruh dan paripurna, tidak
setengah-setengah. Percuma, setelah siangnya ndakik-ndakik ngomong dengan sang kakak perihal rasa rindu dan
penyesalan kepada Nur, tapi malamnya ketika mendapati istrinya jadi bintang
primadona kampanye iklan produk mobil terbaru keluarga Kozan, langsung deh
kembali ke sikap asal... Terbakar cemburuuuuuu buta dan lagi-lagi istrinya jadi
tersangka utamanya!!! Hadddeh, Yigit... Saya justru bersyukur ketika akhirnya
Firat berrhasil membujuk Nur untuk menjadi model perusahaan mobilmu. Bukan
untuk mendukung istrimu supaya melawanmu, tapi jauh lebih dari itu, untuk bisa
membuka mata serta hatimu dan melebarkan pandanganmu. Saya tak yakin benar,
jikalau memang sepulangnya kau dari Jerman kemarin dan menemui istrimu yang
bertahan menunggu di rumah, menantikanmu dengan rasa takut serta harap-harap
cemas, terus ketika akhirnya kau tiba di rumah, dia akan menyambutmu dan kau
akan meminta maaf atas kesalahan yang kemarin-kemarin, sejenak kemudian istrimu
akan menangis terharu, berlanjut untuk memelukmu karena kau ternyata telah membuka
hati untuknya kembali, kisah kalian ke depan akan mulus-mulus z. Maaf, Yigit...
Jikalau memang sikon itu yang kau harapkan dan Nur akan tetap ketakutan dalam tekananmu, itu tidak akan
mendewasakanmu dan tidak akan memberikan kesempatan untuk Nur bisa menjadi
istri yang yang lebih ‘merdeka’. Kau dan keputusanmu untuk menyesal kemarin,
terkesan Nur harus selalu menunggu terus sampai luangnya hatimu untuk situasi
kembali normal. Sementara ketika istrimu sudah berulang kali mengaku salah dan
rela kau sudutkan setiap saat, kau tidak memberikan kesempatan untuknya bisa
meraihmu. Saya bahkan yakin, kau pasti akan terus berlaku semena-mena, ketika
Nur tidak segera beranjak untuk mengubah pendiriannya menjadi istri yang lebih
dianggap oleh suaminya. Kau seharusnya mendengar ketika Firat membisikkan
sesuatu kepada Nur, Yigit... Intinya Firat mengatakan kepada Nur, buat suamimu
lebih menghormatimu, Nur... Dengan cara apa? Ya salah satunya dengan shock therapy seperti semalam. Saatnya
Yigit harus benar-benar membuka matanya kl ada istri sahnya yang lebih pantas
untuk dimenangkan hatinya juga dihormati eksistensi serta pengorbanannya. Jadi
sekali lagi, Yigit... Jangan kau lihat Nur yang berdiri dengan percaya diri di
panggung dengan sangat memesonanya, sebagai bentuk perlawanannya kepadamu. Nur
hanya ingin menunjukkan kepadamu bahwa dia bukan lagi semacam barang dan
milikmu yang sejauh kau menyukainya kau akan memeluknya, dan sepanjang dia
sedang membencinya, kau akan diabaikan begitu saja. Nur hanya ingin kau anggap
sebagai istri, istri yang benar-benar bisa dibanggakan oleh suaminya dan bukan
hanya jadi beban kesalahan. Makanya di episode semalam, daripada Yigit yang
yang semakin terlihat konyol dan preman, saya jauh lebih menghargai usaha Firat
untuk membuat Nur terlihat lebih berani di depan Yigit. Firat juga tidak
kehilangan pesona serta kharismanya ketika Yigit di depan para tamu undangan
berlaku becandaan yang memang disengaja kasar karena kekesalannya kepada Firat.
Justru Yigit yang sepanjang acara bak terlihat sebagai tuan rumah yang konyol
dan mengenaskan. Maaf, Yigit... Selain Nur, yang menjadi bintang di acara
kampanye iklan perusahaanmu semalam adalah Firat. Kau hanya sedang tidak sadar
z, karena sebenarnya kau sudah terjebak dengan arus permainan yang mulai
dikendalikan Firat. Firat sudah melumpuhkanmu lewat sesuatu/seseorang yang
paling kau cintai. Memang licik, tapi untuk ke depan, justru ini menjadi jalan
terang untuk peruntungan nasib istrimu kelak. Harusnya jika pintar membaca
situasi dan tidak terburu-buru dalam emosi, Yigit bisa bersikap lebih kalem
atau paling tidak menahan untuk terdiam dulu. Kau belum-belum sudah terpancing
seperti ini, Firat pun akan semakin girang dibuatnya. Pun lama-lama Nur juga
akan bosan dengan Yigit dan kelakuannya yang serba brutal tapi juga sangat
kekanak-kanakkan. Kau makin lama justru makin tampak serasi dengan mantan
istrimu, Yigit... Hahha.. Semalam selain dirimu yang terlihat paling konyol dan
menyedihkan ketika Nur muncul dan berdiri di panggung, ada Iclal juga tuh yang mendadak
terdiam dan tak habis pikir. Cocok kan..kompak!!! Yigit dan Iclal adalah
kanak-kanak yang terjebak dalam cinta orang dewasa. Egois, emosional, dan mau
menangnya sendiri. Bersikukuh tidak mau kalah saing dari sang model perusahaan,
tapi kenyataan membuktikan Nur memang lebih segala-galanya daripada yang
ngaku-ngaku istri Yigit Kozan. Ditambah lagi dengan sifat emosionalnya yang
terkesan tidak bisa diajak kompromi, sama halnya dengan mantan suaminya yang
ada di sebelahnya. Sudahlah, Iclal... Kau undang media dari berbagai belahan
dunia manapun untuk meliput tentangmu dan kelurgamu, tetap tidak akan bisa
menutupi apa yang sebenarnya terjadi. Kau hanya pintar pencitraan, tetapi tidak
pintar membaca hatimu sendiri. Harusnya hatimu menyadari, kl Yigit memang tidak
pernah menganggapmu sebagai yang tercinta. Berhentilah menyiksa hatimu sendiri.
Edisi Minggu Merindu, AVers... Sepertinya masih ada yang memendam rindu yang
tertahan, hahahaaa... Happy Sunday... Salam hangat.
Categories: Antara Nur & Dia
0 comments:
Posting Komentar